tag:blogger.com,1999:blog-53457460863860047402024-03-04T23:23:13.614-08:00NURUL QOLBIWajibnya Meluruskan Dan Merapatkan Shof
Ternyata Rosululloh tidak hanya memerintahkan untuk meluruskan dan merapatkan shof, Namun beliau juga mengancam keras orang-orang yang tidak merapikan shof mereka seperti dalam suatu redaksi hadist, "Sungguh kalian mau merapikan shof kalian atau kalau tidak maka Alloh akan menjadikan perselisihan diantara kalian." (HR.Bukhori Muslim).kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.comBlogger21125tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-42143810995476817922010-06-27T04:27:00.001-07:002010-06-27T04:27:58.162-07:00jinayat<a href="http://iqraku.com"></a>kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-40963527074144271712010-06-27T04:23:00.001-07:002010-06-27T04:23:00.599-07:00<a href="http://percikaniman.blogpost.com/"><blockquote><blockquote><b><b><b><b><b></b></b></b></b></b></blockquote></blockquote></a>kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-74483223222049306992010-06-26T17:35:00.000-07:002010-06-26T17:38:32.707-07:00SANG MUJAHID SEJATIMendengar nama Allah Subhanahu wa Ta’ala disebut, membuat hati bergetarKarena itulah nama yang dicintaKarena Ar Rahman, aku yang semula tiada, menjadi adaKarena Ar Rahiim, yang memberikan aku pendengaran, penglihatan dan hati Al Malik sangat baik padaku Memberi meski belum kumintaAl Quddus memberi aku makan dan minum As Salam, Al Mu’min, memberikan aku kehidupan Waktu shalat adalah yang paling dinanti Saat itulah aku bisa bertemu dengan Al Muhaimin Bagian dari rasa syukurku pada Al Aziz Al Jabbar yang menguasai kerajaan langit dan bumiAku menyedihkan hatiku bila bermaksiat pada Al Mutakabbir Aku senang bila aku ada dalam ketaatan pada Al Khaliq Lisan ingin selalu menyebut nama Al Bari’Hati selalu merindukan Al Musawwir, bilakah bertemu ?Tangan ingin bergerak sesuai kehendak Al GhafarKaki ingin melangkah menuju tempat yang diridhai Al Qahhar Mata ingin melihat apa yang dihalalkan Al WahhabWahai Ar Razzaq, Al Fattah, Al ’Aliim…. Al Qabid, Al Basith, cinta yang kekal sepanjang masaNamun cinta pada Al Khafid penuh ujian Karena Ar Rafi’ berfirman, ”Apakah kamu mengira, kamu akan dibiarkan saja mengatakan ’Kami beriman’, sedang kamu tidak diuji lagi ?”Al Muzillu menjanjikan hari perjumpaanHari disingkapnya segala isi hati dan amalan di hadapan As Sami’ Al Basir akan bangkitkanku dari kubur Pada hari itu kesedihan dunia berlalu, di bawah naungan Al Hakam Al ’Adl sering memberi mimpi hikmah padaku Al Latif memberikan hidayah dengan ragam caraTidak ada yang lepas dari pengawasan Al KhabirMaka kudidik hati agar ikhlas hanya untuk Al HaliimBegitu banyak hamba yang mencintai Al Azim, Al GhafurMujahidin yang senantiasa bertasbih kepada Asy SyakurLantas dimanakah kedudukanku di hadapan Al ‘AliyyAkankah Al Kabiir ingat kepadaku di hari pertemuan nanti ?Ingin menatap wajah Al Hafiz…Al Muqitu ada di atas ArsyYang Arsy Al Hasib dibawa oleh para malaikat yang mulia lagi berbaktiSenantiasa Al Jaliil ada dalam kesibukanMenatap langit malam ciptaan Al Karim, sungguh indahAr Raqib mencintai keindahanAyat-ayat kauniyah dan kauliyah Al Mujibu indah dan menakjubkanAl Wasi’u tidak pernah menganiaya hamba-hambanya. Al Hakim memberi episode kehidupan kepadaku Al Wadudu ada kalanya memberi kemudahan atau kesulitan Tetapi firman Al Majid, “Sesudah kesulitan ada kemudahan.”Al Basi’ selalu bersama hambanya di dunia dan di akhiratKetika aku mencintai Asy Syahid,Maka aku pun akan mencintai hamba-hamba Al Haqq yang lainAku akan mengulurkan tangan pada manusia ciptaan Al WakiilDemikianlah Al Qawiyy mengajarkan tentang cinta yang sesunggu<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />" Andai perjuangan ini mudah, pasti ramai menyertainya. Andai perjuangan ini singkat, pasti ramai yang istiqamah. Andai perjuangan ini menjanjikan kesenangan dunia, pasti ramai tertarik padanya. Tetapi, hakikat perjuangan bukan begitu. Turun naiknya, sakit pedihnya, umpama kemanisan yang tidak terhingga. Andai rebah, bangkitlah semula. Andai terluka, ingatlah janjiNya.<br />Aku Wanita Mujahidah Sejati…<br />Yang tercipta dari tulang rusuk lelaki yang berjihad..<br />Bilakah kan datang seorang peminang menghampiriku mengajak tuk berjihad..<br />Kelak ku akan pergi mendampinginya di bumi Jihad..<br />Aku selalu siap dengan semua syarat yang diajukannya..<br />cinta Allah, Rasul dan Jihad Fisabilillah<br />Aku rela berkelana mengembara dengannya lindungi Dienullah<br />Ikhlas menyebarkan dakwah ke penjuru bumi Allah<br /><br />Tak mungkin ku pilih dirimu..<br />bila dunia lebih kau damba<br /><br />Terlupa kampung halaman,<br />sanak saudara bahkan harta yang terpendam..<br />Hidup terasing apa adanya..<br />asalkan di akhirat bahagia…<br />Bila aku setuju dan kaupun tidak meragukanku…<br />Bulat tekadku untuk menemanimu…<br /><br />Aku Wanita mujahidah pilihan…<br />Yang mengalir di nadiku darah lelaki yang berjihad…<br />Bilakah kan datang menghampiriku seorang peminang yang penuh ketawadhu`an…<br />Kelak bersamanya kuarungi bahtera lautan jihad…<br />Andai tak siap bisa kau pilih…<br />Agar kelak batin, jiwa dan ragamu tak terusik,<br />terbebani dengan segala kemanjaanku, kegundahanku,<br /> kegelisahanku…<br />terlebih keluh kesahku…Tak mungkin aku memilihmu…<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />sekelompok besar orang-orang yang tinggal pada sebuah daerah atau wilayah tertentu. (sebuah umat bisa eksis tanpa hidup di sebuah negara).<br />Allah swt. telah mengkategorikan manusia menjadi 2 kelompok: 3<br />1. Al-Umatul-Islaamiyah (Umat Islam)<br />2. Al-Umatul-Kafiraah (Ummat yang tidak beriman)<br />Lebih lanjut, hanya ada dua camp (kelompok) ; setiap orang (tidak kecuali) apakah seorang Muslim atau Kafir. Yahudi, Nasrani, Sikh, Hindu, Budha semuanya adalah al-Umatul-Kafirah; dengan kata lain, mereka semua tidak beriman kepada Allah.<br /> Allah swt. berfirman:<br />"Dia-lah yang menciptakan kamu maka diantara kamu ada yang kafir dan diantaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS at Thaghaabun, 64: 2)<br />Sebagai tambahan, umat Islam terpecah menjadi dua:<br />1. Umatu Muhammad (Umat Muhammad, atau Ahmad - juga dikenal sebagai al-Firqatun Najiyah, atau golongan yang selamat).<br />2. Umatu Ahlul Qiblah (Umat Qiblah, dari tujuh puluh dua golongan yang menyimpang - juga dikenal sebagai al-Firqatul Haarikah,)<br />Tujuh puluh dua golongan dari umat Islam akan masuk neraka (tidak selamanya, masanya hanya Allah yang mengetahui), dan satu golongan akan masuk surga. Dengan konsekuensi jika mereka ingin selamat dari api neraka, maka mereka harus mencari pengetahuan tentang golongan yang selamat dan mempelajari serta mengamalkan karateristik mereka.<br />Peranan Umat<br />Peran umat Islam adalah menerapkan hujjah (menjadi saksi) untuk orang-orang, jadi bahwa mereka bisa tidak ada keringanan - atas orang-orang yang tidak beriman - pada hari pengadilan nanti pada saat mereka bertemu dengan Tuhan mereka yang sesungguhnya. Ini hanya bisa terpenuhi dengan iqaamatud dien, atau menerapkan dien Allah (yaitu syari'ah) - bukan dien Kuffar, seperti demokrasi atau kebebasan. Allah swt. berfirman:<br />"Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)." (QS Asy Syura 42: 13)<br /> Atribut atau karateristik dari umat Muhammad saw.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Umat Muhammad adalah sebuah Umat yang patuh yang selalu ruku' dan sujud yaitu menyembah Allah. Mereka bukanlah orang-orang sekuler. Mereka tidak menyembah Allah hanya dalam masjid saja atau pada saat Ramadhan saja, tetapi mereka menyembah Allah dua puluh empat jam dalam sehari - bahkan tidur mereka adalah 'ibaadah. 5<br />4. Yabtaghuna fadlan minallahi wa-ridwaana<br />Mereka mencari "Ridha Allah". Umat Muhammad tidak mencari pujian, simpatik, kehormatan atau ridha dari manusia. Mereka hanya mencari kepuasan dan keridhoan Allah Swt. Dengan konsekuensi, mereka akan memerangi dan mendominasi atas sekutu-sekutu setan. Mereka akan menaungi segalanya, dan Allah menjaga apa yang ada dalam hati mereka.<br />Kesimpulan<br />Jika kita ingin menjadi Umat Muhammad (golongan yang selamat) kita karus mempunyai aqidah yang sama sebagaimana Rasulullah saw. yang mempunyai empat atribut atau karakter yang telah di jelaskan di atas. Tidaklah cukup hanya dengan mempunyai aqidah yang benar tetapi tidak mempunyai atribut-atribut ini-kita harus mempunyai aqidah yang benar juga atribut umat Muhammad secara bersamaan.<br />Source : almuhajirun.net<br /> <br /><br />Misi jihad fi sabilillah<br />Sesungguhnya Islam datang untuk mengeluarkan seluruh manusia dari Undang-undang Jahil berpindah kedalam Dienulloh. <br />"Katakanlah: 'Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia." (QS. Al A'raf: 158)<br />Islam juga datang untuk menghapus segala bentuk kesyirikan di atas bumi, "sehingga Allah saja yang diibadahi, tiada sekutu bagi-Nya," -al hadits-. <br />Untuk mewujudkan itu maka dakwah yang diemban Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di makkah adalah: "Ucapkan La Ilaha Illallah." (HR. Ahmad)<br />إِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ<br />"Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan bagi kalian sebelum (menghadapi) adzab yang keras."<br />Dalam rangka mewujudkan misi menghambakan seluruh manusia kepada Allah semata, pasukan kaum muslimin bertolak dari Madinah ke seluruh penjuru Arab kemudian ke negeri Persia dan Romawi. Ekspedisi pasukan itu dikirim dari ibukota kekhalifahan yang berpindah-pindah selama tiga belas abad dari Madinah ke Damsyiq, ke Baghdad, kemudian ke Kairo dan terakhir ke Konstantinopel dengan membawa bendera Islam ke seluruh penjuru bumi. <br />Sasaran kaum muslimin dalam pengembaraan jihad ini adalah satu yaitu agar manusia mentauhidkan Allah yang tiada sekutu bagi-Nya.<br />Sasaran kaum muslimin dalam pengembaraan jihad ini adalah satu yaitu agar manusia mentauhidkan Allah yang tiada sekutu bagi-Nya.<br />Dengan ungkapan lain yang disampaikan oleh Rub'i bin Amir, seorang prajurit kavaleri muslim, ketika ditanya oleh Rustum, panglima besar Persia, "apa yang mendorong kalian datang ke sini?"<br />Rub'i menjawab, "Allah telah mengutus kami untuk mengeluarkan siapa saja yang Dia kehendaki dari penghambaan terhadap sesama hamba kepada penghambaan kepada Allah, dari kesempitan dunia kepada keluasannya, dari kezhaliman agama-agama kepada keadilan Al-Islam. Maka Dia mengutus kami dengan agama-Nya untuk kami seru mereka kepadanya. Maka barangsiapa yang menerima hal tersebut, kami akan menerimanya dan pulang meninggalkannya. Tetapi barangsiapa yang enggan, kami akan memeranginya selama-lamanya hingga kami berhasil memperoleh apa yang dijanjikan Allah.”<br />"Allah telah mengutus kami untuk mengeluarkan siapa saja yang Dia kehendaki dari penghambaan terhadap sesama hamba kepada penghambaan kepada Allah, . . . <br />Rub'i bin 'Amir<br />Ini yang menjadi sasaran Rasulullah dan para sahabatnya, dan di antara yang telah mempelajarinya adalah Rub'i bin Amir. Sasaran itu tidak berubah sama sekali, yang berubah hanyalah jalan dan sarana untuk mewujudkannya sesuai dengan medan dakwah dengan perintah dari Allah. Semua perubahan itu berdasarkan wahyu, pengarahan yang jelas, dan perintah yang tegas dari Allah kepada Rasul-Nya. Maka beliau memulai perjuangannya dengan dakwah sirriyah (secara rahasi), beliau tidak berdakwah kecuali <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />kepada siapa yang beliau pandang memiliki kecerdasan dan mempunyai hubungan kuat dengan beliau melalui kekerabatan atau perkenalan. Tiga tahun kemudian beliau diperintah agar berdakwah dengan terang-terangan. Maka beliau pun berdakwah secara terbuka di Makkah dan di tempat lainnya. Tahapan ini berlangsung selama sepuluh tahun. Selama itu, Rasul diperintah agar tabah menghadapi gangguan. Begitu pula para sahabat beliau, diperintah agar bersabar. Mereka belum diperintah berperang walau untuk melawan kekejaman yang ditimpakan kepada beliau atau para sahabatnya. Lebih dari itu, karena beliau belum diperintah untuk memulai perang kepada siapapun. Karena itu, beliau menolak merestui orang-orang yang berbai'at di Aqabah kedua ketika mereka meminta izin untuk memerangi kaum musyrikin di Mina. Beliau menjawab: "kita belum diperintahkan untuk itu." Kemudian secara berturut-turut beliau diperintahkan agar hijrah ke Madinah. Lalu diizinkan memerangi siapa yang memerangi beliau dan menahan diri dari orang yang tidak memeranginya. Dalam tahap ini, terjadi perang Badar, uhud, Ahzab, dan diikuti dengan beberapa ekspedisi dan delegasi. Dengan terusirnya tentara sekutu yang mengepung Madinah, tibalah tahap akhir dalam hukum-hukum jihad. Sewaktu kembali dari perang Ahzab beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersbada: <br />الْآنَ نَغْزُوهُمْ وَلَا يَغْزُونَنَا نَحْنُ نَسِيرُ إِلَيْهِمْ<br />"Sekarang kita yang memerangi mereka dan bukan mereka yang memerengi kita; kita yang akan menyerang mereka." (HR. al Bukhari)<br />Kemudian turun surat At Taubah menjelaskan hukum-hukum jihad yang baku, yang berlaku hingga hari kiamat, yaitu perintah untuk memerangi kaum musyrikin. Jihad dilaksanakan untuk menyebarkan agama Allah serta untuk meninggikan kalimat dan syariat-Nya. <br />بُعِثْتُ بِالسَّيْفِ حَتَّى يُعْبَدَ اللَّهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَجُعِلَ رِزْقِي تَحْتَ ظِلِّ رُمْحِي وَجُعِلَ الذِّلَّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِي<br />"Sesungguhnya aku diutus menjelang kedatangan kiamat dengan pedang sehingga Allah saja yang disembah, tiada sekutu bagi-Nya. Rizkiku dijadikan di bawah kilatan tombak dan dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi orang menyelisihi urusanku." (HR. Ahmad)<br />Berangkatlah tentara Islam dengan membawa mushaf dan pedang, menyeru segenap bangsa, kerajaan, kekaisaran, dan kabilah-kabilah kepada Allah semata. Barangsiapa beriman, dibebaskan dan hidup nyaman. Barangsiapa yang enggan beriman, harus membayar jizyah dan hidup hina dina. Namun siapa yang menolak dan menyombongkan diri, maka pedanglah yang berbicara. Sasaran itu tidak berubah sama sekalimaka, dakwah, gerakan dan jihad yang dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para pengikut beliau tetap berkisar pada satu poros yang diungkapkan oleh Rub'i bin Amir dengan ucapannya, "untuk mengeluarkan siapa saja yang Dia kehendaki dari penghambaan terhadap sesama hamba kepada penghambaan kepada Allah."<br />Sebelumnya Nabi kita telah menyebutkan dalam sabda beliau, "sehingga Allah sendiri yang disembah, tiada sekutu bagi-Nya." (HR. Ahmad)<br />Al Qur'an juga mengemukakan dengan ungkapan yang lebih agung, lebih sempurna dan lebih indah: "Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." (QS. Al Anfal: 39)<br />Tabligh dan penjelasan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah dakwah dan ajakan agar melepaskan selendang kemusyrikan dan membebaskan diri dari setiap tuhan yang disembah selain Allah.<br />Penghancuran patung-patung pada waktu penaklukan Makkah adalah penghapusan tuhan-tuhan yang disembah selain Allah. <br />Pengiriman tentara untuk berperang adalah dakwah kepada tauhid dan penghancuran kemusyrikankholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-7340503837434188702010-06-26T17:30:00.001-07:002010-06-26T17:34:18.780-07:00cahaya imanTauhid Rububiyah : <br />Yaitu mengesakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam segala perbuatanNya, dengan meyakini bahwa Dia sendiri yang menciptakan segenap makhluk.<br />Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:<br />"Artinya : Allah menciptakan segala sesuatu ..." [Az-Zumar: 62]<br /><br />Bahwasanya Dia adalah Pemberi rizki bagi setiap manusia, binatang dan makhluk lainnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:<br />"Artinya : Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya, ..." [Hud : 6]<br /><br />Dan bahwasanya Dia adalah Penguasa alam dan Pengatur semesta, Dia yang mengangkat dan menurunkan, Dia yang memuliakan dan menghinakan, Mahakuasa atas segala sesuatu. Pengatur rotasi siang dan malam, Yang menghidupkan dan Yang mematikan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:<br /><br />"Artinya : Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari <br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br />orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan <br /><br />orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rizki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)." [Ali Imran: 26-27]<br />Allah telah menafikan sekutu atau pembantu dalam kekuasaan-Nya. Sebagaimana Dia menafikan adanya sekutu dalam penciptaan dan pemberian rizki. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:<br /><br />"Artinya : Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan (mu) selain Allah ..." [Luqman: 11]<br /><br />"Artinya : Atau siapakah dia ini yang memberi kamu rizki jika Allah menahan rizkiNya?" [Al-Mulk: 21]<br /><br />Allah menyatakan pula tentang keesaanNya dalam <br />rububiyah-Nya atas segala alam semesta. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :<br /><br />"Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam." [Al-Fatihah: 2]<br /><br />"Artinya : Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, <br />lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakanNya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Tuhan semesta alam." [Al-A'raf: 54]<br /><br />Allah menciptakan semua makhlukNya di atas fitrah pengakuan terhadap rububiyah-Nya. Bahkan orang-orang musyrik yang menye-kutukan Allah dalam ibadah juga mengakui keesaan rububiyah-Nya.<br /><br />Artinya : Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya `Arsy yang besar?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?" Katakanlah: "Siapakah yang di tanganNya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?"<br />[Al-Mu'minun: 86-89]<br /><br />Jadi, jenis tauhid ini diakui semua orang. Tidak ada umat mana pun yang menyangkalnya. Bahkan hati manusia sudah difitrahkan untuk mengakuiNya, melebihi fitrah pengakuan terhadap yang lain-Nya. Sebagaimana perkataan para rasul yang difirmankan Allah:<br />"Artinya : Berkata rasul-rasul mereka: "Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi?" [Ibrahim: 10]<br /><br />Adapun orang yang paling dikenal pengingkarannya adalah Fir'aun. Namun demikian di hatinya masih tetap meyakiniNya. Sebagaimana perkataan Musa alaihis salam kepadanya:<br />"Artinya : Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mu`jizat-mu`jizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata: dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Fir`aun, seorang yang akan binasa". [Al-Isra': 102]<br /><br />Ia juga menceritakan tentang Fir'aun dan kaumnya:<br />"Artinya : Dan mereka mengingkarinya karena kezhaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran) nya." [An-Naml: 14]<br /><br />Tauhid Uluhiyah : Yaitu tauhid ibadah, karena ilah maknanya adalah ma'bud (yang disembah). Maka tidak ada yang diseru dalam do'a kecuali Allah, tidak ada yang dimintai pertolongan kecuali Dia, tidak ada yang boleh dijadikan tempat bergantung kecuali Dia, tidak boleh menyembelih kurban atau bernadzar kecuali untukNya, dan tidak boleh mengarahkan seluruh ibadah kecuali untukNya dan karenaNya semata.<br /><br />Jadi, tauhid rububiyah adalah bukti wajibnya tauhid uluhiyah . Karena itu seringkali Allah membantah orang yang mengingkari tauhid uluhiyah dengan tauhid rububiyah yang mereka akui dan yakini. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :<br /><br />"Artinya : Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui."<br />[Al-Baqarah : 21-22]<br /><br />Allah memerintahkan mereka bertauhid uluhiyah, yaitu menyembahNya dan beribadah kepadaNya. Dia menunjukkan dalil kepada mereka dengan tauhid rububiyah, yaitu penciptaanNya terhadap manusia dari yang pertama hingga yang terakhir, penciptaan langit dan bumi serta seisinya, penurunan hujan, penumbuhan tumbuh-tumbuhan, pengeluaran buah-buahan yang menjadi rizki bagi para hamba. Maka sangat tidak pantas bagi mereka jika menyekutukan Allah dengan yang lainNya; dari benda-benda atau pun orang-orang yang mereka sendiri mengetahui bahwa ia tidak bisa berbuat sesuatu pun dari hal-hal tersebut di atas dan lainnya.<br /><br />Maka jalan fitri untuk menetapkan tauhid uluhiyah adalah berdasarkan tauhid rububiyah. Karena manusia pertama kalinya sangat bergantung kepada asal kejadiannya, sumber kemanfaatan dan kemadharatannya. Setelah itu berpindah kepada cara-cara ber-taqarrub kepadaNya, cara-cara yang bisa membuat ridhaNya dan yang menguatkan hubungan antara dirinya dengan Tuhannya. Maka tauhid rububiyah adalah pintu gerbang dari tauhid uluhiyah. Karena itu Allah ber-hujjah atas orang-orang musyrik dengan cara ini. Dia juga memerintahkan RasulNya untuk ber-hujjah atas mereka seperti itu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:<br /><br />"Artinya : Katakanlah: 'Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?' Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?" Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya `Arsy yang besar?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?" Katakanlah: "Siapakah yang di tanganNya berada keku-asaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)Nya, jika kamu mengeta-hui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?" [Al-Mu'minun : 84-89]<br /><br />"Artinya : (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; ..." [Al-An'am : 102]<br /><br />Dia berdalil dengan tauhid rububiyah-Nya atas hakNya untuk disembah. Tauhid uluhiyah inilah yang menjadi tujuan dari pencipta-an manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:<br />"Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu." [Adz-Dzariyat : 56]<br /><br />Arti " Ya'buduun " adalah mentauhidkanKu dalam ibadah. Seorang hamba tidaklah menjadi muwahhid hanya dengan mengakui tauhid rububiyah semata, tetapi ia harus mengakui tauhid uluhiyah serta mengamalkannya. Kalau tidak, maka sesungguhnya orang musyrik pun mengakui tauhid rububiyah, tetapi hal ini tidak membuat mereka masuk dalam Islam, bahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerangi mereka. Padahal mereka mengakui bahwa Allah-lah Sang Pencipta, Pemberi rizki, Yang menghidupkan dan Yang mematikan. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :<br /><br />"Artinya : Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: 'Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: 'Allah', ..." [Az-Zukhruf : 87]<br />"Artinya : Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka: 'Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?', niscaya mereka akan menjawab: 'Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Ma-ha Mengetahui'." [Az-Zukhruf : 9]<br /><br />"Artinya : Katakanlah, 'Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?' Maka mereka akan menjawab: "Allah". [Yunus : 31]<br /><br />Hal semacam ini banyak sekali dikemukakan dalam Al-Qur'an. Maka barangsiapa mengira bahwa tauhid itu hanya meyakini wujud Allah, atau meyakini bahwa Allah adalah Al-Khaliq yang mengatur alam, maka sesungguhnya orang tersebut belumlah mengetahui hakikat tauhid yang dibawa oleh para rasul. Karena sesungguhnya ia hanya mengakui sesuatu yang diharuskan, dan meninggalkan sesuatu yang mengharuskan; atau berhenti hanya sampai pada dalil tetapi ia meninggalkan isi dan inti dari dalil tersebut.<br /><br />Di antara kekhususan ilahiyah adalah kesempurnaanNya yang mutlak dalam segala segi, tidak ada cela atau kekurangan sedikit pun. Ini mengharuskan semua ibadah mesti tertuju kepadaNya; pengagungan, penghormatan, rasa takut, do'a, pengharapan, taubat, tawakkal, minta pertolongan dan penghambaan dengan rasa cinta yang paling dalam, semua itu wajib secara akal, syara' dan fitrah agar ditujukan khusus kepada Allah semata. Juga secara akal, syara' dan fitrah, tidak mungkin hal itu boleh ditujukan kepada selainNya.<br /><br />Tauhid Mulkiyah : Yaitu mentauhidkan Allah dalam mulkiyahnya bermakna kita mengesakan Allah terhadap pemilikan, pemerintahan dan penguasaanNya terhadap alam ini. Dialah Pemimpin, Pembuat hukum dan Pemerintah kepada alam ini. Hanya landasan kepemimpinan yang dituntut oleh Allah saja yang menjadi ikutan kita. Hanya hukuman yang diturunkan oleh Allah saja menjadi pakaian kita dan hanya perintah dari Allah saja menjadi junjungan kita.<br /><br />Katakanlah (wahai Muhammad) : “Wahai Tuhan yang mempunyai kuasa pemerintahan, Engkaulah yang memberi kuasa pemerintahan kepada siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkaulah yang mencabut kuasa pemerintahan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah juga yang memuliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkaulah yang menghina siapa yang Engkau kehendaki. Dalam kekuasaan Engkaulah saja adanya segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.<br />[Ali Imran : 26]<br /><br />"Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" [Al Maidah : 50]<br /><br />Tauhid Mulkiyah menuntuk adanya ke-wala-an secara totalitas kepada Allah, Rasul dan Amirul Mukmin (selama tidak bermaksiat kepada Allah SWT)<br /><br />Pemimpin (wali)<br />Wali adalah sebahagian dari sifat-sifat mulkiyatullah. Ia membawa arti sifat penguasaan iaitu sebagai pelindung, penolong dan pemelihara.<br /><br />"Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan kitab (Al-Qur’an, dan Dia lah jua yang menolong dan memelihara orang-orang yang berbuat kebaikan." [Al A'raaf : 50]<br /><br />Pembuat Hukum<br />Hakiman atau pembuat hukum juga adalah sebahagian dari sifat mulkiyatullah. Ia mesti diikhtiraf oleh manusia dan tunduk hanya kepada hukum-hukum yang telah diturunkan olehNya saja karena hak mencipta hukum itu hanya terhadap kepada Allah semata-mata.<br /><br />"Apa yang kamu sembah, yang lain dari Allah, hanyalah nama-nama yang kamu menamakannya, kamu dan datuk nenek kamu, Allah tidak pernah menurunkan sembarang bukti yang membenarkannya. Sebenarnya hukum (yang menentukan amal ibadat) hanyalah bagi Allah. Ia memerintahkan supaya kamu jangan menyembah melainkan Dia. Yang demikian itulah agama yang betul, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." [Yusuf : 50]<br /><br />Pemerintah<br />pemerintah satu lagi sifat mulkiyatullah yang perlu diketahui oleh setiap muslim. Allah memiliki Arasy dan memerintah seluruh mahluk ciptaannya ini dengan ketentuan daripadanya. Dia yang menciptakan dan Dia yang mengarahkan menurut apa yang dikehendakiNya.<br /><br />"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa lalu. Ia bersemayam di atas Arasy. Ia melindungi malam dengan siang yang mengiringinya dengan deras (silih berganti) dan (Ia pula yang menciptakan) matahari dan bulan serta bintang-bintang, (semuanya) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, kepada Allah jualah tertentu urusan menciptakan (sekalian mahluk) dan urusan pemerintahan. Maha Suci Allah yang mencipta dan mentadbirkan sekalian alam." [Al A'raaf : 50]<br /><br /> <br /><br />menghentikan gerak laju dien Allah dalam kehidupan ini.”<br /><br />Kata-kata as-syahid sudah tentunya bukan datang dari teori atau falsafah yang dipelajari dari mana-mana universitas atau pondok tetapi hasil pengalaman dan pengamalan beliau di medan jihad. Beliau terkenal dengan pengorbanannya di bumi Afghanistan menentang penjajahan Russia bersama-sama pejuang Mujahideen. Walaupun beliau mempunyai PhD dan pernah menjadi pensyarah, beliau meninggalkan segala-galanya untuk menyahut seruan Allah dan syurga yang menanti. Benarlah pendapat Sa’id Hawwa, jika ada rukun Islam keenam, jihad adalah yang paling layak menduduki tempat itu. Mungkin inilah yang difahami oleh as-syahid Abdullah Azzam.<br /><br />Namun, hari ini kita lihat ramai pemuda-pemudi sudah tidak menghiraukan sama ada Islam dijadikan teras hidup atau sekadar hiasan di kad pengenalan diri. Jihad ditinggalkan, dunia dikejar. Apakah yang mereka tidak faham mengenai jihad? Ke mana hilangnya semangat jihad dalam diri pemuda dan pemudi Islam?<br /><br />Jihad tidak boleh dipandang dalam skop yang kecil, malah perlu difahami bahawa terdapat banyak ruang untuk berjihad pada zaman serba moden ini. Jihad dengan tulisan, jihad mendidik anak-anak, jihad membina empayar perniagaan Islam dan banyak lagi. Jihad boleh menjelma dalam pelbagai sudut kehidupan asalkan kita mau dan tahu bagaimana.<br /><br />Jihad perlukan perancangan yang rapi, kerjasama yang ampuh, persefahaman yang jitu dan istiqomah dalam setiap gerak kerja. Jika jihad hanya bertakhta di hati tetapi anggota tidak pernah mengamalkan jihad, kita masih jauh dari matlamat. Oleh itu, umat Islam, khususnya pemuda dan pemudi, wajar menanamkan cita-cita untuk berjihad agar gerakan dien ini tidak berhenti.<br /><br /><br /><br /> <br />Sabarlah wahai kawanku hadapi hidup ini<br />telah menjadi sifat dari dunia terkadang senang bahagia<br />terkadang sedih menderita<br />Sabarlah wahai kawanku<br />terima kenyataan<br />semua telah menjadi<br />ketetapan Ilahi<br />Ridha ataupun tidak<br />semua telah berlaku<br />sabarlah menerimanya<br />Reff:<br />Ketenangan dan kebahagiaan<br />hanya ada pada sisi-Nya<br />maka janganlah kau mencarinya<br />pada selain-Nya<br />o… dibalik semua<br />kejadian yang kau alami<br />pasti akan ada hikmahnya<br />yang terbaik yang Ia berikan<br />untuk kita semua<br />yakinilah …..kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-22950287139645111202010-06-23T00:59:00.000-07:002010-06-23T01:00:41.283-07:00sejarah 25 nabi dan rasulNABI ADAM A.S<br /><br />Dikatakan hidup lebih kurang 930 tahun merupakan manusia pertama yang bergelar khalifah Allah s.w.t dimuliakan dan ditinggikan darjatnya menjadi nabi yang pertama. Baginda diutuskan kepada anak cucunya agar menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Maka diantara mereka ada yang taat dan ada pula yang membangkang.<br /> <br /><br /> <br /><br />NABI IDRIS A.S<br /><br />Merupakan keturunan Nabi Sits as. Diutus oleh Allah kepada anak cucu Qabil agar bertaubat dan menyembah Allah SWT, namun mereka terus menerus membangkang perintah Allah s.w.t<br /> <br /><br /> <br /><br />NABI NUH A.S<br /><br />Merupakan keturunan Nabi Idris as. yang diutus Allah kepada kaum kafir. Baginda menyeru supaya semua manusia menyembah Allah, tetapi ajakan Nabi Nuh ditolak, akhirnya orang-orang yang ingkar atau kafir itu tenggelam dalam banjir yang besar.<br /> <br /><br /> <br /><br />NABI HUD A.S<br /><br />Adalah keturunan Yafit bin Nuh, bertempat tinggal di Hadharal Maut Utara. Baginda diutus Allah kepada kaum Aad kerana bangsa itu menyembah patung. Kemudian Nabi Nuh menyuruh mereka supaya menyembah Allah, tetapi mereka ingkar, akhirnya mereka menerima seksaan dengan ditimpa badai dan udara yang sangat dingin selama tujuh hari lapan malam.<br /> <br /><br /> <br /><br />NABI SALLEH A.S<br /><br />Merupakan keturunan Sam bin Nuh yang diutuskan Allah kepada bangsa Tsamud disebelah selatan Palastin. Kebudayaan mereka sudah tinggi tetapi mereka menyembah dewa dan patung, kemudian Nabi Saleh menyuruh kepada mereka agar menyembah Allah, sebahagian besar bangsa Tsamud menolak untuk memeluk agama Allah. Mereka ingkar kepada larangan Nabi Saleh. Pada hari pertama muka mereka berwajah kuning, hari kedua menjadi merah,hari ketiga menjadi hitam, akhirnya mereka disambar petir.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI IBRAHIM A.S<br /><br />Juga keturunan Sam bin Nuh yang diutuskan Allah kepada kaum Namrud di negeri Babilon lebih kurang 4000 tahun sebelum Masehi. Kaum Namrud menyembah berhala bahkan akhirnya Namrud menganggap dirinya sebagai Tuhan. Nabi Ibrahim juga menyerukan ajaran tauhid atau Islam kepada mereka namun mereka tetap ingkar, akhirnya Allah mendatangkan kepada mereka tentera nyamuk sebagai balasan, maka musnahlah kaum yang ingkar. Begitu halnya dengan<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI LUTH A.S<br /><br />Adalah bersaudara dengan Nabi Ibrahim yang diutuskan kepada kaumnya di negeri Sadum, supaya kaumnya menyembah Allah SWT, namun mereka ingkar. Allah SWT membalas keingkaran mereka dengan dibalik bumi Sadum sehingga musnah negeri tersebut.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI ISMAIL A.S<br /><br />Adalah anak Nabi Ibrahim melalui perkahwinannya dengan Siti Hajar. Baginda diutus kepada bangsa Arab di negeri Yaman, kerana mereka belum kenal dengan agama tauhid atau Islam. Mereka juga diperintahkan supaya berpuasa, membayar zakat dan menunaikan haji. Baginda mempunyai 12 orang anak lelaki yang seluruhnya disebut dengan Bani Ismail atau Adnanniyun. Dari keturunan inilah lahirnya suku Quraisy yang melahirkan Nabi Muhammad SAW.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI ISHAK A.S<br /><br />Adalah anak kandung Nabi Ibrahim melalui perkahwinan dengan Siti Sarah. Baginda diutus oleh Allah di negeri Kan'an untuk menyembah Allah, mengajarkan tauhid, menyuruh membayar zakat, berpuasa dan menunaikan haji. Nabi Ishaq berkahwin dengan Rifka dan mendapat anak kembar iaitu ish dan Ya'kub. Nabi Ishaq wafat dalam usia 170 tahun dan dimakamkan di Baitul Maqdis daerah Palastin.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI YAAKUB A.S<br /><br />Diutus oleh Allah SWT di negeri Kan'an kerana penduduknya telah ramai menyembah berhala. Nabi Ya'kub mengajar kaumnya supaya menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Baginda wafat dalam usia 148 tahun dan beliau mempunyai 12 orang anak lelaki.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI YUSSUF A.S<br /><br />Anak Nabi Ya'kub as yang diutus sebagai nabi kepada bangsa Mesir untuk mengajarkan agama tauhid iaitu agar menyembah Allah, Tuhan yang Maha Esa. Disamping baginda seorang nabi ia juga seorang raja dengan dasar pemerintahannya adalah Islam. Beliau wafat dalam usia 120 tahun dan dimakamkan ditepi sungai Nil<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI AYYUB A.S<br /><br />Anak Amus bin Tarikh bin Rum bin Ish yang diutuskan oleh Allah SWT ke negeri Rom untuk mengajarkan agama tauhid iaitu menyembah Allah SWT. Beliau wafat dalam usia lebih kurang 93 tahun dan dimakamkan di suatu tempat di daerah Itali.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI DZULKIFLI A.S<br /><br />Adalah anak Nabi Ayub as. diutus oleh Allah SWT ke negeri Rom. Disamping beliau seorang nabi juga seorang raja yang tetap mengajarkan agama tauhid iaitu supaya menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Beliau menyeru kepada kaumnya supaya meninggalkan penyembahan berhala dan melaksanakan syariat Islam supaya solat dan membayar zakat. Beliau wafat dalam usia 95 tahun dan dimakamkan di Napoli, daerah Rom Selatan.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI SYUAIB A.S<br /><br />Keturunan Nabi Luth as, diutus oleh Allah ke negeriá Madyan, Palastin Selatan agar mengajar agama tauhid iaitu menyembah Allah SWT. membayar zakat dan berlaku jujur kepada kaumnya. Ramai kaumnya yang tidak beriman, akhirnya ditimpa bencana daripada Allah berupa gempa bumi dan kepingan awan panas daripada langit.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI MUSA A.S<br /><br />Diutus oleh Allah SWT kepada kaumnya Bani Israil supaya menyembah Allah, membayar zakat, berpuasa dan berlaku jujur. Bani Israil ramai yang ingkar sehingga mereka menyembah patung anak sapi yang dipelopori oleh Samiri. Nabi Musa as. mendapat kitab Taurat daripada Allah SWT dan diberi mukjizat.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI HARUN A.S<br /><br />Diutus oleh Allah SWT kepada kaumnya Bani Israil supaya menyembah Allah, membayar zakat, berpuasa dan berlaku jujur. Bani Israil ramai yang ingkar sehingga mereka menyembah patung anak sapi yang dipelopori oleh Samiri. Nabi Musa as. mendapat kitab Taurat daripada Allah SWT dan diberi mukjizat.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI DAUD A.S<br /><br />Dibekalkan oleh Allah dengan kitab Zabur mengajarkan kepada kaumnya agar menyembah Allah dan mengerjakan ibadah puasa. Nabi Daud as. wafat dalam usia lebih kurang 100 tahun, lalu dimakamkan di Palastin.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI SULAIMAN A.S<br /><br />Adalah anak Nabi Daud as. Beliau seorang nabi dan raja. Nabi Sulaiman berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kepadanya kerajaan yang tidak akan diperolehi sesaorang pun sesudahnya. Doa beliau dikabulkan Allah, sehingga beliau dapat menguasai semua makhluk termasuk jin dan haiwan. Nabi Sulaiman mengajak semua kaumnya agar menyembah Allah dan menghindari daripada mensyirikkannya.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI ILYAS A.S<br /><br />Merupakan keturunan Nabi Harun diutus Allah sebagai rasul di negeri Balbik di Lebanon Selatan kerana orang Balbik ramai yang telah menyembah berhala. Patung terbesar sembahan mereka bernama "Ba'al" dibuat dari emas. Nabi Ilyas as. mengajak kaumnya agar menyembah Allah SWT iaitu agama tauhid, namun ramai yang ingkar, sehingga kebanyakan mereka ditimpa musibah gempa yang dahsyat. Nabi Ilyas wafat dan dimakamkan di daerah Lebanon Selatan.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI ILYASA A.S<br /><br />Diutus Allah SWT kepada Bani Israil, agar mengajarkan agama tauhid berdasarkan kitab Taurat dan kitab Zabur. Kerana kederhakaan dan pembangkangan mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya akhirnya orang-orang yahudi dijajah oleh raja dari Babil bernama Nebukad Nezar. Kemudian Nebekud Nezar dikalahkan oleh Cyrus raja dari Persia. Pada tahun 70 Sebelum Masehi raja Rom bernama Titus memasuki Palastiná dan merosak seluruh kota Jerusalam, kecuali Baitul Maqdis. Begitulah bangsa Yahudi mendapat kutukan dan laknat daripada Allah dan Rasul-Nya sehingga bertebaranlah mereka ke seluruh pelosok, dikutuk dan dihina oleh bangsa-bangsa lain di dunia.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI YUNUS A.S<br /><br />Keturunan Nabi Ya'kub as. diutus oleh Allah kepada bangsa Ninawa didaerah Mansul dalam kerajaan Babil. Beliau mengajak kaumnya agar menyembah Allah , namun ajakan beliau ditentang bahkan diejek. Akhirnya Nabi Yunus meninggalkan kaumnya dan berdoa kepada Allah agar diturunkan azab kepada mereka. Ketika tanda-tanda azab akan turun, maka seluruh penduduk mencari nabi Yunus kerana ingin bertaubat, namun nabi Yunus telah meneruskan pelayarannya. Mereka semuanya beriman kepada Allah serta menyesal kerana melawan Rasul Allah. Nabi Yunus diuji Allah ketika berada didalam perut ikan Nun. Setelah kembali ke Ninawa dilihatnya mereka semua telah beriman, maka nabi Yunus meneruskan dakwahnya, sehingga<br />negeri tersebut menjadi aman dan makmur.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI ZAKARIA A.S<br /><br />Diutus kepada bangsa Yahudi, agar mereka menyembah Allah SWT, berlaku jujur, adil dengan memegang petunjuk yang ada dalam kitab Allah. Kemudian nabi Yahya dibunuh, kepala baginda dipenggal. Begitu juga dengan Nabi Zakaria dibunuh ketika itu juga. Kedua nabi tersebut telah mati syahid. Begitu sombong bangsa Yahudi sehingga hati mereka menjadi tertutup dalam menerima kebenaran. Hanya seksa Allah yang sesuai bagi mereka yang ingkar.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI YAHYA A.S<br /><br />Diutus kepada bangsa Yahudi, agar mereka menyembah Allah SWT, berlaku jujur, adil dengan memegang petunjuk yang ada dalam kitab Allah. Kemudian nabi Yahya dibunuh, kepala baginda dipenggal. Begitu juga dengan Nabi Zakaria dibunuh ketika itu juga. Kedua nabi tersebut telah mati syahid. Begitu sombong bangsa Yahudi sehingga hati mereka menjadi tertutup dalam menerima kebenaran. Hanya seksa Allah yang sesuai bagi mereka yang ingkar.<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />NABI ISA A.S<br /><br />Adalah insan yang lahir dari tubuh Maryam tanpa ayah, kemudian diangkat martabatnya menjadi nabi dan Rasul. Sedangkan Hawa dilahirkan dari tubuh Adam tanpa ibu di dalam syuga. Kemudian ditakdirkan oleh Allah SWT menjadi ibu dari seluruh umat manusia. Maka agar tidak keliru dalam beriman atau beriktikad,<br />Firman Allah SWT maksudnya: "Sesungguhnya perbandingan kejadian Nabi Isa di sisi Allah adalah sama seperti kejadian Nabi Adam, Allah telah menciptakan Adam dari tanah, lalu berfirman kepadanya: 'Jadilah engkau! maka menjadilah ia' ". (Ali Imran:59)<br />Nabi Isa as. diutus oleh Allah kepada kaumnya sendiri iaitu Bani Israil di daerah Palastin agar tetap taat kepada Allah SWT. Belaiu diberi kitab Injil yang melengkapi kitab Taurat dan Zabur. Segala firman Allah yang diwahyukan kepada beliau ditulis oleh pengikut-pengikutnya dengan tulisan Ibrani (Hebrew bahasa Ibrani Yahudi).<br />Dapatkah kita menemukan kembali kitab Injil peninggalan Nabi Isa as. itu? Untuk meyakinkan diri kita mari kita perhatikan ayat-ayat Allah dibawah ini:<br />Firman Allah SWT maksudnya: "Ia menjawab: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah; Ia telah memberikan kepadaku Kitab Injil dan ia telah menjadikan daku seorang Nabi". (Maryam:30)<br />Firman Allah SWT maksudnya: "Dan sesungguhnya Allah ialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah kamu akan Dia, inilah jalan yang betul atau lurus". (Maryam:36)<br />Ayat-ayat diatas membuktikan dengan jelas bahawa Nabi Isa as. Hanyalah seorang nabi dan Rasul bukanlah sebagai anak Tuhan seperti yang didakwakan sesetengah pengikutnya. Kitab Injil yang asal dengan tegas dan jelas menyuruh para pengikutnya agar menyembah Allah semata tidak menyekutukannya dengan yang lain. Namun kebanyakan pengikut nabi Isa telah merubah Kitab Injil yang asli itu menurut selera mereka sendiri, maka lahirlah beratus-ratus kitab Injil bahkan beribu-ribu jumlahnya. Kerana terlalu keras tentangan kaumnya terhadap ajaran tauhid, bahkan beliau diancam akan dibunuh, maka nabi Isa dibawa hijrah oleh bondanya ke negeri Mesir selama 12 tahun. Kemudian berpindah lagi ke negeri Nazarth daerah Palastin. Di negeri ini beliau mulai ada pengikut yang membenarkan ajarannya iaitu Mengesakan Allah SWT. Di antara orang-orang Yahudi tersiar berita nabi Isa yang mempunyai ibu tanpa bapa itu sudah ditangkap oleh Yudas Iskariot, lalu diserahkan kepada penguasa Romawi, kemudian disalib di bukit Golgota. Ada pula yang berkata bukan Isa yang ditangkap tetapi Yudas kerana dia berkhianat. Sebahagian orang meyakinkan diri berkata bahawa bukan Nabi Isa, bukan Yudas tetapi orang lain yang serupa dengan benar dengan beliau. Nabi Isa sendiri selamat dari bencana malapetaka dunia. Sesungguhnyaá Allah telah mengangkatnya ke atas langit.<br />Memang banyak sekali pendapat manusia bahkan antara satu dengan yang lainnya bertentangan. Maka sebaiknya beriman sesuai dengan ketentuan didalam Al Quran. Firman Allah maksudnya: "Demi sesungguhnya, telah kafirlah orang-orang yang berkata; bahawasanya Allah ialah Al Masih Ibni Maryam. Padahal Al Masih sendiri berkata: "Wahai Bani Israil, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhan kamu, bahawasanya sesiapa yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, maka sesungguhnya Allah haramkan kepadanya syurga dan tempat kembalinya ialah neraka; dan tiadalah seorang penolong pun bagi orang-orang yang berlaku zalim.<br />Demi sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: Bahawasanya Allah ialah salah satu dari tiga tuhan. Padahal tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Tuhan Yang Maha Esa. Dan jika tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, sudah tentu orang-orang yang kafir dari antara mereka akan dikenakan azab seksa yang tidak terperi sakitnya". (Al Maidah:72-73)<br /> <br /><br /> <br /><br />NABI MUHAMMAD S.A.W<br /><br />Dilahirkan pada tahun 571 Masehi melalui perkahwinan Aminah dengan Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim. Baginda adalah keturunan Nabi Ismail as. bin Nabi Ibrahim as. Nabi Muhammad SAW adalah insan termulia melebihi tingkat dan darjat dari seluruh nabi-nabi dan umat manusia, bahkan seluruh makhluk-makhluk Allah SWT. Sebab itu Rasulullah (Nabi Muhammad SAW) bergelar "Rahmatan Lil Alamin". ertinya "Rahmat bagi seluruh alam".<br />Rasulullah diberi kitab Al Quran, diutus oleh Allah untuk seluruh bangsa di dunia ini. Seperti nabi-nabiá atau rasul-rasul Allah terdahulu baginda pun mengajar dan menyeru manusia supaya menyembah Allah. Nabi Muhammad SAW adalah penutup dari sekalian nabi dan rasul, jadi agama Allah yang diwahyukan semenjak nabi Adam secara bertahap-tahap lagi teratur dilengkapi dan disempurnakan Allah pada kenabian Muhammad SAW. Sebab itu tidak akan ada lagi nabi dan wahyu sesudah baginda. Bahkan dalam kitab-kitab yang sebelumnya menyatakan tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai rasul yang terakhir. Dalam hal ini Nabi Isa as. sendiri menjelaskan kepada kaumnya tentang akan munculnya seorang nabi terakhir sesudahnya. Di dalam Al Quran dijelaskan ungkapan Nabi Isa as tersebut sebagai berikut.<br />Firman Allah SWT maksudnya: "Dan (ingatlah juga peristiwa) ketika nabi Isa Ibni Maryam berkata: Wahai Bani Israil sesungguhnya aku ini pesuruh Allah kepada kamu, mengesahkan kebenaran Kitab yang diturunkan sebelumku, iaitu Kitab taurat dan memberikan berita gembira dengan kedatangan seorang Rasul yang akan datang kemudian daripadaku bernama Ahmad. Maka tatkala ia datang kepada mereka membawa keterangan-keterangan yang jelas nyata, mereka berkata: ini ialah sihir yang jelas nyata". (As Saaf:6)<br />Firman Allah SWT lagi maksudnya: "Bukanlah Nabi Muhammad itu (dengan sebab ada anak angkatnya) menjadi bapa yang sebenar bagi seseorang dari orang lelaki kamu, tetapi ia adalah Rasul Allah dan kesudahan segala Nabi-nabi. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu". (Al Ahzab:40)<br />Ini bermakna syariat Muhammad SAW adalah penyudah atau pelengkap atau 'Full Release Version' dalam menyempurnakan segala syariat nabi-nabi terdahulu dan sesuai menurut keperluan dan keadaan atau suasana manusia yang hidup di akhir zaman hinggalah ke hari Kiamat (D'day). Berdasarkan keterangan ini jelas menunjukan agama para rasul terdahulu adalah Islam kerana mereka menyeru manusia ke arah ketundukkan dan kepatuhan kepada segala yang diperintahkan oleh Allah SWT, sebagaimana juga nabi Muhammad SAW diperintahkan menyeru manusia ke arah<br />ketundukan dan kepatuhan kepada segala yang diperintahkan oleh Allah SWT.kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-7041583975369944722010-06-23T00:56:00.000-07:002010-06-23T00:57:58.015-07:00Sejarah Hidup MuhammadKATA PERKENALAN<br /><br /><br />PRAKATA<br /><br /> Lingkungan kekuasaan Islam yang pertama -xli; Islam dan Nasrani - xliii; Kaum Muslimin dan Isa - xliii; Orang-orang Kristen yang fanatik dan Muhammad - xlv; Dasar-dasar yang sederhana dalam kedua agama - xlvi; Perbedaan Tauhid dan Trinitas -xlvii; Kaum Nasrani mengajak Nabi berdebat - xlviii; Masalah penyaliban Almasih - li; Rumawi dan kaum Muslimin - lii; Penulis-penulis Kristen dan Muhammad - lii; Sebab permusuhan Islam-Kristen - lv; Kristen tidak sesuai dengan watak Barat - lvi; Penjajahan dan propaganda anti Islam - lviii; Islam dan apa yang terjadi dengan umat Islam -lviii; Sikap jumud di kalangan pemuda - lix; Ilmu dan literatur Barat - lx; Usaha-usaha modernisasi dunia Islam - lxi; Misi penginjil dan golongan yang berpikiran beku - lxii; Terpikir akan menulis buku ini - lxiii; Qur'an sumber yang paling otentik - lxiii; Konsultasi yang tepat - lxiv; Dalam batas-batas biografi, tidak lebih - lxvi; Penyelidikan berguna bagi seluruh umat manusia - lxviii.<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4, Bagian 5, Bagian 6.<br /><br />PENGANTAR CETAKAN KEDUA<br /><br /> Pembela-pembela Orientalis - lxxiv; Sebab-sebab kesalahan Orientalis - lxxvi; Buku biografi penulis-penulis Islam sebagai pegangan - lxxvi; Orientalis dan ketentuan-ketentuan agama - lxxviii; Qur'an tidak diubah-ubah - lxxviii; Pendapat Muir - lxxx; Penulisan Qur'an pada zaman Nabi - lxxxi; Bila berselisih kembali kepada Nabi - lxxxii; Pengumpulan Qur'an langkah pertama - lxxxiii; Mushaf Usman - lxxxiv; Persatuan Islam zaman Usman - lxxxv; Mushaf Usman cermat dan lengkap - lxxxvi; Cara yang sebenarnya dalam mengadakan penyelidikan - xc; Fitnah sekitar ayan - xci; Kembali kepada ilmu pengetahuan - xcii; Kadang ilmu yang tidak cukup - xciii; Menyerang Muhammad karena gagal menyerang ajarannya - xcv; Pertimbangan mereka yang aktif dalam soal-soal Islam - xcvii; Selawat kepada Nabi - xcviii; Menangkis kecaman - c; Buku-buku sejarah dan buku-buku hadis - c; Kontradiksi - ci; Faktor waktu, ketika cerita itu ditulis - ciii; Pengaruh pertentangan politik dalam dunia Islam - civ; Penghimpunan hadis - civ; Kriterium yang sebenarnya tentang Hadis - cv; Penghimpunan hadis pada masa Ma'mun - cvii; Cerita-cerita tidak masuk akal dan tidak ilmiah - cx; Qur'an dan mujizat - cx; Mujizat terbesar - cxi; Iman menurut pemuka-pemuka Islam - cxiii; Orang-orang mukmin pada masa Nabi - cxiii; Gharaniq dan Tabuk - cxiv; Metoda saya dalam penyelidikan ini - cxvi; Penyelidikan-penyelidikan Orientalis - cxviii; Kaum Muslimin dan penyelidikan - cxix.<br /><br />PENGANTAR CETAKAN KETIGA<br />I. ARAB PRA-ISLAM<br /><br /> Sumber peradaban pertama - 1; Laut Tengah dan Laut Merah - 2; Agama-agama Kristen dan Majusi - 3; Bizantium pewaris Rumawi - 4; Sekta-sekta Kristen dan pertentangannya - 4; Majusi Persia di Jazirah Arab - 6; Antara dua kekuatan - 7; Letak geografis Semenanjung Arab - 7; Tidak dikenal, selain Yaman - 8; Raja sahara - 8; Lalu lintas kafilah 9; Kekuatan Persia di Yaman - 9; Yaman dan peradabannya - 10; Judaisma dan Kristen di Yaman -11; Sebabnya Jazirah bertahan pada paganisma 18.<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4<br /><br />II. MEKAH KA'BAH DAN QURAISY<br /><br /> Letak Mekah - 24; Ibrahim dan Ismail - 24; Kisah penyembelihan dan penebusan - 26; Zamzam - 29; Perkawinan Ismail dengan Jurhum - 29; Pembangunan Ka'bah - 32; Mekah di bawah Jurhum - 35; Qushayy dan anak-anaknya - 38; Mekah di tangan Qushayy - 38; Hasyim dan Abd'l-Muttalib - 39; Tugas-tugas duniawi dan agama di Mekah - 39; Berziarah ke Mekah - 42; Abdullah bin Abd'l-Muttalib - 43; Kisah penebusannya - 43; Kisah Abraha dan gajah - 45.<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4<br /><br />III. MUHAMMAD: DARI KELAHIRAN SAMPAI PERKAWINANNYA<br /><br /> Perkawinan Abdullah dengan Aminah - 52; Abdullah wafat - 53; Muhammad lahir - 53; Disusukan oleh Keluarga Sa'd - 56; Kisah dua malaikat dan pembedahan dada - 57; Lima tahun selama tinggal di pedalaman - 60 ; Di bawah asuhan Abd'l-Muttalib - 60; Aminah wafat - 61; Abd'l-Muttalib wafat - 62; Di bawah asuhan Abu Talib - 63; Pergi ke Suria dalam usia duabelas tahun - 63; Perang Fijar - 65; Menggembala kambing - 68; Ke Suria membawa dagangan Khadijah -71; Perkawinannya dengan Khadijah- 73<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3<br /><br />IV. DARI PERKAWINAN SAMPAI MASA KERASULANNYA<br /><br /> Perawakan dan sifat-sifat Muhammad - 75; Penduduk Mekah membangun Ka'bah - 77; Putusan Muhammad tentang Hajar Aswad - 78; Pemikir-pemikir Quraisy dan Paganisma - 80; Putera-puteri Muhammad - 81; Kematian putera-puterinya - 82; Perkawinan puteri-puterinya - 83; Kecenderungan Muhammad menyendiri - 85; Menjauhi dosa ke Gua Hira - 86; Mimpi Hakiki - 88; Wahyu pertama - 89.<br /> Bagian 1, Bagian 2<br /><br />V. DARI MASA KERASULAN SAMPAI ISLAMNYA UMAR<br /><br /> Percakapan Khadijah dengan Waraga b. Naufal -95; Wahyu terhenti - 97; Islamnya Abu Bakr - 100; Kaum Muslimin yang mula-mula - 101; Ajakan Muhammad kepada keluarganya - 102; Quraisy menghasut penyair-penyairnya terhadap Muhammad - 105; Muhammad menista dewa-dewa Quraisy - 107; Utusan Quraisy kepada Abu Talib - 109; Kedudukan Muhammad terhadap pamannya - Quraisy menyiksa kaum Muslimin - 110; Kaum Muslimin hijrah ke Abisinia - 118; Islamnya Umar - 125.<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4<br /><br />VI. CERITA GHARANIQ<br /><br /> Cerita ini biasanya digunakan oleh ahli-ahli non-Islam untuk mengatakan bahwa Al-Qur'an pernah tercemari oleh ayat-ayat setan. Haekal menjelaskan secara bagus didalam argumentasinya:<br /> Kembalinya mereka yang hijrah ke Abisinia - Gharaniq yang luhur - Orientalis-orientalis bertahan pada cerita ini - Pegangan mereka dalam hal ini - Lemahnya pegangan tersebut - Cerita yang nyata-nyata dusta ini dibantah oleh penyelidikan ilmiah<br /><br />VlI. PERBUATAN-PERBUATAN QURAISY YANG KEJI<br /><br /> Umar mengumumkan keislamanannya dan Muslimin beribadat di Ka'bah - 139; Piagam pemboikotan - 139; Upaya-upaya Quraisy memerangi Muhammad - 140; Alat propaganda - 140; Kefasihan yang mempesonakan - 142; Jabr orang Nasrani - 143; Tufail ad-Adausi - 144; Delegasi Nasrani - 145; Terpengaruhnya Quraisy pada ajakan yang baru - 146; Kekuatiran-kekuatiran Quraisy: persaingan - 149; Kehilangan kedudukan di Mekah - 150; Hari kebangkitan - 151; Beberapa perbandingan - 156.<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3<br /><br />VIII. DARI PELANGGARAN PIAGAM SAMPAI KEPADA ISRA'<br /><br /> Muslimin lari dari Mekah ke celah-celah gunung - 159; Tidak bergaul dengan orang kecuali dalam bulan-bulan suci - 159; Zuhair dan kawan-kawannya membatalkan piagam - 160; Abu Talib dan Khadijah wafat - 163; Gangguan Quraisy kepada Muhammad - 165; Kepergian Muhammad ke Ta'if dan penolakan Thaqif - 166; Menikah dengan Aisyah puteri Abu Bakr dan janda Sauda - 169; Isra' dan Mi'raj - 169.<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3<br /><br />IX. IKRAR 'AQABA<br /><br /> Kabilah-kabilah menolak Muhammad secara kasar - 181; Tanda kemenangan dari arah Yathrib - 182; Hubungan Yahudi dengan Aus dan Khazraj - 182; Beberapa orang Yathrib masuk Islam - 184; Perang Bu'ath - 185; Ikrar 'Aqaba yang pertama - 187; Mush'ab b. 'Umair - 188; Kembali ke Mekah sesudah setahun - 188; Orang-orang Islam dari Yathrib - 184; Ikrar 'Aqaba yang kedua - 190; Beritanya di kalangan Quraisy - 193; Muhammad mengijinkan Muslimin Mekah hijrah ke Yathrib - 195 ; Komplotan Quraisy mau membunuh Muhammad - 196.<br /> Bagian 1, Bagian 2<br /><br />X. HIJRAH<br /><br /> Perintah hijrah - 199; Ali di tempat tidur Nabi - 200; Di gua Thaur - 200; Berangkat ke Yathrib - 203; Cerita Suraqa b. Ju'syum - 204; Muslimin Medinah menantikan kedatangan Rasul - 207; Islam di Yathrib - 208; Muhammad memasuki Medinah - 211.<br /> Bagian 1, Bagian 2<br /><br />XI. TAHUN PERTAMA DI YATHRIB<br /><br /> Yathrib menyambut Muhajir Besar - 213; Pembinaan mesjid dan tempat tinggal Nabi - 214; Kebebasan beragama bagi seluruh penduduk Yathrib - 215; Orang-orang Yahudi Medinah - Muhammad mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan Anshar - 218; Perjanjiannya dengan Yahudi menetapkan kebebasan beragama - 221; Perkawinan Muhammad dengan Aisyah - 225; Zakat dan Puasa - 226; Azan sembahyang - 226; Teladan dan ajaran-ajaran Muhammad - 228; Kuatnya agama baru dan takutnya pihak Yahudi - 233; Kiblat dari al-Majid'l-Aqsha dialihkan. ke al-Masjid'l Haram - 238; Delegasi Nasrani Najran ke Medinah - 239; Pertemuan tiga agama di Yathrib - 240; Kaum Muslimin mempertimbangkan kedudukannya terhadap Quraisy - 242.<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4<br /><br />XII. SATUAN-SATUAN DAN BENTROKAN-BENTROKAN PERTAMA<br /><br /> Politik Muslimin di Medinah dan satuan-satuan yang pertama - 245; Nabi berangkat sendiri - 246; Pendapat ahli-ahli sejarah tentang ekspedisi pertama - 247; Pendapat kami tentang satuan-satuan ini - 248; Menyudutkan perdagangan Quraisy - 248; Anshar dan perang Agresi - 250; Watak penduduk Medinah - 251; Menakut-nakuti Yahudi - 252; Intrik-intrik Yahudi - 252; Islam dan Perang - 253; Orang-orang suci dalam Islam dan Kristen - 260; Islam agama kodrat - 261.<br /> Bagian 1, Bagian 2<br /><br />XIII. PERANG BADR<br /><br /> Keberangkatan Abu Sufyan ke Syam - 262; Usaha Muslimin memotong jalan - 263; Berangkat dengan sukses - 269; Perdagangan Abu Sufyan selamat - 269; Quraisy dan Muslimin ragu-ragu akan berperang - 270; Ditunggu kembalinya - 271; Quraisy mengetahui persiapan Muslimin - 273; Mereka berangkat ke Badr - 271; Posisi kedua belah pihak di Badr - 273; Doa Muhammad 275; Hilangnya keraguan - 277; Semangat dan kemenangan Muslimin - 284<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4<br /><br />XIV. ANTARA BADR DAN UHUD<br /><br /> Muslimin dan Yahudi - 297; Perang Qainuqa' - 300; Yahudi keluar dari Medinah - 301; Quraisy bergerak - 303; Ekspedisi Sawiq - 303; Kabilah-kabilah bergerak lalu melarikan diri - 305; Hancurnya Safwan b. Umayya - 308.<br /> Bagian 1, Bagian 2<br /><br />XV. PERANG UHUD<br /><br /> Persiapan Quraisy di Mekah - 311; Berangkat perang - 311; Bagaimana Muhammad mengetahui - 312; Muslimin bermusyawarah: bertahan di Medinah atau menyongsong musuh di luar - 314; Kalah dan menang - Nabi berangkat dari Medinah - 317; Berhadapan dengan lawan - 318; Abu Sufyan dan Quraisy kembali ke Mekah - 334.<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3<br /><br />XVI. PENGARUH UHUD<br /><br /> Politik Muhammad sesudah Uhud - 335; Pasukan Abu Salama - 336; Pasukan Abdullah b. 'Unais - 337; Peristiwa ar-Raji' (tahun 625) - 337; Zaid b. Khubaib dibunuh - 339; Orientalis diam saja - 340; Orang-orang Yahudi dan orang-orang Munafik di Medinah - 342; Yahudi berkomplot terhadap Muhammad - 343; Abdullah b. Ubayy membakar semangat orang-orang Yahudi - 344; Banu Nadzir dikepung - 345; Exodus - 346; Sekretaris Nabi - 348; Badr terakhir - 349; Ekspedisi Dhat'r-Riqa' - 350; Ekspedisi Duma'l-Jandal - 351;<br /> Bagian 1, Bagian 2<br /><br />XVII . ISTERI-ISTERI NABI<br /><br /> Haekal mengulas isteri-isteri Nabi Muhammad saw., terutama kepada Zainab, sebagai jawaban dari tuduhan kaum orientalis mengenai perkawinan nabi dengan Zainab.<br /> Teriakan Orientalis tentang Zainab bt. Jahsy - Zainab menurut gambaran kaum Orientalis - Orang-orang besar tidak tunduk kepada undang-undang - Penggambaran Orientalis yang keliru - Sampai usia 50 tahun hanya beristerikan Khadijah - Hanya Khadijah yang membawa keturunan - Perkawinan Sauda bt. Zam'a - Penelitian sejarah dan kesimpulannya Cerita Zainab bt. Jahsy - Kekeluargaan Muhammad dengan Zainab - Melamarnya untuk Zaid dan penolakan Zainab - Terpaksa menerima - Zaid mengadukan Zainab dan perceraian - Hukum pengaduan dalam Islam - Bagaimana Muhammad kawin dengan Zainab - Bagaimana pendapat kaum Orientalis tentang cerita Zainab bt. Jahsy - Muhammad menjunjung tinggi kedudukan wanita<br /><br />XVIII. PERANG KHANDAQ BANU QURAIZA<br /><br /> Naluri orang-orang Arab dan kewaspadaan Muhammad - 370; Permusuhan Yahudi yang sengit - 371; Utusan Yahudi kepada Quraisy - 372; Yahudi lebih mengutamakan paganisma daripada Islam - 372; Pendapat seorang Yahudi - 373; Yahudi menghasut orang Arab - 373; - Muslimin gentar - 374; Menggali parit sekitar Medinah - 375; Quraisy terkejut melihat parit - 377; Musim dingin yang luar biasa - 377; Quraiza melanggar perjanjian - 380; Utusan Muhammad kepada Quraiza - 380; Yang menyerbu parit - 383; Muslimin dianggap enteng oleh Quraiza - 384; Intrik Nuiaim di kalangan Ahzab dan Quraiza - 384; Angin topan menghancurkan perkemahan Ahzab - 386; Ahzab berangkat pulang - 386; Perang Quraiza - 387; Keputusan Sa'd b. Mu'adh - 390; Keuletan orang-orang Yahudi dalam perang - 391; Harta benda Banu Quraiza - 393.<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3<br /><br />XIX. DARI DUA PEPERANGAN KE HUDAIBIYA<br /><br /> Penyusunan masyarakat Arab - 395; Affair percintaan dan semangat perang - 397; Wanita, di negeri Arab dan di Eropa masa itu - 398; Wanita dalam undang-undang Rumawi - 399; Muhammad dan reformasi sosial - 400; Islam melarang mempertontonkan diri - 401; Rumah tangga Nabi - 404; Persiapan kehidupan sosial untuk masyarakat Islam - 405; Ekspedisi Banu Lihyan - 406; Pembersihan Banu Qarad - 407; Ekspedisi menghadapi Banu'l-Mushtaliq - 408; Fitnah Abdullah b. Ubayy - 409; Kedengkian Ibn Ubayy kepada Nabi - 411; Perjuangan batin yang berat - 411; Nabi memaafkan Ibn Ubayy - 412; Tertinggal tak terasa - 413; Juairia bt. al-Harith - 415; Aisyah jatuh sakit - 417; Muhammad minta pendapat Usman dan Ali - 419; Muhammad menemui Aisyah - 420; Wahyu membebaskan Aisyah - 421; Maaf yang sungguh indah - 423.<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3<br /><br />XX. PERJANJIAN HUDAIBIYA<br /><br /> Setelah enam tahun di Medinah - 424; Muslimin dirintangi ke Mesjid Suci - 424; Muslimin mengumumkan naik haji - 427; Dua perkemahan bertemu - 429; Muhammad memelihara perdamaian - 431; Utusan Quraisy kepada Muhammad - 433; Perutusan 'Urwa ibn Mas'ud - 434; Utusan Muhammad kepada Quraisy - 435; Usman b'Affan diutus - 436; Ikrar Ridzwan - 437; Perutusan Quraisy kepada Muhammad - 438; Perundingan kedua belah pihak - 440; Abu Bakr dan Umar - 441; Perjanjian Hudaibiya (Maret 628) - 441; Perjanjian Hudaibiya mulai berlaku - 442; Hudaibiya: suatu kemenangan yang nyata - 444; Cerita Abu Bashir - 445; Wanita-wanita Muslihat yang hijrah - 448; Apa yang dilakukan Muhammad - 449.<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3<br /><br />XXI. KHAIBAR DAN UTUSAN KEPADA RAJA-RAJA<br /><br /> Islam dan reformasi sosial - 451; Kematangan ajaran Islam - 451; Larangan khamr - 452; Kerajaan Rumawi dan Persia - 454; Islam: keseimbangan rohani dan jasmani - 458; Penumpasan terakhir Yahudi seluruh jazirah - 459; Besarnya kekuatan kedua belah pihak - 461; Benteng Khaibar terkepung - 462; Pihak Yahudi mati-matian - 463; Sebabnya Yahudi putus asa - 464; Perdamaian Khaibar - 465; Yahudi Fadak - 466; MenyerahnyaWadi'l-Qura - 466; Perkawinan Shafia dengan Muhammad - 468; Kisra dan surat Nabi - 471; Jawaban Muqauqis - 472; Jawaban Najasyi - 472; Muslimin kembali dari Abisinia - 473; Menantikan Umrah pengganti - 475.<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4<br /><br />XXII. 'UMRAT'L-QADZA<br /><br /> Muslimin berangkat ke Mekah - 476; Quraisy menyingkir dari Mekah - 477; Muslimin di depan Ka'bah - 477; Bertawaf di Ka'bah - 478; Tiga hari di Mekah - 479; Perkawinan Nabi dengan Maimunah - 480; Muslimin ke Medinah - 481; Islamnya Khalid bin'l-Walid - 482; Islamnya 'Amr bin'l-Ash dan 'Uthman b. Talha - 483.<br /><br />XXIII. EKSPEDISI MU'TA<br /><br /> Perhatian Muhammad ke Syam - 484; Mengerahkan 3000 orang - 485; Pasukan Rumawi - 486; Dua pasukan bertemu - 487; Zaid b. Haritha sebagai panglima - 487; Ja'far b. Abi Talib - 487; Abdullah b. Rawaha - 487; Tiga orang panglima gugur berturut-turut - Pimpinan di tangan Khalid bin'l-Walid - 489; Siasat Khalid - 490; Muhammad menangisi para Syuhada - 491; Ekspedisi Dhat's-Salasil - 492.<br /><br />XXIV. PEMBEBASAN MEKAH<br /><br /> Pengaruh Mu'ta - 494; Tersebarnya Islam di sebelah utara - 495; Quraisy melanggar Perjanjian Hudaibiya - 496; Khuza'a meminta bantuan Nabi - 496; Orang bijaksana Quraisy cemas - 497; Abu Sufyan di Medinah - 498; - Kegagalan misi Abu Sufyan - 498; Persiapan Muslimin membebaskan Mekah - 499; Surat Abi Balta'a kepada Quraisy - 499; Perjalanan tentara Muslimin - 501; Banu Hasyim masuk Islam - 502; Abbas b. Abd'l-Muttalib 502; Abu Sufyan mengintai - 503; Pertemuannya dengan Abbas - 503; Abu Sufyan di hadapan Rasul - 504; Persiapan memasuki Mekah - 506; Pembagian pasukan - 508; Memasuki Mekah - 509; Gambar-gambar dalam Ka'bah - 511; Ka'bah dibersihkan dari berhala - 512; Kekuatiran Anshar - 513; Islamnya Penduduk Mekah - 515.<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3<br /><br />XXV. HUNAIN DAN TA'IF<br /><br /> Malik b. 'Auf menghasut - 520; Muslimin berangkat ke Hunain - 521; Serangan Hawazin dan Thaqif - 521; Muslimin kucar-kacir - Ketabahan hati Muhammad - 522;Muslimin kembali bertempur - 524; Kemenangan Muslimin - 525; Kehancuran total pihak Musyrik - 526; Harga sebuah kemenangan - 527; Ta'if dikepung - 528; Diserang dengan manjaniq - 530; Kebun anggur ditebang dan dibakar - Utusan Hawazin meminta kembali tawanan perangnya - 531; Tawanan Hawazin dikembalikan - 533-534.<br /> Bagian 1, Bagian 2<br /><br />XXVI. IBRAHIM DAN ISTERI-ISTERI NABI<br /><br /> Kelahiran Ibrahim, putera Nabi dengan Maria dan pertengkaran antara ister-isteri Nabi karena kelahiran Ibrahim tersebut. Cerita ini juga menimbulkan kegairahan mengarang cerita yang tidak-tidak dari kaum orientalis, yang dibalas-balik oleh Haekal secara tepat<br /> Kembali ke Medinah - Kisah Ka'b ibn Zuhair - Utusan kabilah-kabilah kepada Nabi - Zainab wafat - Ibrahim lahir - Isteri-isteri Nabi cemburu - Hafsha dan Aisyah memperlihatkan sikap - Keterangan Umar - Cerita Maghafir - Maria di rumah Hafsha - Selama sebulan Nabi meninggalkan isterinya - Percakapan Umar dengan Nabi - Surat At-Tahrim.<br /><br />XXVII. TABUK DAN KEMATIAN IBRAHIM<br /><br /> Sejarah peperangan di Tabuk dan kematian putera kesayangan Nabi Muhammad yang bernama Ibrahim<br /> Ketentuan Zakat dan Kharaj - Berita Rumawi bersiap-siap - Seruan Muhammad menghadapi Rumawi - Muslimin menyambut seruan Rasul - Mereka yang tinggal di belakang dan orang-orang Munafik - Muhammad bersikap tegas - Tentara Rumawi - Jalan ke Syam yang panas membakar - Perjanjian dengan Yohanna dan para amir perbatasan - Ibrahim sakit - Muhammad meratapi kematian Ibrahim.<br /><br />XXVIII. TAHUN PERUTUSAN<br /><br /> Pengaruh Tabuk - 571; Islamnya 'Urwa bin Mas'ud - 572; Perutusan Thaqif - 573; Nabi menolak berhala - 574; Minta dibebaskan dari salat - 575; Lat dibinasakan - 576; Abu Bakr memimpin jemaah haji - 577; Dasar ideal negara yang baru tumbuh - 583; Keputusan yang berlebih-lebihan - 584; Kebebasan berpikir dan peradaban Barat - 585; Bolsjevisma sebagai konsepsi ekonomi - 586; Membungkam kebebasan berpikir yang beralasan - 587; Gambaran kehidupan syirik - 588; Revolusi terhadap syirik dibenarkan - 589; 'Amir bin't-Tufail - 590; Perjuangan dalam Islam dan alasannya - 592<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3<br /><br />XXIX. IBADAH HAJI PERPISAHAN<br /><br /> Muhammad dan Ahli Kitab - 594; Kedudukannya di kalangan orang-orang Nasrani - 596; Keramahannya terhadap mereka - 599; Islam membedakan paganisma dengan Ahli Kitab - 598; Mengalirnya perutusan - 600; Kesatuan Arab di bawah Islam - 600; Islamnya Ahli Kitab - 601; Perutusan terakhir ke Medinah - 601; Persiapan Nabi naik haji - 601; Perjalanan kaum Muslimin ke Haji - 602; Ihram dan Talbiah - 602; Melepaskan Umrah - 603; Ali kembali dari Yaman - 604; Menjalankan manasik haji - 606; Khotbah 'Arafat - 606; "Hari ini Kusempurnakan agamamu." - 610;<br /> Bagian 1, Bagian 2<br /><br />XXX. SAKIT DAN WAFATNYA NABI<br /><br /> Menceriterakan sakit dan wafatnya Nabi; termasuk sejarah nabi-nabi palsu diawal sejarah Islam dan penunjukkan Abu Bakr untuk menjadi imam sholat<br /> Sesudah haji perpisahan - 611; Rencana ekspedisi ke Rumawi - 613; Pasukan Usama - 614; Pesan Nabi kepada Usman - 614; Nabi mulai sakit - 615; Kepergiannya ke pekuburan Muslimin -617; Bergurau sekalipun dalam keadaan sakit - 619; Demam keras - 620; Pergi ke mesjid - Mendoakan syuhada Uhud - 620; Pesannya kepada Muhajirin dan Anshar - 621; Menyuruh Abu Bakr memimpin sembahyang - 622; Percakapan dengan Fatimah anaknya - 622; Bermaksud menuliskan wasiat - 623; Tidak mau diobati keluarganya - 624; Kesadaran sebelum wafat - 627; Berpulang ke rahmatullah - 627.<br /><br />XXXI. PEMAKAMAN RASUL<br /><br /> Berita kematian menggemparkan - 629; Umar tidak percaya Rasul wafat - 629; Kedatangan Abu Bakr - 631; Barangsiapa akan menyembah Muhammad, Muhammad sudah meninggal - 632; Benarkah Muhammad sudah wafat - 632; Abu Bakr membacakan ayat Qur'an - Pendapatnya meyakinkan Muslimin - 632; Pasukan Usama kembali ke Medinah - 633; Sambutan Abu Bakr kepada Anshar - 634; Ikrar Umum - 637; Pidato Khulafa'ur-Rasyidin yang pertama - 637; Di mana Rasul akan dimakamkan? - 638; Nabi dimandikan - 640; Perpisahan dengan jenazah yang suci - 641; Detik-detik yang khidmat dalam sejarah - 641; Keguncangan orang-orang yang lemah iman - 641; Nabi dikebumikan - 642; Aisyah di ruangan sebelah makam - 643; Menyelamatkan pasukan Usama - 643; Para nabi tidak diwariskan - 644; Warisan rohani terbesar - 644.<br /> Bagian 1, Bagian 2<br /><br />1. KEBUDAYAAN ISLAM SEPERTI DILUKISKAN QUR'AN<br /><br /> Dua kebudayaan: Islam dan Barat - 649; Pertentangan gereja dan negara - 649; Sistem ekonomi dasar kebudayaan Barat - 650; Kisah kebudayaan Barat mencari kebahagiaan umat manusia - 651; Dasar kebudayaan Islam - 652; Dalam Islam tak ada pertentangan agama dengan negara - 654; Dalam segala hal akallah patokan dalam Islam - 655; Kekuatan iman - 657; Iman kepada Allah - 657; Iman dasar Islam - 659; Dengan mencari pertolongan Tuhan sampai kepada alam - 661; Sembahyang - 661; Persamaan di hadapan Tuhan - 663; Puasa bukan suatu tekanan - 665; Zakat - 667; Lembaga zakat - 669; Cinta harta - 670; Ibadah haji - 671; Norma-norma etik dalam Islam - 672; Insan Kamil dalam Qur'an - 673; Qur'an dan budi-pekerti - 675; Sistem moral - 677; Arti larangan minuman keras dan judi - 679; Qur'an dan ilmu pengetahuan - 680; Sistem ekonomi - 680; Larangan riba - 681; Bahaya riba yang lain - 682; Riba dan penjajahan - 683; Sosialisma Islam - 684; Tidak menghapuskan hak milik secara mutlak - 684; Sistem sosialisma yang sudah mantap - 685; Sosialisma dasarnya persaudaraan - 685; Mungkin ada yang menjadi keberatan pihak Barat - 687; Keberatan yang salah - 687; Teladan yang diberikan Muhammad - 688; Ulama yang menyesatkan - 689; Kebudayaan Islam dalam dunia kita sekarang - 690.<br /> Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4, Bagian 5, Bagian 6<br /><br />2. ORIENTALIS DAN KEBUDAYAAN ISLAM<br /><br /> Tantangan pihak Orientalis - 692; Irving dan jabariah - 693; Qur'an dan takdir - 695; Yang sesat merugikan diri sendiri - 703; Contoh dalam kehidupan pribadi - 704; Maut, akhir dan awal hidup - 705; Rasul-rasul Tuhan dari anak negerinya - 708; Pengertian filosofis dalam jabariah Islam - 710; Yang baik dan yang jahat - 713; Pintu taubat - 715; Evolusi rohani dalam kehidupan - 716; Mulanya, adalah kekerasan dan fanatisma - 718; Rasio dan iman tentang mujizat - 720; Harta dan anak-anak keturunan serta perbuatan baik yang kekal - 724; Muslimin berpikir jadi terbalik. Bagaimana? - 725; Pendapat Syaikh Muhammad Abduh - 725; Pandangan Muslimin yang kemudian - 729; Islam-Kristen dan jalan tengah - 730; Barangsiapa menggunakan pedang akan binasa oleh pedang - 731; Islam tidak menggunakan pedang - 731; Sebuah Liga umat Islam - 733; Jiwa perdamaian di dunia - 735; Toleransi yang tinggi dasar perdamaian - 736; Keluhuran hidup Muhammad - 738kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-61990715281624254692010-06-20T02:17:00.000-07:002010-06-20T02:24:18.574-07:00GhibahHai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.(QS.Al- Hujurat : 6)<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Hujurat : 12)<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />1.) Rasulullah bersabda : Tahukah kalian apakah ghibah itu ? "Mereka menjawab : "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. "Beliau bersabda :"Yaitu engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya." Ditanyakan : "Bagaimana halnya jika apa yang aku katakan itu (memang) terdapat pada saudaraku ? "Beliau menjawab : "Jika apa yang kamu katakan terdapat pada saudaramu, maka engkau telah menggunjingnya (melakukan ghibah) dan jika ia tidak terdapat padanya maka engkau telah berdusta atasnya". (Hadits Riwayat Muslim, 4/2001)<br /><br /><br />2.) "Artinya : Barangsiapa menolak (ghibah atas) kehormatan saudaranya, niscaya pada hari kiamat Allah akan menolak menghindarkan api Neraka dari wajahnya". (Hadits Riwayat Ahmad, 6/450, shahihul Jami'. 6238)<br /><br /><br />3). Dari Urwah Bin Zubair radhiyalahu anhu, sesungguhnya Aisyah<br /><br /><br />radhiyalahu anha, memberitahu kepadanya, dengan mengatakan : ' Ada seorang laki- laki meminta izin untuk bertemu Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, maka Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam berkata : ' Izinkanlah, dia adalah sejelek-jelek kerabat dari keluarga itu atau sejelek-jelek anggota keluarga itu.' Maka tatkala lelaki itu masuk, Nabi pun menyambutnya dengan ramah. (setelah lelaki itu pergi) aku bertanya : 'wahai Rasulullah, engkau baru saja mengomentari lelaki itu, tetapi mengapa pada saat engkau menemuinya justru engkau menyambutnya dengan ramah?' beliau menjawab Wahai Aisyah, sesungguhnya sejelek-jelek manusia adalah orang yang ditinggalkan orang banyak karena takut dengan perkataannya yang keji' (Shahih Bukhari 7/86, shahih Muslim 4/202 dan Fathul Bari 10/471)<br /><br /><br />kapan gibah diperbolehkan:<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />" Allah tidak menyukai perkataan buruk (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang- orang yang dianiaya. (QS.An Nisa':148)kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-72450557197881779842010-06-18T09:33:00.000-07:002010-06-18T09:34:38.423-07:00kumpulan kata-kata mutiara islamBersyukurlah karena kita tidak memiliki semua yang kita inginkan, karena jika iya, apalagi yang hendak kita cari? Bersyukurlah saat kita tidak mengetahui sesuatu, karena itu memberi kita kesempata untuk belajar. Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang kita hadapi, karena selama itulah kita akan tumbuh dewasa. Bersyukurlah atas kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, karena itu memberi motivasi untuk menjadi lebih baik. (Ziyadaturrahmah)<br />• Jika kau memerlukan nikmat dunia, cukuplah Islam sebagai nikmatmu. Jika kau memerlukan keasyikan, cukuplah taat pada Allah sebagai keasyikanmu. Dan jika kau memerlukan pengajaran, cukuplah maut itu sebagai pengajaran bagimu (Ali ibn Abi Thalib)<br />• Ukhuwah yang terbina biarlah seperti seutas tasbih. Ada awal, tapi tiada akhir. Dicipat untuk mengingat-Nya dan disusun untuk mengharap ridha-Nya (Tri Looke)<br />• Wanita shalelah itu perhiasan yang indah, ia lembut tapi tidak lemah, mempesona tapi tetap bersahaja. Ia tahu bagaimana menjaga diri dan keluarga, mengerti bagaimana menjaga akhlak dan kemuliaannya. Ilmunya telah mengangkatnya ke derajat yang lebih dari wanita lain. Mendampinginya merupakan anugerah terindah (Abu Mushab)<br />• Cukuplah seseorang dikatakan berilmu jika ia takut kepada Allah, dan cukuplah seseorang dikatakan bodoh jika ia bangga dengan amalnya (Arni Wijaya)<br />• Sebab kegagalan dapat dibagi menjadi dua : orang yang berfikir tapi tidak mau bertindak dan orang yang bertindah tapi tidak pernah berfikir (081387615***)<br />• Musibah yang diterima dengan sabar – hanya mengharap – ridha Allah semata, adalah lebih bagimu daripada nikmat yang membuatmu lupa kepada-Nya (Arifiyanto)<br />• Tegakkan syariat mulai dari diri kita, bercerminlah sejauh mana kita menjalankannya, seberapa besarkah pengorbanan kita untuknya, setinggi apakah kita mengharap ridha-Nya (085290701***)<br />• Janganlah engkau bebani dirimu dengan hari esokmu, bukankah Allah telah menentukannya untukmu? Maka berusaha dan bersabarlah (Kassiyah)<br />• Tidak ada harga untuk waktu, tapi ia sangat berharga. Memiliki banyak waktu tidak menjadikan kita kaya, tapi menggunakannya dengan benar adalah sumber kekayaan (085279972***)<br />• Percayalah bahwa yang singkat adalah waktu, yang dekat adalah amanah, yang sulit adalah ikhlas, yang akan diinvestasi adalah apa yang kita kerjakan, yang paling bijak adalah saling memaafkan (Aneuk Meutuah)<br />• Islam itu asasnya Syahadat. Tiangnya shalat. Puncaknya jihad. Maka jadilah kamu orang yang mendakwahkan azasnya. Yang memperkokoh tiangnya. Yang berjuang di puncaknya. Atau salah satu darinya. Kalau tidak, kamu pasti merugi. (Mahyuddin HH.)<br />• Kesuksesan itu bukan berapa banyak harta kita kumpulkan, tapi kesuksesan adalah berapa banyak harta yang bisa kita sedekahkan (Toro)<br />• Kelalaian itu merupakan keburukan dan dzikrullah merupakan kemenanga. Tidak ada kebaikan dalam hidup tanpa persaudaraan karena Allah. Kadang seseorang bisa lupa karena harta yang dia lihat atau emas yang dia beli tetapi ia tidak akan melupakan seseorang yang dia cintai karena Allah (Jun)<br />• Semakin bertambah keilmuan dan kekayaan seseorang, akan makin besar pula amanah yang diemban olehnya. Tirulah padi, semakin berisi semakin merunduk (Abdullah Ibn Adam)<br />• Kebenaran tidak diukur dengan banyaknya orang yang mau melakukannya, namun kebenaran adalah apa saja yang mencocoki Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salafus salih (Anisya LM)<br />• Perbanyaklah menanam kebaikan meskipun orang yang menerima kebaikan itu tidak membalas seperti yang kita tanam, pasti akan dipanen hasilnya, entah sekarang atau esok, atau mungkin jadi ladang amal di akhirat kelak (Gilang)<br />• Teman yang benar bukanlah teman yang selalu membenarkan perkataanmu, akan tetapi teman yang benar adalah teman yang selalu berkata benar kepadamu (Salman)<br />• Apabila kesusahan datang menerpa diri dan kecemasan bertumpang tindih menghimpit Anda, ucapkanlah “Laa Ilaah Illallaah” (Maidi)<br />• Hasan Al-Basri berkata : “Aku tahu rizkiku tidak dimakan orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengan beramal. Aku tahu Allah selalu melihatku,karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal tuk berjumpa dengan Rabb-ku” (0819323373***)<br />• Menjadi penolong agama Allah adalah satu-satunya profesi yang selalu membuka lowongan bagi pekerja baru. Setiap saat, setiap hari, sepanjang matahari masih terbit dari timur. Namun menyambung pekerjaan Rasul bukanlah pekerjaan yang mudah (Ridhwan)<br />• Empat hal yang dipandang sebagai ibu : Ibu dari segala obat adalah sedikit makan. Ibu dari segala adab adalah sedikit bicara. Ibu dari segala ibadah adalah takut dosa. Ibu dari segala cita-cita adalah sabar. (Key)<br />• Meminta maaf jangan membuat diri kita menjadi hina. Memberi maaf jangan membuat kita merasa bangga. Tapi saling memaafkan itulah yang mulia (Silvana)<br />• Jika lidah selalu basah dengan dzikrullah, jika pikiran selalu tertuju pada keinginan untuk mendapat Ridha Allah, maka bersiaplah untuk manisnya iman dan nikmatnya ibadah (Rudi)<br />• Sebaik-baik manusia adalah orang yang jika dilihat maka dapat mengingatkan kepada Allah (Zahwa)<br />• Sebaik-baik manusia adalah yang sedikit bicara banyak berbuat kebaikan. Seburuk-buruk manusia adalah yang banyak bicara namun sedikit berbuat kebaikan (Azis)<br />• Kita harus menyadari bahwa yang lebih berhak atas diri kita hanyalah Allah swt. Sang Khalik. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur dengan apa yang diberikannya, apapun itu (Asih)<br />• Bahaya kepandaian adalah berbuat sekehendak hati. Bahaya keberanian adalah melampaui batas. Bahaya toleransi adalah menyebut-nyebut kebaikannya. Bahaya kecantikan adalah sombong. Bahaya ucapan adalah dusta. Bahaya ilmu adalah lupa. Bahaya pemurah adalah berlebih-lebihan (Tengku Abdul Wahab)<br /><br /><br />• “Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”<br /><br />• “Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”<br /><br />• “Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”<br /><br />• Seorang laki-laki seringkali mendatangi Imam Ja‘far as, kemudian dia tidak pernah lagi datang. Tatkala Imam as menanyakan keadaannya, seseorang menjawab dengan nada sinis, “Dia seorang penggali sumur.” Imam as membalasnya, “Hakekat seorang lelaki ada pada akal budinya, kehormatannya ada pada agamanya, kemuliannya ada pada ketakwaannya, dan semua manusia sama-sama sebagai Bani Adam.” <br /><br />• “Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit.”<br /><br />• “Ulama adalah kepercayaan para rasul. Dan bila kau temukan mereka telah percaya pada penguasa, maka curigailah ketakwaan mereka.”<br /><br />• “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.”<br /><br />Kata-kata mutiara Imam Baqir a.s.<br /><br />1. Jiwa yang agung<br /><br />“Kuwasiatkan lima hal kepadamu: (1) jika engkau dizalimi, jangan berbuat zalim, (2) jika mereka mengkhianatimu, janganlah engkau berkhianat, (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah, (4) jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan (5) jika engkau dicela, kontrollah dirimu”.<br /><br />2.Akibat baik dan buruk<br /><br />“Alangkah mungkin orang yang tamak kepada dunia akan mendapatkannya di dunia. Akan tetapi, ketika ia mendapatkan seluruhnya, dunia itu akan menjadi bala` baginya dan ia menjadi sengsara karenanya. Dan alangkah mungkin seorang membenci urusan akhirat. Akan tetapi, ia dapat menggapainya kemudian dan ia hidup bahagia karenanya”.<br /><br />3. Keutamaan terbaik dan jihad terbaik<br /><br />“Tiada keutamaan seperti jihad dan tiada jihad seperti menentang hawa nafsu”.<br /><br />4. Ambillah nasihat yang baik<br /><br />“Ambillah nasihat baik dari orang yang mengucapkannya meskipun ia tidak mengamalkannya”.<br /><br />5. Indahnya kesabaran yang disertai dengan ilmu<br /><br />“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.<br /><br />6. Kesempurnaan yang paling sempurna<br /><br />“Kesempurnaan yang paling sempurna adalah tafakkuh (mendalami) agama, sabar menghadapi musibah dan ekonomis dalam mengeluarkan biaya hidup”.<br /><br />7. Tiga kriteria agung<br /><br />“Tiga hal adalah kemuliaan dunia dan akhirat: memaafkan orang yang menzalimimu, menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, dan sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh”.<br /><br />8. Kontinyu dalam berdoa<br /><br />“Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang meminta-minta kepada orang lain berkenaan dengan kebutuhannya, dan menyukai hal itu (jika ia meminta kepada)-Nya. Sesungguhnya Ia suka untuk diminta setiap yang dimiliki-Nya”.<br /><br />9. Keutamaan orang alim atas ‘abid<br /><br />“Seorang alim yang dapat dimanfaatkan ilmunya lebih utama dari tujuh puluh ribu ‘abid”.<br /><br />10. Dua karakter orang alim<br /><br />“Seorang hamba bisa dikatakan alim jika ia tidak iri kepada orang yang berada di atasnya dan tidak menghina orang yang berada di bawahnya”.<br /><br />11. Tiga pahala<br /><br />“Jika mulut seseorang berkata jujur, maka perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”.<br /><br />12. Tinggalkanlah kemalasan<br /><br />“Janganlah malas dan suka marah, karena keduanya adalah kunci segala keburukan. Barang siapa yang malas, ia tidak akan dapat melaksanakan hak (orang lain), dan barang siapa yang suka marah, maka ia tidak akan sabar mengemban kebenaran”.<br /><br />13. Penyesalan di hari kiamat<br /><br />“Orang yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang yang berbicara keadilan dan ia sendiri tidak melaksanakannya”.<br /><br />14. Buah silaturahmi<br /><br />“Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan menunda ajal tiba”.<br /><br />15. Berucap ramah dengan orang lain<br /><br />“Ucapkanlah kepada orang lain kata-kata terbaik yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu”.<br /><br />16. Hadiah Ilahi<br /><br />“Allah akan memberikan hadiah bala` kepada hamba-Nya yang mukmin sebagaimana orang yang bepergian akan selalu membawa hadiah bagi keluarganya, dan menjaganya dari (godaan) dunia sebagaimana seorang dokter menjaga orang yang sakit”.<br /><br />17. Jujur dan melaksanakan amanat<br /><br />“Bersikaplah wara’, berusahalah selalu, jujurlah, dan berikanlah amanat kepada orangnya, baik ia adalah orang baik maupun orang fasik. Seandainya pembunuh Ali bin Abi Thalib a.s. menitipkan amanat kepadaku, niscaya akan kuberikan kepadanya”.<br /><br />18. Perbedaan antara ghibah dan tuduhan<br /><br />“Ghibah adalah engkau membicarakan aib (yang dimiliki oleh saudaramu) yang Allah telah menutupnya (sehingga tidak diketahui oleh orang lain), dan menuduh adalah engkau membicarakan aib yang tidak dimiliki olehnya”.<br /><br />19. Pencela dibenci Allah<br /><br />“Allah membenci pencela yang tidak memiliki harga diri”.<br /><br />20. Tanda-tanda rendah hati<br /><br />“(Engkau dapat dikatakan rendah hati jika) engkau rela duduk di sebuah majelis yang lebih rendah dari kedudukanmu, mengucapkan salam kepada orang yang kau jumpai, dan menghindari debat meskipun engkau benar”.<br /><br />21. Menjaga harga diri adalah ibadah terbaik<br /><br />“Ibadah yang terbaik adalah menjaga perut dan kemaluan”.<br /><br />22. Sumber dosa adalah tidak kenal Allah<br /><br />“Tidak akan bermaksiat kepada Allah orang yang mengenal-Nya”.<br /><br />24. Akal adalah makhluk Allah terbaik<br /><br />“Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku tertuju kepadamu”.<br /><br />25. Hisab atas dasar akal<br /><br />“Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya pada hari kiamat sesuai dengan kadar akal yang telah dianugerahkan kepada mereka di dunia.”<br /><br />26. Pahala guru dan murid<br /><br />“Sesungguhnya pahala orang yang mengajarkan ilmu adalah seperti pahala orang yang belajar darinya, dan ia masih memiliki kelebihan darinya. Oleh karena itu, pelajarilah ilmu dari ahlinya dan ajarkanlah kepada saudara-saudaramu sebagaimana ulama telah mengajarkannya kepadamu”.<br /><br />27. Dosa mufti yang tidak berilmu<br /><br />“Barang siapa yang mengeluarkan fatwa tanpa ilmu yang cukup, maka ia akan dilaknat oleh malaikat rahmat dan azab serta dosa orang yang mengamalkan fatwanya akan dipikul olehnya”.<br /><br />28. Ulama neraka<br /><br />“Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki kecuali oleh ahlinya”.<br /><br />29. Tanda-tanda seorang faqih<br /><br />“Faqih yang sebenarnya adalah orang yang zahid terhadap dunia, rindu akhirat dan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah SAWW”.<br /><br />30. Bergurau tanpa mencela<br /><br />“Sesungguhnya Allah azza wa jalla menyukai orang-orang yang suka bergurau dengan orang lain dengan syarat tanpa cela-mencela”.<br /><br />31. Azab untuk tiga kriteria<br /><br />“Tiga kriteria yang penyandangnya tidak akan meninggal dunia kecuali ia telah merasakan siksanya: kezaliman, memutuskan tali silaturahmi dan bersumpah bohong, yang dengan sumpah tersebut berarti ia telah berperang melawan Allah”.<br /><br />32. Yang disukai Allah<br /><br />“Sesuatu yang paling utama di sisi Allah adalah engkau meminta segala yang dimiliki-Nya”.<br /><br />33. Kontinyu dalam doa<br /><br />“Demi Allah, seorang hamba tidak berdoa kepada-Nya terus menerus kecuali Ia akan mengabulkannya”.<br /><br />34. Berdoa di waktu sahar<br /><br />“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang banyak berdoa. Oleh karena itu, berdoalah pada waktu ashar hingga matahari terbit, karena pada waktu itu pintu-pintu langit terbuka, rezeki-rezeki dibagikan dan hajat-hajat penting dikabulkan”<br /><br />35. Berdoa untuk orang lain<br /><br />“Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seorang hamba untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya”.<br /><br />36. Mata-mata yang tidak akan menangis<br /><br />“Semua mata pasti akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga mata: mata yang bangun malam di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada-Nya dan mata yang tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah”.<br /><br />37. Orang yang tamak bak ulat sutra<br /><br />“Perumpamaan orang yang tamak bagaikan ulat sutra. Ketika sutra yang melilitnya bertambah banyak, sangat jauh kemungkinan baginya untuk bisa keluar sehingga ia akan mati kesedihan di dalam sarangnya sendiri”.<br /><br />38. Jangan berwajah dua<br /><br />“Hamba yang paling celaka adalah hamba yang berwajah dan bermulut dua; ia memuji saudaranya di hadapannya dan menghibahnya di belakangnya, jika saudaranya itu dianugerahi nikmat, ia iri dan jika ia ditimpa musibah, ia menghinanya”.<br /><br />Mutiara Hadis Imam Hasan al-Mujtaba as:<br /><br />“Orang-orang membinasakan diri mereka sendiri jika dalam diri mereka terdapat kebiasaan buruk, sombong, tamak dan hasud.” (Biharul Anwar, vol 78, hal. 111)<br /><br />Mutiara hadits Imam Kazhim a.s.<br /><br />1.Hujjah lahiriah dan batiniah<br /><br />“Sesungguhnya Allah memiliki dua hujjah atas manusia: hujjah lahiriah dan hujjah batiniah. Hujjah lahiriah adalah para rasul, nabi dan imam (ma’shum) dan hujjah batiniah adalah akal”.<br /><br />2.Sabar dan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia<br /><br />“Sabar dalam kesendirian adalah tanda kekuatan akal. Barang siapa yang merenungkan tentang Allah, ia akan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia dan menginginkan apa yang ada di sisi Tuhannya, Allah adalah penenangnya dalam ketakutan, temannya dalam kesendirian, kekayaannya dalam kefakiran dan kemuliaannya di hadapan selain kerabatnya”.<br /><br />3.Merendahkan diri di hadapan Allah<br /><br />“Barang siapa yang menginginkan kekayaan tanpa harta, terselamatkan dari sifat iri dengki dan keselamatan dalam agama, hendaknya ia merendahkan diri di hadapan Allah ketika meminta kepada-Nya (dan mintalah kepada-Nya untuk) menyempurnakan akalnya. Barang siapa yang akalnya telah sempurna, maka ia akan merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya. Barang siapa yang merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia akan merasa kaya. Dan barang siapa yang tidak merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia tidak pernah merasakan kekayaan sama sekali”.<br /><br />4.Menjenguk mukmin karena Allah<br /><br />“Barang siapa yang menjenguk saudara seimannya karena Allah, bukan karena selain-Nya, demi mengharap pahala-Nya dan segala yang telah dijanjikan kepadanya, maka Allah azza wa jalla akan memerintahkan tujuh puluh ribu malaikat untuk menjaganya dari sejak ia keluar dari rumah hingga ia kembali ke rumahnya seraya berkata kepadanya: ‘Engkau adalah orang baik (baca : beruntung) dan surga adalah sesuai denganmu. Engkau telah membangun rumah di sana”.<br /><br />5.Harga diri, akal dan nilai seseorang<br /><br />“Tidak sempurna agama orang yang tidak memiliki harga diri, dan tidak memiliki harga diri orang yang tidak berakal. Sesungguhnya orang yang paling agung nilainya adalah orang yang tidak menganggap dunia sebagai satu nilai baginya. Ingatlah, harga badanmu ini adalah surga, jangan engkau menjualnya dengan selainnya”.<br /><br />6.Menjaga harga diri orang lain<br /><br />“Barang siapa yang menjaga dirinya untuk tidak mempermalukan orang lain, maka Allah akan mengampuni kesalahannya pada hari kiamat, dan barang siapa yang menahan kemarahannya terhadap orang lain, maka Allah akan menahan murka-Nya terhadapnya pada hari kiamat”.<br /><br />7.Faktor-faktor yang dapat mendekatkan diri dari Allah<br /><br />“Sarana paling baik yang dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah shalat, berbakti kepada kedua orang tua, meninggalkan sifat dengki, sombong dan bangga diri”.<br /><br />8.Orang berakal tidak akan berbohong<br /><br />“Sesungguhnya orang yang berakal tidak akan berbohong meskipun hal itu tidak sesuai dengan hawa nafsunya”.<br /><br />9.Hikmah diam<br /><br />“Sedikit berbicara adalah sebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu faktor yang dapat meringankan dosa”.<br /><br />10.Pencela yang tak tahu malu<br /><br />“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan surga bagi pencela yang tak tahu malu dan tidak memikirkan apa yang keluar dari mulutnya serta apa yang dikatakan orang lain kepadanya”.<br /><br />11.Orang sombong tidak akan masuk surga<br /><br />“Hati-hatilah terhadap sifat sombong! Karena tidak akan masuk surga orang yang di hatinya tersimpan setitik kesombongan”.<br /><br />12.Program kerja siang dan malam<br /><br />“Berusahalah untuk membagi waktu kalian dalam empat bagian: satu bagian untuk bermunajat kepada Allah, satu bagian untuk mencari rezeki, satu bagian untuk menjenguk para saudara seiman yang dapat dipercaya untuk memberitahukan aib-aib yang ada pada dirimu dan sahabat setiamu lahir-batin, dan satu bagian untuk menikmati kenikmatan yang kalian miliki asalkan tidak haram. Dengan menggunakan bagian keempat ini kalian akan mampu melaksanakan tiga bagian di atas”.<br /><br />13.Duduk bersama dengan orang yang beragama dan berakal<br /><br />“Duduk bersama orang yang beragam adalah sebuah kemuliaan dunia dan akhirat, dan bermusyawarah dengan orang berakal dan ahli nasihat adalah sebuah berkah, petunjuk dan taufik dari Allah. Jika ia menentukan sebuah solusi, maka janganlah menentangnya, karena hal itu akan mengundang kecelakaan bagimu”.<br /><br />14.Akibat cinta dunia<br /><br />“Barang siapa yang mencintai dunia, rasa takut kepada akhirat akan sirna dari hatinya. Barang siapa yang ilmunya bertambah kemudian kecintaannya kepada dunia juga bertambah, maka ia akan bertambah jauh dari Allah dan kemurkaan-Nya kepadanya akan bertambah”.<br /><br />15.Menjauhi tamak dan hanya bertawakal kepada Allah<br /><br />“Hindarilah tamak dan janganlah mengharap apa yang ada di tangan manusia serta musnahkanlah rasa tamak dari hati para makhluk, karena tamak adalah kunci kehinaan, pembasmi akal, pemusnah dan pengotor harga diri serta pembasmi ilmu. Janganlah (hanya mengandalkan) tawakal kepada Tuhanmu”.<br /><br />16.Hasil amanah dan kejujuran<br /><br />“Menjaga amanah dan berkata jujur dapat mendatangkan rezeki, sedangkan khianat dan berkata bohong dapat mendatangkan kefakiran dan kemunafikan”.<br /><br /><span style="font-weight:bold;"></span>kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-90991513739475922862010-06-18T09:28:00.000-07:002010-06-18T09:32:27.891-07:00kumpulan kata-kata mutiara slamBersyukurlah karena kita tidak memiliki semua yang kita inginkan, karena jika iya, apalagi yang hendak kita cari? Bersyukurlah saat kita tidak mengetahui sesuatu, karena itu memberi kita kesempata untuk belajar. Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang kita hadapi, karena selama itulah kita akan tumbuh dewasa. Bersyukurlah atas kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, karena itu memberi motivasi untuk menjadi lebih baik. (Ziyadaturrahmah)<br />• Jika kau memerlukan nikmat dunia, cukuplah Islam sebagai nikmatmu. Jika kau memerlukan keasyikan, cukuplah taat pada Allah sebagai keasyikanmu. Dan jika kau memerlukan pengajaran, cukuplah maut itu sebagai pengajaran bagimu (Ali ibn Abi Thalib)<br />• Ukhuwah yang terbina biarlah seperti seutas tasbih. Ada awal, tapi tiada akhir. Dicipat untuk mengingat-Nya dan disusun untuk mengharap ridha-Nya (Tri Looke)<br />• Wanita shalelah itu perhiasan yang indah, ia lembut tapi tidak lemah, mempesona tapi tetap bersahaja. Ia tahu bagaimana menjaga diri dan keluarga, mengerti bagaimana menjaga akhlak dan kemuliaannya. Ilmunya telah mengangkatnya ke derajat yang lebih dari wanita lain. Mendampinginya merupakan anugerah terindah (Abu Mushab)<br />• Cukuplah seseorang dikatakan berilmu jika ia takut kepada Allah, dan cukuplah seseorang dikatakan bodoh jika ia bangga dengan amalnya (Arni Wijaya)<br />• Sebab kegagalan dapat dibagi menjadi dua : orang yang berfikir tapi tidak mau bertindak dan orang yang bertindah tapi tidak pernah berfikir (081387615***)<br />• Musibah yang diterima dengan sabar – hanya mengharap – ridha Allah semata, adalah lebih bagimu daripada nikmat yang membuatmu lupa kepada-Nya (Arifiyanto)<br />• Tegakkan syariat mulai dari diri kita, bercerminlah sejauh mana kita menjalankannya, seberapa besarkah pengorbanan kita untuknya, setinggi apakah kita mengharap ridha-Nya (085290701***)<br />• Janganlah engkau bebani dirimu dengan hari esokmu, bukankah Allah telah menentukannya untukmu? Maka berusaha dan bersabarlah (Kassiyah)<br />• Tidak ada harga untuk waktu, tapi ia sangat berharga. Memiliki banyak waktu tidak menjadikan kita kaya, tapi menggunakannya dengan benar adalah sumber kekayaan (085279972***)<br />• Percayalah bahwa yang singkat adalah waktu, yang dekat adalah amanah, yang sulit adalah ikhlas, yang akan diinvestasi adalah apa yang kita kerjakan, yang paling bijak adalah saling memaafkan (Aneuk Meutuah)<br />• Islam itu asasnya Syahadat. Tiangnya shalat. Puncaknya jihad. Maka jadilah kamu orang yang mendakwahkan azasnya. Yang memperkokoh tiangnya. Yang berjuang di puncaknya. Atau salah satu darinya. Kalau tidak, kamu pasti merugi. (Mahyuddin HH.)<br />• Kesuksesan itu bukan berapa banyak harta kita kumpulkan, tapi kesuksesan adalah berapa banyak harta yang bisa kita sedekahkan (Toro)<br />• Kelalaian itu merupakan keburukan dan dzikrullah merupakan kemenanga. Tidak ada kebaikan dalam hidup tanpa persaudaraan karena Allah. Kadang seseorang bisa lupa karena harta yang dia lihat atau emas yang dia beli tetapi ia tidak akan melupakan seseorang yang dia cintai karena Allah (Jun)<br />• Semakin bertambah keilmuan dan kekayaan seseorang, akan makin besar pula amanah yang diemban olehnya. Tirulah padi, semakin berisi semakin merunduk (Abdullah Ibn Adam)<br />• Kebenaran tidak diukur dengan banyaknya orang yang mau melakukannya, namun kebenaran adalah apa saja yang mencocoki Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salafus salih (Anisya LM)<br />• Perbanyaklah menanam kebaikan meskipun orang yang menerima kebaikan itu tidak membalas seperti yang kita tanam, pasti akan dipanen hasilnya, entah sekarang atau esok, atau mungkin jadi ladang amal di akhirat kelak (Gilang)<br />• Teman yang benar bukanlah teman yang selalu membenarkan perkataanmu, akan tetapi teman yang benar adalah teman yang selalu berkata benar kepadamu (Salman)<br />• Apabila kesusahan datang menerpa diri dan kecemasan bertumpang tindih menghimpit Anda, ucapkanlah “Laa Ilaah Illallaah” (Maidi)<br />• Hasan Al-Basri berkata : “Aku tahu rizkiku tidak dimakan orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengan beramal. Aku tahu Allah selalu melihatku,karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal tuk berjumpa dengan Rabb-ku” (0819323373***)<br />• Menjadi penolong agama Allah adalah satu-satunya profesi yang selalu membuka lowongan bagi pekerja baru. Setiap saat, setiap hari, sepanjang matahari masih terbit dari timur. Namun menyambung pekerjaan Rasul bukanlah pekerjaan yang mudah (Ridhwan)<br />• Empat hal yang dipandang sebagai ibu : Ibu dari segala obat adalah sedikit makan. Ibu dari segala adab adalah sedikit bicara. Ibu dari segala ibadah adalah takut dosa. Ibu dari segala cita-cita adalah sabar. (Key)<br />• Meminta maaf jangan membuat diri kita menjadi hina. Memberi maaf jangan membuat kita merasa bangga. Tapi saling memaafkan itulah yang mulia (Silvana)<br />• Jika lidah selalu basah dengan dzikrullah, jika pikiran selalu tertuju pada keinginan untuk mendapat Ridha Allah, maka bersiaplah untuk manisnya iman dan nikmatnya ibadah (Rudi)<br />• Sebaik-baik manusia adalah orang yang jika dilihat maka dapat mengingatkan kepada Allah (Zahwa)<br />• Sebaik-baik manusia adalah yang sedikit bicara banyak berbuat kebaikan. Seburuk-buruk manusia adalah yang banyak bicara namun sedikit berbuat kebaikan (Azis)<br />• Kita harus menyadari bahwa yang lebih berhak atas diri kita hanyalah Allah swt. Sang Khalik. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur dengan apa yang diberikannya, apapun itu (Asih)<br />• Bahaya kepandaian adalah berbuat sekehendak hati. Bahaya keberanian adalah melampaui batas. Bahaya toleransi adalah menyebut-nyebut kebaikannya. Bahaya kecantikan adalah sombong. Bahaya ucapan adalah dusta. Bahaya ilmu adalah lupa. Bahaya pemurah adalah berlebih-lebihan (Tengku Abdul Wahab)<br /><br /><br />• “Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”<br /><br />• “Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”<br /><br />• “Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”<br /><br />• Seorang laki-laki seringkali mendatangi Imam Ja‘far as, kemudian dia tidak pernah lagi datang. Tatkala Imam as menanyakan keadaannya, seseorang menjawab dengan nada sinis, “Dia seorang penggali sumur.” Imam as membalasnya, “Hakekat seorang lelaki ada pada akal budinya, kehormatannya ada pada agamanya, kemuliannya ada pada ketakwaannya, dan semua manusia sama-sama sebagai Bani Adam.” <br /><br />• “Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit.”<br /><br />• “Ulama adalah kepercayaan para rasul. Dan bila kau temukan mereka telah percaya pada penguasa, maka curigailah ketakwaan mereka.”<br /><br />• “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.”<br /><br />Kata-kata mutiara Imam Baqir a.s.<br /><br />1. Jiwa yang agung<br /><br />“Kuwasiatkan lima hal kepadamu: (1) jika engkau dizalimi, jangan berbuat zalim, (2) jika mereka mengkhianatimu, janganlah engkau berkhianat, (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah, (4) jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan (5) jika engkau dicela, kontrollah dirimu”.<br /><br />2.Akibat baik dan buruk<br /><br />“Alangkah mungkin orang yang tamak kepada dunia akan mendapatkannya di dunia. Akan tetapi, ketika ia mendapatkan seluruhnya, dunia itu akan menjadi bala` baginya dan ia menjadi sengsara karenanya. Dan alangkah mungkin seorang membenci urusan akhirat. Akan tetapi, ia dapat menggapainya kemudian dan ia hidup bahagia karenanya”.<br /><br />3. Keutamaan terbaik dan jihad terbaik<br /><br />“Tiada keutamaan seperti jihad dan tiada jihad seperti menentang hawa nafsu”.<br /><br />4. Ambillah nasihat yang baik<br /><br />“Ambillah nasihat baik dari orang yang mengucapkannya meskipun ia tidak mengamalkannya”.<br /><br />5. Indahnya kesabaran yang disertai dengan ilmu<br /><br />“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.<br /><br />6. Kesempurnaan yang paling sempurna<br /><br />“Kesempurnaan yang paling sempurna adalah tafakkuh (mendalami) agama, sabar menghadapi musibah dan ekonomis dalam mengeluarkan biaya hidup”.<br /><br />7. Tiga kriteria agung<br /><br />“Tiga hal adalah kemuliaan dunia dan akhirat: memaafkan orang yang menzalimimu, menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, dan sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh”.<br /><br />8. Kontinyu dalam berdoa<br /><br />“Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang meminta-minta kepada orang lain berkenaan dengan kebutuhannya, dan menyukai hal itu (jika ia meminta kepada)-Nya. Sesungguhnya Ia suka untuk diminta setiap yang dimiliki-Nya”.<br /><br />9. Keutamaan orang alim atas ‘abid<br /><br />“Seorang alim yang dapat dimanfaatkan ilmunya lebih utama dari tujuh puluh ribu ‘abid”.<br /><br />10. Dua karakter orang alim<br /><br />“Seorang hamba bisa dikatakan alim jika ia tidak iri kepada orang yang berada di atasnya dan tidak menghina orang yang berada di bawahnya”.<br /><br />11. Tiga pahala<br /><br />“Jika mulut seseorang berkata jujur, maka perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”.<br /><br />12. Tinggalkanlah kemalasan<br /><br />“Janganlah malas dan suka marah, karena keduanya adalah kunci segala keburukan. Barang siapa yang malas, ia tidak akan dapat melaksanakan hak (orang lain), dan barang siapa yang suka marah, maka ia tidak akan sabar mengemban kebenaran”.<br /><br />13. Penyesalan di hari kiamat<br /><br />“Orang yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang yang berbicara keadilan dan ia sendiri tidak melaksanakannya”.<br /><br />14. Buah silaturahmi<br /><br />“Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan menunda ajal tiba”.<br /><br />15. Berucap ramah dengan orang lain<br /><br />“Ucapkanlah kepada orang lain kata-kata terbaik yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu”.<br /><br />16. Hadiah Ilahi<br /><br />“Allah akan memberikan hadiah bala` kepada hamba-Nya yang mukmin sebagaimana orang yang bepergian akan selalu membawa hadiah bagi keluarganya, dan menjaganya dari (godaan) dunia sebagaimana seorang dokter menjaga orang yang sakit”.<br /><br />17. Jujur dan melaksanakan amanat<br /><br />“Bersikaplah wara’, berusahalah selalu, jujurlah, dan berikanlah amanat kepada orangnya, baik ia adalah orang baik maupun orang fasik. Seandainya pembunuh Ali bin Abi Thalib a.s. menitipkan amanat kepadaku, niscaya akan kuberikan kepadanya”.<br /><br />18. Perbedaan antara ghibah dan tuduhan<br /><br />“Ghibah adalah engkau membicarakan aib (yang dimiliki oleh saudaramu) yang Allah telah menutupnya (sehingga tidak diketahui oleh orang lain), dan menuduh adalah engkau membicarakan aib yang tidak dimiliki olehnya”.<br /><br />19. Pencela dibenci Allah<br /><br />“Allah membenci pencela yang tidak memiliki harga diri”.<br /><br />20. Tanda-tanda rendah hati<br /><br />“(Engkau dapat dikatakan rendah hati jika) engkau rela duduk di sebuah majelis yang lebih rendah dari kedudukanmu, mengucapkan salam kepada orang yang kau jumpai, dan menghindari debat meskipun engkau benar”.<br /><br />21. Menjaga harga diri adalah ibadah terbaik<br /><br />“Ibadah yang terbaik adalah menjaga perut dan kemaluan”.<br /><br />22. Sumber dosa adalah tidak kenal Allah<br /><br />“Tidak akan bermaksiat kepada Allah orang yang mengenal-Nya”.<br /><br />24. Akal adalah makhluk Allah terbaik<br /><br />“Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku tertuju kepadamu”.<br /><br />25. Hisab atas dasar akal<br /><br />“Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya pada hari kiamat sesuai dengan kadar akal yang telah dianugerahkan kepada mereka di dunia.”<br /><br />26. Pahala guru dan murid<br /><br />“Sesungguhnya pahala orang yang mengajarkan ilmu adalah seperti pahala orang yang belajar darinya, dan ia masih memiliki kelebihan darinya. Oleh karena itu, pelajarilah ilmu dari ahlinya dan ajarkanlah kepada saudara-saudaramu sebagaimana ulama telah mengajarkannya kepadamu”.<br /><br />27. Dosa mufti yang tidak berilmu<br /><br />“Barang siapa yang mengeluarkan fatwa tanpa ilmu yang cukup, maka ia akan dilaknat oleh malaikat rahmat dan azab serta dosa orang yang mengamalkan fatwanya akan dipikul olehnya”.<br /><br />28. Ulama neraka<br /><br />“Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki kecuali oleh ahlinya”.<br /><br />29. Tanda-tanda seorang faqih<br /><br />“Faqih yang sebenarnya adalah orang yang zahid terhadap dunia, rindu akhirat dan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah SAWW”.<br /><br />30. Bergurau tanpa mencela<br /><br />“Sesungguhnya Allah azza wa jalla menyukai orang-orang yang suka bergurau dengan orang lain dengan syarat tanpa cela-mencela”.<br /><br />31. Azab untuk tiga kriteria<br /><br />“Tiga kriteria yang penyandangnya tidak akan meninggal dunia kecuali ia telah merasakan siksanya: kezaliman, memutuskan tali silaturahmi dan bersumpah bohong, yang dengan sumpah tersebut berarti ia telah berperang melawan Allah”.<br /><br />32. Yang disukai Allah<br /><br />“Sesuatu yang paling utama di sisi Allah adalah engkau meminta segala yang dimiliki-Nya”.<br /><br />33. Kontinyu dalam doa<br /><br />“Demi Allah, seorang hamba tidak berdoa kepada-Nya terus menerus kecuali Ia akan mengabulkannya”.<br /><br />34. Berdoa di waktu sahar<br /><br />“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang banyak berdoa. Oleh karena itu, berdoalah pada waktu ashar hingga matahari terbit, karena pada waktu itu pintu-pintu langit terbuka, rezeki-rezeki dibagikan dan hajat-hajat penting dikabulkan”<br /><br />35. Berdoa untuk orang lain<br /><br />“Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seorang hamba untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya”.<br /><br />36. Mata-mata yang tidak akan menangis<br /><br />“Semua mata pasti akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga mata: mata yang bangun malam di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada-Nya dan mata yang tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah”.<br /><br />37. Orang yang tamak bak ulat sutra<br /><br />“Perumpamaan orang yang tamak bagaikan ulat sutra. Ketika sutra yang melilitnya bertambah banyak, sangat jauh kemungkinan baginya untuk bisa keluar sehingga ia akan mati kesedihan di dalam sarangnya sendiri”.<br /><br />38. Jangan berwajah dua<br /><br />“Hamba yang paling celaka adalah hamba yang berwajah dan bermulut dua; ia memuji saudaranya di hadapannya dan menghibahnya di belakangnya, jika saudaranya itu dianugerahi nikmat, ia iri dan jika ia ditimpa musibah, ia menghinanya”.<br /><br />Mutiara Hadis Imam Hasan al-Mujtaba as:<br /><br />“Orang-orang membinasakan diri mereka sendiri jika dalam diri mereka terdapat kebiasaan buruk, sombong, tamak dan hasud.” (Biharul Anwar, vol 78, hal. 111)<br /><br />Mutiara hadits Imam Kazhim a.s.<br /><br />1.Hujjah lahiriah dan batiniah<br /><br />“Sesungguhnya Allah memiliki dua hujjah atas manusia: hujjah lahiriah dan hujjah batiniah. Hujjah lahiriah adalah para rasul, nabi dan imam (ma’shum) dan hujjah batiniah adalah akal”.<br /><br />2.Sabar dan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia<br /><br />“Sabar dalam kesendirian adalah tanda kekuatan akal. Barang siapa yang merenungkan tentang Allah, ia akan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia dan menginginkan apa yang ada di sisi Tuhannya, Allah adalah penenangnya dalam ketakutan, temannya dalam kesendirian, kekayaannya dalam kefakiran dan kemuliaannya di hadapan selain kerabatnya”.<br /><br />3.Merendahkan diri di hadapan Allah<br /><br />“Barang siapa yang menginginkan kekayaan tanpa harta, terselamatkan dari sifat iri dengki dan keselamatan dalam agama, hendaknya ia merendahkan diri di hadapan Allah ketika meminta kepada-Nya (dan mintalah kepada-Nya untuk) menyempurnakan akalnya. Barang siapa yang akalnya telah sempurna, maka ia akan merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya. Barang siapa yang merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia akan merasa kaya. Dan barang siapa yang tidak merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia tidak pernah merasakan kekayaan sama sekali”.<br /><br />4.Menjenguk mukmin karena Allah<br /><br />“Barang siapa yang menjenguk saudara seimannya karena Allah, bukan karena selain-Nya, demi mengharap pahala-Nya dan segala yang telah dijanjikan kepadanya, maka Allah azza wa jalla akan memerintahkan tujuh puluh ribu malaikat untuk menjaganya dari sejak ia keluar dari rumah hingga ia kembali ke rumahnya seraya berkata kepadanya: ‘Engkau adalah orang baik (baca : beruntung) dan surga adalah sesuai denganmu. Engkau telah membangun rumah di sana”.<br /><br />5.Harga diri, akal dan nilai seseorang<br /><br />“Tidak sempurna agama orang yang tidak memiliki harga diri, dan tidak memiliki harga diri orang yang tidak berakal. Sesungguhnya orang yang paling agung nilainya adalah orang yang tidak menganggap dunia sebagai satu nilai baginya. Ingatlah, harga badanmu ini adalah surga, jangan engkau menjualnya dengan selainnya”.<br /><br />6.Menjaga harga diri orang lain<br /><br />“Barang siapa yang menjaga dirinya untuk tidak mempermalukan orang lain, maka Allah akan mengampuni kesalahannya pada hari kiamat, dan barang siapa yang menahan kemarahannya terhadap orang lain, maka Allah akan menahan murka-Nya terhadapnya pada hari kiamat”.<br /><br />7.Faktor-faktor yang dapat mendekatkan diri dari Allah<br /><br />“Sarana paling baik yang dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah shalat, berbakti kepada kedua orang tua, meninggalkan sifat dengki, sombong dan bangga diri”.<br /><br />8.Orang berakal tidak akan berbohong<br /><br />“Sesungguhnya orang yang berakal tidak akan berbohong meskipun hal itu tidak sesuai dengan hawa nafsunya”.<br /><br />9.Hikmah diam<br /><br />“Sedikit berbicara adalah sebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu faktor yang dapat meringankan dosa”.<br /><br />10.Pencela yang tak tahu malu<br /><br />“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan surga bagi pencela yang tak tahu malu dan tidak memikirkan apa yang keluar dari mulutnya serta apa yang dikatakan orang lain kepadanya”.<br /><br />11.Orang sombong tidak akan masuk surga<br /><br />“Hati-hatilah terhadap sifat sombong! Karena tidak akan masuk surga orang yang di hatinya tersimpan setitik kesombongan”.<br /><br />12.Program kerja siang dan malam<br /><br />“Berusahalah untuk membagi waktu kalian dalam empat bagian: satu bagian untuk bermunajat kepada Allah, satu bagian untuk mencari rezeki, satu bagian untuk menjenguk para saudara seiman yang dapat dipercaya untuk memberitahukan aib-aib yang ada pada dirimu dan sahabat setiamu lahir-batin, dan satu bagian untuk menikmati kenikmatan yang kalian miliki asalkan tidak haram. Dengan menggunakan bagian keempat ini kalian akan mampu melaksanakan tiga bagian di atas”.<br /><br />13.Duduk bersama dengan orang yang beragama dan berakal<br /><br />“Duduk bersama orang yang beragam adalah sebuah kemuliaan dunia dan akhirat, dan bermusyawarah dengan orang berakal dan ahli nasihat adalah sebuah berkah, petunjuk dan taufik dari Allah. Jika ia menentukan sebuah solusi, maka janganlah menentangnya, karena hal itu akan mengundang kecelakaan bagimu”.<br /><br />14.Akibat cinta dunia<br /><br />“Barang siapa yang mencintai dunia, rasa takut kepada akhirat akan sirna dari hatinya. Barang siapa yang ilmunya bertambah kemudian kecintaannya kepada dunia juga bertambah, maka ia akan bertambah jauh dari Allah dan kemurkaan-Nya kepadanya akan bertambah”.<br /><br />15.Menjauhi tamak dan hanya bertawakal kepada Allah<br /><br />“Hindarilah tamak dan janganlah mengharap apa yang ada di tangan manusia serta musnahkanlah rasa tamak dari hati para makhluk, karena tamak adalah kunci kehinaan, pembasmi akal, pemusnah dan pengotor harga diri serta pembasmi ilmu. Janganlah (hanya mengandalkan) tawakal kepada Tuhanmu”.<br /><br />16.Hasil amanah dan kejujuran<br /><br />“Menjaga amanah dan berkata jujur dapat mendatangkan rezeki, sedangkan khianat dan berkata bohong dapat mendatangkan kefakiran dan kemunafikan”.kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-67422947291395058622010-06-17T09:35:00.000-07:002010-06-17T09:41:01.904-07:00Makna Bertawakkal Kepada AllahAssalammu'alaikum ikhwah fillah...salam ukhuwah..!!<br /><br />Tawakkal adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah Ta’ala untuk mendapatkan kemaslahatan serta mencegah bahaya, baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan jadikan baginya jalan keluar dan memberi rizqi dari arah yang tiada ia sangka-sangka, dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Dia itu cukup baginya.” (Ath Tholaq: 2-3)<br /><br />Banyak di antara para ulama yang telah menjelaskan makna Tawakkal, diantaranya adalah :<br /><br />Al Allamah Al Munawi. Beliau mengatakan, “Tawakkal adalah menampakkan kelemahan serta penyandaran (diri) kepada yang diTawakkali.” (Faidhul Qadir, 5/311).<br /><br />Ibnu ‘Abbas radhiyAllahu’anhuma mengatakan bahwa Tawakkal bermakna percaya sepenuhnya kepada Allah Ta’ala. Imam Ahmad mengatakan, “Tawakkal berarti memutuskan pencarian disertai keputus-asaan terhadap makhluk.”<br /><br />Al Hasan Al Bashri pernah ditanya tentang Tawakkal, maka beliau menjawab, “Ridho kepada Allah Ta’ala”, Ibnu Rojab Al Hanbali mengatakan, “Tawakkal adalah bersandarnya hati dengan sebenarnya kepada Allah Ta’ala dalam memperoleh kemashlahatan dan menolak bahaya, baik urusan dunia maupun akhirat secara keseluruhan.” Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan, “Tawakkal yaitu memalingkan pandangan dari berbagai sebab setelah sebab disiapkan.”<br /><br />Ibnul Qayyim berkata, “Tawakkal adalah faktor paling utama yang bisa mempertahankan seseorang ketika tidak memiliki kekuatan dari serangan makhluk lainnya yang menindas serta memusuhinya. Tawakkal adalah sarana yang paling ampuh untuk menghadapi keadaan seperti itu, karena ia telah menjadikan Allah sebagai pelindungnya atau yang memberinya kecukupan. Maka barang siapa yang menjadikan Allah sebagai pelindungnya serta yang memberinya kecukupan, maka musuhnya itu tak akan bisa mendatangkan bahaya padanya.” (Bada’i Al-Fawa’id 2/268)<br /><br />Bukti yang paling baik adalah kejadian nyata, Imam Al Bukhori telah mencatat dalam kitab shohih beliau, dari sahabat Ibnu Abbas rodhiyAllahu anhuma, bahwa ketika Nabi Ibrahim dilemparkan ke tengah-tengah api yang membara beliau mengatakan, “HasbunAllahu wa ni’mal wakiil.” (Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung). Perkataan ini pulalah yang diungkapkan oleh Rosululloh ShollAllahu ‘alaihi wa sallam ketika dikatakan kepada beliau, Sesungguhnya orang-orang musyrik telah berencana untuk memerangimu, maka waspadalah engkau terhadap mereka.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam bab Tafsir. Lihat Fathul Bari VIII/77)<br /><br />Ibnu Abbas berkata, “Kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim ketika ia dilemparkan ke tengah bara api adalah: ‘Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah sebaik-baik pelindung’.” (HR. Bukhori)<br /><br />Kalau kita mau merenungi maka dapat kita katakan bahwa pengaruh tawakkal itu tampak dalam gerak dan usaha seseorang ketika bekerja untuk mencapai tujuan-tujuannya. Imam Abul Qasim Al-Qusyairi mengatakan, “Ketahuilah sesungguhnya tawakkal itu letaknya di dalam hati. Adapun gerak lahiriah maka hal itu tidak bertentangan dengan tawakkal yang ada di dalam hati setelah seseorang meyakini bahwa rizki itu datangnya dari Allah. Jika terdapat kesulitan, maka hal itu adalah karena takdir-Nya. Dan jika terdapat kemudahan maka hal itu karena kemudahan dariNya.” (Murqatul Mafatih, 5/157)<br /><br />Diantara yang menunjukkan bahwa tawakkal kepada Allah tidaklah berarti meninggalkan usaha adalah sebuah hadits. Seseorang berkata kepada Nabi ShollAllahu ‘alaihi wa sallam, “Aku lepaskan untaku dan (lalu) aku bertawakkal ?” Nabi bersabda, “Ikatlah kemudian bertawakkallah kepada Allah.” (HR. Tirmidzi dan dihasankan Al Albani dalam Shohih Jami’ush Shoghir). Dalam riwayat Imam Al-Qudha’i disebutkan bahwa Amr bin Umayah RadhiyAllahu ‘anhu berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rosululloh!! Apakah aku ikat dahulu unta tungganganku lalu aku berTawakkal kepada Allah, ataukah aku lepaskan begitu saja lalu aku bertawakkal?’, Beliau menjawab, ‘Ikatlah untamu lalu bertawakkallah kepada Allah.” (Musnad Asy-Syihab, Qayyidha wa Tawakkal, no. 633, 1/368)<br /><br />Tawakkal tidaklah berarti meninggalkan usaha. Hendaknya setiap muslim bersungguh-sungguh dan berusaha untuk mendapatkan penghidupan. Hanya saja ia tidak boleh menyandarkan diri pada kelelahan, kerja keras dan usahanya, tetapi ia harus meyakini bahwa segala urusan adalah milik Allah, dan bahwa rizki itu hanyalah dari Dia semata.<br /><br />Wassalammu'alaikum<br />Kembali ke Pesan Sunting Langganan<br />Buat sebuah Iklan<br /> <br />Rise to Power<br />Settle a beef with your friends. Go from hired gun to head boss in Mafia Wars. Play now.<br />Suka<br /> <br />TanyaDokterAnda.com<br />#1 Pertama di Indonesia. Anda dapat konsultasi langsung ke dokter spesialis atau umum (24 jam) via YM/MSN/Gtalk. Hanya Rp.1.000 sehari<br />Suka<br /> <br />Slim Diet II<br />ULTRA DIET II (SD II) - Safe weight loss for you. Medically researched, flexible and money back guarantee. Available in INDONESIA<br />Suka<br />Iklan Lainnya<br />Facebook © 2010 ·<br />Bahasa Indonesia<br />Tentang · Iklan · Privasi · Ketentuan · Bantuan<span style="font-weight:bold;"><span style="font-weight:bold;"></span></span>kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-38223716656636855452010-06-17T09:11:00.000-07:002010-06-17T09:13:56.715-07:00<span style="font-weight:bold;"><span style="font-weight:bold;"><span style="font-weight:bold;"></span></span></span>kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-49111093950924074222010-06-16T10:54:00.000-07:002010-06-17T09:18:17.891-07:00STRATEGI SETAN MENJURUMUS KAN MANUSIASebelum kita mengetahui strategi setan menjerumuskan manusia, ada baiknya terlebih dahulu mengetahui Visi dan Misi setan.<br />Visi setan adalah memperbudak manusia dan Misi setan mengkondisikan manusia lupa kepada Alah SWT.<br /><br />Adapun strategi setan untuk mewujudkan visi dan misinya adalah sbb :<br /><br />1. Waswasah<br />Waswasah artinya membisikkan keraguan pada manusia ketika melakukan kebaikan atau amal sholeh. Saat kumandang azan subuh dan tubuh kita masih dililit selimut, terbersit dalam pikiran kita, "Nanti lima menit lagi". Ini adalah waswasah. Kenyataannya bukan lima menit tapi satu jam, akhirnya Sholat Shubuh terlambat bahkan tidak sholat.<br />2. Tazyin<br />Tazyin artinya membungkus kemaksiatan dengan kenikmatan. Segala yang berbau maksiat biasanya terlihat indah, Misalnya, mengapa orang yang berpacaran lebih mesra daripada suami-istri? Jalan-jalan saat pacaran lebih mengesankan daripada setelah menikah. Ini karena ada unsur tazyin. Pacaran itu maksiat, sementara nikah itu ibadah. Maksiat disulap oleh setan sehingga terasa lebih indah, nikmat dan mengesankan. Inilah yang disebut strategi tazyin.<br />3.Tamanni<br />Tamanni artinya memperdaya manusia dengan khayalan dan angan-angan. Pernahkan terbersit niat akan Shalat Tahjud saat merebahkan badan di tempat tidur? Namun pada jam tiga saat wekwr berbunyi, kita cepat-cepat mematikannya lalu meneruskan tidur.<br />Pernahkan kita ingin bertobat? Namun pada sat maksiat ada di depan mata, kita tetap saja melakukannya. Ironisnya ini berlangsung berkali-kali. Inilah yang disebut strategi tamanni.<br />4. A'dawah<br />A'dawah artinya berusaha menanamkan permusuhan. Setan berikhtiar menumbuhkan permusuhan di anatara manusia. Biasanya permusuhan berawal dari prasangka buruk. Supaya manusia bermusuhan, setan biasanya menumbuhkan prasangka buruk.Karena itu waspadai kalau kita berprasangka buruk pada orang lain, sesungguhnya kita telah terperangkap strategi setan.<br />5. Takwif<br />Takwif artinya menakut-nakuti. Pernahkah merasa takut miskin karena menginfakkan sebagian harta, takut disebut sok alim karena datang ke majelis taklim? Kalau kita pernah merasakannya, inilah strategi takhwif.<br /><br />6. Shaddun<br />Shaddun artinya berusaha menghalang-halangi manusia menjalankan perintah Allah dengan menggunakan berbagai hambatan. Pernahkah anda merasa malas saat mau melakukan sholat, atau mengantuk saat membacaAl Qur'an meskipun sudah cukup tidur? Ini adalah gejala shaddun dari setan.<br />7. Wa'dun<br />Wa'dun artinya janji palsu. Setan berusaha membujuk manusia agar mau mengikutinya dengan memberikan janji-janji yang menggiurkan. Akhirnya manusia mempercayainya. Misalnya, banyak kasus seorang wanita menyerahkan dirinya pada sang pacar karena dijanjikan akan dinikahi, namun setelah hamil sang pacar meninggalkannya begutu saja. Dia tidak mau bertanggung jawab. Inilah contoh wa'dun atau janji palsu dari setan.<br />8. Kaidun<br />Kaidun artinya tipu daya. Setan berusaha sekuat tenaga memasang sejumlah perangkap agar manusia terjebak. Pernahkah saat diberi tugas, kita berpikir nanti saja mengerjakannya krn waktu masih lama? Ternyata setelah dekat waktunya kita mengerjakan asal-asalan dan tergesa-gesa sehingga hasilnya tidak optimal atau ada kemunginan pada waktu yang ditentukan pekerjaan tidak selesai. Strategi ini disebut kaidun. <br />9. Nisyan<br />Nisyan artinya lupa. Sesungguhnya lupa itu adalah hal yang manusiawi. Lupa memang sesuatu hal yang manusiawi, tetapi setan berusaha agar manusia menjadikan lupa sebagai alasan untuk menutupi tanggung jawab. Pernahkan kita lupa menunaikan janji? lupa sholat? Kalau sesekali itu bisa disebut manusiawi, tetapi kalau sering dilakukan berarti terjebak strategi nisyan.<br /><br />Demikian ringkasan tentang strategi setan. Semoga kita dapat mencermati dan berusaha agar tidak terjebak strategi setan laknatullah (setan yang dilaknat Allah)<br /><br /> WASALAM<br /> TTD<br /> ( TEDI ARYADI )kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-51507033850160581192010-06-16T10:47:00.000-07:002010-06-16T10:50:10.753-07:00WASIAT RASAUL SAWRasulullah Saw. berpesan kepada kita untuk menjauhi 3 (tiga) sifat buruk yang merupakan sumber malapetaka dan sumber kejahatan, yang salah satunya adalah sifat takabbur dan sombong. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir,<br /><br />“Rasulullah Saw. bersabda: “Jauhilah oleh kalian sifat sombong, karena sesungguhnya Iblis tidak mau sujud kepada Adam dikarenakan terdorong oleh sifat sombong. Jauhilah oleh kalian sifat rakus, sebab karena sifat rakuslah Adam mau memakan buah pohon terlarang (khuldi). Dan jauhilah oleh kalian sifat dengki (hasud), sebab karena sifat dengki inilah seorang diantara anak Adam (manusia) membunuh saudaranya. Semua sifat tersebut adalah sumber dari segala perbuatan dosa.” (HR. Ibnu ‘Asakir dari Ibnu Mas’ud).<br />Dalam berinteraksi dengan jebakan dan godaan Iblis satu-satunya yang bermakna dan tak terkalahkan ialah “keikhlasan”. Wajar jika imam al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulum al-Din menulis demikian “Telah terbuka bagi mereka yang memiliki kejernihan hati melalui penginderaan iman dan cahaya Al-Qur’an bahwa sekali-kali tidaklah seseorang sampai pada kebahagiaan hakiki kecuali dengan ilmu dan ibadah. Manusia semuanya sengsara kecuali mereka yang berilmu. Orang-orang yang berilmu semuanya sengsara kecuali mereka yang mengamalkan ilmunya. Orang-orang yang mengamalkan ilmunyapun semuanya sengsara kecuali mereka yang ikhlas. Sedangkan mereka yang ikhlas berada pada marabahaya yang besar karena beramal tanpa niat berarti kesia-siaan dan niat tanpa kemurnian berarti riya’. Sedangkan orang yang berlaku riya’ cukuplah dikatakan sebagai munafiq.”<br /><br />Barangkali sebagai sebuah ilustrasi ada baiknya kita nukil kisah berikut ini. Diriwayatkan dari Al-Hasan berkata, “Ada sebuah pohon yang disembah manusia selain Allah. Maka seseorang mendatangi pohon tersebut dan berkata, ‘Saya akan tebang pohon itu.’ Maka ia mendekati pohon tersebut untuk menebangnya sebagai bentuk marahnya karena Allah. Maka syetan menemuinya dalam bentuk manusia dan berkata, ‘Engkau mau apa?’ Orang itu berkata, ‘Saya hendak menebang pohon ini karena disembah selain Allah.’ Syetan berkata, ‘Jika engkau tidak menyembahnya, maka bukankah orang lain yang menyembahnya tidak membahayakanmu?’ Berkata lelaki itu, “Saya tetap akan menebangnya.’<br /><br />Berkata syetan, ‘Maukah aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik bagimu? Engkau tidak menebangnya dan engkau akan mendapatkan dua dinar setiap hari. Jika engkau bangun pagi, engkau akan dapatkan di bawah bantalmu.’ Berkata si lelaki itu, ‘Mungkinkah itu terjadi?’ Berkata syetan, ‘Saya yang menjaminnya.’<br /><br />Maka kembalilah lelaki itu, dan setiap pagi mendapatkan dua dinar di bawah bantalnya. Pada suatu pagi ia tidak mendapatkan dua dinar di bawah bantalnya, sehingga marah dan akan kembali menebang pohon. Syetan menghadangnya dalam wujud aslinya dan berkata, ‘Engkau mau apa?’<br /><br />Berkata lelaki itu, ‘Saya akan menebang pohon ini karena disembah selain Allah.’ Berkata syetan, ‘Engkau berdusta, engkau akan melakukan ini karena diputus jalan rezekimu.’ Tetapi lelaki itu memaksa akan menebangnya, syetan memukulnya, mencekik dan hampir mati, kemudian berkata, ‘Tahukah kau siapa saya?’ Maka ia memberitahukan bahwa dirinya adalah syetan.<br /><br />Syetan berkata, ‘Engkau datang pada saat pertama, marah karena Allah. Sehingga saya tidak mampu melawanmu. Oleh karena itu saya menipumu dengan dua dinar. Dan engkau tertipu dan meninggalkannya. Dan pada saat engkau tidak mendapatkan dua dinar, engkau datang dan marah karena dua dinar tersebut, sehingga saya mampu mengalahkanmu.’”<br /><br />Ikhlas adalah pembersihan hati dari segala noda, sedikit maupun banyak, sehingga kita mencapai taqarrub kepada Allah s.w.t. hanya karenaNya semata. Tak mungkin hal ini kita raih kecuali atas dasar cinta (mahabbah) kepada Allah dan berorientasi akherat. Ikhlas adalah akumulasi dan titik perpaduan sejati antara hati yang bersih dan akhlak yang terpuji. Hati yang didominasi oleh mahabbah dan orientasi akherat melahirkan kebiasaan hidup yang penuh dengan nilai-nilai ilahiah. Demikian pula hati yang sarat dengan tujuan duniawi, jabatan, kekayaan dan apa saja selain Allah s.w.t. seluruh gerak hidupnya akan melahirkan malapetaka yang membinasakan dirinya sendiri.<br />Ketika Adam telah sempurna diciptakan, Allah s.w.t bertitah agar seluruh malaikat sungkur bersujud sebagai symbol penghormatan atas kemuliaannya. Tak satupun diantara mereka membangkang terhadap perintah tersebut kecuali Iblis. Allah s.w.t. bertanya,”Hai Iblis, apa gerangan yang membuatmu enggan bersujud kepada sesuatu yang telah Kuciptakan dengan kedua TanganKu. Apakah kau menyombongkan diri ataukah kau merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi derajatnya?.” Dengan angkuh Iblis menyatakan keengganannya untuk bersujud karena ia merasa lebih baik; ia tercipta dari api sementara Adam tercipta dari tanah!. Sikap rasialis inilah kemudian membuatnya terusir dari surga dan menjadikannya sebagai makhluk terkutuk, “Sesungguhnya kutukanKu tetap atasmu sampai hari pembalasan!”.<br /><br />Iblis “legowo” dengan keputusan tersebut. Namun ia tak kurang akal, Iblis mohon kepada Allah agar masa hidupnya ditangguhkan (langgeng) sampai hari ketika sangkakala ditiupkan, sebagai pertanda kematian semua makhluk. Iblispun bersumpah “Maka demi kekuasaan dan keagungganMu ya Rabb sungguh aku sesatkan semua keturunan Adam, kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas di antara mereka.”(Shad : 72-83)<br /><br />Adapun ciri dari pada orang yang muklis atau orang-orang yang dimurnikan oleh Allah s.w.t. hanya untuk beribadah kepadaNya dan diselamatkan dari tipu daya Iblis, di antarnya adalah :<br /><br />1.Takut popularitas. Dari Ka’ab bin Malik r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah dua serigala lapar dikirim ke kambing lebih merusak melebihi ambisi seseorang terhadap harta dan kedudukan.” (HR At-Tirmidzi).<br />Popularitas pada dasarnya bukanlah sesuatu yang tercela. Namun mencari popularitas, ketenaran, jabatan dan kedudukan dengan cara-cara ilegal dan bertentangan dengan syariat ataupun hukum positif adalah sesuatu yang wajib dijauhi. Apalagi dengan mengorbankan kehormatan orang lain. Rasulullah s.a.w. ditanya tentang seseorang yang berbuat kebaikan untuk Allah dan dipuji oleh orang lain. Beliau menjawab,”Itu adalah kebahagiaan orang mukmin yang disegerakan. ”(HR Muslim).<br /><br />2.Curiga pada diri sendiri. Orang yang ikhlas takkan pernah menyibukkan diri dengan ‘aib orang lain. Ia selalu jujur atas kekurangan dirinya sendiri dan ketidakmampuannya dalam menata batinnya. Suatu ketika aisyah bertanya kepada Rasulallah s.a.w. tentang orang yang dimaksud dalam firman Allah “ Dan orang-orang yang memberikan apa yang Telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.” (al-Mu’minun [23[:60), apakah mereka para pencuri, pezina dan pemabuk?. Beliau menjawab,”Tidak wahai A’isyah. Mereka justeru orang-orang yang gemar menunaikan shalat, puasa, shadaqah. Namun mereka selalu takut kepada Allah seandainya amalan mereka itu ditolak olehNya. Mereka adalah yang dimaksud dalam ayat Allah ‘Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.’” (al-Mu’minun [23[:61)<br /><br />3.Tidak berharap pujian. Seorang yang mukhlish mengharapkan segalanya dari Allah s.w.t. semata. Kita takkan pernah tau apakah amal yang lampau diterima oleh Allah s.w.t. atau tidak sebagaimana kita takkan pernah mengetahui apakah yang akan menjadi kenyataan kita di esok hari. Lalu mengapa kita berharap pujian manusia? Bukankah itu karakter orang-orang munafiq yang dikecam dalam firmankanNya :”Janganlah sekali-kali kamu menyangka, hahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih.” (Alu Imran [3]:188)<br /><br />4.Konsisten, sabar dan bertanggungjawab. Keikhlasan mendorong kita untuk selalu bertahan dengan stamina prima, sabar sekaligus bertanggungjawab atas amanah yang dibebankan kepada kita. Khalid bin Walid mengajarkan kita makna mendalam dalam hal ini. Ketika beliau memimpin sebuah pasukan sebagai panglima perang melawan kaum musyrikin dan meraih prestasi militer gemilang, Khalifah Umar Ibn Khaththab memerintahkan untuk mundur dari jabatan panglima dan bergabung dengan pasukan Abu ‘Ubaidah ibn Jarrah sebagai tentara biasa. Tak sedikitpun ia canggung atau bahkan menggurui! Padahal ia sangat dikenal sebagai pimpinan tentara yang handal. Demikian pula potret keikhlasan yang diajarkan kepada kita oleh orang-orang seperti Bilal bin Rabah dan kelurga Yasir di masa awal Islam.<br /><br />5.Seorang mukhlish takkan pernah memilah-milah tugasnya. Ia kerjakan dengan baik apa yang diamanahkan kepadanya. Karena ia tahu semuanya hanya lillahi ta’ala, bukan untuk apa dan siapapun. Rasulullah s.a.w bersabda, “Kebahagiaan bagi orang yang mengambil tali kekang kudanya pada jalan Allah, rambutnya terurai tak beraturan, kedua kakinya berdebu. Jika ia berada pada barisan belakang maka ia menetapi barisan tersebut. Dan jika ia berada pada barisan penjaga, maka ia pun menetapi barisan penjaga” (HR Bukhari).<br /><br />6.Menjaga kesucian jiwa. Keikhlasan senantiasa bersemayam pada jiwa yang suci, hati yang bening. Sambil menunjuk dadanya, Rasulullah s.a.w. berkata tiga kali “takwa berada di sini!.” (HR Muslim). Allah s.w.t. berfirman “…orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha luas ampunanNya. dan dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (al-Najm [53]:32). Pada bagian lain Allah s.w.t bertitah “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia menunaikan shalat. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (Al-A’la [87]:14-17).<br />Dalam berinteraksi dengan jebakan dan godaan Iblis satu-satunya yang bermakna dan tak terkalahkan ialah “keikhlasan”. Wajar jika imam al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulum al-Din menulis demikian “Telah terbuka bagi mereka yang memiliki kejernihan hati melalui penginderaan iman dan cahaya Al-Qur’an bahwa sekali-kali tidaklah seseorang sampai pada kebahagiaan hakiki kecuali dengan ilmu dan ibadah. Manusia semuanya sengsara kecuali mereka yang berilmu. Orang-orang yang berilmu semuanya sengsara kecuali mereka yang mengamalkan ilmunya. Orang-orang yang mengamalkan ilmunyapun semuanya sengsara kecuali mereka yang ikhlas. Sedangkan mereka yang ikhlas berada pada marabahaya yang besar karena beramal tanpa niat berarti kesia-siaan dan niat tanpa kemurnian berarti riya’. Sedangkan orang yang berlaku riya’ cukuplah dikatakan sebagai munafiq.”<br /><br />Barangkali sebagai sebuah ilustrasi ada baiknya kita nukil kisah berikut ini. Diriwayatkan dari Al-Hasan berkata, “Ada sebuah pohon yang disembah manusia selain Allah. Maka seseorang mendatangi pohon tersebut dan berkata, ‘Saya akan tebang pohon itu.’ Maka ia mendekati pohon tersebut untuk menebangnya sebagai bentuk marahnya karena Allah. Maka syetan menemuinya dalam bentuk manusia dan berkata, ‘Engkau mau apa?’ Orang itu berkata, ‘Saya hendak menebang pohon ini karena disembah selain Allah.’ Syetan berkata, ‘Jika engkau tidak menyembahnya, maka bukankah orang lain yang menyembahnya tidak membahayakanmu?’ Berkata lelaki itu, “Saya tetap akan menebangnya.’<br /><br />Berkata syetan, ‘Maukah aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik bagimu? Engkau tidak menebangnya dan engkau akan mendapatkan dua dinar setiap hari. Jika engkau bangun pagi, engkau akan dapatkan di bawah bantalmu.’ Berkata si lelaki itu, ‘Mungkinkah itu terjadi?’ Berkata syetan, ‘Saya yang menjaminnya.’<br /><br />Maka kembalilah lelaki itu, dan setiap pagi mendapatkan dua dinar di bawah bantalnya. Pada suatu pagi ia tidak mendapatkan dua dinar di bawah bantalnya, sehingga marah dan akan kembali menebang pohon. Syetan menghadangnya dalam wujud aslinya dan berkata, ‘Engkau mau apa?’<br /><br />Berkata lelaki itu, ‘Saya akan menebang pohon ini karena disembah selain Allah.’ Berkata syetan, ‘Engkau berdusta, engkau akan melakukan ini karena diputus jalan rezekimu.’ Tetapi lelaki itu memaksa akan menebangnya, syetan memukulnya, mencekik dan hampir mati, kemudian berkata, ‘Tahukah kau siapa saya?’ Maka ia memberitahukan bahwa dirinya adalah syetan.<br /><br />Syetan berkata, ‘Engkau datang pada saat pertama, marah karena Allah. Sehingga saya tidak mampu melawanmu. Oleh karena itu saya menipumu dengan dua dinar. Dan engkau tertipu dan meninggalkannya. Dan pada saat engkau tidak mendapatkan dua dinar, engkau datang dan marah karena dua dinar tersebut, sehingga saya mampu mengalahkanmu.’”<br /><br />Ikhlas adalah pembersihan hati dari segala noda, sedikit maupun banyak, sehingga kita mencapai taqarrub kepada Allah s.w.t. hanya karenaNya semata. Tak mungkin hal ini kita raih kecuali atas dasar cinta (mahabbah) kepada Allah dan berorientasi akherat. Ikhlas adalah akumulasi dan titik perpaduan sejati antara hati yang bersih dan akhlak yang terpuji. Hati yang didominasi oleh mahabbah dan orientasi akherat melahirkan kebiasaan hidup yang penuh dengan nilai-nilai ilahiah. Demikian pula hati yang sarat dengan tujuan duniawi, jabatan, kekayaan dan apa saja selain Allah s.w.t. seluruh gerak hidupnya akan melahirkan malapetaka yang membinasakan dirinya sendiri.<br />Allah berfirman dalam QS.33 Al Ahzab;72 :<br />Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh<br /><br />Para mufasir besar Islam telah banyak mendiskusikan ayat ini. Mereka berusaha memperjelas dan menerangkan makna “amanat” ini. Mereka telah menyampaikan berbagai pandangan terbaik atasnya, yang didasarkan pada kandungan ayat. Kendati tafsiran-tafsirannya berbeda ini tidaklah kontradiktif, namun saling melengkapi dan berpangkal kepada pengertian amanat sebagai taklif (beban kewajiban) dan penerimaan perintah serta larangan secara bersyarat. Artinya, jika seseorang melaksanakan maka diganjar, dan jika meninggalkan maka diberi sanksi. Kemudian amanat itu diterima oleh manusia karena kelemahan dan kebodohannya, kecuali orang yang diberi taufik oleh Allah SWT.<br /><br />Lebih lanjut Imani mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki talenta luar biasa yang dengan itu bisa menjadi ekstensi sempurna dari kekhalifahan Allah. Dengan pencarian ilmu, penyucian jiwa rendah, dan penunaian kewajiban-kewajiban agama, manusia tentu bisa mendapatkan puncak kehormatan dan melampaui para malaikat. Contohnya: Rasulullah SAWW naik ke sidratul montaha tanpa didampingi oleh malaikat Jibril, sebab Jibril sudah tidak mampu naik ke sidratul montaha tsb. Hal ini merupakan bukti bahwa manusia memiliki potensi yang bisa mengalahkan makhluk Allah sekalipun malaikat setingkat Jibril.<br /><br />Talenta ini disertai dengan kehendak bebas dan otoritas, yakni ia bisa memulai jalan ini dari awal dan membukakannya oleh dirinya sendiri dan dengan otoritasnya menuju keabadian. Langit, bumi, dan gunung-gunung juga memiliki sejenis makrifatullah sehingga mereka sibuk berzikir dan mengagungkan Allah SWT. Mereka tunduk dan bersujud di hadapan keagungan-Nya. Akan tetapi, semua perbuatan ini bersifat bawaan, genetik dan paksaan. Itulah sebabnya tidak ada perkembangan dalam diri mereka.<br /><br />Satu-satunya makhluk yang naik dan turunnya tidak terbatas, mendaki puncak kesempurnaan, melakukan semua hal dengan kehendak serta otoritasnya hanyalah manusia. Manusia yang tampaknya kecil, jika ia tidak melupakan martabatnya maka akan menjelma sebagai salah satu tanda keajaiban alam makhluk, yang mampu membawa beban amanat yang langit, bumi, dan gunung-gunung tidak mampu memikulnya.<br /><br />Dengan kata lain, amanat Ilahi merupakan potensialitas dari kesempurnaan tak terbatas yang disertai dengan kehendak bebas dan otoritas sehingga ia dapat mencapai derajat hamba Allah yang sempurna dan ikhlas (insan kamil) dengan sarana penerimaan kecintaan kepada Allah SWT. Inilah amanat Allah yang tidak sanggup dipikul oleh makhluk Allah lainnya.<br /><br />Dengan demikian, secara lahiriah QS.33 :72 bisa dipahami bahwa Allah SWT telah melimpahkan berbagai keistimewaan dan kekhususan pada diri manusia yang tak satu makhluk pun di langit dan di bumi memilikinya. Keistimewaan-keistimewaan ini merupakan amanat Allah yang memunculkan sejumlah tanggung-jawab bagi manusia. <br /><br />Akan tetapi, banyak manusia yang menyelewengkan amanat ini dan menerapkan di jalan penentangan kepada perintah Allah SWT. Akal dan kehendak manusia yang semestinya digunakan di jalan pengenalan kebenaran dan memilihnya. Sehingga ia bisa menjadi sebab pertumbuhan dan kesempurnaan dirinya. Namun banyak juga yang telah diterapkan dalam sejumlah jalan yang keliru. Hal ini membuahkan perluasan kezaliman dan kebuasan perilaku manusia yang telah dihitung sebagai suatu perbuatan zalim dan bodoh..Wallahu' a'lam bissowwab<br />Allah berfirman dalam QS.33 Al Ahzab;72 :<br />Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh<br /><br />Para mufasir besar Islam telah banyak mendiskusikan ayat ini. Mereka berusaha memperjelas dan menerangkan makna “amanat” ini. Mereka telah menyampaikan berbagai pandangan terbaik atasnya, yang didasarkan pada kandungan ayat. Kendati tafsiran-tafsirannya berbeda ini tidaklah kontradiktif, namun saling melengkapi dan berpangkal kepada pengertian amanat sebagai taklif (beban kewajiban) dan penerimaan perintah serta larangan secara bersyarat. Artinya, jika seseorang melaksanakan maka diganjar, dan jika meninggalkan maka diberi sanksi. Kemudian amanat itu diterima oleh manusia karena kelemahan dan kebodohannya, kecuali orang yang diberi taufik oleh Allah SWT.<br /><br />Lebih lanjut Imani mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki talenta luar biasa yang dengan itu bisa menjadi ekstensi sempurna dari kekhalifahan Allah. Dengan pencarian ilmu, penyucian jiwa rendah, dan penunaian kewajiban-kewajiban agama, manusia tentu bisa mendapatkan puncak kehormatan dan melampaui para malaikat. Contohnya: Rasulullah SAWW naik ke sidratul montaha tanpa didampingi oleh malaikat Jibril, sebab Jibril sudah tidak mampu naik ke sidratul montaha tsb. Hal ini merupakan bukti bahwa manusia memiliki potensi yang bisa mengalahkan makhluk Allah sekalipun malaikat setingkat Jibril.<br /><br />Talenta ini disertai dengan kehendak bebas dan otoritas, yakni ia bisa memulai jalan ini dari awal dan membukakannya oleh dirinya sendiri dan dengan otoritasnya menuju keabadian. Langit, bumi, dan gunung-gunung juga memiliki sejenis makrifatullah sehingga mereka sibuk berzikir dan mengagungkan Allah SWT. Mereka tunduk dan bersujud di hadapan keagungan-Nya. Akan tetapi, semua perbuatan ini bersifat bawaan, genetik dan paksaan. Itulah sebabnya tidak ada perkembangan dalam diri mereka.<br /><br />Satu-satunya makhluk yang naik dan turunnya tidak terbatas, mendaki puncak kesempurnaan, melakukan semua hal dengan kehendak serta otoritasnya hanyalah manusia. Manusia yang tampaknya kecil, jika ia tidak melupakan martabatnya maka akan menjelma sebagai salah satu tanda keajaiban alam makhluk, yang mampu membawa beban amanat yang langit, bumi, dan gunung-gunung tidak mampu memikulnya.<br /><br />Dengan kata lain, amanat Ilahi merupakan potensialitas dari kesempurnaan tak terbatas yang disertai dengan kehendak bebas dan otoritas sehingga ia dapat mencapai derajat hamba Allah yang sempurna dan ikhlas (insan kamil) dengan sarana penerimaan kecintaan kepada Allah SWT. Inilah amanat Allah yang tidak sanggup dipikul oleh makhluk Allah lainnya.<br /><br />Dengan demikian, secara lahiriah QS.33 :72 bisa dipahami bahwa Allah SWT telah melimpahkan berbagai keistimewaan dan kekhususan pada diri manusia yang tak satu makhluk pun di langit dan di bumi memilikinya. Keistimewaan-keistimewaan ini merupakan amanat Allah yang memunculkan sejumlah tanggung-jawab bagi manusia. <br /><br />Akan tetapi, banyak manusia yang menyelewengkan amanat ini dan menerapkan di jalan penentangan kepada perintah Allah SWT. Akal dan kehendak manusia yang semestinya digunakan di jalan pengenalan kebenaran dan memilihnya. Sehingga ia bisa menjadi sebab pertumbuhan dan kesempurnaan dirinya. Namun banyak juga yang telah diterapkan dalam sejumlah jalan yang keliru. Hal ini membuahkan perluasan kezaliman dan kebuasan perilaku manusia yang telah dihitung sebagai suatu perbuatan zalim dan bodoh..Wallahu' a'lam bissowwabkholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-25649139600438920752010-06-16T10:45:00.000-07:002010-06-16T10:45:29.192-07:00kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-50696916241319091932010-06-16T00:12:00.000-07:002010-06-16T00:15:58.428-07:0020 FAEDAH TENTANG AQIDAH Faidah I TOLERANSI AGAMAUntukmulah agamamu dan untukkulah agamaku. [1]<br /><br />Sebagian kalangan menjadikan ayat ini sebagai dalil untuk memperkuat ajaran toleransi antar umat beragama dan kebenaran agama selain Islam. Sungguh, ini adalah pemahaman yang bathil, bagaimana mungkin itu benar sedangkan Rasulullah selalu mengingkari, melarang dan mengancam dari agama selain Islam, bahkan ketika mereka menuntut beliau agar menghentikan hal itu, beliau tetap tegar dalam pendiriannya. Lantas bagaimana mungkin ayat ini menunjukkan kebenaran agama mereka?!! Ayat ini menunjukkan perintah agar Nabi berlepas diri dari agama mereka yang bathil, bukan malah menyetujuinya.[2]Faidah II<br />KARTU AJAIB <br /><br />Abu Hasan, Ali bin Umar berkata: “Saya pernah mendapati seorang di suatu majlis, ketika dia mendengar hadits ini[3], dia menjerit lalu meninggal dunia. Aku ikut mengurusi jenazahnya dan menyalatinya”.[4]Faidah III<br />AL-QUR’AN MAKHLUK? <br /><br />Ahmad bin Nashr berkata: “Saya pernah mendapati seorang yang kesurupan jin, lalu saya bacakan ayat di telinganya, tiba-tiba jin wanita berkata kepadaku: Wahai Abu Abdillah, biarkanlah aku mencekiknya, karena dia mengatakan: Al-Qur’an makhluk!!!”.[5]<br /><br />Suatu kaum dari Ashbahan pernah berkata kepada Shahib bin Abbad: Seandainya Al-Qur’an itu makhluk, berarti dia bisa mati, lalu kalau mati di akhir bulan Sya’ban, bagaimana kita shalat terawih nanti? Dia menjawab: Seandainya Al-Qur’an mati, maka Ramadhan juga ikut mati, kita tidak perlu shalat terawih, kita istirahat santai saja”. [6]Faidah IV<br />KUNCI KEMENANGAN <br /><br /><br />Ketika pasukan Tatar menjajah Damaskus, banyak rakyat saat itu meminta bantuan kepada ahli kubur supaya lekas menghilangkan musibah tersebut, sehingga seorang penyair mereka mengatakan:<br /><br />يَا خَائِفِيْنَ مِنَ التَّتَرْ لُوْذُوْا بِقَبْرِ أَبِيْ عُمَرْ<br /><br />عُوْذُوْا بِقَبْرِ أَبِيْ عُمَرْ يُنْجِيْكُمْ مِنَ الضَّرَرْ<br /><br />Wahai orang-orang yang takut dari Tatar<br /><br />Berlindunglah ke kuburan Abu Umar<br /><br />Niscaya dia menyelamatkanmu dari bahaya.<br /><br />Saya (Ibnu Taimiyyah) berkata pada mereka: “Seandainya orang-orang yang kalian mintai pertolongan tersebut ikut jihad bersama kalian, niscaya kalian akan kalah sebagaimana kaum muslimin mengalami kekalahan pada perang Uhud”. [7]<br /><br />Setelah itu kami mengajak manusia agar memurnikan agama dan berdoa hanya kepada Allah semata, sehingga manusia tidak diperkenankan untuk meminta pertolongan kecuali hanya kepadaNya semata, tidak boleh kepada selainNya walaupun dia seorang malaikat atau nabi yang terdekat, sebagaimana firman Allah tentang perang Badr:<br /><br />إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ<br /><br />(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu lalu Dia mengabulkan doamu. [8]<br /><br />Nah, tatkala manusia berubah memperbaiki keadaan dan mereka hanya meminta pertolongan kepada Allah saja, maka Allah memberikan kemenangan kepada mereka dalam menghadapi musuh mereka dengan kemenangan yang tiada bandingnya, dimana pasukan Tatar belum pernah mengalami kekalahan seperti saat itu. Semua ini meruakan buah dari tauhid dan ketaatan kepada rasul. Sesungguhnya Allah berjanji akan menolong para utusanNya dan orang-orang beriman di dunia dan akherat.[9]Faidah V<br />MENGGUGAT SYARI’AT <br /><br /><br />Seorang zindiq yang dikenal dengan Abu Ala’ al-Ma’arri menggugat syariat potong tangan bagi pencuri dalam syairnya:<br /><br />يَدٌ بِخَمْسِ مِئِيْنٍ عَسْجَدٍ وُدِيَتْ مَا بَالُهَا قُطِعَتْ فِيْ رُبْعِ دِيْنَارِ؟<br /><br />تَنَاقُضٌ مَالَنَا إِلاَّ السُّكُوْتُ لَهُ وَنَسْتَجِيْرُ بِمَوْلاَنَا مِنَ الْعَارِ<br /><br />Diyat tangan adalah lima ratus dinar<br /><br />Tetapi mengapa dia dipotong karena seperempat dinar?<br /><br />Kontradiksi nyata tapi kita tidak dapat berbuat kecuali hanya diam saja<br /><br />Dan memohon perlindungan kepada Allah dari kehinaan<br /><br />.<br /><br />Syair di atas di bantah dengan syair berikut ini<br /><br />يَدٌ بِخَمْسِ مِئِيْنٍ عَسْجَدٍ وُدِيَتْ لَكِنَّهَا قُطِعَتْ فِيْ رُبْعِ دِيْنَارِ<br /><br />عِزُّ الأَمَانَةِ أَغْلاَهَا وَأَرْخَصَهَا ذُلُّ الْخِيَانَةِ فَافْهَمْ حِكْمَةَ الْبَارِيْ<br /><br /><br />Diyat tangan adalah lima ratus dinar<br /><br />Tetapi dia dipotong karena seperempat dinar<br /><br />Kemuliaan amanat yang membuat tangan menjadi mahal<br /><br />Dan harganya menjadi murah tatkala dia berkhianat<br /><br />Maka fahamilah hikmah syariat Allah[10]Faidah VI<br />LEBIH PARAH SYIRIKNYA <br /><br /><br />Seorang ulama India, Shiddiq Hasan Khan pernah bercerita tentang perjalanan hajinya dalam kitabnya “Rihlah Shiddiq ila Baitil Atiq” hal. 171-172: “Termasuk keajaiban yang tidak layak disembunyikan bahwa para pelaut apabila merasa ketakutan terhadap kapal dan penumpangnya, mereka meminta tolong dengan memanggil nama Syaikh Aidarus[11] dan selainnya, mereka tidak menyebut Allah sedikitpun. Apabila saya mendengar mereka meminta tolong dan memanggil wali-wali mereka, saya sangat khawatir sekali akan turunnya bencana menimpa kapal yang kami tumpangi. Saya berkata dalam hati: Aduhai, apakah kapal ini akan sampai ke tepi dengan selamat?!! Sesungguhnya orang-orang musyrik Arab dahulu dalam kondisi seperti ini, mereka hanya berdoa kepada Allah saja dan melupakan tuhan-tuhan mereka yang bathil sebagaimana firman Allah:<br /><br />فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ<br /><br />Maka apabila mereka naik kapal mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya. [12]<br /><br />Anehnya, mereka yang menamakan diri mereka “muslim” malah berdoa kepada selain Allah dan menyebut nama-nama makhlukNya. Sungguh benar firman Allah:<br /><br />وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللّهِ إِلاَّ وَهُم مُّشْرِكُونَ<br /><br />Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah. [13]<br /><br />Hanya saja karena rahmat Allah yang begitu luas, akhirnya kapalpun sampai ke tujuan dengan selamat. [14]Faidah VII<br />ARGUMEN KROPOS <br /><br /><br />Ada seorang tokoh agama yang berdalil bahwa para wali itu memiliki kemampuan di kuburnya sehingga dimintai doa, dia berdalil dengan ayat:<br /><br />وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أَمْوَاتاً بَلْ أَحْيَاء عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ<br /><br />Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup di sisi tuhannya dengan mendaat rezeki. [15]<br /><br />Lalu ada seorang awam kaum muslimin yang menjawab: “Kalau memang bacaannya adalah yarzuqun (mereka memberi rezeki) maka itu benar, tetapi kalau tidak maka ayat itu malah membantah dirimu sendiri”. [16]Faidah VIII<br />MENYELISIHI RAFIDHAH <br /><br /><br />Al-Alusi dalam kitabnya “ath-Thurrah ‘ala Ghurrah” 12/14 menyebutkan bahwa merupakan perkara yang populer di kalangan kelompok Syi’ah Rafidhah; dibenci memisahkan antara Nabi dan keluarganya dengan huruf (عَلَى ). Mereka berdalil dengan hadits palsu:<br /><br />مَنْ فَصَلَ بَيْنِيْ وَبَيْنِ آلِيْ بِ (عَلَى) لَمْ يَنَلْ شَفَاعَتِيْ<br /><br />Barangsiapa yang memisah antaraku dengan keluargaku dengan huruf ala, maka dia tidak mendapatkan syafa’atku.<br /><br />Tak sedikit dari tokoh Syi’ah sendiri telah menegaskan bahwa hadits ini palsu, maka hendaknya bagi Ahli Sunnah untuk menyelisihi Rafidhah dengan mengatakan: [17] ( وعَلَى آلِهِ).Faidah IX<br />ADA NABI WANITA? <br /><br /><br />Sebagian ulama semisal Abul Hasan al-Asy’ari, al-Qurthubi, Ibnu Hazm berpendapat bahwa ada Nabi wanita seperti Maryam, Hawa, ibu Nabi Musa, Sarah, Hajar, Asiyah. Namun pendapat ini ganjil dan lemah ditinjau dari sembilan segi.[18]Faidah X<br />DIALOG ANTAR AGAMA <br /><br />Soal: Bolehkah mengadakan dialog/debat antar agama, seperti yang terjadi antara dai Ahmad Dedat dan pendeta Nashrani?<br />Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin menjawab: Debat/dialog antara kaum muslim dengan kaum kaum kafir apabila diperlukan maka hukumnya wajib. Namun bagi seorang yang akan berdebat dengan kaum kafir dia harus memiliki pengetahuan tentang Islam untuk memperkuat argumennya dan juga memiliki pengetahuan tentang kebobrokan agama lawan untuk membantah kerancuan-kerancuan yang akan diutarakan.<br /><br />Saya telah menyaksikan sebagian perdebatan antara dai Islami Ahmad Dedat dan pendeta nashari. Sungguh mengagumkanku perdebatannya, yang akhirnya dia dapat membungkam mulut pendeta nashrani tersebut dan mematahkan semua argumennya. Segala puji bagi Allah. [19]<br /><br />Faidah XI<br />AYAT TAUHID DITAFSIRKAN KESYIRIKAN <br /><br /><br /><br />Dalam sholat mereka, kaum muslimin selalu membaca sebuah ayat dalam surat al-Fatihah:<br /><br />إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ<br /><br />Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. [20]<br /><br />Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata menafsirkan ayat di atas:<br /><br />“Yakni kita mengkhususkanMu saja dengan ibadah dan isti’anah (meminta pertolongan), karena mendahulukan obyek menunjukkan pembatasan, seakan-akan dia mengatakan: Kami beribadah kepadamu dan tidak beribadah kepada selainMu, kami meminta pertolongan kepadaMu dan tidak meminta kepada selainMu”.[21]<br /><br />Adapun Nurcholis Madjid, dia malah mengatakan:<br /><br />“Kalau kita baru sampai pada iyyaka na’budu berarti kita masih mengklaim diri kita mampu dan aktif menyembah. Tetapi kalau sudah wa iyyaka nasta’in, maka kita lebur, menyatu dengan dengan Tuhan”.[22]<br /><br />Lihatlah wahai saudaraku, bagaimana dia menafsirkan ayat tauhid dengan dengan sebuah paham yang sesat dan menyesatkan yaitu Wahdatul wujud (bersatunya hamba dengan Allah). Hanya kepada Allah kita mengadu!!Faidah XII<br />AHMADIYYAH SESAT?! <br /><br /><br /><br />Syaikh al-Albani berkata: “Ketahuilah bahwa termasuk di antara para Dajjal yang mengaku Nabi adalah Mirza Ghulam Ahmad al-Qodiyani dari India, yang mengaku sebagai Imam al-Mahdi pada masa Inggris menjajah India, kemudian setelah itu dia mengaku sebagai Nabi Isa, dan akhirnya dia mengaku sebagai Nabi. Banyak juga orang yang tidak memiliki ilmu Al-Qur’an dan sunnah tertipu menjadi pengikutnya.<br />Saya telah bertemu dengan sebagian penyebar Ahmadiyyah dari India atau Suria, sering sekali terjadi dialog antara diriku dengan mereka, saya mengajak mereka untuk berdialog seputar keyakinan mereka bahwa ada Nabi-nabi setelah Nabi Muhammad, salah satunya adalah Mirza Ghulam Ahmad!! Mereka mulai mengelak dari dialog seputar keyakinan tersebut, namun saya tetap mendesak mereka, sehingga merekapun kalah dan orang-orang yang hadir tahu bahwa mereka adalah dalam kebathilan.<br />Mereka memiliki keyakinan-keyakinan bathil lainnya yang banyak, menyelisihi ijma’ umat, seperti mengingkari hari kebangkitan dengan jasad, nikmat dan siksa hanya pada ruh saja tanpa jasad, siksa untuk orang kafir bisa terputus, mengingkari adanya Jin…Oleh karena itu Inggris mendukung Mirza, sehingga dia sendiri mengatakan: “Haram bagi kaum muslimin untuk menyerang Inggris!!” dan kesesatan-kesesatan lainnya. Sudah banyak buku-buku yang menjelaskan kebobrokan mereka dan bahwa bahwa mereka telah keluar dari barisan kuam muslimin. Bagi yang ingin mengetahui hakekat mereka, silahkan membacanya. [23]<br /><br /><br />Faidah XIII<br />SYI’AH DAN SUNNAH BERSATU <br /><br /><br />Suatu hal yang sangat aneh, adanya sebagian kaum muslimin yang berusaha untuk menyatukan antara Syi’ah dan Sunnah[24]. Mungkinkah kaum muslimin akan bersatu dengan suatu kaum yang menjadikan celaan kepada ara sahabat dan mengkafirkan mereka sebagai agama?!! Bagaimana akan bersatu sedangkan tokoh Syi’ah sendiri enggan dengan persatuan ini?!<br />Syaikh Muhammad Rasyid Ridho berkata: “Saya adalah seorang yang sangat bersemangat untuk menyatukan antara sunnah dan syi’ah, saya telah berusaha semaksimal mungkin selama tiga abad dan saya tidak mengetahui seorang muslimpun yang lebih semangat daripada saya untuk persatuan tersebut, lalu nampak jelaslah bagiku dengan pengalaman yang lama bahwa mayoritas ulama Syi’ah sangat enggan dengan persatuan ini, sebab hal itu sangat berlawanan dengan manfaat pribadi mereka berupa harta dan kedudukan. Saya telah berdialog tentang hal ini dengan banyak orang di Mesir, Suria, India dan Iraq. Dari pengalaman tersebut saya menarik kesimpulan bahwa Syi’ah sangat memusuhi Ahli Sunnah!!! Mereka bersemangat untuk menyebarkan kitab-kitab untuk mencela sunnah, para khalifah rasyidin yang menaklukkan negeri dan menyebarkan Islam di penjuru dunia, dan mencela para pembela sunnah dan imamnya serta orang-orang Arab secara umum”.[25]Faidah XIV<br />MUBAHALAH DENGAN TOKOH AHMADIYYAH <br /><br /><br />Seorang ahli hadits India, Syaikh Tsana’ullah al-Amritsari (wft. 1367 H) pernah menantang Mirza Ghulam Ahmad al-Qodiyani pada tahun 1326 H bahwa barangsiapa di antara keduanya yang berdusta dan berada di atas kebathilan, maka dia akan mati duluan dan terkena penyakit kolera. Akhirnya, selang beberapa waktu yang tidak lama, Mirza terkena penyakit kolera kemudian meninggal dunia, sedangkan Syaikh Tsanaullah, beliau hidup setelah itu emat puluh tahun lamanya.[26]<br /><br />Dalam kitab “Al-Qodiyaniyyah” hal. 158 karya Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir dikatakan<br /><br />“Koran-koran India saat itu memberitakan bahwa Ghulam Ahmad al-Qodiyani tatkala terkena kolera, dia mengeluarkan kotoran najis dari mulutnya sebelum mati, dan dia mati dalam keadaan duduk di kamar mandi untuk buang air besar!!”.[27]<br />Faidah XV<br />SEMOGA DOA YANG MUSTAJAB <br /><br /><br />Tatkala Bisyr al-Marrisi meninggal dunia, tidak ada seorang alimpun yang ikut mengurusi jenazahnya kecuali ‘Ubaid asy-Syuwainizi. Sepulangnya dari jenazah, orang-orang mencercanya karena kehadirannya, lalu dia berkata: “Tunggu dulu, akan saya beritakan ceritanya. Sungguh, tidak ada suatu amalanpun yang lebih saya harapkan pahalanya daripada saat aku menyaksikan jenazah Bisyr. Tatkala aku berdiri di shof, saya berdo’a:<br /><br />Ya Alloh, sesungguhnya hamba-Mu ini, dia tidak beriman adanya ru’yah (melihat Alloh) di akherat, maka janganlah engkau beri dia nikmat melihat wajah-Mu di saat kaum mukminin semua melihat-Mu.<br /><br />Ya Alloh, sesungguhnya hamba-Mu ini, dia tidak beriman adanya siksa kubur, maka siksalah dia di kuburnya dengan siksaan yang tidak Engkau berikan kepada seorangpun di alam semesta.<br /><br />Ya Alloh, sesungguhnya hamba-Mu ini, dia mengingkari mizan (timbangan), maka ringankanlah timbangan-Nya di hari kiamat.<br /><br />Ya Alloh, sesungguhnya hamba-Mu ini, dia mengingkari syafa’at, maka janganlah engkau memberinya syafa’at pada hari kiamat.<br /><br />Akhirnya, orang-orang-pun diam dan tertawa…[28]Faidah XVI<br />SELAMAT NATAL <br /><br /><br />Al-Hafizh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata: “Adapun ucapan selamat dengan syiar-syiar kekufuran yang khusus, maka hukumnya adalah haram dengan kesepakatan ulama seperti ucapan selamat hari raya dan sebagainya. Kalau bukan kekufuran, maka minimal adalah haram, sebab hal tersebut sama halnya dengan memberi selamat atas sujud mereka terhadap salib, bahkan hal itu lebih parah dosanya dan lebih dahsyat kemurkaan di sisi Allah dengan ucapan selamat atas minum khomr, membunuh, zina dan sebagainya. Sungguh, banyak orang yang tidak memiliki agama dalam hatinya terjatuh dalam hal tersebut dan tidak mengetahuyi kejinya perbuatannya tersebut ”. [29]<br /><br />Faidah XVII<br />TUMBAL, ADAT JAHILIYYAH <br /><br /><br /><br />Pada suatu saat, sungai Nil di Mesir pernah kering tidak mengalirkan air, maka penduduk Mesir mendatangi ‘Amr bin Ash seraya mengatakan: Wahai amir, sungai Nil kita ini memiliki suatu musim untuk tidak mengalir kecuali dengan tumbal. Amr bertanya: Tumbal apakah itu? Mereka menjawab: Pada tanggal 12 di bulan seperti ini, biasanya kami mencari gadis perawan, lalu kita merayu orang tuanya dan memberinya perhiasan dan pakaian yang mewah, kemudian kita lemparkan dia ke sungai Nil ini. Mendengar hal itu, Amr mengatakan kepada mereka: “Ini tidak boleh dalam agama Islam, Islam telah menghapus keyakinan tersebut”.<br /><br />Beberapa bulan mereka menunggu, tapi sungai Nil tetap tidak mengalir sehingga hampir saja menduduk sana nekat untuk memberikan tumbal, maka Amr menulis surat kepada Umar bin Khothob tentang masalah tersebut, lalu beliau menjawab: “Sikapmu sudah benar. Dan bersama ini saya kirimkan secarik kertas dalam suratku ini untuk kamu lemparkan ke sungai Nil”.<br /><br />Tatkala surat itu sampai, maka Amr mengambilnya, ternyata isi surat tersebut sebagai berikut: “Dari hamba Allah, Umar amirul mukminin kepada Nil, sungai penduduk Mesir. Amma Ba’du: Bila kamu mengalir karena perintahmu sendiri maka kamu tidak perlu mengalir karena kami tidak butuh kepadamu, tetapi kalau kamu mengalir karena Allah yang mengalirkanmu maka kami berdoa agar Allah mengalirkanmu”.<br /><br />Setelah surat Umar tadi dilemparkan ke sungai Nil, maka dalam semalam saja Allah telah mengalirkan sungai Nil sehingga berketinggian enam belas hasta!!”.[30]<br /><br /><br />Faidah XVIII<br />AHLI KITAB TIDAK KAFIR? <br /><br /><br /><br />Ahli kitab alias Yahudi dan Nashrani adalah kaum kafir dengan ketegasan Al-Qur’an, hadits dan ijma’ kaum muslimin, berbeda dengan celotehan para engusung liberalisme. Allah berfirman:<br /><br />إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُوْلَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ<br /><br />Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.[31]<br /><br />عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ, لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ, ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ, إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ<br /><br />Dari Abu Hurairah dari Rasulullah beliau bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tanganNya, Tidak ada seorangpun dari umat ini baik Yahudi maupun Nashrani yang mendengar tentangku kemudian dia meninggal dan tidak beriman kepada ajaranku, kecuali dia termasuk ahli neraka.[32]<br /><br />Imam asy-Syathibi berkata: “Kami melihat dan mendengar bahwa kebanyakan Yahudi dan Nashrani mengetahui tentang agama Islam dan banyak mengetahui banyak hal tentang seluk-beluknya, tetapi semua itu tidak bermanfaat bagi mereka selagi mereka tetap di atas kekufuran[33] dengan kesepakatan ahli Islam”.[34]<br /><br /><br />Faidah XIX<br />JIN MASUK SURGA? <br /><br /><br /><br />Jin terbagi menjadi dua macam:<br /><br />1. Jin kafir, maka mereka akan masuk Neraka berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an, hadits dan ijma’ ulama. Allah berfirman:<br /><br />وَلَوْ شِئْنَا لَآتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدَاهَا وَلَكِنْ حَقَّ الْقَوْلُ مِنِّي لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ<br /><br />Dan kalau kami menghendaki niscaya kami akan berikan kepada tiap- tiap jiwa petunjuk, akan tetapi Telah tetaplah perkataan dari padaKu: “Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka Jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama.”[35]<br /><br />Dan para ulama bersepakat tentang hal ini, sebagaimana dinukil oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam an-Nubuwwat hlm. 396, Ibnul Qoyyim dalam Thoriqul Hijratain hlm. 417, dan Ibnu Muflih dalam al-Furu’ 1/603.<br /><br />2. Jin mukmin, apakah mereka bisa masuk surga? Ada perselisihan di kalangan ulama. Mayoritas mereka mengatakan bahwa jin mukmin akan masuk surga sebagaimana manusia mukmin, ini pendapat al-Auza’I, Ibnu Abi Laila, Abu Yusuf, dan dinukil dari Malik, Syafi’I dan Ahmad bin Hanbal. Mereka berdalil dengan firman Allah:<br /><br />وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِّمَّا عَمِلُوا وَلِيُوَفِّيَهُمْ أَعْمَالَهُمْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ<br /><br />Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang Telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan. [36]<br /><br />فِيهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ<br /><br />Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.[37]<br /><br />Sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa jin mukmin tidak masuk surga, lalu mereka berselisih apakah akan menjadi tanah seperti hewan ataukah ganjaran mereka sekedar selamat dari neraka.<br /><br />Pendapat yang kuat adalah pendapat pertama sebagaimana ditegaskan oleh Syaikhul Islam dalam an-Nubuwwat hlm. 397, Ibnu Katsir dalam Tafsirnya 7/287 dan Ibnu Hajar al-Haitami dalam al-Fatawa al-Haditsiyyah hlm. 70.[38]<br /><br /><br />Faidah XX<br />KEBEBASAN BERPIKIR <br /><br /><br />Soal: Kita mendengar dan membaca ungkapan “Kebebasan Berpikir” yaitu suatu ajakan untuk berkeyakinan bebas. Apa komentar anda tentang ungkapan ini?!<br /><br />Jawab: Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjawab: Komentar kami terhadap ungkapan tersebut; Barangsiapa yang membolehkan seorang untuk bebas berkeyakinan, menyakini agama semaunya maka dia telah kafir, karena setiap orang yang berkeyakinan bahwa seorang boleh beragama selain agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad maka dia kafir, harus dimintai taubat, bila bertaubat maka diterima dan bila tidak maka wajib dibunuh.<br /><br />Agama bukanlah pemikiran, tetapi wahyu dari Allah yang diturunkan kepada para RasulNya agar diyakini oleh para hambaNya. Ungkapan ini yaitu kebebasan berpikir dengan artian kebebasan beragama harus dibuang dari kamus-kamus kitab Islam, karena akan membawa makna yang rusak, yaitu Islam dikatakan sebagai pemikiran, Nashrani adalah pemikiran dan Yahudi adalah pemikiran, sehingga syari’at hanyalah pemikiran yang diyakini oleh manusia semaunya, padahal agama samawi adalah wahyu dari Allah, bukan pemikiran.<br /><br />Kesimpulannya, barangsiapa berkeyakinan bolehnya seorang beragama sesukanya dan bebas beragama maka dia kafir kepada Allah, karena Allah berfirman:<br /><br />وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ<br /><br />Barangsiapa mencari agama selain agama islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. [39]<br />إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ<br /><br />Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. [40]<br /><br />Maka tidak boleh bagi seorangpun untuk meyakini bahwa agama selain Islam boleh dipeluk, bahkan bila dia meyakini hal ini maka para ahli ilmu telah menegaskan bahwa dia kafir keluar dari Islam”. [41]<br />[1] QS. Al-Kafirun: 6.<br /><br /><br />[2] Lihat Badai’ Fawaid 1/248, Ibnu Qayyim.<br /><br />[3] Yakni hadits bithaqah (kartu) syahadat “Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq kecuali hanya Allah dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusannya”. Haditsnya diriwayatkan Tirmidzi 2/106, Ibnu Majah 4300, Ahmad 2/213, al-Hakim 1/6. (Lihat Ash-Shahihah al-Albani no. 135)<br /><br />[4] Juz Bithaqah hal. 35-36, Hamzah al-Kinani.<br /><br />[5] Thabaqat Hanabilah 1/81, Ibnu Abi Ya’la.<br /><br />[6] Mu’jam Udaba’ 2/473, Yaqut al-Hamawi.<br /><br />[7] Semoga Allah merahmati Syaikhul Islam!! Sungguh, alangkah tajamnya pemahaman beliau! Kalau saja pasukan perang di kalangan sahabat mengalami kekalahan dalam perang Uhud, padahal kesalahan mereka tidak sampai kepada derajat syirik, lantas bagaimana kiranya apabila pasukan perang bergelimang dalam kubang kesyirikan?!! Ya Allah, hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan dan kemenangan untuk kaum muslimin dimanaun berada.<br /><br />[8] QS. Al-Anfal: 9.<br /><br />[9] Lihat Istighasyah fi Raddi ‘Alal Bakri 2/631-6333, Ibnu Taimiyyah.<br /><br />[10] I’lam Muwaqqi’in 3/287, Ibnu Qayyim.<br /><br />Faedah: Imam adz-Dzahabi berkata dalam Mizanul I’tidal 1/112: “Dia memiliki syair yang menunjukkan bahwa dia adalah zindiq”. Yaqut al-Hamawi juga berkata: “al-Ma’arri adalah keledai yang tolol, sebab hikmah di balik syari’at ini sangat jelas, seandainya saja tangan pencuri tidak dipotong kecuali aabila telah mencapai lima ratus dinar maka akan banyak pencurian kurang dari lima ratus dinar. Dan seandainya saja diyat tangan hanya sekedar seperempat dinar maka akan banyak orang yang memotong tangan lalu dengan mudahnya dia akan membayar tebusannya yang hanya seperemat dinar. Kita berlindung kepada Allah dari kesesatan”. (Mu’jam Udaba’ 1/430).<br /><br />[11] Banyak sekali orang yang disebut dengan Aidarus, namun mungkin yang paling mendekati di sini adalah yang paling popular diantara mereka, yaitu Abu Bakar Abdullah asy-Syadzili al-Aidarus, wafat tahun (914 ). Lihat biografinya dalam al-Kawakib as-Saairah 1/113 oleh al-Ghozzi.<br /><br />[12] QS. Al-Ankabut: 65.<br /><br />[13] QS. Yusuf: 106.<br /><br />[14] Dinukil dari Ta’liq Kasyfu Syubuhat, Ali al-Halabi hal. 72-74<br /><br />[15] QS. Ali Imran: 169.<br /><br />[16] Tuhfah Thalib al-Jalis hal. 56, Abdul Lathif Alu Syaikh.<br /><br />[17] Mu’jam Manahi Lafdziyyah hal. 594, Bakr Abu Zaid.<br /><br />[18] ar-Rusul wa Risalat hal. 84-88, DR. Umar Sulaiman al-Asyqar.<br /><br />[19] Ash-Shahwah Islamiyah hal. 160-161.<br /><br />[20] QS. Al-Fatihah: 5.<br /><br />[21] Taisirul Karimir Rahman hlm. 28.<br /><br />[22] Tabloid Tekad, Harian Republika No. 44/th.II, 4-10 September 2000 hlm. 11, dari buku Tarekat Tasawwuf hlm. 109, Hartono Ahmad.<br /><br />[23] Silsilah Ahadits Ash-Shahihah 4/252-253.<br /><br />[24] Lihat buku Laisa Minal Islam hlm. 70-71 oleh Muhammad al-Ghozali dan Sunnah-Syi’ah Bergandengan Tangan, Mungkinkah Bergandeng Tangan? karya DR. M. Quraisy Shihab hlm. 258, penerbit Lentera Hati, cet pertama<br /><br />[25] Majalah Al-Manar 31/290, dinukil dari Khud’atu Taqrib Baina Sunnah wa Syi’ah Asyrof bin Abdul Maqshud hlm. 39-40.<br /><br />[26]Nuzhatul Khowathir wa Bahjatul Masami’ wa Nawadhir, Abdul Hayyi al-Hasani 8/95.<br /><br />[27] Ar-Riyadh Nadiyyah, Ali Hasan al-Halabi hal. 41-42.<br /><br />[28] Akhbar Zhirof wal Mutamaajinin Ibnul Jauzi hlm. 65-66.<br /><br />[29] Ahkam Ahli Dzimmah hlm. 202-203.<br /><br />[30] Al-Bidayah wa Nihayah, Ibnu Katsir 7/100.<br /><br />[31] QS. Al-Bayyinah: 6.<br /><br />[32] HR. Muslim 153.<br /><br />[33] Syaikh Masyhur bin Hasan berkomentar: “Seperti para orientalis dan para peneliti ilmu syari’at dari orang-orang kafir. Dan hal ini sangat masyhur sekali pada zaman sekarang”.<br /><br />[34] Al-Muwafaqot 1/85, tahqiq Syaikh Masyhur Hasan.<br /><br />[35] QS. As-Sajadah: 13.<br /><br />[36] QS. Al-Ahqof: 19.<br /><br />[37] QS. Ar-Rohman: 56.kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-49222401284165647712010-06-15T01:07:00.000-07:002010-06-15T01:07:14.455-07:00<p><img src="http://i32.photobucket.com/albums/d39/mixterr/mutiarakata.jpg" alt="" /></p> <p><strong>Mutiara kata</strong> atau kata-kata nasihat adalah penting kita semua. Kata-kata yang bermanfaat ini dapat menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan kita samada rumah tangga, percintaan, pekerjaan, dan pergaulan sehari-hari. Jadi ambillah kata ini sebagai kata semangat untuk kehidupan harian kita. Agar ia dapat menghiburkan serta memotivasikan diri sendiri….</p> <blockquote><p>Imam Ali berkata, “Allah menyayangi orang-orang yang mengetahui kadar dirinya dan tidak melewati batas perjalanannya; menjaga lisannya dan tidak mensia-siakan umurnya”.</p> <p>Kebijaksanaan menjanjikan kejayaan dan kebahagiaan tetapi jika disalahgunakan akan mewujudkan penderitaan</p> <p>Didiklah anak-anakmu itu berlainan dengan keadaan kamu sekarang kerana mereka telah dijadikan Tuhan untuk zaman yang bukan zaman engkau – Saidina Umar Al-Khattab</p> <p><span id="more-263"></span>Diam adalah suatu hikmah, tetapi sedikit sekali pelakunya.</p> <p>Ketika kamu lahir, kamu menangis dan orang di sekelilingmu tersenyum.<br />Jalanilah kehidupanmu sehingga nanti, ketika kamu mati, kamu tersenyum dan orang di sekelilingmu menangis.</p> <p>Adab dan akhlak adalah ibarat pokok dan kemasyhuran adalah seperti bayang-bayang. Tetapi malangnya, kebiasaan orang lebih melihat bayang-bayang daripada pokoknya.</p> <p>Kata kata yang sering diucap biarlah selari dengan apa yang dirasakan kerna selalunya apa yang terungkap tidak sama seperti apa yang diungkap</p> <p>Rasulullah bersabda bermaksud: “Berbahagialah hidup di dunia bagi orang yang mengumpul kebajikan untuk bekalan hari akhiratnya, sehingga dia memperoleh reda Tuhannya. Dan celakalah hidup di dunia bagi orang yang dipengaruhi oleh dunia, hingga dia terhalang daripada (mengerjakan) amalan untuk akhiratnya, dan lalai untuk memperoleh reda Tuhannya.” Hadis riwayat al-Hakim.</p> <p>Lebih baik menjadi pendengar yang bijak daripada menjadi pemerhati yang kaku dan tidak tahu apa-apa.</p> <p>Rahsia kejayaan hidup adalah persediaan manusia untuk menyambut kesempatan yang menjelma.</p> <p>Anda tidak boleh mencipta pengalaman. Anda mesti menghadapinya.~ Albert Camus</p> <p>Harta tidak akan berkurang kerana sedekah dan melakukan amal.</p> <p>Sahabat sejati umpama pohon rendang tempat kita berteduh.</p> <p>Manusia biasanya lebih menghargai sesuatu yang sukar diperoleh tetapi sering melupakan nikmat yang telah tersedia.</p> <p>Kekuatan tidak datang dari kemampuan fizikal,tetapi ianya datang dari semangat yang tidak pernah mengalah.</p> <p>Mengetahui perkara yang betul tidak memadai dan bermakna jika tidak melakukan perkara yang betul.</p> <p>Kecemerlangan adalah hasil daripada sikap yang ingin sentiasa melakukan yang terbaik.</p> <p>Manusia tidak perlu dihukum kerana lupa, tetapi manusia perlu dihukum kerana sengaja lupa.</p> <p>Barangsiapa mempertimbangkan keselamatan dalam tindakannya, maka tenanglah batinnya.</p> <p>Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.</p> <p>Orang yang berjaya dalam hidup adalah orang yang nampak tujuannya dengan jelas dan menjurus kepadanya tanpa menyimpang. – Cecil B. DeMille</p> <p>Yang benar tetap benar,yang salah tetap salah.Kaya dan miskin di hadapan keadilan adalah sama.</p> <p>Jangan biarkan perahu hanyut tak berpenghuni nanti hanyutnya tidak singgah ke pelabuhan</p> <p>Ukuran yang paling tinggi tentang adab seseorang itu, ia wajib menaruh perasaan malu akan dirinya terlebih dahulu ~ Aflatun</p> <p>Jambatan menjadi penghubung antara dua buah kampung, perkahwinan menjadi penghubung antara dua insan dan anak menjadi penghubung antara ibu dan ayah</p> <p>Tiada manusia yang bergembira sepanjang masa tetapi ianya bukanlah suatu alasan untuk hidup sengsara</p> <p>Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar.</p> <p>Kemahiran dan ilmu semakin diguna semakin banyak.</p> <p>Apabila sempuran akal, kurang perkataan. – Saidina Ali Abi Talib</p> <p>Setiap hari kita adalah manusia yang berbeza. Semalam kanak-kanak. Hari ini remaja. Dan esok, hari tua. Semuanya menjadikan kita dan masa sungguh bermakna…</p> <p>Jaga-jagalah bergurau, kerana ia membawa kepada keburukan dan menimbulkan rasa dendam.</p> <p>Hidup memerlukan pengorbanan. pengorbanan memerlukan perjuangan. perjuangan memerlukan ketabahan. ketabahan memerlukan keyakinan. keyakinan pula menentukan kejayaan. kejayaan pula akan menentukan kebahagiaan.</p> <p>Jika anda menyayangi seseorang itu kerana Allah, maka janganlah bertengkar dan berbalah dengannya, janganlah menanyakan sesiapa tentangnya, kerana orang yang ditanya itu mungkin memberitahu anda perkara yang mengelirukan yang boleh menghalang perhubungan anda dengan orang itu.</p> <p>“rezeki.. ada di mana2, datang tanpa diduga, tepat pada masa, yg penting, usaha & tawakkal”</p> <p>Perbezaan antara orang yang berjaya dengan orang yang gagal terletak pada rohaninya. apa yang dapat difikirkan menentukan apa yang akan dicapai.</p> <p>Bukti yang paling jelas tentang ketajaman akal fikiran seseorang ialah apabila ia dapat mempernyatakan apa yang ia mahu dengan secara ringkas.</p> <p>Orang yang terakhir tertawanya, tentu lebih banyak tertawa.</p> <p>Berfikir secara rasional tanpa dipengaruhi oleh naluri atau emosi merupakan satu cara menyelesaikan masalah yg paling berkesan</p> <p>Apakah diharapkan hujan tanpa awan.</p> <p>Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya, “Setiap mata akan menangis pada hari kiamat kecuali mata yang menutup dari melihat sesuatu yang haram, mata yang berjalan malam dalam jihad pada jalan Allah dan mata yang menitiskan air mata sekali pun sebesar kepala lalat kerana takutkan Allah.” (H.R Abu Naim)</p> <p>Sesiapa yang tidak pernah merasai kepahitan tidak akan mengenal kemanisan.</p> <p>Dunia ini ibarat pentas. Kita adalah pelakonnya. Maka berlumba-lumbalah beramal supaya hidup bahagia di dunia dan akhirat.</p> <p>Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari ( Saidina Ali)</p> <p>Sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah.</p> <p>Jadilah cahaya suram yang kekal abadi sinarannya dan elakkan daripada menjadi cahaya terang yang bersifat seketika cuma.</p> <p>Cakap sahabat yang jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi dari nenek moyang (Saidina Ali)</p> <p>Air mata wanita adalah senjata yang membuahkan kemenangan.</p> <p>Berfikir itu cahaya, kelalaian itu kegelapan, kejahilan itu kesesatan dan manusia yang paling hina ialah orang yang menganiaya orang bawahannya.</p> <p>Kepapaan membuat seseorang yang petah bercakap menjadi pendiam dan menyebabkan seseorang yang bijak menjadi bodoh.</p> <p>Ingatlah, sabar itu iman, duit bukan kawan, dunia hanya pinjaman dan mati tak berteman.</p> <p>Pemimpin yang berjaya ialah orang yang boleh mengawal komunikasi dengan orang yang lebih atas daripadanya dan boleh mengawal komunikasi dengan orang yang lebih bawah daripadanya.</p> <p>Menyesal tidak berbicara lebih baik daripada menyesal berbicara.</p> <p>Sesungguhnya orang yang berakal itu menyembunyikan rahsianya, dan orang yang jahil membuka keaibannya.</p> <p>Anda akan mempunyai ramai kenalan jika anda meminati mereka dan bukannya cuba membuat mereka meminati anda</p> <p>Jangan memandang ke bawah (untuk mengetahui kekuatan tanah yang dipijak) sebelum memulakan langkah .Hanya<br />mereka yang menetapkan pandangan mereka ke arah horizon yang jauh dihadapan sahaja yang akan menemui jalan sebenar.</p> <p>Jangan mengukur kebijaksanaan seseorang hanya kerana kepandaiannya berkata-kata tetapi juga perlu dinilai buah fikiran serta tingkah lakunya.</p> <p>Sesungguhnya apa yang kita lihat serupa sebenarnya tidak semestinya sama.</p> <p>Kecantikan yang abadi terletak pada keelokkan adab dan ketinggian ilmu seseorang, bukan terletak pada wajah dan pakaiannya.</p> <p>Akhlak yang buruk itu ibarat tembikar yang pecah. Tidak dapat dilekatkan lagi dan tidak dapat dikembalikan menjadi tanah -Wahab B Munabin</p> <p>Sahabat sejati dan setia adalah lebih bernilai dari semua emas di dunia ini.</p> <p>Peperangan hanya boleh menjanjikan kemenangan selepas kemusnahan dan kematian.</p> <p>Adalah mudah menukarkan status seorang sahabat menjadi kekasih daripada (bekas) kekasih menjadi sahabat.</p> <p>Bangsa penakut tidak boleh merdeka dan tidak berhak merdeka. Ketakutan adalah penasihat yang sangat curang untuk kemerdekaan ~Andre Colin</p> <p>Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai sesuatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa merdeka – Soekarno</p> <p>Semiskin-miskin orang ialah orang yang kekurangan adab dan budi pekerti – Hukama</p> <p>Ciri orang yang beradab ialah dia sangat rajin dan suka belajar, dia tidak malu belajar daripada orang yang berkedudukan lebih rendah darinya ~ Confucius</p> <p>Jangan tanya apa yang dibuat oleh negara untukmu, tapi tanyalah apa yang boleh kamu buat untuk negara -Abraham Lincoln</p> <p>Jangan mengharapkan kebaikan dari orang yang tidak mengharapkan kebaikan dari kamu.</p> <p>Hidup biar beradab, bukan hidup untuk biadap – Al-Ghazali Bayruni</p> <p>Rakyat itu akar bangsa. Jika akarnya sihat, pokoknya pun sihat – Beng Tju</p> <p>Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah lumpuh -Albert Einstein</p> <p>Orang yang meminta-minta kepada Tuhan tidak akan kecewa.</p> <p>Jika kejahatan di balas kejahatan, maka itu adalah dendam. Jika kebaikan dibalas kebaikan itu adalah perkara biasa. Jika kebaikan dibalas kejahatan, itu adalah zalim. Tapi jika kejahatan dibalas kebaikan, itu adalah mulia dan terpuji. (La Roche)</p> <p>Manusia yang tidak berharap untuk menang telah sedia kalah.</p> <p>Hidup umpama aiskrim. Nikmatilah ia sebelum cair.</p> <p>Kita mesti pastikan hari ini adalah milik kita kerana kita belum pasti adakah hari esok kita masih diberi peluang.</p> <p>Hidup tidak boleh berpandukan perasaan hati yg kadangkala boleh menjahanamkan diri sendiri. Perkara utama harus kita fikirkan ialah menerimasesuatu atau membuat sesuatu dgn baik berlandaskan kenyataan.</p> <p>Selalu bayangkan diri anda di dalam kasut seseorang. Jika anda rasa ianya menyakitkan, fikirlah ia mungkin menyakitkan orang lain juga</p> <p>Nilai manusia adalah semahal nilai matlamatnya. – Marcus Aurelius</p> <p>Kasihkan manusia lepaskan dia kepada pilihan dan keputusannya kerana di situ tanda kita gembira melihat insan yang kita sayangi beroleh bahagia</p> <p>Orang yang berkhianat selalu terhina.</p> <p>Kebahagiaan adalah haruman yang tidak boleh kamu semburkan kepada orang lain tanpa kamu sendiri mendapat beberapa titisan daripadanya ~ Emerson</p> <p>Orang yang berani tidak akan membabi-buta melompat masuk ke dalam jurang, melainkan masuk dengan perlahan-lahan dan dengan mata yang terbuka setelah mengukur dalamnya -Stahl P.J</p> <p>Hari yang mendatang tidak akan memberikan sebarang makna jika kegagalan semalam tidak dijadikan teladan.</p> <p>Hidup adalah gabungan antara bahagia dan derita. Ia adalah menguji keteguhan iman seseorang. Malangnya bagi mereka yg hanya mengikut kehendak hati tidak sanggup menerima penderitaan. ( Harieta Wahab)</p> <p>Kegagalan ialah satu-satunya yang dapat diraih tanpa pengerahan tenaga sedikit pun.</p> <p>Sekiranya seorang manusia dipanggil sebagai seorang penyapu sampah, dia harus menyapu sama sepertimana<br />Michelangelo melukis atau Beethoven memainkan muziknya, ataupun Shakespeare menulis puisinya. Dia harus menyapu dengan begitu baik sekali sehingga semua yang terdapat di syurga dan dunia akan berhenti dan berkata disinilah tempat tinggal seorang penyapu sampah yang paling hebat, yang telah melakukan kerjanya dengan baik sekali.</p> <p>Cara terbaik menghukum orang yang telah melakukan kesalahan terhadap kita ialah dengan berbuat baik kepadanya.</p> <p>Orang yang cekal dan mempunyai keyakinan diri yang tinggi, tidak pernah merasa terancam dengan perkataan atau perbuatan yang remeh dan tidak disengajakan. Sebaliknya mereka akan menumpukan perhatian ke arah mencapai matlamatnya</p> <p>Lidah yang panjangnya tiga inci boleh membunuh manusia yang tingginya enam kaki.</p> <p>Sebuah kebenaran kadangkala mengandungi kesilapan.</p> <p>Kalau rumahmu dari kaca, janganlah melempari orang lain dengan batu.</p> <p>Nilai hidup harus diukur dengan garis yang lebih mulia, iaitu kerja dan bukannya usia. ~Richard Brinsley Sheridan</p> <p>Nafsu mengatakan perempuan itu cantik atas dasar rupanya. Akal mengatakan perempuan itu cantik atas dasar ilmu dan kepintarannya. Dan hati mengatakan perempuan itu cantik atas dasar akhlaknya.</p> <p>Berita tidak selalu sama dengan kenyataan.</p> <p>Seseorang yang melakukan kesalahan dan tidak membetulkannya telah melakukan satu kesalahan lagi. ~ Confucius</p> <p>Memulai belajar sejak kecil seperti memahat di atas batu dan memulainya sesudah tua seperti menulis di air.</p> <p>Hidup memerlukan pengorbananan. Pengorbanan memerlukan perjuangan. Perjuangan memerlukan ketabahan. Ketabahan memerlukan keyakinan. Keyakinan pula menentukan kejayaan. Kejayaan pula akan menentukan kebahagiaan.</p> <p>Kekayaan boleh mengaburkan jalan yang jujur</p> <p>Harta akan habis digunakan tanpa ilmu tetapi sebaliknya ilmu akan berkembang jika ianya digunakan.</p> <p>Kekayaan bukanlah satu dosa dan kecantikan bukanlah satu kesalahan. Oleh itu jika anda memiliki kedua-duanya janganlah anda lupa pada Yang Maha Berkuasa.</p> <p>Sampan tidak akan dapat belayar di padang pasir betapa pun jua empuknya pasir itu ~Pepatah Arab</p> <p>Perjalanan seribu batu bermula dari satu langkah.~ Lao Tze</p> <p>Awal mula pohon ialah benih.</p> <p>Kalaulah anda tidak mampu untuk menggembirakan orang lain, janganlah pula anda menambah dukanya.</p> <p>Orang yang mengetahui harga dirinya tidak akan binasa.</p> <p>Mengapa manusia gemar mencetuskan pertelingkahan sedangkan manusia itu sendiri dilahirkan dari sebuah kemesraan.</p> <p>Kita sentiasa muda untuk melakukan dosa tetapi tidak pernah tua untuk bertaubat.</p> <p>Gantungkan azam dan semangatmu setinggi bintang di langit dan rendahkan hatimu serendah mutiara di lautan.</p> <p>Setiap mata yang tertutup belum bererti ia tidur. Setiap mata terbuka belum bererti ia melihat.</p> <p>Saya percaya, esok sudah tidak boleh mengubah apa yang berlaku hari ini, tetapi hari ini masih boleh mengubah apa yang akan terjadi pada hari esok.</p> <p>Antara nasib dan takdir adalah suatu yang lebih kurang sama. Mereka akan berubah hanya dengan doa kita dan dengan keizinanNya.</p> <p>Kaya jiwa lebih baik daripada kaya harta.</p> <p>Lidahmu adalah bentengmu, jika engkau menjaganya maka ia akan menjagamu, dan jika engkau membiarkannya maka ia tidak akan mempedulikanmu</p> <p>Jangan sesekali menggadai prinsip, demi untuk mendapat dunia yang mengiurkan</p> <p>Orang yg paling berkuasa adalah orang yg dapat menguasai dirinya sendiri</p> <p>Setiap manusia adalah arkitek kehidupannya sendiri. Dia membinanya seperti mana yang dikehendakinya namun<br />selepas dia membina apa yang dikehendakinya, kadang kala dia mendapati bahawa dia tidak menyukai apa yang<br />telah dibinanya dan mencari seseorang atau sesuatu untuk dipersalahkan daripada mencuba untuk menukar dirinya sendiri.</p> <p>Jangan lakukan semua yang kamu ketahui, jangan berbelanja semua yang kamu miliki, jangan percaya semua yang kamu dengar dan jangan memberitahu semua yang kamu dengar.</p> <p>Seseorang menganggap sekatan sebagai batu penghalang, Sedangkan orang lain menganggapnya sebagai batu lonjatan.</p> <p>Kalau kita melakukan semua yang kita upaya lakukan, sesungguhnya kita akan terkejut dengan hasilnya.</p> <p>Kita selalu lupa atau jarang ingat apa yang kita miliki, tetapi kita sering kali ingat apa yang orang lain ada.</p> <p>Apa yang diperolehi dalam hidup ini, adalah sepenuhnya daripada apa yang kita berikan padanya.</p> <p>Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi,<br />memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat ~ Khalifah Abdul Malik bin Marwan</p> <p>Adalah tidak mustahil orang yang paling kita benci sekarang adalah kawan karib kita suatu waktu dahulu.</p> <p>Jika kita melakukan sesuatu dengan keikhlasan, nescaya ganjaran yang kita terima juga setanding dengan apa yang kita usahakan.</p> <p>Dalam kepala kaum wanita ada kekurangan, tetapi dalam hati mereka ada kelebihan.</p> <p>Gerobak kosong lebih banyak bisingnya (suara ributnya) daripada gerobak yang penuh muatan.</p> <p>Sekiranya anda meletakan satu nilai kecil ke atas diri anda sendiri, ketahuilah bahawa dunia tidak akan meningkatkan harga anda itu</p> <p>Kalau tidak kerana semalam kita telah berusaha, bersungguh, bersabar dan berdoa, belum tentu hari ini kita akan berada di sini</p> <p>Fikirkan hal-hal yang paling hebat,Dan engkau akan menjadi terhebat. Tetapkan akal pada hal tertinggi, Dan engkau akan mencapai yang tertinggi.</p> <p>Dunia ini tiada jaminan melainkan satu peluang.</p> <p>Kehidupan kita di dunia ini tidak menjanjikan satu jaminan yang berkekalan. Apa yang ada hanyalah percubaan, cabaran dan pelbagai peluang.Jaminan yang kekal abadi hanya dapat ditemui apabila kita kembali semula ke pada Ilahi.</p> <p>Jangan sesali apa yang sudah pergi. Jangan tangisi apa yang sudah tiada. Tetapi bangkitlah dan bina kembali apa yang telah hilang dan pergi.</p> <p>Jika anda bekerja semata-mata untuk wang, anda tidak akan menjadi kaya kerananya. Tetapi jika anda menyintai pekerjaan yang anda lakukan itu, kejayaan akan menjadi milik anda ~ Ray Kroc (Pengasas McDonalds)</p> <p>Kita sering nampak derita hari ini, tapi kita jarang ingat kebahagiaan untuk esok hari, jadi belajar lah untuk menghargai apa yg kita miliki hari ini, kerana kita takkan dapat mencapai penghargaan untuk esoknya jika semuanya telah tiada…..</p> <p>Komunikasi adalah sesuatu yg mudah, susahnya ialah apabila kita tidak menyebutnya dengan perkataan yg mudah.~T.S Matthews</p> <p>Masa lalu adalah seperti melihat dari tingkap kaca yang berdebu, segalanya nampak senyap dan tidak pasti.</p> <p>Mereka yang berjaya bukanlah mereka yang gagal dalam mencuba, bukan juga mereka yang sering gagal tetapi mereka yang tidak pernah gagal mencuba dan terus mencuba sehingga kejayaan yang dikecapi.</p> <p>Anda mungkin ditipu jika terlalu mempercayai tetapi hidup anda akan terseksa jika tidak cukup mempercayai ~ Frank Crane</p> <p>Ketika kamu melontarkan sesuatu dalam kemarahan, kata -katamu itu meninggalkan bekas seperti lubang di hati orang lain. Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi, tidak peduli berapa kali kamu meminta maaf, luka itu akan tetap ada. Dan, luka kerana kata – kata adalah sama buruknya dengan luka berdarah.</p> <p>Dalam hidup, seringkali kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahawa apa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia.</p> <p>Seandainya kita tidak mampu untuk mengutuskan secebis kesenangan kepada orang lain, berusahalah supaya kita tidak mengirimkan walau sezarah kesusahan kepada orang lain.</p> <p>Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.</p> <p>Kemaafan mungkin amat berat untuk diberikan kepada orang yang pernah melukai hati kita. Tetapi hanya dengan memberi kemaafan sahajalah kita akan dapat mengubati hati yang telah terluka.</p> <p>Seseorang manusia harus cukup rendah hati untuk mengakui kesilapannya ,cukup bijak untuk mengambil manfaat daripada kegagalannya dan cukup berani untuk membetulkan kesilapannya</p> <p>Jadikan dirimu bagai pohon yang rendang di mana insan dapat berteduh. Jangan seperti pohon kering tempat sang pungguk melepas rindu dan hanya layak dibuat kayu api.</p> <p>Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, kerna kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.</p> <p>Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati.</p> <p>Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan</p> <p>Menghairankan sekali, orang yang mencuci wajahnya berkali-kali dalam sehari, tetapi tidak mencuci hatinya walaupun sekali setahun.</p> <p>Barangsiapa menyebarluaskan berita-berita kekejian yang didengarnya, maka dia seperti pelakunya.</p> <p>Keikhlasan mempunyai kilauan dan sinar, meskipun ribuan mata tidak melihatnya.</p> <p>Jangan tertarik kepada seseorang kerna parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya kerna kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, kerna hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah.</p> <p>Jangan memberi makanan kepada orang lain yang anda sendiri tidak suka memakannya.</p> <p>Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahawa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.</p> <p>Musibah dalam harta lebih ringan daripada musibah dalam kehormatan.</p> <p>Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika bertemu seseorang yang sangat bererti dan mendapati pada akhirnya bahawa tidak demikian adanya dan harus melepaskannya pergi.</p> <p>Beritahukan kepadaku apa bacaan-bacaanmu, nescaya aku akan beritahu siapa diri kamu ini.</p> <p>Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan. Kita tidak dapat meneruskan hidup dengan baik jika tidak dapat melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.</p> <p>Hidup tanpa pegangan ibarat buih-buih sabun. Bila-bila masa ia akan pecah.</p> <p>Keutamaan akal ialah hikmah kebijaksanaan, dan keutamaan hati ialah keberanian.</p> <p>Barangsiapa yang hari ini sama dengan kelmarin, maka tertipulah dia, dan barangsiapa hari ini lebih jahat dari kelmarin, maka terkutuklah dia.</p> <p>Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan daripada usaha yang besar.</p> <p>Agama tidak pernah mengecewakan manusia. Tetapi manusia yang selalu mengecewakan agama.</p> <p>Tidak lurus keimanan seseorang kecuali jika hatinya lurus, dan tidak lurus hati seseorang kecuali jika lurus lidahnya</p> <p>Sesiapa yang tidak berfikir panjang, kesusahan telah bersedia di mukanya -Khong Hu Cu</p> <p>Orang bijaksana tidak sesekali duduk meratapi kegagalannya, tapi dengan lapang hati mencari jalan bagaimana memulihkan kembali kerugian yang dideritainya.</p> <p>Yang telah berlalu biarkan ia berlalu, yang mendatang hadapi dengan cemerlang.</p> <p>Jangan menyalakan api untuk membakar musuh anda sedemikian panas, sehingga anda sendiri hangus kerananya.</p> <p>Bukti akal fikiran seseorang ialah perbuatannya, dan bukti ilmunya ialah ucapannya.</p> <p>Berdiam diri adalah unsur terbesar untuk membentuk perkara-perkara besar.</p> <p>Janganlah berputus asa. Tetapi kalau anda sampai berada dalam keadaan putus asa, berjuanglah terus meskipun dalam keadaan putus asa.</p> <p>Dunia ini umpama lautan yg luas. Kita adalah kapal yg belayar dilautan telah ramai kapal karam didalamnya..andai muatan kita adalah iman,dan layarnya takwa,nescaya kita akan selamat dari tersesat di lautan hidup ini.</p> <p>Dalam masyarakat manusia ada binatang jalang tetapi dalam masyarakat binatang tidak ada satu pun manusia jalang -Aristotle</p> <p>Sahabat sejati adalah mereka yang sanggup berada disisimu ketika kamu memerlukan sokongan walaupun saat itu mereka sepatutnya berada di tempat lain yang lebih menyeronokkan.</p> <p>Hati yang terluka umpama besi bengkok walau diketuk sukar kembali kepada bentuk asalnya.</p> <p>Setitik dakwat mampu membuat sejuta manusia berfikir tentangnya.</p> <p>Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum.<br />Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.</p> <p>Tanda-tanda orang yang budiman ialah dia akan berasa gembira jika dapat berbuat kebaikan kepada orang lain, dan dia akan berasa malu jika menerima kebaikan daripada orang lain.</p> <p>Semulia-mulia manusia ialah orang yang mempunyai adab yang merendah diri ketika berkedudukan tinggi, memaaf ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat -Khalifah Abdul Malik Marwan</p> <p>Supaya engkau beroleh sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang -Hamka</p> <p>Sebaik-baik manusia ialah yang diharapkan kebaikannya dan terlindung dari kejahatannya.</p> <p>Hiduplah seperti lilin menerangi orang lain, janganlah hidup seperti duri mencucuk diri dan menyakiti orang lain</p> <p>Fikirkan tentang dirimu. Jika satu bangsa telah mula berfikir, tidak ada satu kekuatan pun yang boleh menghentikannya -Voltaire</p> <p>Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia, cukup cubaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu positif terhadap kehidupan.</p> <p>Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita.</p> <p>Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah.</p> <p>Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin mana pun kita, kita tetap kaya. Kerana tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yang anda fikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan.</p> <p>Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Kerana mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.</p> <p>Kamu dapat mengenal lebih banyak tentang diri seseorang itu dari adab dan pertanyaannya, bukan dari jawapan-jawapannya -Voltaire</p> <p>Setiap orang dapat mencapai kejayaan dalam hal apa saja, asalkan ia sangat menyukai pekerjaan yang dilakukan.</p> <p>Hari ini bila ia datang, jangan biarkan ia berlalu pergi. Esok kalau ia masih bertandang, jangan harap ia akan datang kembali</p> <p>Lebih baik tidur dengan perut yang lapar daripada bangun tidur dengan banyak hutang -Anonim</p> <p>Orang cerdik yang mengenal dunia, terungkap baginya musuh yang berbaju kawan.</p> <p>Pengumpul harta belum tentu memanfaatkannya, dan yang memanfaatkan harta belum tentu yang mengumpulkannya.</p> <p>Sesuatu yang baik, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik. Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus.</p> <p>Jangan abaikan permintaan orang, kalau tidak mahu permintaan kamu diabaikan orang.</p> <p>Agama menjadi sendi hidup, pengaruh menjadi penjaganya. Kalau tidak bersendi, runtuhlah hidup dan kalau tidak berpenjaga, binasalah hayat. Orang yang terhormat itu kehormatannya sendiri melarangnya berbuat jahat. -Pepatah Arab</p> <p>Barangsiapa membawa berita tentang orang lain kepadamu, maka dia akan membawa berita tentang dirimu kepada orang lain.</p> <p>Nikmat itu kadang-kadang tidak disedari, hanya apabila ia telah hilang barulah manusia benar-benar terasa</p> <p>Emas diuji dengan api, wanita diuji dengan emas dan lelaki diuji dengan wanita.</p> <p>Orang yang berbohong itu sentiasa ingin melarikan diri sedangkan tiada seorang pun yang mengejarnya namun orang yang benar itu berani seperti singa -Goethe</p> <p>Mengetahui sesuatu dan memahami segala sesuatu adalah lebih baik daripada mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak memahami sesuatu.</p> <p>Kawan sejati ialah orang yang mencintaimu meskipun telah mengenalmu dengan sebenar-benarnya iaitu baik dan burukmu.</p> <p>Sabar adalah jalan keluar bagi orang yang tidak bisa menemukan jalan keluar.</p> <p>Kepala yang tidak mempunyai fikiran sama halnya dengan sesebuah benteng yang tidak dibela -Napoleon Bonaparte</p> <p>Jika dunia ini persinggahan, mengapa tidak kita banyakkan bekalan untuk meneruskan perjalanan? Kerana kita cuma ada satu persinggahan.</p> <p>Apabila bicara itu perak, diam adalah emas.</p> <p>Jagalah dirimu baik-baik, usahakanlah kemuliaannya, kerana engkau dipandang manusia bukan kerana rupa tetapi kesempurnaan budi dan adab -Nabi SAW</p> <p>Setiap yang kita lakukan biarlah jujur kerana kejujuran itu telalu penting dalam sebuah kehidupan. Tanpa kejujuran hidup sentiasa menjadi mainan orang.</p> <p>Menulis sepuluh jilid buku mengenai falsafah lebih mudah daripada melaksanakan sepotong pesanan.</p> <p>Kegembiraan ibarat semburan pewangi, pabila kita memakainya semua akan dapat merasa keharumannya. Oleh itu berikanlah walau secebis kegembiraan yang anda miliki itu kepada teman anda.</p> <p>Esok pasti ada tetapi esok belum pasti untuk kita. Beringat-ingatlah untuk menghadapi esok yang pastikan mendatang.</p> <p>Reaksi emosi jangan dituruti kerana implikasinya tidak seperti yang diimaginasi.</p> <p>Jangan dipaksa anak berbuat kebaikan, jikalau orang tuanya tidak pernah menyembah Tuhannya</p> <p>Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar.</p> <p>Lazatnya memberi maaf lebih baik daripada lazatnya membalas dendam.</p> <p>Orang yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca kerana membaca itu sumber hikmah menyediakan waktu tertawa kerana tertawa itu muziknya jiwa, menyediakan waktu untuk berfikir kerana berfikir itu pokok kemajuan, menyediakan waktu untuk beramal kerana beramal itu pangkal kejayaan, menyediakan waktu untuk bersenda kerana bersenda itu akan membuat muda selalu dan menyediakan waktu beribadat kerana beribadat itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa.</p> <p>Masa depan itu dibeli oleh masa sekarang.~ Samuel Johnson</p> <p>Seseorang yang jujur diterima ucapannya oleh musuh.</p> <p>Kadangkala menyembunyikan sesuatu perkara dari pengetahuan orang lain lebih baik dari jika diberitahu pun tidak dihiraukan.</p> <p>Penglihatan itu sebagai panah iblis yang berbisa, maka siapa yang mengelakkannya kerana takut padaKu, maka Aku akan menggantikannya dengan iman yang dirasakan manisnya dalam hati…</p> <p>Harta yang didatangkan oleh angin akan terbawa pergi oleh taufan.</p> <p>Kekecewaan mengajar kita erti kehidupan.Teruskan perjuangan kita walaupun terpaksa menghadapi rintangan demi rintangan dalam hidup</p> <p>Kebaikan seorang pemimpin adalah lebih baik daripada kebaikan zaman.</p> <p>Kemarahan tidak boleh berumur panjang di dada seorang yang berhati baik, kebaikan tidak boleh berakar di hati seseorang yang berdasar buruk.</p> <p>Kemaafan mungkin amat berat untuk diberikan kepada orang yang pernah melukai hati kita. Tetapi hanya dengan memberi kemaafan sahajalah kita akan dapat mengubati hati yang telah terluka. Kemaafan yang diberi secara ikhlas umpama pisau bedah yang boleh membuang segala parut luka emosi</p> <p>Segala hal yang lahir akan mati, tetapi cahaya kehidupan yang dipancarkan akan selalu bersinar buat selamanya.</p> <p>Hidup ini ibarat meniti seutas tali, kadang kala kita jatuh sakit dan terluka, dan itulah yang kita rasai saat ini.</p> <p>Dua orang bersaudara ibarat dua buah tangan, yang satu membersihkan yang lainnya.</p> <p>Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia.</p> <p>Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah.</p> <p>Yang memimpin wanita bukan akalnya, melainkan hatinya.</p> <p>Pengecut mati banyak kali sebelum kematiannya. Yang berani mati hanya sekali.</p> <p>Amat mudah untuk memadamkan api yang sedang marak, tetapi sukar untuk meredakan api kemarahan dalam diri.</p> <p>Kata-kata itu sebenarnya tidak mempunyai makna untuk menjelaskan perasaan. Manusia boleh membentuk seribu kata-kata, seribu bahasa.Tapi kata-kata bukan bukti unggulnya perasaan</p> <p>Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun , dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.</p> <p>Lombong emas dalam diri kamu adalah fikiran kamu. Kamu dapat menggalinya sedalam-dalamnya dan sepuas-puas yang kamu inginkan -Abdullah Mansur M.H</p> <p>Mahkota kemanusiaan ialah rendah hati.</p> <p>Setiap jiwa yang dilahirkan telah tertanam dengan benih untuk mencapai keunggulan hidup. Tetapi benih itu tidak akan tumbuh seandainya tidak dibajai dengan keberanian</p> <p>Sahabat yang tidak jujur ibarat dapur yang berhampiran. Jikalau pun kamu tidak terkena jelaganya sudah pasti akan terkena asapnya.</p> <p>Kalau kita dapat membuka dan menutup telinga dengan mudah sebagaimana membuka dan menutup mata, pasti kita akan terhindar dari mendengarkan banyak kebatilan.</p> <p>Jika keadilan ditegakkan, keberanian tidak diperlukan lagi.</p> <p>Tiada siapa yang paling pandai dan paling bodoh di dunia ini kerana setiap yang pandai itu boleh menjadi bodoh dan setiap yang bodoh itu boleh menjadi pandai</p> <p>Akal itu menteri yang menasihati, Hati itu ialah raja yang menentukan, Harta itu satu tamu yang akan berangkat, kesenangan itu satu masa yang ditinggalkan</p> <p>Barangsiapa memusuhi orang yang di bawahnya, hilang kewibawaannya.</p> <p>Hidup biarlah berbakti, walaupun tidak dipuji</p> <p>Seorang boleh menipu seseorang sekali-sekala tetapi orang yang sama tidak boleh menipu semua orang pada masa yang sama</p> <p>Keikhlasan itu umpama seekor semut hitam di atas batu yang hitam di malam yang amat kelam. Ianya wujud tapi amat sukar dilihat.</p> <p>Kebanyakan orang membuang banyak masa dan tenaga untuk memikirkan masalah dan bukan cuba untuk menyelesaikannya</p> <p>Harta yang paling menguntungkan ialah SABAR. Teman yang paling akrab adalah AMAL. Pengawal peribadi yang paling waspada DIAM. Bahasa yang paling manis SENYUM. Dan ibadah yang paling indah tentunya KHUSYUK.</p> <p>Tiada siapa yang paling pandai dan paling bodoh di dunia ini kerana setiap yang pandai itu boleh menjadi bodoh dan setiap yang bodoh itu boleh menjadi pandai</p> <p>Apabila kepercayaan telah hilang lenyap, kehormatan telah musnah, maka matilah orang itu -Whittier</p> <p>Selalu bayangkan diri anda di dalam kasut seseorang. Jika anda rasa ianya menyakitkan, fikirlah ia mungkin menyakitkan orang lain juga</p> <p>Setiap jiwa yang dilahirkan telah tertanam dengan benih untuk mencapai keunggulan hidup. Tetapi benih itu tidak akan tumbuh seandainya tidak dibajai dengan keberanian</p> <p>Kecemerlangan sebenar adalah apabila anda dihentam sehingga bertekuk lutut, tetapi mampu melantun kembali.</p> <p>Wanita yang cantik tanpa peribadi yang mulia ,umpama kaca mata yang bersinar-bersinar, tetapi tidak melihat apa-apa</p> <p>Jangan sekali-kali kita meremehkan sesuatu perbuatan baik walaupun hanya sekadar senyuman.</p> <p>Anda bukan apa yang anda fikirkan tentang anda, tetapi apa yang anda fikirkan itulah anda</p> <p>Hidup tak selalunya indah tapi yang indah itu tetap hidup dalam kenangan.</p> <p>Biarpun jalan itu panjang, kita akan merintisnya perlahan-lahan.</p> <p>Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa. Dalam kesempitan hidup ada kekuasaan ilmu.</p> <p>Kurang semangat mengakibatkan lebih banyak kegagalan berbanding kurangnya kebijaksanaan atau kemahiran.<br />~ Flower A. Newhouse</p> <p>Kebenaran itu pabila dijemur di bawah cahaya mentari, ia tidak akan lekang-lekang. Biarpun ditinggalkan dalam hujan lebat, ia tidak akan busuk.</p> <p>Tawadhu ialah bila setiap kali seseorang berjumpa dengan seorang muslim, ia menyangka bahwa orang itu lebih baik daripada dirinya.</p> <p>Sebaik-baik orang yang diberi nasihat ialah penguasa.</p> <p>Kekuatan itu tidak terbina di atas bilangan yang ramai, tetapi kekuatan itu terbina di atas keyakinan dan optimis seseorang dan keserasian berkumpulan.</p> <p>Kegagalan dalam kemuliaan lebih baik daripada kejayaan dalam kehinaan.Memberi sedikit dengan ikhlas pula lebih mulia dari memberi dengan banyak tapi diiringi dengan riak.</p> <p>Berfikir sejenak, merenung masa lalu adalah permulaan yang baik untuk bertindak</p> <p>Pandanglah segala sesuatu dari kacamata oranglain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hari orang lain pula.</p> <p>Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahsia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan. Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan. Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan. Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan. Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati. Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa bererti. Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan. Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju syurga.</p> <p>Orang yang hebat bertindak sebelum berkata dan dia berkata selaras dengan tindakannya.</p> <p>Tidak penting bagimu mengetahui harganya, tetapi penting mengetahui nilainya.</p> <p>Kehidupan ini dipenuhi dengan seribu macam kemanisan tetapi untuk mencapainya perlu seribu macam pengorbanan</p> <p>Sekali anda terjatuh, jangan jatuh untuk berkali-kali</p> <p>Menikmati kehidupan itu adalah lebih baik dari hanya sekadar memerhati kehidupan</p> <p>Tidak ada insan suci yang tidak mempunyai masa lampau dan tidak ada insan yang berdosa yang tidak mempunyai masa depan.</p> <p>Orang yang paling mampu menguasai dirinya ialah yang paling mampu menguasai rahsianya.</p> <p>Tiap-tiap sesuatu, apabila banyak menjadi murah melainkan akal, bertambah banyak lagi berharga</p> <p>Orang yang mengikuti emosinya, akan kehilangan adabnya.</p> <p>Sekalipun tidak pernah menjadi kaya-raya, kita masih beruntung tidak juga papa kedana</p> <p>Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang. ~ William J. Siegel</p> <p>Setiap bunga mawar pasti ada durinya.</p> <p>Dari kesusahan itu akan diperolehi kesenangan dan kebahagiaan, seperti durian berduri kerana sedap isinya, kulit manggis pahit sebab manis di dalamnya dan bunga ros berduri kerana harum baunya</p> <p>Jangan sesekali menyalahkan kesilapan diri sendiri kepada orang lain kerana orang yang tidak mengakui kelemahan diri sukar untuk berjaya.</p> <p>Mungkin diam itu suatu jawapan yang baik atau mungkin pula teguran dan nasihat yang baik.</p> <p>Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.</p> <p>Barangsiapa menanam, dia yang akan menuai.</p> <p>Reputasi anda ialah apa yang orang lain fikirkan tentang diri anda; sikap peribadi anda ialah tingkah laku anda.</p> <p>Jangan mudah membuang, tambah-tambah lagi jika ia bukan barang tapi orang</p> <p>Sifat peribadi yang kukuh adalah aset kita yang paling hebat kerana ia kuasa yang membolehkan kita berhadapan dengan kecemasan.</p> <p>Apa yang anda fikirkan mengenai diri anda, akan mempengaruhi diri anda sendiri.</p> <p>Sesetengah orang menggunakan jam yang murah. Jam seperti ini tidak boleh diharap.</p> <p>Jangan serahkan sesuatu yang penting seperti sifat peribadi anda kepada nasib.</p> <p>percubaan, cabaran dan pelbagai peluang. Jaminan yang kekal abadi hanya dapat ditemui apabila kita kembali semula kepada Ilahi.</p> <p>Teman manusia yang sebenar ialah akal dan musuhnya yang celaka ialah jahil</p> <p>Memohon doa kepada Tuhan adalah laksana samudera yang dapat mencapai setiap sudut pantai keperluan hidup manusia</p> <p>Sesuatu khayalan kadang-kadang menjadi realiti</p> <p>Jika manusia masih tetap jahat dengan adanya agama, bagaimana lagi jika tiada agama? ~ Benjamin Franklin</p> <p>Jika kamu mendapat kesusahan, ingatlah menyimpan kesabaran ~ Horatius</p> <p>Menghitung orang-orang gila di suatu negeri lebih sulit daripada menghitung orang-orang yang berakal.</p> <p>Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang paling takut pada perubahan ~ Mognon Me Lauhlin</p> <p>Nilai hidup harus diukur dengan garis yang lebih mulia, iaitu kerja dan bukannya usia. ~Richard Brinsley Sheridan</p> <p>Kecantikan hanya sedalam kulit, tetapi masuk ke dalam tulang ~ Pepatah inggeris</p> <p>Kita patut berkorban supaya orang lain juga merasai kemanisan hidup.</p> <p>Keruntuhan keluarga telah melahirkan generasi yang lemah ~ Rahmohan Ghandi</p> <p>Rahsia untuk berjaya ialah menghormati orang lain</p> <p>Ikhlaslah menjadi diri sendiri agar hidup penuh dengan ketenangan dan keamanan</p> <p>Kecemerlangan sebenar adalah apabila kamu dihentam sehingga bertekuk lutut, tetapi mampu melantun kembali.</p> <p>Di sebalik keindahan rumah tersergam, disebalik senyum dan tawa, seseorang insan itu mungkin dilanda kepahitan dan kekecewaan yang tidak diketahui orang lain.</p> <p>Jangan menghina barang yang kecil kerana jarum yang kecil itu kadang-kadang menumpahkan darah.</p> <p>Fikirkan permusuhan kita akan dimusuhi, fikirkan kebencian, kita akan dibenci. Tetapi sekiranya kita fikirkan kasih maka kita akan dikasihi. Ini adalah undang-undang alam. Kita menjadi seperti apa yang kita fikirkan</p> <p>Seekor burung di tangan lebih baik daripada sepuluh ekor di atas pohon.</p> <p>Hidup ini adalah warna-warni yang terlakar pada kanvas, walaupun tidak cantik ia tetap mempunyai sejuta makna</p> <p>Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian, janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.</p> <p>Jika anda mahu membuat sesuatu, anda akan cari jalan. Jika anda tidak mahu membuat sesuatu, anda akan cari alasan. – Peribahasa Arab</p> <p>Membalas kebaikan dengan kejahatan adalah perangai yang serendah-rendahnya. Membalas kejahatan dengan kejahatan,bukanlah perikemanusiaan. Membalas kebaikan dengan kebaikan adalah hal biasa. Membalas kejahatan dengan kebaikan adalah cita-cita kemanusiaan yang setingginya. Kita harus sanggup hidup untuk memberi cita-cita itu bertumbuh.</p> <p>Berkhianat dalam ilmu lebih jahat daripada berkhianat dalam harta.</p> <p>Sebuah pedang diketahui keampuhannya sesudah memotong.</p> <p>Kejayaan tidak datang kepada manusia yang leka. – Charles Cahier</p> <p>Seseorang yang bijak melahirkan kata-kata selalunya disanjung sehingga ia mula bercakap kosong</p> <p>Permulaan sabar adalah pahit, tetapi manis akhirnya.</p> <p>Memang amat tinggi letaknya kebahagiaan. Namun kita harus menuju ke sana. Ada orang yang berputus asa berjalan ke arahnya lantaran disangkanya jalan ke sana amat sukar. Padahal mudah, kerana ia dimulai daripada dirinya sendiri -Said Mustafa</p> <p>Setiap kali tersadung, ingatlah kita tidak mahu terjatuh lagi</p> <p>Jadikan sebagai aturan hidup untuk melakukan yang terbaik dalam apa jua yang dilakukan, pasti akan menghasil kecemerlangan.</p> <p>Sebelum memberi nasihat kepada manusia dengan ucapanmu, berilah mereka nasihat dengan perbuatanmu.</p> <p>Andai hidup punca perpisahan, biarlah mati menyambungnya semula. Namun seandainya mati punca perpisahan, biarlah hidup ini membawa erti yang nyata.</p> <p>Orang mulia menyalahkan dirinya, orang bodoh menyalahkan orang lain</p> <p>Usah sangka apa yang belum kita miliki janji pada kebahagiaan kita. Ada kalanya setelah kita miliki itulah punca masalah kita. Jangan sangka semua yang cerah kekal cerah sampai bila-bila, ada kalanya menjadi hitam dan menyusahkan</p> <p>Selalu kita menyangka yang di tangan orang indah dan menawan; apa yang di tangan sendiri sentiasa kedam. Selalu kita meletakkan impian yang muluk-muluk pada kepunyaan orang sedangkan orang turut terliur dengan apa yang kita miliki</p> <p>Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat mewujudkan perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkati.</p> <p>Menyimpang seinci, rugi seribu batu. – Peribahasa Cina</p> <p>Kata-kata yang lembut dapat melembutkan hati yang lebih keras dari batu. Tetapi kata-kata yang kasar dapat mengasarkan hati yang lunak seperti sutera.</p> <p>Seburuk-buruk buta adalah buta hati.</p> <p>Manusia tak akan tahu semua perkara, justeru tahu banyak perkara lebih baik dari tidak suka mengambil tahu walaupun satu perkara</p> <p>Batu yang bergerak tidak bisa ditumbuhi tanaman.</p> <p>Berbahagialah orang yang dapat menjadi tuan untuk dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya ~ Saidina Ali</p> <p>Jika kamu berhasrat untuk berjaya, jangan hanya memandang ke tangga tetapi belajarlah untuk menaiki tangga tersebut.</p> <p>Ada dua cara seseorang itu tidak boleh berjaya iaitu orang yang hanya mengerjakan apa yang disuruh dan orang yang tidak mahu mengerjakan apa yang disuruh.</p> <p>Tidak ada manusia yang hidup untuk gagal, tetapi tidak merancang adalah merancang untuk gagal.</p> <p>Apabila kepercayaan telah hilang lenyap, kehormatan telah musnah, maka matilah orang itu.. – Whittier</p> <p>Keberanian yang sebenar ibarat layang-layang. Sentakan angin yang menentangnya bukan melemparkannya ke bawah, sebaliknya menaikkannya -John Petitsenn</p> <p>Usah sangka kereta jenama paling mahal tidak memberikan masalah. Ada kalanya meragam juga. Usah sangka orang yang serba kekurangan itu tidak membahagiakan, ada kalanya dia lebih mengerti</p> <p>Kesusahan dan kesulitan adalah laksana musim dingin, basah dan lembab, tidak disukai insan. tetapi sesudah musim sejuk itulah tumbuh bunga-bunga yang harum dan buah-buahan yang subur.</p> <p>Seekor singa yang ganas lebih mudah ditentang daripada seorang pemerintah yang kejam, dan pemerintah yang kejam lebih mudah dihadapi daripada angkara fitnah yang berkekalan.</p> <p>Tiada manusia yang berjaya dalam semua yang dilakukannya dan kewujudan kita ini sebenarnya mesti menempuh kegagalan. Yang penting ialah kita tidak menjadi lemah semasa kegagalan itu terjadi dan kekalkan usaha hingga ke akhir hayat. – Joseph Conrad</p> <p>“Kebijaksanaan bukan merupakan produk dari sekolah, tapi dari usaha seumur hidup untuk mendapatkannya.” -Albert Einstein</p> <p>Kekayaan yang paling kaya ialah akal, kemiskinan yang paling besar ialah bodoh, keburukan yang paling buruk ialah terpesona pada diri sendiri, dan semulia-mulia kelakuan ialah akhlak yang baik”</p></blockquote>kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-72520424790347370212010-06-14T12:23:00.000-07:002010-06-14T12:24:14.535-07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj88fdp1wsHWUAt1W0HOmN4dcPo-W-3136IW4hapc78hGS-50DUfkVBVrhdtZU2FYw8ZW14McisFDCNlAy5Jp7aJyt9u9mUviQ4-r_fxZSQOv69kr33g4CuM7WJJly-HFAjaTKE-xgj4GA/s1600/260px-Mazar-e_Sharif_-_all_blue.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 232px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj88fdp1wsHWUAt1W0HOmN4dcPo-W-3136IW4hapc78hGS-50DUfkVBVrhdtZU2FYw8ZW14McisFDCNlAy5Jp7aJyt9u9mUviQ4-r_fxZSQOv69kr33g4CuM7WJJly-HFAjaTKE-xgj4GA/s320/260px-Mazar-e_Sharif_-_all_blue.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482711575496074786" border="0" /></a><br /><object id="BLOG_video-FAILED" class="BLOG_video_class" contentid="FAILED" width="320" height="266"></object><span style="display: block;" id="formatbar_Buttons"><span class=" on" style="display: block;" id="formatbar_Add_Video" title="Tambah Video" onmouseover="ButtonHoverOn(this);" onmouseout="ButtonHoverOff(this);" onmouseup="addVideo();" onmousedown="CheckFormatting(event);;ButtonMouseDown(this);"><img title="Pemrosesan video..." src="http://www.blogger.com/img/gl.video.disabled.gif" alt="Tambah Video" class="gl_video" border="0" /></span></span>kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-2630917983805877762010-06-14T11:15:00.000-07:002010-06-14T11:15:22.231-07:00kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-78816373936228786682010-06-14T01:52:00.000-07:002010-06-14T01:54:42.747-07:00<em>Ja'far Umar Thalib, mantan panglima Laskar Jihad kembali membuat kontroversi. Diwawancarai oleh Metro TV, ulama yang dekat dengan penguasa tersebut mengatakan bahwa khawarij itu sama dengan teroris. Menurutnya, seseorang yang tidak melaksanakan hukum-hukum Allah Swt, hanya kufur perbuatannya dan orangnya belum bisa dikafirkan. Siapakah sebenarnya khawarij?</em><br /><em></em> <p style="text-align: justify;"><em></em>Siapakah Khawarij ? Ulamaa' telah menjelaskan bahwa mereka adalah salah satu yang memberontak melawan Imam yang benar (Al-Imam Al Haq), dan mereka secara terbuka tidak taat kepadanya, dan mereka bersekongkol melawannya - maka dimanakah Imam yang benar saat ini, yang bisa (paling berhak) memberikan label kepada seseorang yang memberontak melawannya sebagai seorang 'Khawarij' ?</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dimanakah 'Ali bin Abi Thalib hari ini?!</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dan jika kita Khawarij, maka siapakah kamu (wahai para rezim dan wahai Ulama yang loyal kepada mereka)?! Apakah kalian 'Ali dan Shahabat-shahabatnya?!</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dan apakah 'Ali r.a. mengambil hukum kekuasaannya dari Legislasi (undang-undang) orang Persia dan orang-orang Roma ?!</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Apakah dia memerintah berdasarkan pada "Sosialisme" dan "demokrasi"? Atau dia adalah seorang penyeru "nasionalisme" dan "kedamaian sosial" ?</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Atau pernahkah 'Ali bersekutu dan mendukung Yahudi?!</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Atau pernahkah 'Ali meninggalkan Hudud dari Allah dan mengimplementasikan hukuman yang tidak pernah Allah kirimkan ke muka bumi ini? Atau dapatkah itu dikatakan menyeru untuk menerapkan Khilafah, sebuah kejahatan yang tidak bisa dimaafkan?!</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Atau pernahkah 'Ali berperang melawan kesucian dan kemurnian, menyeru kepada "kebebasan" wanita dan untuk membiarkan wanita bebas untuk melakukan perjalanan?!</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Atau apakah 'Ali salah satu orang yang telah memisahkan Al- Qur'an ke dalam bagian-bagian (yaitu mengimani sebagian dan mengkufuri sebagian)? Mereka yang mengatakan: "Tidak ada Islam dalam politik, dan tidak ada politik dalam Islam"?!</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dan yang telah dimaafkan Imam 'Ali r.a. beliau sama sekali tidak pernah melakukan semua itu. Tetapi dia yang paling ingin menerapkan hukum Allah, dan memerintah dengan Kitab Allah, serta Sunnah Rasul-Nya Saw.. Kemudian tidak ada keraguan, bahwa seseorang yang memberontak melawan Al Imaam Al 'Adil dia benar-benar seorang Khawarij (yakni pada masa Imam Ali r.a).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Maka, seseorang yang memberontak melawan seorang penguasa (yang tidak melaksanakan hukum Islam) bukanlah seorang Khawarij; tetapi dia adalah seorang Muslim, seorang Mu'min, seorang Muttaqin (bertaqwa).</p>kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-43190578728848716802010-06-14T01:47:00.000-07:002010-06-14T01:50:16.300-07:00" HIDUPLAH DENGAN SYAHADAT "<div style="font-weight: bold; text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">Abu Dzar Berlari berlari dalam dadaku,</span><span style="font-weight: bold;"><br />singgah disetiap kota.</span><br /><span style="font-weight: bold;">Hanya sekadar berkata :</span><span style="font-size: 100%;"><strong><br /><br /></strong></span></div><div style="text-align: center;"><strong>" HIDUPLAH DENGAN SYAHADAT "</strong><br /><strong></strong></div><div style="font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: center; font-weight: bold;">Lalu diantara ribuan jiwa yang tengadah, menentang.<br />Merasa setiap jiwa berkuasa terhadap jiwa yang lain.<br />Mereka berteriak :</p><div style="text-align: left; font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: center; font-weight: bold;">“Adalah ribuan abad kami membangun peradaban,<br />Maka engkau muncul dari entah hanya fatamorgana<br />bagi kami !!”</p><div style="text-align: left; font-weight: bold;"> </div><p style="text-align: center; font-weight: bold;">Abu Dzar tersenyum dalam dadaku,<br />Langkahnya mantap.Masih dengan kata : </p><div style="text-align: left;"><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; font-size: 100%;"> <strong>" HIDUPLAH DENGAN SYAHADAT </strong>''</span><br /></div><strong></strong><strong><br /></strong></div><br /><em></em><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLZ8A9Dw3Y-h6JpgIALEekikGqT3lrvXFvIO6rfyuptKgAVhtS5XvrPvG9mwYQDne1dZGrTxBgfEnAMa_Z2IC7JpoCIH59Fm3geiMWHO4y2U-g-i9n9rBqJMARKAYNLsN70a5EkJTtfZs9/s1600-h/gam.jpeg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 240px; height: 120px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLZ8A9Dw3Y-h6JpgIALEekikGqT3lrvXFvIO6rfyuptKgAVhtS5XvrPvG9mwYQDne1dZGrTxBgfEnAMa_Z2IC7JpoCIH59Fm3geiMWHO4y2U-g-i9n9rBqJMARKAYNLsN70a5EkJTtfZs9/s200/gam.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5219228750127679570" border="0" /></a><em><br /></em><div style="text-align: center; font-weight: bold;"><em>Maka ketahuilah sesungguhnya tidak ada illah melainkan Allah….. (QS47:19) </em></div><div class="”fullpost”"><div align="center"><em></em></div><br /><div style="text-align: justify;">Jumlah umat Islam kini sangat banyak. Sebagian besar mereka terkategorikan sebagai Islam keturunan atau kebetulan terlahir sebagai muslim dari orang tua. Kenyataan akan jumlah yang banyak tidak berkorelasi dengan pemahamannya kepada Islam secara benar, orisinil dan utuh.<br /><br />Hakikat memahami Islam dimulai dari memahami inti sari ajarannya yaitu dua kalimat syahadah (syahadatain). Kalimat tersebut terdiri dari Laa Ilaaha Illallah dan Muhammadun Rasulullah. Memahami keduanya sangat penting dan mendasar. Karena jika kita tak memahami hakikat kalimat syahadah, kita dapat terjerembab ke dalam penyakit kebodohan dan kemusyrikan.<br /></div><br /></div><p style="text-align: justify;">Syahadatain merupakan fondasi atau asas dari bangunan keislaman seorang muslim. Jika fondasinya tidak kuat maka rumahnya pun tidak akan kuat bertahan. Ayat di atas, menjelaskan bahwa umat Islam tidak dibenarkan hanya sekedar mengucapkan atau melafalkan dua kalimat syahadah, tetapi seharusnya betul-betul memahaminya. Kata fa’lam berarti “maka ketahuilah, ilmuilah….” Artinya Allah memerintahkan untuk mengilmui atau memahami kalimat Laa Ilaaha Illallah bukan sekedar mengucapkannya, tetapi dengan yang pada gilirannya akan membentuk keyakinan (i’tiqod) dalam hati.<br /></p><p align="justify"><strong>Pentingnya Syahadatain</strong><br /></p><p align="justify">Kalimat syahadah sangat penting dipahami karena beberapa hal:<br /><br /><span style="font-weight: bold;">1. Pintu gerbang masuk ke dalam Islam (madkholu ilal Islam) </span></p><p align="justify">Islam ibarat rumah atau bangunan atau sistem hidup yang menyeluruh, dan Allah memerintahkan setiap muslim untuk masuk secara kaaffah ( Qs 2:208 ). Untuk memasukinya akan melalui sebuah pintu gerbang, yaitu syahadatain.<br /></p><p align="justify">Hal ini berlaku baik bagi kaum muslimin atau non muslim. Artinya, pemahaman Islam yang benar dimulai dari pemahaman kalimat itu. Pemahaman yang benar atas kedua kalimat ini mengantarkan manusia ke pemahaman akan hakikat ketuhanan (rububiyyah) yang benar juga. Mengimani bahwa Allah-lah Robb semesta alam.</p><p align="justify"><span style="font-weight: bold;">2. Intisari doktrin Islam (Khulasoh ta’aliimil Islam)</span><br /><br />Intisari ajaran Islam terdapat terdapat dalam dua kalimat syahadah. Asyhadu anlaa ilaaha illallah (Aku bersaksi: sesungguhnya tidak ada Ilaah selain Allah) dan asyhadu anna muhammadan rasulullah (Aku bersaksi: sesungguhnya Muhammad Rasul Allah). Pertama, kalimat syahadatain merupakan pernyataan proklamasi kemerdekaan seorang hamba bahwa ibadah itu hanya milik dan untuk Allah semata (Laa ma’buda illallah), baik secara pribadi maupun kolektif (berjamaah). </p><p align="justify">Kemerdekaan yang bermakna membebaskan dari segala bentuk kemusyrikan, kekafiran dan api neraka. Kita tidak mengabdi kepada bangsa, negara, wanita, harta, perut, melainkan Allah-lah yang disembah (al-ma’bud). Para ulama menyimpulkan kalimat ini dengan istilah Laa ilaaha illallah ‘alaiha nahnu; “di atas prinsip kalimat laa ilaaha illallah itulah kita hidup, kita mati dan akan dibangkitkan”. Rasulullah juga bersabda <em>“Sebaik-baik perkataan, aku dan Nabi-nabi sebelumku adalah Laa ilaaha illallah” (al-Hadist).</em> </p><p align="justify">Maka sering mengulang kalimat ini sebagai dzikir yang diresapi dengan pemahaman yang benar - bukan hanya melisankan - adalah sebuah keutamaan yang dapat meningkatkan keimanan. Keimanan yang kuat, membuat hamba menyikapi semua perintah Allah dengan mudah. Sebaliknya, perintah Allah akan selalu terasa berat di saat iman kita melemah.<br /></p><p align="justify">Kalimat syahadatain juga akan membuat keimanan menjadi bersih dan murni, ibarat air yang suci. Allah akan memberikan dua keuntungan bagi mereka yang beriman dengan bersih, yaitu hidup aman atau tentram dan mendapat petunjuk dari Allah. Sebagaimana Dia berfirman dalam al-Qur’an: <em><br /></em></p><p align="justify"><em>“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keamanan dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk” (QS 6:82). </em></p><p align="justify">Kedua, kita bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, berarti kita seharusnya meneladani Rasulullah dalam beribadah kepada Allah. Karena beliau adalah orang yang paling mengerti cara (kaifiyat) beribadah kepada-Nya. Sebagaimana disabdakan Nabi SAW: <em>“Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat…”.</em> Selanjutnya hal ini berlaku untuk semua aspek ibadah di dalam Islam.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">3. Dasar-dasar Perubahan (Asasul inqilaab)</span><br /><br />Perubahan yang dimaksud adalah perubahan mendasar dalam kehidupan manusia, yaitu perubahan dari kegelapan (jahiliyah) menuju cahaya (Islam); minazzuluumati ilannuur. Perubahan yang dimaksud mencakup aspek keyakinan, pemikiran, dan hidupnya secara keseluruhan, baik secara individu maupun masyarakat. </p><p align="justify">Secara individu, berubah dari ahli maksiat menjadi ahli ibadah yang taqwa; dari bodoh menjadi pandai; dari kufur menjadi beriman, dst. Secara masyarakat, di bidang ibadah, merubah penyembahan komunal berbagai berhala menjadi menyembah kepada Allah saja.<br /></p><p align="justify">Dalam bidang ekonomi, merubah perekonomian riba menjadi sistem Islam tanpa riba, dan begitu seterusnya di semua bidang. Syahadatain mampu merubah manusia, sebagaimana ia telah merubah masyarakat di masa Rasulullah dan para shahabat terdahulu. Diawali dengan memahami syahadatain dengan benar dan mengajak manusia meninggalkan kejahiliyahan dalam semua aspeknya kepada nilai-nilai Islam yang utuh.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">4. Hakikat Da’wah para Rasul (Haqiqotud Da’watir Rasul)</span><br /><br />Para nabi, sejak Adam AS sampai Muhammad SAW, berda’wah dengan misi yang sama, mengajak manusia pada doktrin dan ajaran yang sama yaitu untuk beribadah kepada Allah saja dan meninggalkan Thogut. Itu merupakan inti yang sama dengan kalimat syahadatain, bahwa tiada Ilaah selain Allah semata. Seperti difirmankan Allah SWT: <em>Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja) dan jauhi thogut itu” (QS 16:36)<br /></em><br /><span style="font-weight: bold;">5. Keutamaan yang Besar (Fadhooilul ‘Azhim)</span></p><p align="justify">Kalimat syahadatain, jika diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, menjanjikan keutamaan yang besar. Keutamaan itu dapat berupa moral maupun material; kebahagiaan di dunia juga di akhirat; mendapatkan jaminan syurga serta dihindarkan dari panasnya neraka.<br /><br /><strong>Makna Syahadah</strong><br /><br />Arti Syahadah Pertama adalah : “ Aku bersaksi, mengakui, berjanji, bersumpah, serta menyatakan ( mengikrarkan ) bahwa tiada Illah yang berhaq diibadahi dengan sebenar-benarnya kecuali Alloh.</p><p align="justify">Arti Syahadah kedua adalah merupakan pengakuan terhadap kerasulan Muhammad : Aku bersaksi, mengakui, berjanji, bersumpah, serta menyatakan bahwa Muhammad itu Utusan Alloh.</p><p align="justify"><strong>Syahadat dalam makna Haqiqi</strong></p><p align="justify">Makna haqiqi Syahadah adalah kecintaan / kecenderungan ( Mahabah ) Qs. 6:162-164 dan keridloan kepada :<br /></p><p align="justify"><span style="font-weight: bold;">=></span><span style="font-weight: bold;"> </span>Alloh sebagai Robb Qs. 6:162-164 / 26:164<br /></p><p align="justify"><span>=></span> Islam sebagai Din ( System Hidup ) Qs. 5:3<br /></p><p align="justify"><span style="font-weight: bold;">=></span> Rasul sebagai Uswah Hasanah Qs. 33:21</p><p align="justify"><strong>Syahadah dalam Makna Taklifi</strong></p><p align="justify">Artinya awal seseorang dibebani tanggung Jawab untuk melaksanakan Hukum-hukum Alloh. </p><p align="justify"><strong>Kandungan Syahadah :</strong></p><p align="justify"><span style="font-weight: bold;">1. Laa-Mathluubaillalloh</span><br /></p><p align="justify">Tiada yang dicari dan diusahakan kecuali Rahmat dari Alloh<br />Tiada yang dicari dan diusahakan kecuali Pemimpin pembawa amanah Alloh<br />Tiada yang dicari dan diusahakan kecuali Daulah Kurnia Alloh</p><p align="justify"><span style="font-weight: bold;">2. Laa-Ma’buudaillalloh</span><br /></p><p align="justify">Tiada yang disembah dan diibadahi kecuali Alloh<br />Tiada yang ditaati dan disetiai kecuali Pemimpin pembawa amanah Alloh<br />Tiada yang dijunjung tinggi kecuali DINULLOH ( Negara Islam )<br /><br /><span style="font-weight: bold;">3. Laa-Maqshuudaillalloh</span><br /></p><p align="justify">Tiada sesuatu maksud yang dituju, melainkan hanya melaksanakan tugas illahy ; memperjuangkan DINULLOH ( Negara Islam )<br />Tiada sesuatu maksud yang dituju kecuali Idharnya Pemimpin pembawa amanah Alloh.<br />Tiada sesuatu maksud yang dituju kecuali Idharnya DINULLOH ( Negara Islam )<br /><br /><span style="font-weight: bold;">4. Laa-Maujuudaillalloh</span><br /></p><p align="justify">Tiada wujud mutlak dan hakiki kecuali Alloh<br />Tiada yang diakui wujud kecuali Pemimpin pembawa amanah Alloh<br />Tiada yang diakui wujud kecuali DINULLOH ( Negara Islam )<br /><br /><strong>Syarat Syah Syahadah</strong><br /><br /><span style="font-weight: bold;">1. Pernyataan / Ikrar ( 63 :1 / 3 ; 81,3 : 52 )</span><br /></p><p align="justify">Seorang yang bersyahadah berarti dia Harus berikrar atau menyatakan, bukan hanya mengucapkan kesaksian yang tumbuh dari dalam hati bahwa Tidak Ada Ilaah Selain Allah.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2. Bersumpah ( 24 : 6 )</span><br /></p><p align="justify">Seseorang yang bersyahadah berarti juga bersumpah, kesediaan yang siap menerima akibat dan resiko apapun bahwa tiada Ilaah selain Allah saja dan Muhammad adalah utusan Allah.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">3. Pernyataan Iman untuk dipersaksikan ( 36 ; 25 )</span><br /></p><p align="justify">Seseorang Yang bersyahadah menyatakan imannya dengan sungguh-sungguh dengan tidak ragu-ragu lagi dan dipersaksikan oleh waliulloh. ( 17 : 71 )<br /><br /><span style="font-weight: bold;">4. Ada Saksi / Disaksikan ( 85 : 3 )</span><br /></p><p align="justify">Seseorang yang bersyahadah dengan dipersaksikan, maka yang menyaksikan itu akan jadi saksi keimanan seseorang tersebut didunia atau akhirat. ( 17 : 71 )<br /><br /><span style="font-weight: bold;">5. Dicatat / Tercatat ( 5 : 83 / 3 :53 )</span><br /></p><p align="justify">Seseorang yang sudah bersyahadah akan tercatat didalam naungan Konstitusi Islam, ia akan menjadi rakyatnya / ummatnya .<br /><br />Syahadah muslim yang dinyatakan dengan kesungguhan, yang merupakan janji suci, sekaligus sumpah kepada Allah SWT; merupakan ruh keimanan. Iman adalah keyakinan tanpa keraguan, penerimaan tanpa keberatan, kepercayaan terhadap semua keputusan Allah (QS 49:15).<br /><br /><strong>Hakikat Iman</strong><br /><br />Keimanan itu bukanlah angan-angan, tetapi mencakup 3 hal:<br /><br /><span style="font-weight: bold;">1. Dikatakan dengan lisan (al-Qoul)</span><br /></p><p align="justify">Syahadah diucapkan dengan lisan dengan penuh keyakinan. Semua perkataan yang keluar dari lisan mu’min senantiasa baik dan mengandung hikmah.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2. Dibenarkan dengan hati (at-tashdiiq)</span><br /></p><p align="justify">Hati adalah lahan menyemai benih-benih keimanan. Semua yang keluar dari lisan digerakkan oleh hati. Apa yang ada dalam hati akan dicerminkan dalam perkataan dan perbuatan. Dalam hadist Bukhori digambar oleh Nabi SAW bahwa: <em>“Ilmu (hidayah) yang Aku bawa ibarat air hujan, ada jenis tanah yang subur menumbuhkan tanaman, ada tanah yang tidak menumbuhkan hanya menampung air, ada jenis tanah yang gersang, tidak menumbuhkan juga tidak menampung”. </em></p><p align="justify">Allah, dalam al-Qur’an, membagi hati manusia menjadi tiga, yaitu -hati orang mu’min (QS 26: 89), -hati orang kafir (QS 2: 7) dan -hati orang munafiq (QS 2: 10). Hati orang kafir yang tertutup dan hati munafik yang berpenyakit takkan mampu membenarkan keimanan (at-tashdiiqu bil qolb). Sedangkan hati orang mu’min itulah yang dimaksud Rasulullah SAW sebagai tanah yang subur yang dapat menumbuhkan pohon keimanan yang baik. Akar keyakinannya menjulang kuat ke tanah, serta buah nilai-nilai ihsannya dapat bermanfaat untuk manusia yang lain.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">3. Perbuatan (al-‘Amal)</span><br /></p><p align="justify">Perbuatan (amal) digerakkan atau termotivasi dari hati yang ikhlas dan pembenaran iman dalam hati. Seseorang yang hanya bisa mengucapkan dan mengamalkan tanpa membenarkan di hati, tidak akan diterima amalnya. Sifat seperti itu dikategorikan sebagai orang munafik, yang selalu bicara dengan lisannya bukan dengan hatinya. Karena munafik memiliki tiga tanda: bila berbicara ia berdusta, bila berjanji ia ingkar, bila diberi amanah ia berkhianat. </p><p align="justify">Perkataan, pembenaran di hati dan amal perbuatan adalah satu kesatuan yang utuh. Ketiganya akan melahirkan sifat istiqomah, tetap, teguh dan konsisten. Sebagaimana dijelaskan dalam QS 41:30, sikap istiqomah merupakan proses yang terus berjalan bersama keimanan. Mu’min mustaqim akan mendapatkan karunia dari Allah berupa:<br /><br /><span style="font-weight: bold;">=> Keberanian (asy-Syajaa’ah),</span> yang lahir dari keyakinan kepada Allah. Berani menghadapi resiko tantangan hidup, siap berjuang meskipun akan mendapatkan siksaan. Lawan keberaniaan adalah sifat pengecut.</p><p align="justify"><span style="font-weight: bold;">=> Ketenangan (al-Ithmi’naan),</span> yang lahir dari keyakinan bahwa Allah akan selalu membela hamba-Nya yang mustaqim secara lahir bathin. Lawannya adalah sifat bersedih hati. </p><span style="font-weight: bold;">=> Optimis (at-Tafaa’ul),</span> lahir dari keyakinan terhadap perlindungan Allah dan ganjaran Allah yang Maha sempurna. Orang yang optimis akan tentram akan kemenangan hakiki, yaitu mendapatkan keridhoan Allah (mardhotillah).<br /><br />Ketiga karunia Allah kepada orang mustaqim akan dilengkapi Allah dengan anugerah kebahagiaan hidup (as-Sa’aadah), baik di dunia dan akhirat. Inilah pemahaman terhadap konsep syahadah. Tidak mudah dalam pelaksanaannya, karena kita berharap agar Allah memberikan kesabaran dalam memahaminya serta melaksanakannya.kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5345746086386004740.post-70701646195576436422010-06-14T01:15:00.000-07:002010-06-14T01:16:33.465-07:00Hal ini karena Rasulullah diutus untuk mendidik manusia menjadi makhluk yang berakhlak mulia dan lepas dari kesesatan. Allah SWT berfirman,<br /><span style="font-style: italic;"> “Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” ( Qs. al-Baqarah:151) </span><a style="color: rgb(255, 102, 0);" href="http://iqraku.blogspot.com/2010/05/mengapa-harus-di-atas-ajaran-rasulullah.html"><span style="font-style: italic; font-size: 85%;">. Read More</span>...</a><h3 class="post-title entry-title"> </h3><h3 class="post-title entry-title"><a href="http://iqraku.blogspot.com/2010/04/masyarakat-jahiliah.html">Masyarakat Jahiliah</a> </h3> <div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdGlCMR3VgrAL7ay2dy7cNxfRrgJmTrD6aNVuWylOop0hyphenhyphen4WGB-G33ggj6Dl2MSKPriHN6sIV4axCf6kUqwcEQf1YJINr0-s9eQerhB-xNtQWmF3j2tmiCLGFt25wnZcOnllF3nqvIjjXD/s1600/crusade.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 163px; height: 202px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdGlCMR3VgrAL7ay2dy7cNxfRrgJmTrD6aNVuWylOop0hyphenhyphen4WGB-G33ggj6Dl2MSKPriHN6sIV4axCf6kUqwcEQf1YJINr0-s9eQerhB-xNtQWmF3j2tmiCLGFt25wnZcOnllF3nqvIjjXD/s320/crusade.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5458096179563055938" border="0" /></a>Diantara pembaca mungkin telah banyak yang pernah mendengar dan membaca istilah itu, dan banyak pula yang telah mengerti bahwa yang dimaksud dengan istilah jahiliah adalah keadaan bangsa arab yang hidup pada masa sebelum diutusnya Nabi Muhammad saw.<br /><br />Jika kita kembali membuka kitab-kitab lughat (kamus) bahasa arab, istilah jahiliyah berarti 'kebodohan' yaitu golongan penyembahan patung dan mengikuti hawa nafsu yang sesat ditanah arab pada masa sebelum islam; dan dalam arti yang lebih luas adalah hal ikhwal bangsa arab pada masa sebelum islam datang kepada mereka. Akan tetapi , menurut ensiklopedia bahasa arab, yang dimaksud dengan jahiliyah itu adalah 'keadaan manusia sebelum dibangkitkannya Muhamad Rasulullah saw, jelasnya golongan manusia yang hidup pada masa sebelum kedatangan Nabi Muhamad saw, sementara mereka itu sudah tidak mengikuti syariat para nabi Allah yang pernah datang kepada mereka masing-masing. <a style="color: rgb(255, 102, 0);" href="http://iqraku.blogspot.com/2010/04/masyarakat-jahiliah.html"><span style="font-style: italic; font-size: 85%;">Read More</span>...</a></div><h3 class="post-title entry-title"> </h3><h3 class="post-title entry-title"><a href="http://iqraku.blogspot.com/2010/04/menakar-nilai-keimanan.html">Menakar Nilai Keimanan</a> </h3> <div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpEAsOcOOfUFWnp67nr7PG_1aVpWuU7gGWHtvJdgyBZ8e3CNU5o77zLLd_HQKzBqpWl6jIHUJxeM3JlUditDgz_LZpuv3Zns6Y8VbQBXTZErdJiDwBOO4CJWwGgrEovvRgsbYZzWYijHqv/s1600/timbangan.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 175px; height: 131px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpEAsOcOOfUFWnp67nr7PG_1aVpWuU7gGWHtvJdgyBZ8e3CNU5o77zLLd_HQKzBqpWl6jIHUJxeM3JlUditDgz_LZpuv3Zns6Y8VbQBXTZErdJiDwBOO4CJWwGgrEovvRgsbYZzWYijHqv/s320/timbangan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5455035171204636002" border="0" /></a><span style="font-style: italic;">“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong”. ( Qs. : Ali Imran : 91 ).</span><br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Seorang hamba hanya akan selamat dari azab Allah di akhirat apabila ia meninggal dengan membawa iman. Meninggal dalam keadaan kafir artinya dalam keadaan tidak beriman. Seseorang yang meninggal dalam keadaan tidak beriman tidak akan terbebas dari adzab Allah meskipun ia menebus dirinya dengan emas sepenuh bumi. Hal ini menunjukkan bahwa nilai iman lebih berharga dibandingkan dengan nilai emas yang sepenuh bumi. <em> </em><a style="color: rgb(255, 102, 0);" href="http://iqraku.blogspot.com/2010/04/menakar-nilai-keimanan.html"><span style="font-style: italic; font-size: 85%;">Read More</span>...</a></div>kholid abdan sakurohttp://www.blogger.com/profile/17646512678862294011noreply@blogger.com0