يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لا يَأْلُونَكُمْ خَبَالا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ NURUL QOLBI: SANG MUJAHID SEJATI

nurul qolbi



MARI BERGABUNG DALAM KAJIAN TEBAR PESONA ISLAM RAIH INDAH NYA IMAN

شاہ مدینہ (ص) شاہ مدینہ (ص)۔ یثرب کے والی سارے نبی تیرے در کے سوالی شاہ مدینہ (ص) شاہ مدینہ (ص)۔ جلو

Cari Blog Ini

Sabtu, 26 Juni 2010

SANG MUJAHID SEJATI

Mendengar nama Allah Subhanahu wa Ta’ala disebut, membuat hati bergetarKarena itulah nama yang dicintaKarena Ar Rahman, aku yang semula tiada, menjadi adaKarena Ar Rahiim, yang memberikan aku pendengaran, penglihatan dan hati Al Malik sangat baik padaku Memberi meski belum kumintaAl Quddus memberi aku makan dan minum As Salam, Al Mu’min, memberikan aku kehidupan Waktu shalat adalah yang paling dinanti Saat itulah aku bisa bertemu dengan Al Muhaimin Bagian dari rasa syukurku pada Al Aziz Al Jabbar yang menguasai kerajaan langit dan bumiAku menyedihkan hatiku bila bermaksiat pada Al Mutakabbir Aku senang bila aku ada dalam ketaatan pada Al Khaliq Lisan ingin selalu menyebut nama Al Bari’Hati selalu merindukan Al Musawwir, bilakah bertemu ?Tangan ingin bergerak sesuai kehendak Al GhafarKaki ingin melangkah menuju tempat yang diridhai Al Qahhar Mata ingin melihat apa yang dihalalkan Al WahhabWahai Ar Razzaq, Al Fattah, Al ’Aliim…. Al Qabid, Al Basith, cinta yang kekal sepanjang masaNamun cinta pada Al Khafid penuh ujian Karena Ar Rafi’ berfirman, ”Apakah kamu mengira, kamu akan dibiarkan saja mengatakan ’Kami beriman’, sedang kamu tidak diuji lagi ?”Al Muzillu menjanjikan hari perjumpaanHari disingkapnya segala isi hati dan amalan di hadapan As Sami’ Al Basir akan bangkitkanku dari kubur Pada hari itu kesedihan dunia berlalu, di bawah naungan Al Hakam Al ’Adl sering memberi mimpi hikmah padaku Al Latif memberikan hidayah dengan ragam caraTidak ada yang lepas dari pengawasan Al KhabirMaka kudidik hati agar ikhlas hanya untuk Al HaliimBegitu banyak hamba yang mencintai Al Azim, Al GhafurMujahidin yang senantiasa bertasbih kepada Asy SyakurLantas dimanakah kedudukanku di hadapan Al ‘AliyyAkankah Al Kabiir ingat kepadaku di hari pertemuan nanti ?Ingin menatap wajah Al Hafiz…Al Muqitu ada di atas ArsyYang Arsy Al Hasib dibawa oleh para malaikat yang mulia lagi berbaktiSenantiasa Al Jaliil ada dalam kesibukanMenatap langit malam ciptaan Al Karim, sungguh indahAr Raqib mencintai keindahanAyat-ayat kauniyah dan kauliyah Al Mujibu indah dan menakjubkanAl Wasi’u tidak pernah menganiaya hamba-hambanya. Al Hakim memberi episode kehidupan kepadaku Al Wadudu ada kalanya memberi kemudahan atau kesulitan Tetapi firman Al Majid, “Sesudah kesulitan ada kemudahan.”Al Basi’ selalu bersama hambanya di dunia dan di akhiratKetika aku mencintai Asy Syahid,Maka aku pun akan mencintai hamba-hamba Al Haqq yang lainAku akan mengulurkan tangan pada manusia ciptaan Al WakiilDemikianlah Al Qawiyy mengajarkan tentang cinta yang sesunggu







" Andai perjuangan ini mudah, pasti ramai menyertainya. Andai perjuangan ini singkat, pasti ramai yang istiqamah. Andai perjuangan ini menjanjikan kesenangan dunia, pasti ramai tertarik padanya. Tetapi, hakikat perjuangan bukan begitu. Turun naiknya, sakit pedihnya, umpama kemanisan yang tidak terhingga. Andai rebah, bangkitlah semula. Andai terluka, ingatlah janjiNya.
Aku Wanita Mujahidah Sejati…
Yang tercipta dari tulang rusuk lelaki yang berjihad..
Bilakah kan datang seorang peminang menghampiriku mengajak tuk berjihad..
Kelak ku akan pergi mendampinginya di bumi Jihad..
Aku selalu siap dengan semua syarat yang diajukannya..
cinta Allah, Rasul dan Jihad Fisabilillah
Aku rela berkelana mengembara dengannya lindungi Dienullah
Ikhlas menyebarkan dakwah ke penjuru bumi Allah

Tak mungkin ku pilih dirimu..
bila dunia lebih kau damba

Terlupa kampung halaman,
sanak saudara bahkan harta yang terpendam..
Hidup terasing apa adanya..
asalkan di akhirat bahagia…
Bila aku setuju dan kaupun tidak meragukanku…
Bulat tekadku untuk menemanimu…

Aku Wanita mujahidah pilihan…
Yang mengalir di nadiku darah lelaki yang berjihad…
Bilakah kan datang menghampiriku seorang peminang yang penuh ketawadhu`an…
Kelak bersamanya kuarungi bahtera lautan jihad…
Andai tak siap bisa kau pilih…
Agar kelak batin, jiwa dan ragamu tak terusik,
terbebani dengan segala kemanjaanku, kegundahanku,
kegelisahanku…
terlebih keluh kesahku…Tak mungkin aku memilihmu…























sekelompok besar orang-orang yang tinggal pada sebuah daerah atau wilayah tertentu. (sebuah umat bisa eksis tanpa hidup di sebuah negara).
Allah swt. telah mengkategorikan manusia menjadi 2 kelompok: 3
1. Al-Umatul-Islaamiyah (Umat Islam)
2. Al-Umatul-Kafiraah (Ummat yang tidak beriman)
Lebih lanjut, hanya ada dua camp (kelompok) ; setiap orang (tidak kecuali) apakah seorang Muslim atau Kafir. Yahudi, Nasrani, Sikh, Hindu, Budha semuanya adalah al-Umatul-Kafirah; dengan kata lain, mereka semua tidak beriman kepada Allah.
Allah swt. berfirman:
"Dia-lah yang menciptakan kamu maka diantara kamu ada yang kafir dan diantaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS at Thaghaabun, 64: 2)
Sebagai tambahan, umat Islam terpecah menjadi dua:
1. Umatu Muhammad (Umat Muhammad, atau Ahmad - juga dikenal sebagai al-Firqatun Najiyah, atau golongan yang selamat).
2. Umatu Ahlul Qiblah (Umat Qiblah, dari tujuh puluh dua golongan yang menyimpang - juga dikenal sebagai al-Firqatul Haarikah,)
Tujuh puluh dua golongan dari umat Islam akan masuk neraka (tidak selamanya, masanya hanya Allah yang mengetahui), dan satu golongan akan masuk surga. Dengan konsekuensi jika mereka ingin selamat dari api neraka, maka mereka harus mencari pengetahuan tentang golongan yang selamat dan mempelajari serta mengamalkan karateristik mereka.
Peranan Umat
Peran umat Islam adalah menerapkan hujjah (menjadi saksi) untuk orang-orang, jadi bahwa mereka bisa tidak ada keringanan - atas orang-orang yang tidak beriman - pada hari pengadilan nanti pada saat mereka bertemu dengan Tuhan mereka yang sesungguhnya. Ini hanya bisa terpenuhi dengan iqaamatud dien, atau menerapkan dien Allah (yaitu syari'ah) - bukan dien Kuffar, seperti demokrasi atau kebebasan. Allah swt. berfirman:
"Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)." (QS Asy Syura 42: 13)
Atribut atau karateristik dari umat Muhammad saw.























Umat Muhammad adalah sebuah Umat yang patuh yang selalu ruku' dan sujud yaitu menyembah Allah. Mereka bukanlah orang-orang sekuler. Mereka tidak menyembah Allah hanya dalam masjid saja atau pada saat Ramadhan saja, tetapi mereka menyembah Allah dua puluh empat jam dalam sehari - bahkan tidur mereka adalah 'ibaadah. 5
4. Yabtaghuna fadlan minallahi wa-ridwaana
Mereka mencari "Ridha Allah". Umat Muhammad tidak mencari pujian, simpatik, kehormatan atau ridha dari manusia. Mereka hanya mencari kepuasan dan keridhoan Allah Swt. Dengan konsekuensi, mereka akan memerangi dan mendominasi atas sekutu-sekutu setan. Mereka akan menaungi segalanya, dan Allah menjaga apa yang ada dalam hati mereka.
Kesimpulan
Jika kita ingin menjadi Umat Muhammad (golongan yang selamat) kita karus mempunyai aqidah yang sama sebagaimana Rasulullah saw. yang mempunyai empat atribut atau karakter yang telah di jelaskan di atas. Tidaklah cukup hanya dengan mempunyai aqidah yang benar tetapi tidak mempunyai atribut-atribut ini-kita harus mempunyai aqidah yang benar juga atribut umat Muhammad secara bersamaan.
Source : almuhajirun.net


Misi jihad fi sabilillah
Sesungguhnya Islam datang untuk mengeluarkan seluruh manusia dari Undang-undang Jahil berpindah kedalam Dienulloh.
"Katakanlah: 'Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia." (QS. Al A'raf: 158)
Islam juga datang untuk menghapus segala bentuk kesyirikan di atas bumi, "sehingga Allah saja yang diibadahi, tiada sekutu bagi-Nya," -al hadits-.
Untuk mewujudkan itu maka dakwah yang diemban Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di makkah adalah: "Ucapkan La Ilaha Illallah." (HR. Ahmad)
إِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ
"Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan bagi kalian sebelum (menghadapi) adzab yang keras."
Dalam rangka mewujudkan misi menghambakan seluruh manusia kepada Allah semata, pasukan kaum muslimin bertolak dari Madinah ke seluruh penjuru Arab kemudian ke negeri Persia dan Romawi. Ekspedisi pasukan itu dikirim dari ibukota kekhalifahan yang berpindah-pindah selama tiga belas abad dari Madinah ke Damsyiq, ke Baghdad, kemudian ke Kairo dan terakhir ke Konstantinopel dengan membawa bendera Islam ke seluruh penjuru bumi.
Sasaran kaum muslimin dalam pengembaraan jihad ini adalah satu yaitu agar manusia mentauhidkan Allah yang tiada sekutu bagi-Nya.
Sasaran kaum muslimin dalam pengembaraan jihad ini adalah satu yaitu agar manusia mentauhidkan Allah yang tiada sekutu bagi-Nya.
Dengan ungkapan lain yang disampaikan oleh Rub'i bin Amir, seorang prajurit kavaleri muslim, ketika ditanya oleh Rustum, panglima besar Persia, "apa yang mendorong kalian datang ke sini?"
Rub'i menjawab, "Allah telah mengutus kami untuk mengeluarkan siapa saja yang Dia kehendaki dari penghambaan terhadap sesama hamba kepada penghambaan kepada Allah, dari kesempitan dunia kepada keluasannya, dari kezhaliman agama-agama kepada keadilan Al-Islam. Maka Dia mengutus kami dengan agama-Nya untuk kami seru mereka kepadanya. Maka barangsiapa yang menerima hal tersebut, kami akan menerimanya dan pulang meninggalkannya. Tetapi barangsiapa yang enggan, kami akan memeranginya selama-lamanya hingga kami berhasil memperoleh apa yang dijanjikan Allah.”
"Allah telah mengutus kami untuk mengeluarkan siapa saja yang Dia kehendaki dari penghambaan terhadap sesama hamba kepada penghambaan kepada Allah, . . .
Rub'i bin 'Amir
Ini yang menjadi sasaran Rasulullah dan para sahabatnya, dan di antara yang telah mempelajarinya adalah Rub'i bin Amir. Sasaran itu tidak berubah sama sekali, yang berubah hanyalah jalan dan sarana untuk mewujudkannya sesuai dengan medan dakwah dengan perintah dari Allah. Semua perubahan itu berdasarkan wahyu, pengarahan yang jelas, dan perintah yang tegas dari Allah kepada Rasul-Nya. Maka beliau memulai perjuangannya dengan dakwah sirriyah (secara rahasi), beliau tidak berdakwah kecuali














































kepada siapa yang beliau pandang memiliki kecerdasan dan mempunyai hubungan kuat dengan beliau melalui kekerabatan atau perkenalan. Tiga tahun kemudian beliau diperintah agar berdakwah dengan terang-terangan. Maka beliau pun berdakwah secara terbuka di Makkah dan di tempat lainnya. Tahapan ini berlangsung selama sepuluh tahun. Selama itu, Rasul diperintah agar tabah menghadapi gangguan. Begitu pula para sahabat beliau, diperintah agar bersabar. Mereka belum diperintah berperang walau untuk melawan kekejaman yang ditimpakan kepada beliau atau para sahabatnya. Lebih dari itu, karena beliau belum diperintah untuk memulai perang kepada siapapun. Karena itu, beliau menolak merestui orang-orang yang berbai'at di Aqabah kedua ketika mereka meminta izin untuk memerangi kaum musyrikin di Mina. Beliau menjawab: "kita belum diperintahkan untuk itu." Kemudian secara berturut-turut beliau diperintahkan agar hijrah ke Madinah. Lalu diizinkan memerangi siapa yang memerangi beliau dan menahan diri dari orang yang tidak memeranginya. Dalam tahap ini, terjadi perang Badar, uhud, Ahzab, dan diikuti dengan beberapa ekspedisi dan delegasi. Dengan terusirnya tentara sekutu yang mengepung Madinah, tibalah tahap akhir dalam hukum-hukum jihad. Sewaktu kembali dari perang Ahzab beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersbada:
الْآنَ نَغْزُوهُمْ وَلَا يَغْزُونَنَا نَحْنُ نَسِيرُ إِلَيْهِمْ
"Sekarang kita yang memerangi mereka dan bukan mereka yang memerengi kita; kita yang akan menyerang mereka." (HR. al Bukhari)
Kemudian turun surat At Taubah menjelaskan hukum-hukum jihad yang baku, yang berlaku hingga hari kiamat, yaitu perintah untuk memerangi kaum musyrikin. Jihad dilaksanakan untuk menyebarkan agama Allah serta untuk meninggikan kalimat dan syariat-Nya.
بُعِثْتُ بِالسَّيْفِ حَتَّى يُعْبَدَ اللَّهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَجُعِلَ رِزْقِي تَحْتَ ظِلِّ رُمْحِي وَجُعِلَ الذِّلَّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِي
"Sesungguhnya aku diutus menjelang kedatangan kiamat dengan pedang sehingga Allah saja yang disembah, tiada sekutu bagi-Nya. Rizkiku dijadikan di bawah kilatan tombak dan dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi orang menyelisihi urusanku." (HR. Ahmad)
Berangkatlah tentara Islam dengan membawa mushaf dan pedang, menyeru segenap bangsa, kerajaan, kekaisaran, dan kabilah-kabilah kepada Allah semata. Barangsiapa beriman, dibebaskan dan hidup nyaman. Barangsiapa yang enggan beriman, harus membayar jizyah dan hidup hina dina. Namun siapa yang menolak dan menyombongkan diri, maka pedanglah yang berbicara. Sasaran itu tidak berubah sama sekalimaka, dakwah, gerakan dan jihad yang dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para pengikut beliau tetap berkisar pada satu poros yang diungkapkan oleh Rub'i bin Amir dengan ucapannya, "untuk mengeluarkan siapa saja yang Dia kehendaki dari penghambaan terhadap sesama hamba kepada penghambaan kepada Allah."
Sebelumnya Nabi kita telah menyebutkan dalam sabda beliau, "sehingga Allah sendiri yang disembah, tiada sekutu bagi-Nya." (HR. Ahmad)
Al Qur'an juga mengemukakan dengan ungkapan yang lebih agung, lebih sempurna dan lebih indah: "Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." (QS. Al Anfal: 39)
Tabligh dan penjelasan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah dakwah dan ajakan agar melepaskan selendang kemusyrikan dan membebaskan diri dari setiap tuhan yang disembah selain Allah.
Penghancuran patung-patung pada waktu penaklukan Makkah adalah penghapusan tuhan-tuhan yang disembah selain Allah.
Pengiriman tentara untuk berperang adalah dakwah kepada tauhid dan penghancuran kemusyrikan

Tidak ada komentar: