يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لا يَأْلُونَكُمْ خَبَالا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ NURUL QOLBI

nurul qolbi



MARI BERGABUNG DALAM KAJIAN TEBAR PESONA ISLAM RAIH INDAH NYA IMAN

شاہ مدینہ (ص) شاہ مدینہ (ص)۔ یثرب کے والی سارے نبی تیرے در کے سوالی شاہ مدینہ (ص) شاہ مدینہ (ص)۔ جلو

Cari Blog Ini

Minggu, 27 Juni 2010

jinayat

Sabtu, 26 Juni 2010

SANG MUJAHID SEJATI

Mendengar nama Allah Subhanahu wa Ta’ala disebut, membuat hati bergetarKarena itulah nama yang dicintaKarena Ar Rahman, aku yang semula tiada, menjadi adaKarena Ar Rahiim, yang memberikan aku pendengaran, penglihatan dan hati Al Malik sangat baik padaku Memberi meski belum kumintaAl Quddus memberi aku makan dan minum As Salam, Al Mu’min, memberikan aku kehidupan Waktu shalat adalah yang paling dinanti Saat itulah aku bisa bertemu dengan Al Muhaimin Bagian dari rasa syukurku pada Al Aziz Al Jabbar yang menguasai kerajaan langit dan bumiAku menyedihkan hatiku bila bermaksiat pada Al Mutakabbir Aku senang bila aku ada dalam ketaatan pada Al Khaliq Lisan ingin selalu menyebut nama Al Bari’Hati selalu merindukan Al Musawwir, bilakah bertemu ?Tangan ingin bergerak sesuai kehendak Al GhafarKaki ingin melangkah menuju tempat yang diridhai Al Qahhar Mata ingin melihat apa yang dihalalkan Al WahhabWahai Ar Razzaq, Al Fattah, Al ’Aliim…. Al Qabid, Al Basith, cinta yang kekal sepanjang masaNamun cinta pada Al Khafid penuh ujian Karena Ar Rafi’ berfirman, ”Apakah kamu mengira, kamu akan dibiarkan saja mengatakan ’Kami beriman’, sedang kamu tidak diuji lagi ?”Al Muzillu menjanjikan hari perjumpaanHari disingkapnya segala isi hati dan amalan di hadapan As Sami’ Al Basir akan bangkitkanku dari kubur Pada hari itu kesedihan dunia berlalu, di bawah naungan Al Hakam Al ’Adl sering memberi mimpi hikmah padaku Al Latif memberikan hidayah dengan ragam caraTidak ada yang lepas dari pengawasan Al KhabirMaka kudidik hati agar ikhlas hanya untuk Al HaliimBegitu banyak hamba yang mencintai Al Azim, Al GhafurMujahidin yang senantiasa bertasbih kepada Asy SyakurLantas dimanakah kedudukanku di hadapan Al ‘AliyyAkankah Al Kabiir ingat kepadaku di hari pertemuan nanti ?Ingin menatap wajah Al Hafiz…Al Muqitu ada di atas ArsyYang Arsy Al Hasib dibawa oleh para malaikat yang mulia lagi berbaktiSenantiasa Al Jaliil ada dalam kesibukanMenatap langit malam ciptaan Al Karim, sungguh indahAr Raqib mencintai keindahanAyat-ayat kauniyah dan kauliyah Al Mujibu indah dan menakjubkanAl Wasi’u tidak pernah menganiaya hamba-hambanya. Al Hakim memberi episode kehidupan kepadaku Al Wadudu ada kalanya memberi kemudahan atau kesulitan Tetapi firman Al Majid, “Sesudah kesulitan ada kemudahan.”Al Basi’ selalu bersama hambanya di dunia dan di akhiratKetika aku mencintai Asy Syahid,Maka aku pun akan mencintai hamba-hamba Al Haqq yang lainAku akan mengulurkan tangan pada manusia ciptaan Al WakiilDemikianlah Al Qawiyy mengajarkan tentang cinta yang sesunggu







" Andai perjuangan ini mudah, pasti ramai menyertainya. Andai perjuangan ini singkat, pasti ramai yang istiqamah. Andai perjuangan ini menjanjikan kesenangan dunia, pasti ramai tertarik padanya. Tetapi, hakikat perjuangan bukan begitu. Turun naiknya, sakit pedihnya, umpama kemanisan yang tidak terhingga. Andai rebah, bangkitlah semula. Andai terluka, ingatlah janjiNya.
Aku Wanita Mujahidah Sejati…
Yang tercipta dari tulang rusuk lelaki yang berjihad..
Bilakah kan datang seorang peminang menghampiriku mengajak tuk berjihad..
Kelak ku akan pergi mendampinginya di bumi Jihad..
Aku selalu siap dengan semua syarat yang diajukannya..
cinta Allah, Rasul dan Jihad Fisabilillah
Aku rela berkelana mengembara dengannya lindungi Dienullah
Ikhlas menyebarkan dakwah ke penjuru bumi Allah

Tak mungkin ku pilih dirimu..
bila dunia lebih kau damba

Terlupa kampung halaman,
sanak saudara bahkan harta yang terpendam..
Hidup terasing apa adanya..
asalkan di akhirat bahagia…
Bila aku setuju dan kaupun tidak meragukanku…
Bulat tekadku untuk menemanimu…

Aku Wanita mujahidah pilihan…
Yang mengalir di nadiku darah lelaki yang berjihad…
Bilakah kan datang menghampiriku seorang peminang yang penuh ketawadhu`an…
Kelak bersamanya kuarungi bahtera lautan jihad…
Andai tak siap bisa kau pilih…
Agar kelak batin, jiwa dan ragamu tak terusik,
terbebani dengan segala kemanjaanku, kegundahanku,
kegelisahanku…
terlebih keluh kesahku…Tak mungkin aku memilihmu…























sekelompok besar orang-orang yang tinggal pada sebuah daerah atau wilayah tertentu. (sebuah umat bisa eksis tanpa hidup di sebuah negara).
Allah swt. telah mengkategorikan manusia menjadi 2 kelompok: 3
1. Al-Umatul-Islaamiyah (Umat Islam)
2. Al-Umatul-Kafiraah (Ummat yang tidak beriman)
Lebih lanjut, hanya ada dua camp (kelompok) ; setiap orang (tidak kecuali) apakah seorang Muslim atau Kafir. Yahudi, Nasrani, Sikh, Hindu, Budha semuanya adalah al-Umatul-Kafirah; dengan kata lain, mereka semua tidak beriman kepada Allah.
Allah swt. berfirman:
"Dia-lah yang menciptakan kamu maka diantara kamu ada yang kafir dan diantaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS at Thaghaabun, 64: 2)
Sebagai tambahan, umat Islam terpecah menjadi dua:
1. Umatu Muhammad (Umat Muhammad, atau Ahmad - juga dikenal sebagai al-Firqatun Najiyah, atau golongan yang selamat).
2. Umatu Ahlul Qiblah (Umat Qiblah, dari tujuh puluh dua golongan yang menyimpang - juga dikenal sebagai al-Firqatul Haarikah,)
Tujuh puluh dua golongan dari umat Islam akan masuk neraka (tidak selamanya, masanya hanya Allah yang mengetahui), dan satu golongan akan masuk surga. Dengan konsekuensi jika mereka ingin selamat dari api neraka, maka mereka harus mencari pengetahuan tentang golongan yang selamat dan mempelajari serta mengamalkan karateristik mereka.
Peranan Umat
Peran umat Islam adalah menerapkan hujjah (menjadi saksi) untuk orang-orang, jadi bahwa mereka bisa tidak ada keringanan - atas orang-orang yang tidak beriman - pada hari pengadilan nanti pada saat mereka bertemu dengan Tuhan mereka yang sesungguhnya. Ini hanya bisa terpenuhi dengan iqaamatud dien, atau menerapkan dien Allah (yaitu syari'ah) - bukan dien Kuffar, seperti demokrasi atau kebebasan. Allah swt. berfirman:
"Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)." (QS Asy Syura 42: 13)
Atribut atau karateristik dari umat Muhammad saw.























Umat Muhammad adalah sebuah Umat yang patuh yang selalu ruku' dan sujud yaitu menyembah Allah. Mereka bukanlah orang-orang sekuler. Mereka tidak menyembah Allah hanya dalam masjid saja atau pada saat Ramadhan saja, tetapi mereka menyembah Allah dua puluh empat jam dalam sehari - bahkan tidur mereka adalah 'ibaadah. 5
4. Yabtaghuna fadlan minallahi wa-ridwaana
Mereka mencari "Ridha Allah". Umat Muhammad tidak mencari pujian, simpatik, kehormatan atau ridha dari manusia. Mereka hanya mencari kepuasan dan keridhoan Allah Swt. Dengan konsekuensi, mereka akan memerangi dan mendominasi atas sekutu-sekutu setan. Mereka akan menaungi segalanya, dan Allah menjaga apa yang ada dalam hati mereka.
Kesimpulan
Jika kita ingin menjadi Umat Muhammad (golongan yang selamat) kita karus mempunyai aqidah yang sama sebagaimana Rasulullah saw. yang mempunyai empat atribut atau karakter yang telah di jelaskan di atas. Tidaklah cukup hanya dengan mempunyai aqidah yang benar tetapi tidak mempunyai atribut-atribut ini-kita harus mempunyai aqidah yang benar juga atribut umat Muhammad secara bersamaan.
Source : almuhajirun.net


Misi jihad fi sabilillah
Sesungguhnya Islam datang untuk mengeluarkan seluruh manusia dari Undang-undang Jahil berpindah kedalam Dienulloh.
"Katakanlah: 'Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia." (QS. Al A'raf: 158)
Islam juga datang untuk menghapus segala bentuk kesyirikan di atas bumi, "sehingga Allah saja yang diibadahi, tiada sekutu bagi-Nya," -al hadits-.
Untuk mewujudkan itu maka dakwah yang diemban Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di makkah adalah: "Ucapkan La Ilaha Illallah." (HR. Ahmad)
إِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ
"Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan bagi kalian sebelum (menghadapi) adzab yang keras."
Dalam rangka mewujudkan misi menghambakan seluruh manusia kepada Allah semata, pasukan kaum muslimin bertolak dari Madinah ke seluruh penjuru Arab kemudian ke negeri Persia dan Romawi. Ekspedisi pasukan itu dikirim dari ibukota kekhalifahan yang berpindah-pindah selama tiga belas abad dari Madinah ke Damsyiq, ke Baghdad, kemudian ke Kairo dan terakhir ke Konstantinopel dengan membawa bendera Islam ke seluruh penjuru bumi.
Sasaran kaum muslimin dalam pengembaraan jihad ini adalah satu yaitu agar manusia mentauhidkan Allah yang tiada sekutu bagi-Nya.
Sasaran kaum muslimin dalam pengembaraan jihad ini adalah satu yaitu agar manusia mentauhidkan Allah yang tiada sekutu bagi-Nya.
Dengan ungkapan lain yang disampaikan oleh Rub'i bin Amir, seorang prajurit kavaleri muslim, ketika ditanya oleh Rustum, panglima besar Persia, "apa yang mendorong kalian datang ke sini?"
Rub'i menjawab, "Allah telah mengutus kami untuk mengeluarkan siapa saja yang Dia kehendaki dari penghambaan terhadap sesama hamba kepada penghambaan kepada Allah, dari kesempitan dunia kepada keluasannya, dari kezhaliman agama-agama kepada keadilan Al-Islam. Maka Dia mengutus kami dengan agama-Nya untuk kami seru mereka kepadanya. Maka barangsiapa yang menerima hal tersebut, kami akan menerimanya dan pulang meninggalkannya. Tetapi barangsiapa yang enggan, kami akan memeranginya selama-lamanya hingga kami berhasil memperoleh apa yang dijanjikan Allah.”
"Allah telah mengutus kami untuk mengeluarkan siapa saja yang Dia kehendaki dari penghambaan terhadap sesama hamba kepada penghambaan kepada Allah, . . .
Rub'i bin 'Amir
Ini yang menjadi sasaran Rasulullah dan para sahabatnya, dan di antara yang telah mempelajarinya adalah Rub'i bin Amir. Sasaran itu tidak berubah sama sekali, yang berubah hanyalah jalan dan sarana untuk mewujudkannya sesuai dengan medan dakwah dengan perintah dari Allah. Semua perubahan itu berdasarkan wahyu, pengarahan yang jelas, dan perintah yang tegas dari Allah kepada Rasul-Nya. Maka beliau memulai perjuangannya dengan dakwah sirriyah (secara rahasi), beliau tidak berdakwah kecuali














































kepada siapa yang beliau pandang memiliki kecerdasan dan mempunyai hubungan kuat dengan beliau melalui kekerabatan atau perkenalan. Tiga tahun kemudian beliau diperintah agar berdakwah dengan terang-terangan. Maka beliau pun berdakwah secara terbuka di Makkah dan di tempat lainnya. Tahapan ini berlangsung selama sepuluh tahun. Selama itu, Rasul diperintah agar tabah menghadapi gangguan. Begitu pula para sahabat beliau, diperintah agar bersabar. Mereka belum diperintah berperang walau untuk melawan kekejaman yang ditimpakan kepada beliau atau para sahabatnya. Lebih dari itu, karena beliau belum diperintah untuk memulai perang kepada siapapun. Karena itu, beliau menolak merestui orang-orang yang berbai'at di Aqabah kedua ketika mereka meminta izin untuk memerangi kaum musyrikin di Mina. Beliau menjawab: "kita belum diperintahkan untuk itu." Kemudian secara berturut-turut beliau diperintahkan agar hijrah ke Madinah. Lalu diizinkan memerangi siapa yang memerangi beliau dan menahan diri dari orang yang tidak memeranginya. Dalam tahap ini, terjadi perang Badar, uhud, Ahzab, dan diikuti dengan beberapa ekspedisi dan delegasi. Dengan terusirnya tentara sekutu yang mengepung Madinah, tibalah tahap akhir dalam hukum-hukum jihad. Sewaktu kembali dari perang Ahzab beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersbada:
الْآنَ نَغْزُوهُمْ وَلَا يَغْزُونَنَا نَحْنُ نَسِيرُ إِلَيْهِمْ
"Sekarang kita yang memerangi mereka dan bukan mereka yang memerengi kita; kita yang akan menyerang mereka." (HR. al Bukhari)
Kemudian turun surat At Taubah menjelaskan hukum-hukum jihad yang baku, yang berlaku hingga hari kiamat, yaitu perintah untuk memerangi kaum musyrikin. Jihad dilaksanakan untuk menyebarkan agama Allah serta untuk meninggikan kalimat dan syariat-Nya.
بُعِثْتُ بِالسَّيْفِ حَتَّى يُعْبَدَ اللَّهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَجُعِلَ رِزْقِي تَحْتَ ظِلِّ رُمْحِي وَجُعِلَ الذِّلَّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِي
"Sesungguhnya aku diutus menjelang kedatangan kiamat dengan pedang sehingga Allah saja yang disembah, tiada sekutu bagi-Nya. Rizkiku dijadikan di bawah kilatan tombak dan dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi orang menyelisihi urusanku." (HR. Ahmad)
Berangkatlah tentara Islam dengan membawa mushaf dan pedang, menyeru segenap bangsa, kerajaan, kekaisaran, dan kabilah-kabilah kepada Allah semata. Barangsiapa beriman, dibebaskan dan hidup nyaman. Barangsiapa yang enggan beriman, harus membayar jizyah dan hidup hina dina. Namun siapa yang menolak dan menyombongkan diri, maka pedanglah yang berbicara. Sasaran itu tidak berubah sama sekalimaka, dakwah, gerakan dan jihad yang dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para pengikut beliau tetap berkisar pada satu poros yang diungkapkan oleh Rub'i bin Amir dengan ucapannya, "untuk mengeluarkan siapa saja yang Dia kehendaki dari penghambaan terhadap sesama hamba kepada penghambaan kepada Allah."
Sebelumnya Nabi kita telah menyebutkan dalam sabda beliau, "sehingga Allah sendiri yang disembah, tiada sekutu bagi-Nya." (HR. Ahmad)
Al Qur'an juga mengemukakan dengan ungkapan yang lebih agung, lebih sempurna dan lebih indah: "Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." (QS. Al Anfal: 39)
Tabligh dan penjelasan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah dakwah dan ajakan agar melepaskan selendang kemusyrikan dan membebaskan diri dari setiap tuhan yang disembah selain Allah.
Penghancuran patung-patung pada waktu penaklukan Makkah adalah penghapusan tuhan-tuhan yang disembah selain Allah.
Pengiriman tentara untuk berperang adalah dakwah kepada tauhid dan penghancuran kemusyrikan

cahaya iman

Tauhid Rububiyah :
Yaitu mengesakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam segala perbuatanNya, dengan meyakini bahwa Dia sendiri yang menciptakan segenap makhluk.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Artinya : Allah menciptakan segala sesuatu ..." [Az-Zumar: 62]

Bahwasanya Dia adalah Pemberi rizki bagi setiap manusia, binatang dan makhluk lainnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Artinya : Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya, ..." [Hud : 6]

Dan bahwasanya Dia adalah Penguasa alam dan Pengatur semesta, Dia yang mengangkat dan menurunkan, Dia yang memuliakan dan menghinakan, Mahakuasa atas segala sesuatu. Pengatur rotasi siang dan malam, Yang menghidupkan dan Yang mematikan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Artinya : Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari






orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan

orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rizki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)." [Ali Imran: 26-27]
Allah telah menafikan sekutu atau pembantu dalam kekuasaan-Nya. Sebagaimana Dia menafikan adanya sekutu dalam penciptaan dan pemberian rizki. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Artinya : Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan (mu) selain Allah ..." [Luqman: 11]

"Artinya : Atau siapakah dia ini yang memberi kamu rizki jika Allah menahan rizkiNya?" [Al-Mulk: 21]

Allah menyatakan pula tentang keesaanNya dalam
rububiyah-Nya atas segala alam semesta. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

"Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam." [Al-Fatihah: 2]

"Artinya : Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakanNya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Tuhan semesta alam." [Al-A'raf: 54]

Allah menciptakan semua makhlukNya di atas fitrah pengakuan terhadap rububiyah-Nya. Bahkan orang-orang musyrik yang menye-kutukan Allah dalam ibadah juga mengakui keesaan rububiyah-Nya.

Artinya : Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya `Arsy yang besar?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?" Katakanlah: "Siapakah yang di tanganNya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?"
[Al-Mu'minun: 86-89]

Jadi, jenis tauhid ini diakui semua orang. Tidak ada umat mana pun yang menyangkalnya. Bahkan hati manusia sudah difitrahkan untuk mengakuiNya, melebihi fitrah pengakuan terhadap yang lain-Nya. Sebagaimana perkataan para rasul yang difirmankan Allah:
"Artinya : Berkata rasul-rasul mereka: "Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi?" [Ibrahim: 10]

Adapun orang yang paling dikenal pengingkarannya adalah Fir'aun. Namun demikian di hatinya masih tetap meyakiniNya. Sebagaimana perkataan Musa alaihis salam kepadanya:
"Artinya : Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mu`jizat-mu`jizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata: dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Fir`aun, seorang yang akan binasa". [Al-Isra': 102]

Ia juga menceritakan tentang Fir'aun dan kaumnya:
"Artinya : Dan mereka mengingkarinya karena kezhaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran) nya." [An-Naml: 14]

Tauhid Uluhiyah : Yaitu tauhid ibadah, karena ilah maknanya adalah ma'bud (yang disembah). Maka tidak ada yang diseru dalam do'a kecuali Allah, tidak ada yang dimintai pertolongan kecuali Dia, tidak ada yang boleh dijadikan tempat bergantung kecuali Dia, tidak boleh menyembelih kurban atau bernadzar kecuali untukNya, dan tidak boleh mengarahkan seluruh ibadah kecuali untukNya dan karenaNya semata.

Jadi, tauhid rububiyah adalah bukti wajibnya tauhid uluhiyah . Karena itu seringkali Allah membantah orang yang mengingkari tauhid uluhiyah dengan tauhid rububiyah yang mereka akui dan yakini. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

"Artinya : Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui."
[Al-Baqarah : 21-22]

Allah memerintahkan mereka bertauhid uluhiyah, yaitu menyembahNya dan beribadah kepadaNya. Dia menunjukkan dalil kepada mereka dengan tauhid rububiyah, yaitu penciptaanNya terhadap manusia dari yang pertama hingga yang terakhir, penciptaan langit dan bumi serta seisinya, penurunan hujan, penumbuhan tumbuh-tumbuhan, pengeluaran buah-buahan yang menjadi rizki bagi para hamba. Maka sangat tidak pantas bagi mereka jika menyekutukan Allah dengan yang lainNya; dari benda-benda atau pun orang-orang yang mereka sendiri mengetahui bahwa ia tidak bisa berbuat sesuatu pun dari hal-hal tersebut di atas dan lainnya.

Maka jalan fitri untuk menetapkan tauhid uluhiyah adalah berdasarkan tauhid rububiyah. Karena manusia pertama kalinya sangat bergantung kepada asal kejadiannya, sumber kemanfaatan dan kemadharatannya. Setelah itu berpindah kepada cara-cara ber-taqarrub kepadaNya, cara-cara yang bisa membuat ridhaNya dan yang menguatkan hubungan antara dirinya dengan Tuhannya. Maka tauhid rububiyah adalah pintu gerbang dari tauhid uluhiyah. Karena itu Allah ber-hujjah atas orang-orang musyrik dengan cara ini. Dia juga memerintahkan RasulNya untuk ber-hujjah atas mereka seperti itu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Artinya : Katakanlah: 'Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?' Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?" Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya `Arsy yang besar?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?" Katakanlah: "Siapakah yang di tanganNya berada keku-asaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)Nya, jika kamu mengeta-hui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?" [Al-Mu'minun : 84-89]

"Artinya : (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; ..." [Al-An'am : 102]

Dia berdalil dengan tauhid rububiyah-Nya atas hakNya untuk disembah. Tauhid uluhiyah inilah yang menjadi tujuan dari pencipta-an manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu." [Adz-Dzariyat : 56]

Arti " Ya'buduun " adalah mentauhidkanKu dalam ibadah. Seorang hamba tidaklah menjadi muwahhid hanya dengan mengakui tauhid rububiyah semata, tetapi ia harus mengakui tauhid uluhiyah serta mengamalkannya. Kalau tidak, maka sesungguhnya orang musyrik pun mengakui tauhid rububiyah, tetapi hal ini tidak membuat mereka masuk dalam Islam, bahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memerangi mereka. Padahal mereka mengakui bahwa Allah-lah Sang Pencipta, Pemberi rizki, Yang menghidupkan dan Yang mematikan. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

"Artinya : Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: 'Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: 'Allah', ..." [Az-Zukhruf : 87]
"Artinya : Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka: 'Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?', niscaya mereka akan menjawab: 'Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Ma-ha Mengetahui'." [Az-Zukhruf : 9]

"Artinya : Katakanlah, 'Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?' Maka mereka akan menjawab: "Allah". [Yunus : 31]

Hal semacam ini banyak sekali dikemukakan dalam Al-Qur'an. Maka barangsiapa mengira bahwa tauhid itu hanya meyakini wujud Allah, atau meyakini bahwa Allah adalah Al-Khaliq yang mengatur alam, maka sesungguhnya orang tersebut belumlah mengetahui hakikat tauhid yang dibawa oleh para rasul. Karena sesungguhnya ia hanya mengakui sesuatu yang diharuskan, dan meninggalkan sesuatu yang mengharuskan; atau berhenti hanya sampai pada dalil tetapi ia meninggalkan isi dan inti dari dalil tersebut.

Di antara kekhususan ilahiyah adalah kesempurnaanNya yang mutlak dalam segala segi, tidak ada cela atau kekurangan sedikit pun. Ini mengharuskan semua ibadah mesti tertuju kepadaNya; pengagungan, penghormatan, rasa takut, do'a, pengharapan, taubat, tawakkal, minta pertolongan dan penghambaan dengan rasa cinta yang paling dalam, semua itu wajib secara akal, syara' dan fitrah agar ditujukan khusus kepada Allah semata. Juga secara akal, syara' dan fitrah, tidak mungkin hal itu boleh ditujukan kepada selainNya.

Tauhid Mulkiyah : Yaitu mentauhidkan Allah dalam mulkiyahnya bermakna kita mengesakan Allah terhadap pemilikan, pemerintahan dan penguasaanNya terhadap alam ini. Dialah Pemimpin, Pembuat hukum dan Pemerintah kepada alam ini. Hanya landasan kepemimpinan yang dituntut oleh Allah saja yang menjadi ikutan kita. Hanya hukuman yang diturunkan oleh Allah saja menjadi pakaian kita dan hanya perintah dari Allah saja menjadi junjungan kita.

Katakanlah (wahai Muhammad) : “Wahai Tuhan yang mempunyai kuasa pemerintahan, Engkaulah yang memberi kuasa pemerintahan kepada siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkaulah yang mencabut kuasa pemerintahan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah juga yang memuliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkaulah yang menghina siapa yang Engkau kehendaki. Dalam kekuasaan Engkaulah saja adanya segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[Ali Imran : 26]

"Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" [Al Maidah : 50]

Tauhid Mulkiyah menuntuk adanya ke-wala-an secara totalitas kepada Allah, Rasul dan Amirul Mukmin (selama tidak bermaksiat kepada Allah SWT)

Pemimpin (wali)
Wali adalah sebahagian dari sifat-sifat mulkiyatullah. Ia membawa arti sifat penguasaan iaitu sebagai pelindung, penolong dan pemelihara.

"Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan kitab (Al-Qur’an, dan Dia lah jua yang menolong dan memelihara orang-orang yang berbuat kebaikan." [Al A'raaf : 50]

Pembuat Hukum
Hakiman atau pembuat hukum juga adalah sebahagian dari sifat mulkiyatullah. Ia mesti diikhtiraf oleh manusia dan tunduk hanya kepada hukum-hukum yang telah diturunkan olehNya saja karena hak mencipta hukum itu hanya terhadap kepada Allah semata-mata.

"Apa yang kamu sembah, yang lain dari Allah, hanyalah nama-nama yang kamu menamakannya, kamu dan datuk nenek kamu, Allah tidak pernah menurunkan sembarang bukti yang membenarkannya. Sebenarnya hukum (yang menentukan amal ibadat) hanyalah bagi Allah. Ia memerintahkan supaya kamu jangan menyembah melainkan Dia. Yang demikian itulah agama yang betul, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." [Yusuf : 50]

Pemerintah
pemerintah satu lagi sifat mulkiyatullah yang perlu diketahui oleh setiap muslim. Allah memiliki Arasy dan memerintah seluruh mahluk ciptaannya ini dengan ketentuan daripadanya. Dia yang menciptakan dan Dia yang mengarahkan menurut apa yang dikehendakiNya.

"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa lalu. Ia bersemayam di atas Arasy. Ia melindungi malam dengan siang yang mengiringinya dengan deras (silih berganti) dan (Ia pula yang menciptakan) matahari dan bulan serta bintang-bintang, (semuanya) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, kepada Allah jualah tertentu urusan menciptakan (sekalian mahluk) dan urusan pemerintahan. Maha Suci Allah yang mencipta dan mentadbirkan sekalian alam." [Al A'raaf : 50]



menghentikan gerak laju dien Allah dalam kehidupan ini.”

Kata-kata as-syahid sudah tentunya bukan datang dari teori atau falsafah yang dipelajari dari mana-mana universitas atau pondok tetapi hasil pengalaman dan pengamalan beliau di medan jihad. Beliau terkenal dengan pengorbanannya di bumi Afghanistan menentang penjajahan Russia bersama-sama pejuang Mujahideen. Walaupun beliau mempunyai PhD dan pernah menjadi pensyarah, beliau meninggalkan segala-galanya untuk menyahut seruan Allah dan syurga yang menanti. Benarlah pendapat Sa’id Hawwa, jika ada rukun Islam keenam, jihad adalah yang paling layak menduduki tempat itu. Mungkin inilah yang difahami oleh as-syahid Abdullah Azzam.

Namun, hari ini kita lihat ramai pemuda-pemudi sudah tidak menghiraukan sama ada Islam dijadikan teras hidup atau sekadar hiasan di kad pengenalan diri. Jihad ditinggalkan, dunia dikejar. Apakah yang mereka tidak faham mengenai jihad? Ke mana hilangnya semangat jihad dalam diri pemuda dan pemudi Islam?

Jihad tidak boleh dipandang dalam skop yang kecil, malah perlu difahami bahawa terdapat banyak ruang untuk berjihad pada zaman serba moden ini. Jihad dengan tulisan, jihad mendidik anak-anak, jihad membina empayar perniagaan Islam dan banyak lagi. Jihad boleh menjelma dalam pelbagai sudut kehidupan asalkan kita mau dan tahu bagaimana.

Jihad perlukan perancangan yang rapi, kerjasama yang ampuh, persefahaman yang jitu dan istiqomah dalam setiap gerak kerja. Jika jihad hanya bertakhta di hati tetapi anggota tidak pernah mengamalkan jihad, kita masih jauh dari matlamat. Oleh itu, umat Islam, khususnya pemuda dan pemudi, wajar menanamkan cita-cita untuk berjihad agar gerakan dien ini tidak berhenti.




Sabarlah wahai kawanku hadapi hidup ini
telah menjadi sifat dari dunia terkadang senang bahagia
terkadang sedih menderita
Sabarlah wahai kawanku
terima kenyataan
semua telah menjadi
ketetapan Ilahi
Ridha ataupun tidak
semua telah berlaku
sabarlah menerimanya
Reff:
Ketenangan dan kebahagiaan
hanya ada pada sisi-Nya
maka janganlah kau mencarinya
pada selain-Nya
o… dibalik semua
kejadian yang kau alami
pasti akan ada hikmahnya
yang terbaik yang Ia berikan
untuk kita semua
yakinilah …..

Rabu, 23 Juni 2010

sejarah 25 nabi dan rasul

NABI ADAM A.S

Dikatakan hidup lebih kurang 930 tahun merupakan manusia pertama yang bergelar khalifah Allah s.w.t dimuliakan dan ditinggikan darjatnya menjadi nabi yang pertama. Baginda diutuskan kepada anak cucunya agar menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Maka diantara mereka ada yang taat dan ada pula yang membangkang.




NABI IDRIS A.S

Merupakan keturunan Nabi Sits as. Diutus oleh Allah kepada anak cucu Qabil agar bertaubat dan menyembah Allah SWT, namun mereka terus menerus membangkang perintah Allah s.w.t




NABI NUH A.S

Merupakan keturunan Nabi Idris as. yang diutus Allah kepada kaum kafir. Baginda menyeru supaya semua manusia menyembah Allah, tetapi ajakan Nabi Nuh ditolak, akhirnya orang-orang yang ingkar atau kafir itu tenggelam dalam banjir yang besar.




NABI HUD A.S

Adalah keturunan Yafit bin Nuh, bertempat tinggal di Hadharal Maut Utara. Baginda diutus Allah kepada kaum Aad kerana bangsa itu menyembah patung. Kemudian Nabi Nuh menyuruh mereka supaya menyembah Allah, tetapi mereka ingkar, akhirnya mereka menerima seksaan dengan ditimpa badai dan udara yang sangat dingin selama tujuh hari lapan malam.




NABI SALLEH A.S

Merupakan keturunan Sam bin Nuh yang diutuskan Allah kepada bangsa Tsamud disebelah selatan Palastin. Kebudayaan mereka sudah tinggi tetapi mereka menyembah dewa dan patung, kemudian Nabi Saleh menyuruh kepada mereka agar menyembah Allah, sebahagian besar bangsa Tsamud menolak untuk memeluk agama Allah. Mereka ingkar kepada larangan Nabi Saleh. Pada hari pertama muka mereka berwajah kuning, hari kedua menjadi merah,hari ketiga menjadi hitam, akhirnya mereka disambar petir.





NABI IBRAHIM A.S

Juga keturunan Sam bin Nuh yang diutuskan Allah kepada kaum Namrud di negeri Babilon lebih kurang 4000 tahun sebelum Masehi. Kaum Namrud menyembah berhala bahkan akhirnya Namrud menganggap dirinya sebagai Tuhan. Nabi Ibrahim juga menyerukan ajaran tauhid atau Islam kepada mereka namun mereka tetap ingkar, akhirnya Allah mendatangkan kepada mereka tentera nyamuk sebagai balasan, maka musnahlah kaum yang ingkar. Begitu halnya dengan





NABI LUTH A.S

Adalah bersaudara dengan Nabi Ibrahim yang diutuskan kepada kaumnya di negeri Sadum, supaya kaumnya menyembah Allah SWT, namun mereka ingkar. Allah SWT membalas keingkaran mereka dengan dibalik bumi Sadum sehingga musnah negeri tersebut.





NABI ISMAIL A.S

Adalah anak Nabi Ibrahim melalui perkahwinannya dengan Siti Hajar. Baginda diutus kepada bangsa Arab di negeri Yaman, kerana mereka belum kenal dengan agama tauhid atau Islam. Mereka juga diperintahkan supaya berpuasa, membayar zakat dan menunaikan haji. Baginda mempunyai 12 orang anak lelaki yang seluruhnya disebut dengan Bani Ismail atau Adnanniyun. Dari keturunan inilah lahirnya suku Quraisy yang melahirkan Nabi Muhammad SAW.





NABI ISHAK A.S

Adalah anak kandung Nabi Ibrahim melalui perkahwinan dengan Siti Sarah. Baginda diutus oleh Allah di negeri Kan'an untuk menyembah Allah, mengajarkan tauhid, menyuruh membayar zakat, berpuasa dan menunaikan haji. Nabi Ishaq berkahwin dengan Rifka dan mendapat anak kembar iaitu ish dan Ya'kub. Nabi Ishaq wafat dalam usia 170 tahun dan dimakamkan di Baitul Maqdis daerah Palastin.





NABI YAAKUB A.S

Diutus oleh Allah SWT di negeri Kan'an kerana penduduknya telah ramai menyembah berhala. Nabi Ya'kub mengajar kaumnya supaya menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Baginda wafat dalam usia 148 tahun dan beliau mempunyai 12 orang anak lelaki.





NABI YUSSUF A.S

Anak Nabi Ya'kub as yang diutus sebagai nabi kepada bangsa Mesir untuk mengajarkan agama tauhid iaitu agar menyembah Allah, Tuhan yang Maha Esa. Disamping baginda seorang nabi ia juga seorang raja dengan dasar pemerintahannya adalah Islam. Beliau wafat dalam usia 120 tahun dan dimakamkan ditepi sungai Nil





NABI AYYUB A.S

Anak Amus bin Tarikh bin Rum bin Ish yang diutuskan oleh Allah SWT ke negeri Rom untuk mengajarkan agama tauhid iaitu menyembah Allah SWT. Beliau wafat dalam usia lebih kurang 93 tahun dan dimakamkan di suatu tempat di daerah Itali.





NABI DZULKIFLI A.S

Adalah anak Nabi Ayub as. diutus oleh Allah SWT ke negeri Rom. Disamping beliau seorang nabi juga seorang raja yang tetap mengajarkan agama tauhid iaitu supaya menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Beliau menyeru kepada kaumnya supaya meninggalkan penyembahan berhala dan melaksanakan syariat Islam supaya solat dan membayar zakat. Beliau wafat dalam usia 95 tahun dan dimakamkan di Napoli, daerah Rom Selatan.





NABI SYUAIB A.S

Keturunan Nabi Luth as, diutus oleh Allah ke negeriá Madyan, Palastin Selatan agar mengajar agama tauhid iaitu menyembah Allah SWT. membayar zakat dan berlaku jujur kepada kaumnya. Ramai kaumnya yang tidak beriman, akhirnya ditimpa bencana daripada Allah berupa gempa bumi dan kepingan awan panas daripada langit.





NABI MUSA A.S

Diutus oleh Allah SWT kepada kaumnya Bani Israil supaya menyembah Allah, membayar zakat, berpuasa dan berlaku jujur. Bani Israil ramai yang ingkar sehingga mereka menyembah patung anak sapi yang dipelopori oleh Samiri. Nabi Musa as. mendapat kitab Taurat daripada Allah SWT dan diberi mukjizat.





NABI HARUN A.S

Diutus oleh Allah SWT kepada kaumnya Bani Israil supaya menyembah Allah, membayar zakat, berpuasa dan berlaku jujur. Bani Israil ramai yang ingkar sehingga mereka menyembah patung anak sapi yang dipelopori oleh Samiri. Nabi Musa as. mendapat kitab Taurat daripada Allah SWT dan diberi mukjizat.





NABI DAUD A.S

Dibekalkan oleh Allah dengan kitab Zabur mengajarkan kepada kaumnya agar menyembah Allah dan mengerjakan ibadah puasa. Nabi Daud as. wafat dalam usia lebih kurang 100 tahun, lalu dimakamkan di Palastin.





NABI SULAIMAN A.S

Adalah anak Nabi Daud as. Beliau seorang nabi dan raja. Nabi Sulaiman berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kepadanya kerajaan yang tidak akan diperolehi sesaorang pun sesudahnya. Doa beliau dikabulkan Allah, sehingga beliau dapat menguasai semua makhluk termasuk jin dan haiwan. Nabi Sulaiman mengajak semua kaumnya agar menyembah Allah dan menghindari daripada mensyirikkannya.





NABI ILYAS A.S

Merupakan keturunan Nabi Harun diutus Allah sebagai rasul di negeri Balbik di Lebanon Selatan kerana orang Balbik ramai yang telah menyembah berhala. Patung terbesar sembahan mereka bernama "Ba'al" dibuat dari emas. Nabi Ilyas as. mengajak kaumnya agar menyembah Allah SWT iaitu agama tauhid, namun ramai yang ingkar, sehingga kebanyakan mereka ditimpa musibah gempa yang dahsyat. Nabi Ilyas wafat dan dimakamkan di daerah Lebanon Selatan.





NABI ILYASA A.S

Diutus Allah SWT kepada Bani Israil, agar mengajarkan agama tauhid berdasarkan kitab Taurat dan kitab Zabur. Kerana kederhakaan dan pembangkangan mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya akhirnya orang-orang yahudi dijajah oleh raja dari Babil bernama Nebukad Nezar. Kemudian Nebekud Nezar dikalahkan oleh Cyrus raja dari Persia. Pada tahun 70 Sebelum Masehi raja Rom bernama Titus memasuki Palastiná dan merosak seluruh kota Jerusalam, kecuali Baitul Maqdis. Begitulah bangsa Yahudi mendapat kutukan dan laknat daripada Allah dan Rasul-Nya sehingga bertebaranlah mereka ke seluruh pelosok, dikutuk dan dihina oleh bangsa-bangsa lain di dunia.





NABI YUNUS A.S

Keturunan Nabi Ya'kub as. diutus oleh Allah kepada bangsa Ninawa didaerah Mansul dalam kerajaan Babil. Beliau mengajak kaumnya agar menyembah Allah , namun ajakan beliau ditentang bahkan diejek. Akhirnya Nabi Yunus meninggalkan kaumnya dan berdoa kepada Allah agar diturunkan azab kepada mereka. Ketika tanda-tanda azab akan turun, maka seluruh penduduk mencari nabi Yunus kerana ingin bertaubat, namun nabi Yunus telah meneruskan pelayarannya. Mereka semuanya beriman kepada Allah serta menyesal kerana melawan Rasul Allah. Nabi Yunus diuji Allah ketika berada didalam perut ikan Nun. Setelah kembali ke Ninawa dilihatnya mereka semua telah beriman, maka nabi Yunus meneruskan dakwahnya, sehingga
negeri tersebut menjadi aman dan makmur.





NABI ZAKARIA A.S

Diutus kepada bangsa Yahudi, agar mereka menyembah Allah SWT, berlaku jujur, adil dengan memegang petunjuk yang ada dalam kitab Allah. Kemudian nabi Yahya dibunuh, kepala baginda dipenggal. Begitu juga dengan Nabi Zakaria dibunuh ketika itu juga. Kedua nabi tersebut telah mati syahid. Begitu sombong bangsa Yahudi sehingga hati mereka menjadi tertutup dalam menerima kebenaran. Hanya seksa Allah yang sesuai bagi mereka yang ingkar.





NABI YAHYA A.S

Diutus kepada bangsa Yahudi, agar mereka menyembah Allah SWT, berlaku jujur, adil dengan memegang petunjuk yang ada dalam kitab Allah. Kemudian nabi Yahya dibunuh, kepala baginda dipenggal. Begitu juga dengan Nabi Zakaria dibunuh ketika itu juga. Kedua nabi tersebut telah mati syahid. Begitu sombong bangsa Yahudi sehingga hati mereka menjadi tertutup dalam menerima kebenaran. Hanya seksa Allah yang sesuai bagi mereka yang ingkar.





NABI ISA A.S

Adalah insan yang lahir dari tubuh Maryam tanpa ayah, kemudian diangkat martabatnya menjadi nabi dan Rasul. Sedangkan Hawa dilahirkan dari tubuh Adam tanpa ibu di dalam syuga. Kemudian ditakdirkan oleh Allah SWT menjadi ibu dari seluruh umat manusia. Maka agar tidak keliru dalam beriman atau beriktikad,
Firman Allah SWT maksudnya: "Sesungguhnya perbandingan kejadian Nabi Isa di sisi Allah adalah sama seperti kejadian Nabi Adam, Allah telah menciptakan Adam dari tanah, lalu berfirman kepadanya: 'Jadilah engkau! maka menjadilah ia' ". (Ali Imran:59)
Nabi Isa as. diutus oleh Allah kepada kaumnya sendiri iaitu Bani Israil di daerah Palastin agar tetap taat kepada Allah SWT. Belaiu diberi kitab Injil yang melengkapi kitab Taurat dan Zabur. Segala firman Allah yang diwahyukan kepada beliau ditulis oleh pengikut-pengikutnya dengan tulisan Ibrani (Hebrew bahasa Ibrani Yahudi).
Dapatkah kita menemukan kembali kitab Injil peninggalan Nabi Isa as. itu? Untuk meyakinkan diri kita mari kita perhatikan ayat-ayat Allah dibawah ini:
Firman Allah SWT maksudnya: "Ia menjawab: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah; Ia telah memberikan kepadaku Kitab Injil dan ia telah menjadikan daku seorang Nabi". (Maryam:30)
Firman Allah SWT maksudnya: "Dan sesungguhnya Allah ialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah kamu akan Dia, inilah jalan yang betul atau lurus". (Maryam:36)
Ayat-ayat diatas membuktikan dengan jelas bahawa Nabi Isa as. Hanyalah seorang nabi dan Rasul bukanlah sebagai anak Tuhan seperti yang didakwakan sesetengah pengikutnya. Kitab Injil yang asal dengan tegas dan jelas menyuruh para pengikutnya agar menyembah Allah semata tidak menyekutukannya dengan yang lain. Namun kebanyakan pengikut nabi Isa telah merubah Kitab Injil yang asli itu menurut selera mereka sendiri, maka lahirlah beratus-ratus kitab Injil bahkan beribu-ribu jumlahnya. Kerana terlalu keras tentangan kaumnya terhadap ajaran tauhid, bahkan beliau diancam akan dibunuh, maka nabi Isa dibawa hijrah oleh bondanya ke negeri Mesir selama 12 tahun. Kemudian berpindah lagi ke negeri Nazarth daerah Palastin. Di negeri ini beliau mulai ada pengikut yang membenarkan ajarannya iaitu Mengesakan Allah SWT. Di antara orang-orang Yahudi tersiar berita nabi Isa yang mempunyai ibu tanpa bapa itu sudah ditangkap oleh Yudas Iskariot, lalu diserahkan kepada penguasa Romawi, kemudian disalib di bukit Golgota. Ada pula yang berkata bukan Isa yang ditangkap tetapi Yudas kerana dia berkhianat. Sebahagian orang meyakinkan diri berkata bahawa bukan Nabi Isa, bukan Yudas tetapi orang lain yang serupa dengan benar dengan beliau. Nabi Isa sendiri selamat dari bencana malapetaka dunia. Sesungguhnyaá Allah telah mengangkatnya ke atas langit.
Memang banyak sekali pendapat manusia bahkan antara satu dengan yang lainnya bertentangan. Maka sebaiknya beriman sesuai dengan ketentuan didalam Al Quran. Firman Allah maksudnya: "Demi sesungguhnya, telah kafirlah orang-orang yang berkata; bahawasanya Allah ialah Al Masih Ibni Maryam. Padahal Al Masih sendiri berkata: "Wahai Bani Israil, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhan kamu, bahawasanya sesiapa yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, maka sesungguhnya Allah haramkan kepadanya syurga dan tempat kembalinya ialah neraka; dan tiadalah seorang penolong pun bagi orang-orang yang berlaku zalim.
Demi sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: Bahawasanya Allah ialah salah satu dari tiga tuhan. Padahal tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Tuhan Yang Maha Esa. Dan jika tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, sudah tentu orang-orang yang kafir dari antara mereka akan dikenakan azab seksa yang tidak terperi sakitnya". (Al Maidah:72-73)




NABI MUHAMMAD S.A.W

Dilahirkan pada tahun 571 Masehi melalui perkahwinan Aminah dengan Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim. Baginda adalah keturunan Nabi Ismail as. bin Nabi Ibrahim as. Nabi Muhammad SAW adalah insan termulia melebihi tingkat dan darjat dari seluruh nabi-nabi dan umat manusia, bahkan seluruh makhluk-makhluk Allah SWT. Sebab itu Rasulullah (Nabi Muhammad SAW) bergelar "Rahmatan Lil Alamin". ertinya "Rahmat bagi seluruh alam".
Rasulullah diberi kitab Al Quran, diutus oleh Allah untuk seluruh bangsa di dunia ini. Seperti nabi-nabiá atau rasul-rasul Allah terdahulu baginda pun mengajar dan menyeru manusia supaya menyembah Allah. Nabi Muhammad SAW adalah penutup dari sekalian nabi dan rasul, jadi agama Allah yang diwahyukan semenjak nabi Adam secara bertahap-tahap lagi teratur dilengkapi dan disempurnakan Allah pada kenabian Muhammad SAW. Sebab itu tidak akan ada lagi nabi dan wahyu sesudah baginda. Bahkan dalam kitab-kitab yang sebelumnya menyatakan tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai rasul yang terakhir. Dalam hal ini Nabi Isa as. sendiri menjelaskan kepada kaumnya tentang akan munculnya seorang nabi terakhir sesudahnya. Di dalam Al Quran dijelaskan ungkapan Nabi Isa as tersebut sebagai berikut.
Firman Allah SWT maksudnya: "Dan (ingatlah juga peristiwa) ketika nabi Isa Ibni Maryam berkata: Wahai Bani Israil sesungguhnya aku ini pesuruh Allah kepada kamu, mengesahkan kebenaran Kitab yang diturunkan sebelumku, iaitu Kitab taurat dan memberikan berita gembira dengan kedatangan seorang Rasul yang akan datang kemudian daripadaku bernama Ahmad. Maka tatkala ia datang kepada mereka membawa keterangan-keterangan yang jelas nyata, mereka berkata: ini ialah sihir yang jelas nyata". (As Saaf:6)
Firman Allah SWT lagi maksudnya: "Bukanlah Nabi Muhammad itu (dengan sebab ada anak angkatnya) menjadi bapa yang sebenar bagi seseorang dari orang lelaki kamu, tetapi ia adalah Rasul Allah dan kesudahan segala Nabi-nabi. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu". (Al Ahzab:40)
Ini bermakna syariat Muhammad SAW adalah penyudah atau pelengkap atau 'Full Release Version' dalam menyempurnakan segala syariat nabi-nabi terdahulu dan sesuai menurut keperluan dan keadaan atau suasana manusia yang hidup di akhir zaman hinggalah ke hari Kiamat (D'day). Berdasarkan keterangan ini jelas menunjukan agama para rasul terdahulu adalah Islam kerana mereka menyeru manusia ke arah ketundukkan dan kepatuhan kepada segala yang diperintahkan oleh Allah SWT, sebagaimana juga nabi Muhammad SAW diperintahkan menyeru manusia ke arah
ketundukan dan kepatuhan kepada segala yang diperintahkan oleh Allah SWT.

Sejarah Hidup Muhammad

KATA PERKENALAN


PRAKATA

Lingkungan kekuasaan Islam yang pertama -xli; Islam dan Nasrani - xliii; Kaum Muslimin dan Isa - xliii; Orang-orang Kristen yang fanatik dan Muhammad - xlv; Dasar-dasar yang sederhana dalam kedua agama - xlvi; Perbedaan Tauhid dan Trinitas -xlvii; Kaum Nasrani mengajak Nabi berdebat - xlviii; Masalah penyaliban Almasih - li; Rumawi dan kaum Muslimin - lii; Penulis-penulis Kristen dan Muhammad - lii; Sebab permusuhan Islam-Kristen - lv; Kristen tidak sesuai dengan watak Barat - lvi; Penjajahan dan propaganda anti Islam - lviii; Islam dan apa yang terjadi dengan umat Islam -lviii; Sikap jumud di kalangan pemuda - lix; Ilmu dan literatur Barat - lx; Usaha-usaha modernisasi dunia Islam - lxi; Misi penginjil dan golongan yang berpikiran beku - lxii; Terpikir akan menulis buku ini - lxiii; Qur'an sumber yang paling otentik - lxiii; Konsultasi yang tepat - lxiv; Dalam batas-batas biografi, tidak lebih - lxvi; Penyelidikan berguna bagi seluruh umat manusia - lxviii.
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4, Bagian 5, Bagian 6.

PENGANTAR CETAKAN KEDUA

Pembela-pembela Orientalis - lxxiv; Sebab-sebab kesalahan Orientalis - lxxvi; Buku biografi penulis-penulis Islam sebagai pegangan - lxxvi; Orientalis dan ketentuan-ketentuan agama - lxxviii; Qur'an tidak diubah-ubah - lxxviii; Pendapat Muir - lxxx; Penulisan Qur'an pada zaman Nabi - lxxxi; Bila berselisih kembali kepada Nabi - lxxxii; Pengumpulan Qur'an langkah pertama - lxxxiii; Mushaf Usman - lxxxiv; Persatuan Islam zaman Usman - lxxxv; Mushaf Usman cermat dan lengkap - lxxxvi; Cara yang sebenarnya dalam mengadakan penyelidikan - xc; Fitnah sekitar ayan - xci; Kembali kepada ilmu pengetahuan - xcii; Kadang ilmu yang tidak cukup - xciii; Menyerang Muhammad karena gagal menyerang ajarannya - xcv; Pertimbangan mereka yang aktif dalam soal-soal Islam - xcvii; Selawat kepada Nabi - xcviii; Menangkis kecaman - c; Buku-buku sejarah dan buku-buku hadis - c; Kontradiksi - ci; Faktor waktu, ketika cerita itu ditulis - ciii; Pengaruh pertentangan politik dalam dunia Islam - civ; Penghimpunan hadis - civ; Kriterium yang sebenarnya tentang Hadis - cv; Penghimpunan hadis pada masa Ma'mun - cvii; Cerita-cerita tidak masuk akal dan tidak ilmiah - cx; Qur'an dan mujizat - cx; Mujizat terbesar - cxi; Iman menurut pemuka-pemuka Islam - cxiii; Orang-orang mukmin pada masa Nabi - cxiii; Gharaniq dan Tabuk - cxiv; Metoda saya dalam penyelidikan ini - cxvi; Penyelidikan-penyelidikan Orientalis - cxviii; Kaum Muslimin dan penyelidikan - cxix.

PENGANTAR CETAKAN KETIGA
I. ARAB PRA-ISLAM

Sumber peradaban pertama - 1; Laut Tengah dan Laut Merah - 2; Agama-agama Kristen dan Majusi - 3; Bizantium pewaris Rumawi - 4; Sekta-sekta Kristen dan pertentangannya - 4; Majusi Persia di Jazirah Arab - 6; Antara dua kekuatan - 7; Letak geografis Semenanjung Arab - 7; Tidak dikenal, selain Yaman - 8; Raja sahara - 8; Lalu lintas kafilah 9; Kekuatan Persia di Yaman - 9; Yaman dan peradabannya - 10; Judaisma dan Kristen di Yaman -11; Sebabnya Jazirah bertahan pada paganisma 18.
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4

II. MEKAH KA'BAH DAN QURAISY

Letak Mekah - 24; Ibrahim dan Ismail - 24; Kisah penyembelihan dan penebusan - 26; Zamzam - 29; Perkawinan Ismail dengan Jurhum - 29; Pembangunan Ka'bah - 32; Mekah di bawah Jurhum - 35; Qushayy dan anak-anaknya - 38; Mekah di tangan Qushayy - 38; Hasyim dan Abd'l-Muttalib - 39; Tugas-tugas duniawi dan agama di Mekah - 39; Berziarah ke Mekah - 42; Abdullah bin Abd'l-Muttalib - 43; Kisah penebusannya - 43; Kisah Abraha dan gajah - 45.
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4

III. MUHAMMAD: DARI KELAHIRAN SAMPAI PERKAWINANNYA

Perkawinan Abdullah dengan Aminah - 52; Abdullah wafat - 53; Muhammad lahir - 53; Disusukan oleh Keluarga Sa'd - 56; Kisah dua malaikat dan pembedahan dada - 57; Lima tahun selama tinggal di pedalaman - 60 ; Di bawah asuhan Abd'l-Muttalib - 60; Aminah wafat - 61; Abd'l-Muttalib wafat - 62; Di bawah asuhan Abu Talib - 63; Pergi ke Suria dalam usia duabelas tahun - 63; Perang Fijar - 65; Menggembala kambing - 68; Ke Suria membawa dagangan Khadijah -71; Perkawinannya dengan Khadijah- 73
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3

IV. DARI PERKAWINAN SAMPAI MASA KERASULANNYA

Perawakan dan sifat-sifat Muhammad - 75; Penduduk Mekah membangun Ka'bah - 77; Putusan Muhammad tentang Hajar Aswad - 78; Pemikir-pemikir Quraisy dan Paganisma - 80; Putera-puteri Muhammad - 81; Kematian putera-puterinya - 82; Perkawinan puteri-puterinya - 83; Kecenderungan Muhammad menyendiri - 85; Menjauhi dosa ke Gua Hira - 86; Mimpi Hakiki - 88; Wahyu pertama - 89.
Bagian 1, Bagian 2

V. DARI MASA KERASULAN SAMPAI ISLAMNYA UMAR

Percakapan Khadijah dengan Waraga b. Naufal -95; Wahyu terhenti - 97; Islamnya Abu Bakr - 100; Kaum Muslimin yang mula-mula - 101; Ajakan Muhammad kepada keluarganya - 102; Quraisy menghasut penyair-penyairnya terhadap Muhammad - 105; Muhammad menista dewa-dewa Quraisy - 107; Utusan Quraisy kepada Abu Talib - 109; Kedudukan Muhammad terhadap pamannya - Quraisy menyiksa kaum Muslimin - 110; Kaum Muslimin hijrah ke Abisinia - 118; Islamnya Umar - 125.
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4

VI. CERITA GHARANIQ

Cerita ini biasanya digunakan oleh ahli-ahli non-Islam untuk mengatakan bahwa Al-Qur'an pernah tercemari oleh ayat-ayat setan. Haekal menjelaskan secara bagus didalam argumentasinya:
Kembalinya mereka yang hijrah ke Abisinia - Gharaniq yang luhur - Orientalis-orientalis bertahan pada cerita ini - Pegangan mereka dalam hal ini - Lemahnya pegangan tersebut - Cerita yang nyata-nyata dusta ini dibantah oleh penyelidikan ilmiah

VlI. PERBUATAN-PERBUATAN QURAISY YANG KEJI

Umar mengumumkan keislamanannya dan Muslimin beribadat di Ka'bah - 139; Piagam pemboikotan - 139; Upaya-upaya Quraisy memerangi Muhammad - 140; Alat propaganda - 140; Kefasihan yang mempesonakan - 142; Jabr orang Nasrani - 143; Tufail ad-Adausi - 144; Delegasi Nasrani - 145; Terpengaruhnya Quraisy pada ajakan yang baru - 146; Kekuatiran-kekuatiran Quraisy: persaingan - 149; Kehilangan kedudukan di Mekah - 150; Hari kebangkitan - 151; Beberapa perbandingan - 156.
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3

VIII. DARI PELANGGARAN PIAGAM SAMPAI KEPADA ISRA'

Muslimin lari dari Mekah ke celah-celah gunung - 159; Tidak bergaul dengan orang kecuali dalam bulan-bulan suci - 159; Zuhair dan kawan-kawannya membatalkan piagam - 160; Abu Talib dan Khadijah wafat - 163; Gangguan Quraisy kepada Muhammad - 165; Kepergian Muhammad ke Ta'if dan penolakan Thaqif - 166; Menikah dengan Aisyah puteri Abu Bakr dan janda Sauda - 169; Isra' dan Mi'raj - 169.
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3

IX. IKRAR 'AQABA

Kabilah-kabilah menolak Muhammad secara kasar - 181; Tanda kemenangan dari arah Yathrib - 182; Hubungan Yahudi dengan Aus dan Khazraj - 182; Beberapa orang Yathrib masuk Islam - 184; Perang Bu'ath - 185; Ikrar 'Aqaba yang pertama - 187; Mush'ab b. 'Umair - 188; Kembali ke Mekah sesudah setahun - 188; Orang-orang Islam dari Yathrib - 184; Ikrar 'Aqaba yang kedua - 190; Beritanya di kalangan Quraisy - 193; Muhammad mengijinkan Muslimin Mekah hijrah ke Yathrib - 195 ; Komplotan Quraisy mau membunuh Muhammad - 196.
Bagian 1, Bagian 2

X. HIJRAH

Perintah hijrah - 199; Ali di tempat tidur Nabi - 200; Di gua Thaur - 200; Berangkat ke Yathrib - 203; Cerita Suraqa b. Ju'syum - 204; Muslimin Medinah menantikan kedatangan Rasul - 207; Islam di Yathrib - 208; Muhammad memasuki Medinah - 211.
Bagian 1, Bagian 2

XI. TAHUN PERTAMA DI YATHRIB

Yathrib menyambut Muhajir Besar - 213; Pembinaan mesjid dan tempat tinggal Nabi - 214; Kebebasan beragama bagi seluruh penduduk Yathrib - 215; Orang-orang Yahudi Medinah - Muhammad mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan Anshar - 218; Perjanjiannya dengan Yahudi menetapkan kebebasan beragama - 221; Perkawinan Muhammad dengan Aisyah - 225; Zakat dan Puasa - 226; Azan sembahyang - 226; Teladan dan ajaran-ajaran Muhammad - 228; Kuatnya agama baru dan takutnya pihak Yahudi - 233; Kiblat dari al-Majid'l-Aqsha dialihkan. ke al-Masjid'l Haram - 238; Delegasi Nasrani Najran ke Medinah - 239; Pertemuan tiga agama di Yathrib - 240; Kaum Muslimin mempertimbangkan kedudukannya terhadap Quraisy - 242.
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4

XII. SATUAN-SATUAN DAN BENTROKAN-BENTROKAN PERTAMA

Politik Muslimin di Medinah dan satuan-satuan yang pertama - 245; Nabi berangkat sendiri - 246; Pendapat ahli-ahli sejarah tentang ekspedisi pertama - 247; Pendapat kami tentang satuan-satuan ini - 248; Menyudutkan perdagangan Quraisy - 248; Anshar dan perang Agresi - 250; Watak penduduk Medinah - 251; Menakut-nakuti Yahudi - 252; Intrik-intrik Yahudi - 252; Islam dan Perang - 253; Orang-orang suci dalam Islam dan Kristen - 260; Islam agama kodrat - 261.
Bagian 1, Bagian 2

XIII. PERANG BADR

Keberangkatan Abu Sufyan ke Syam - 262; Usaha Muslimin memotong jalan - 263; Berangkat dengan sukses - 269; Perdagangan Abu Sufyan selamat - 269; Quraisy dan Muslimin ragu-ragu akan berperang - 270; Ditunggu kembalinya - 271; Quraisy mengetahui persiapan Muslimin - 273; Mereka berangkat ke Badr - 271; Posisi kedua belah pihak di Badr - 273; Doa Muhammad 275; Hilangnya keraguan - 277; Semangat dan kemenangan Muslimin - 284
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4

XIV. ANTARA BADR DAN UHUD

Muslimin dan Yahudi - 297; Perang Qainuqa' - 300; Yahudi keluar dari Medinah - 301; Quraisy bergerak - 303; Ekspedisi Sawiq - 303; Kabilah-kabilah bergerak lalu melarikan diri - 305; Hancurnya Safwan b. Umayya - 308.
Bagian 1, Bagian 2

XV. PERANG UHUD

Persiapan Quraisy di Mekah - 311; Berangkat perang - 311; Bagaimana Muhammad mengetahui - 312; Muslimin bermusyawarah: bertahan di Medinah atau menyongsong musuh di luar - 314; Kalah dan menang - Nabi berangkat dari Medinah - 317; Berhadapan dengan lawan - 318; Abu Sufyan dan Quraisy kembali ke Mekah - 334.
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3

XVI. PENGARUH UHUD

Politik Muhammad sesudah Uhud - 335; Pasukan Abu Salama - 336; Pasukan Abdullah b. 'Unais - 337; Peristiwa ar-Raji' (tahun 625) - 337; Zaid b. Khubaib dibunuh - 339; Orientalis diam saja - 340; Orang-orang Yahudi dan orang-orang Munafik di Medinah - 342; Yahudi berkomplot terhadap Muhammad - 343; Abdullah b. Ubayy membakar semangat orang-orang Yahudi - 344; Banu Nadzir dikepung - 345; Exodus - 346; Sekretaris Nabi - 348; Badr terakhir - 349; Ekspedisi Dhat'r-Riqa' - 350; Ekspedisi Duma'l-Jandal - 351;
Bagian 1, Bagian 2

XVII . ISTERI-ISTERI NABI

Haekal mengulas isteri-isteri Nabi Muhammad saw., terutama kepada Zainab, sebagai jawaban dari tuduhan kaum orientalis mengenai perkawinan nabi dengan Zainab.
Teriakan Orientalis tentang Zainab bt. Jahsy - Zainab menurut gambaran kaum Orientalis - Orang-orang besar tidak tunduk kepada undang-undang - Penggambaran Orientalis yang keliru - Sampai usia 50 tahun hanya beristerikan Khadijah - Hanya Khadijah yang membawa keturunan - Perkawinan Sauda bt. Zam'a - Penelitian sejarah dan kesimpulannya Cerita Zainab bt. Jahsy - Kekeluargaan Muhammad dengan Zainab - Melamarnya untuk Zaid dan penolakan Zainab - Terpaksa menerima - Zaid mengadukan Zainab dan perceraian - Hukum pengaduan dalam Islam - Bagaimana Muhammad kawin dengan Zainab - Bagaimana pendapat kaum Orientalis tentang cerita Zainab bt. Jahsy - Muhammad menjunjung tinggi kedudukan wanita

XVIII. PERANG KHANDAQ BANU QURAIZA

Naluri orang-orang Arab dan kewaspadaan Muhammad - 370; Permusuhan Yahudi yang sengit - 371; Utusan Yahudi kepada Quraisy - 372; Yahudi lebih mengutamakan paganisma daripada Islam - 372; Pendapat seorang Yahudi - 373; Yahudi menghasut orang Arab - 373; - Muslimin gentar - 374; Menggali parit sekitar Medinah - 375; Quraisy terkejut melihat parit - 377; Musim dingin yang luar biasa - 377; Quraiza melanggar perjanjian - 380; Utusan Muhammad kepada Quraiza - 380; Yang menyerbu parit - 383; Muslimin dianggap enteng oleh Quraiza - 384; Intrik Nuiaim di kalangan Ahzab dan Quraiza - 384; Angin topan menghancurkan perkemahan Ahzab - 386; Ahzab berangkat pulang - 386; Perang Quraiza - 387; Keputusan Sa'd b. Mu'adh - 390; Keuletan orang-orang Yahudi dalam perang - 391; Harta benda Banu Quraiza - 393.
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3

XIX. DARI DUA PEPERANGAN KE HUDAIBIYA

Penyusunan masyarakat Arab - 395; Affair percintaan dan semangat perang - 397; Wanita, di negeri Arab dan di Eropa masa itu - 398; Wanita dalam undang-undang Rumawi - 399; Muhammad dan reformasi sosial - 400; Islam melarang mempertontonkan diri - 401; Rumah tangga Nabi - 404; Persiapan kehidupan sosial untuk masyarakat Islam - 405; Ekspedisi Banu Lihyan - 406; Pembersihan Banu Qarad - 407; Ekspedisi menghadapi Banu'l-Mushtaliq - 408; Fitnah Abdullah b. Ubayy - 409; Kedengkian Ibn Ubayy kepada Nabi - 411; Perjuangan batin yang berat - 411; Nabi memaafkan Ibn Ubayy - 412; Tertinggal tak terasa - 413; Juairia bt. al-Harith - 415; Aisyah jatuh sakit - 417; Muhammad minta pendapat Usman dan Ali - 419; Muhammad menemui Aisyah - 420; Wahyu membebaskan Aisyah - 421; Maaf yang sungguh indah - 423.
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3

XX. PERJANJIAN HUDAIBIYA

Setelah enam tahun di Medinah - 424; Muslimin dirintangi ke Mesjid Suci - 424; Muslimin mengumumkan naik haji - 427; Dua perkemahan bertemu - 429; Muhammad memelihara perdamaian - 431; Utusan Quraisy kepada Muhammad - 433; Perutusan 'Urwa ibn Mas'ud - 434; Utusan Muhammad kepada Quraisy - 435; Usman b'Affan diutus - 436; Ikrar Ridzwan - 437; Perutusan Quraisy kepada Muhammad - 438; Perundingan kedua belah pihak - 440; Abu Bakr dan Umar - 441; Perjanjian Hudaibiya (Maret 628) - 441; Perjanjian Hudaibiya mulai berlaku - 442; Hudaibiya: suatu kemenangan yang nyata - 444; Cerita Abu Bashir - 445; Wanita-wanita Muslihat yang hijrah - 448; Apa yang dilakukan Muhammad - 449.
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3

XXI. KHAIBAR DAN UTUSAN KEPADA RAJA-RAJA

Islam dan reformasi sosial - 451; Kematangan ajaran Islam - 451; Larangan khamr - 452; Kerajaan Rumawi dan Persia - 454; Islam: keseimbangan rohani dan jasmani - 458; Penumpasan terakhir Yahudi seluruh jazirah - 459; Besarnya kekuatan kedua belah pihak - 461; Benteng Khaibar terkepung - 462; Pihak Yahudi mati-matian - 463; Sebabnya Yahudi putus asa - 464; Perdamaian Khaibar - 465; Yahudi Fadak - 466; MenyerahnyaWadi'l-Qura - 466; Perkawinan Shafia dengan Muhammad - 468; Kisra dan surat Nabi - 471; Jawaban Muqauqis - 472; Jawaban Najasyi - 472; Muslimin kembali dari Abisinia - 473; Menantikan Umrah pengganti - 475.
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4

XXII. 'UMRAT'L-QADZA

Muslimin berangkat ke Mekah - 476; Quraisy menyingkir dari Mekah - 477; Muslimin di depan Ka'bah - 477; Bertawaf di Ka'bah - 478; Tiga hari di Mekah - 479; Perkawinan Nabi dengan Maimunah - 480; Muslimin ke Medinah - 481; Islamnya Khalid bin'l-Walid - 482; Islamnya 'Amr bin'l-Ash dan 'Uthman b. Talha - 483.

XXIII. EKSPEDISI MU'TA

Perhatian Muhammad ke Syam - 484; Mengerahkan 3000 orang - 485; Pasukan Rumawi - 486; Dua pasukan bertemu - 487; Zaid b. Haritha sebagai panglima - 487; Ja'far b. Abi Talib - 487; Abdullah b. Rawaha - 487; Tiga orang panglima gugur berturut-turut - Pimpinan di tangan Khalid bin'l-Walid - 489; Siasat Khalid - 490; Muhammad menangisi para Syuhada - 491; Ekspedisi Dhat's-Salasil - 492.

XXIV. PEMBEBASAN MEKAH

Pengaruh Mu'ta - 494; Tersebarnya Islam di sebelah utara - 495; Quraisy melanggar Perjanjian Hudaibiya - 496; Khuza'a meminta bantuan Nabi - 496; Orang bijaksana Quraisy cemas - 497; Abu Sufyan di Medinah - 498; - Kegagalan misi Abu Sufyan - 498; Persiapan Muslimin membebaskan Mekah - 499; Surat Abi Balta'a kepada Quraisy - 499; Perjalanan tentara Muslimin - 501; Banu Hasyim masuk Islam - 502; Abbas b. Abd'l-Muttalib 502; Abu Sufyan mengintai - 503; Pertemuannya dengan Abbas - 503; Abu Sufyan di hadapan Rasul - 504; Persiapan memasuki Mekah - 506; Pembagian pasukan - 508; Memasuki Mekah - 509; Gambar-gambar dalam Ka'bah - 511; Ka'bah dibersihkan dari berhala - 512; Kekuatiran Anshar - 513; Islamnya Penduduk Mekah - 515.
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3

XXV. HUNAIN DAN TA'IF

Malik b. 'Auf menghasut - 520; Muslimin berangkat ke Hunain - 521; Serangan Hawazin dan Thaqif - 521; Muslimin kucar-kacir - Ketabahan hati Muhammad - 522;Muslimin kembali bertempur - 524; Kemenangan Muslimin - 525; Kehancuran total pihak Musyrik - 526; Harga sebuah kemenangan - 527; Ta'if dikepung - 528; Diserang dengan manjaniq - 530; Kebun anggur ditebang dan dibakar - Utusan Hawazin meminta kembali tawanan perangnya - 531; Tawanan Hawazin dikembalikan - 533-534.
Bagian 1, Bagian 2

XXVI. IBRAHIM DAN ISTERI-ISTERI NABI

Kelahiran Ibrahim, putera Nabi dengan Maria dan pertengkaran antara ister-isteri Nabi karena kelahiran Ibrahim tersebut. Cerita ini juga menimbulkan kegairahan mengarang cerita yang tidak-tidak dari kaum orientalis, yang dibalas-balik oleh Haekal secara tepat
Kembali ke Medinah - Kisah Ka'b ibn Zuhair - Utusan kabilah-kabilah kepada Nabi - Zainab wafat - Ibrahim lahir - Isteri-isteri Nabi cemburu - Hafsha dan Aisyah memperlihatkan sikap - Keterangan Umar - Cerita Maghafir - Maria di rumah Hafsha - Selama sebulan Nabi meninggalkan isterinya - Percakapan Umar dengan Nabi - Surat At-Tahrim.

XXVII. TABUK DAN KEMATIAN IBRAHIM

Sejarah peperangan di Tabuk dan kematian putera kesayangan Nabi Muhammad yang bernama Ibrahim
Ketentuan Zakat dan Kharaj - Berita Rumawi bersiap-siap - Seruan Muhammad menghadapi Rumawi - Muslimin menyambut seruan Rasul - Mereka yang tinggal di belakang dan orang-orang Munafik - Muhammad bersikap tegas - Tentara Rumawi - Jalan ke Syam yang panas membakar - Perjanjian dengan Yohanna dan para amir perbatasan - Ibrahim sakit - Muhammad meratapi kematian Ibrahim.

XXVIII. TAHUN PERUTUSAN

Pengaruh Tabuk - 571; Islamnya 'Urwa bin Mas'ud - 572; Perutusan Thaqif - 573; Nabi menolak berhala - 574; Minta dibebaskan dari salat - 575; Lat dibinasakan - 576; Abu Bakr memimpin jemaah haji - 577; Dasar ideal negara yang baru tumbuh - 583; Keputusan yang berlebih-lebihan - 584; Kebebasan berpikir dan peradaban Barat - 585; Bolsjevisma sebagai konsepsi ekonomi - 586; Membungkam kebebasan berpikir yang beralasan - 587; Gambaran kehidupan syirik - 588; Revolusi terhadap syirik dibenarkan - 589; 'Amir bin't-Tufail - 590; Perjuangan dalam Islam dan alasannya - 592
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3

XXIX. IBADAH HAJI PERPISAHAN

Muhammad dan Ahli Kitab - 594; Kedudukannya di kalangan orang-orang Nasrani - 596; Keramahannya terhadap mereka - 599; Islam membedakan paganisma dengan Ahli Kitab - 598; Mengalirnya perutusan - 600; Kesatuan Arab di bawah Islam - 600; Islamnya Ahli Kitab - 601; Perutusan terakhir ke Medinah - 601; Persiapan Nabi naik haji - 601; Perjalanan kaum Muslimin ke Haji - 602; Ihram dan Talbiah - 602; Melepaskan Umrah - 603; Ali kembali dari Yaman - 604; Menjalankan manasik haji - 606; Khotbah 'Arafat - 606; "Hari ini Kusempurnakan agamamu." - 610;
Bagian 1, Bagian 2

XXX. SAKIT DAN WAFATNYA NABI

Menceriterakan sakit dan wafatnya Nabi; termasuk sejarah nabi-nabi palsu diawal sejarah Islam dan penunjukkan Abu Bakr untuk menjadi imam sholat
Sesudah haji perpisahan - 611; Rencana ekspedisi ke Rumawi - 613; Pasukan Usama - 614; Pesan Nabi kepada Usman - 614; Nabi mulai sakit - 615; Kepergiannya ke pekuburan Muslimin -617; Bergurau sekalipun dalam keadaan sakit - 619; Demam keras - 620; Pergi ke mesjid - Mendoakan syuhada Uhud - 620; Pesannya kepada Muhajirin dan Anshar - 621; Menyuruh Abu Bakr memimpin sembahyang - 622; Percakapan dengan Fatimah anaknya - 622; Bermaksud menuliskan wasiat - 623; Tidak mau diobati keluarganya - 624; Kesadaran sebelum wafat - 627; Berpulang ke rahmatullah - 627.

XXXI. PEMAKAMAN RASUL

Berita kematian menggemparkan - 629; Umar tidak percaya Rasul wafat - 629; Kedatangan Abu Bakr - 631; Barangsiapa akan menyembah Muhammad, Muhammad sudah meninggal - 632; Benarkah Muhammad sudah wafat - 632; Abu Bakr membacakan ayat Qur'an - Pendapatnya meyakinkan Muslimin - 632; Pasukan Usama kembali ke Medinah - 633; Sambutan Abu Bakr kepada Anshar - 634; Ikrar Umum - 637; Pidato Khulafa'ur-Rasyidin yang pertama - 637; Di mana Rasul akan dimakamkan? - 638; Nabi dimandikan - 640; Perpisahan dengan jenazah yang suci - 641; Detik-detik yang khidmat dalam sejarah - 641; Keguncangan orang-orang yang lemah iman - 641; Nabi dikebumikan - 642; Aisyah di ruangan sebelah makam - 643; Menyelamatkan pasukan Usama - 643; Para nabi tidak diwariskan - 644; Warisan rohani terbesar - 644.
Bagian 1, Bagian 2

1. KEBUDAYAAN ISLAM SEPERTI DILUKISKAN QUR'AN

Dua kebudayaan: Islam dan Barat - 649; Pertentangan gereja dan negara - 649; Sistem ekonomi dasar kebudayaan Barat - 650; Kisah kebudayaan Barat mencari kebahagiaan umat manusia - 651; Dasar kebudayaan Islam - 652; Dalam Islam tak ada pertentangan agama dengan negara - 654; Dalam segala hal akallah patokan dalam Islam - 655; Kekuatan iman - 657; Iman kepada Allah - 657; Iman dasar Islam - 659; Dengan mencari pertolongan Tuhan sampai kepada alam - 661; Sembahyang - 661; Persamaan di hadapan Tuhan - 663; Puasa bukan suatu tekanan - 665; Zakat - 667; Lembaga zakat - 669; Cinta harta - 670; Ibadah haji - 671; Norma-norma etik dalam Islam - 672; Insan Kamil dalam Qur'an - 673; Qur'an dan budi-pekerti - 675; Sistem moral - 677; Arti larangan minuman keras dan judi - 679; Qur'an dan ilmu pengetahuan - 680; Sistem ekonomi - 680; Larangan riba - 681; Bahaya riba yang lain - 682; Riba dan penjajahan - 683; Sosialisma Islam - 684; Tidak menghapuskan hak milik secara mutlak - 684; Sistem sosialisma yang sudah mantap - 685; Sosialisma dasarnya persaudaraan - 685; Mungkin ada yang menjadi keberatan pihak Barat - 687; Keberatan yang salah - 687; Teladan yang diberikan Muhammad - 688; Ulama yang menyesatkan - 689; Kebudayaan Islam dalam dunia kita sekarang - 690.
Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3, Bagian 4, Bagian 5, Bagian 6

2. ORIENTALIS DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Tantangan pihak Orientalis - 692; Irving dan jabariah - 693; Qur'an dan takdir - 695; Yang sesat merugikan diri sendiri - 703; Contoh dalam kehidupan pribadi - 704; Maut, akhir dan awal hidup - 705; Rasul-rasul Tuhan dari anak negerinya - 708; Pengertian filosofis dalam jabariah Islam - 710; Yang baik dan yang jahat - 713; Pintu taubat - 715; Evolusi rohani dalam kehidupan - 716; Mulanya, adalah kekerasan dan fanatisma - 718; Rasio dan iman tentang mujizat - 720; Harta dan anak-anak keturunan serta perbuatan baik yang kekal - 724; Muslimin berpikir jadi terbalik. Bagaimana? - 725; Pendapat Syaikh Muhammad Abduh - 725; Pandangan Muslimin yang kemudian - 729; Islam-Kristen dan jalan tengah - 730; Barangsiapa menggunakan pedang akan binasa oleh pedang - 731; Islam tidak menggunakan pedang - 731; Sebuah Liga umat Islam - 733; Jiwa perdamaian di dunia - 735; Toleransi yang tinggi dasar perdamaian - 736; Keluhuran hidup Muhammad - 738

Minggu, 20 Juni 2010

Ghibah

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.(QS.Al- Hujurat : 6)






Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Hujurat : 12)






1.) Rasulullah bersabda : Tahukah kalian apakah ghibah itu ? "Mereka menjawab : "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. "Beliau bersabda :"Yaitu engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya." Ditanyakan : "Bagaimana halnya jika apa yang aku katakan itu (memang) terdapat pada saudaraku ? "Beliau menjawab : "Jika apa yang kamu katakan terdapat pada saudaramu, maka engkau telah menggunjingnya (melakukan ghibah) dan jika ia tidak terdapat padanya maka engkau telah berdusta atasnya". (Hadits Riwayat Muslim, 4/2001)


2.) "Artinya : Barangsiapa menolak (ghibah atas) kehormatan saudaranya, niscaya pada hari kiamat Allah akan menolak menghindarkan api Neraka dari wajahnya". (Hadits Riwayat Ahmad, 6/450, shahihul Jami'. 6238)


3). Dari Urwah Bin Zubair radhiyalahu anhu, sesungguhnya Aisyah


radhiyalahu anha, memberitahu kepadanya, dengan mengatakan : ' Ada seorang laki- laki meminta izin untuk bertemu Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, maka Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam berkata : ' Izinkanlah, dia adalah sejelek-jelek kerabat dari keluarga itu atau sejelek-jelek anggota keluarga itu.' Maka tatkala lelaki itu masuk, Nabi pun menyambutnya dengan ramah. (setelah lelaki itu pergi) aku bertanya : 'wahai Rasulullah, engkau baru saja mengomentari lelaki itu, tetapi mengapa pada saat engkau menemuinya justru engkau menyambutnya dengan ramah?' beliau menjawab Wahai Aisyah, sesungguhnya sejelek-jelek manusia adalah orang yang ditinggalkan orang banyak karena takut dengan perkataannya yang keji' (Shahih Bukhari 7/86, shahih Muslim 4/202 dan Fathul Bari 10/471)


kapan gibah diperbolehkan:






" Allah tidak menyukai perkataan buruk (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang- orang yang dianiaya. (QS.An Nisa':148)

Jumat, 18 Juni 2010

kumpulan kata-kata mutiara islam

Bersyukurlah karena kita tidak memiliki semua yang kita inginkan, karena jika iya, apalagi yang hendak kita cari? Bersyukurlah saat kita tidak mengetahui sesuatu, karena itu memberi kita kesempata untuk belajar. Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang kita hadapi, karena selama itulah kita akan tumbuh dewasa. Bersyukurlah atas kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, karena itu memberi motivasi untuk menjadi lebih baik. (Ziyadaturrahmah)
• Jika kau memerlukan nikmat dunia, cukuplah Islam sebagai nikmatmu. Jika kau memerlukan keasyikan, cukuplah taat pada Allah sebagai keasyikanmu. Dan jika kau memerlukan pengajaran, cukuplah maut itu sebagai pengajaran bagimu (Ali ibn Abi Thalib)
• Ukhuwah yang terbina biarlah seperti seutas tasbih. Ada awal, tapi tiada akhir. Dicipat untuk mengingat-Nya dan disusun untuk mengharap ridha-Nya (Tri Looke)
• Wanita shalelah itu perhiasan yang indah, ia lembut tapi tidak lemah, mempesona tapi tetap bersahaja. Ia tahu bagaimana menjaga diri dan keluarga, mengerti bagaimana menjaga akhlak dan kemuliaannya. Ilmunya telah mengangkatnya ke derajat yang lebih dari wanita lain. Mendampinginya merupakan anugerah terindah (Abu Mushab)
• Cukuplah seseorang dikatakan berilmu jika ia takut kepada Allah, dan cukuplah seseorang dikatakan bodoh jika ia bangga dengan amalnya (Arni Wijaya)
• Sebab kegagalan dapat dibagi menjadi dua : orang yang berfikir tapi tidak mau bertindak dan orang yang bertindah tapi tidak pernah berfikir (081387615***)
• Musibah yang diterima dengan sabar – hanya mengharap – ridha Allah semata, adalah lebih bagimu daripada nikmat yang membuatmu lupa kepada-Nya (Arifiyanto)
• Tegakkan syariat mulai dari diri kita, bercerminlah sejauh mana kita menjalankannya, seberapa besarkah pengorbanan kita untuknya, setinggi apakah kita mengharap ridha-Nya (085290701***)
• Janganlah engkau bebani dirimu dengan hari esokmu, bukankah Allah telah menentukannya untukmu? Maka berusaha dan bersabarlah (Kassiyah)
• Tidak ada harga untuk waktu, tapi ia sangat berharga. Memiliki banyak waktu tidak menjadikan kita kaya, tapi menggunakannya dengan benar adalah sumber kekayaan (085279972***)
• Percayalah bahwa yang singkat adalah waktu, yang dekat adalah amanah, yang sulit adalah ikhlas, yang akan diinvestasi adalah apa yang kita kerjakan, yang paling bijak adalah saling memaafkan (Aneuk Meutuah)
• Islam itu asasnya Syahadat. Tiangnya shalat. Puncaknya jihad. Maka jadilah kamu orang yang mendakwahkan azasnya. Yang memperkokoh tiangnya. Yang berjuang di puncaknya. Atau salah satu darinya. Kalau tidak, kamu pasti merugi. (Mahyuddin HH.)
• Kesuksesan itu bukan berapa banyak harta kita kumpulkan, tapi kesuksesan adalah berapa banyak harta yang bisa kita sedekahkan (Toro)
• Kelalaian itu merupakan keburukan dan dzikrullah merupakan kemenanga. Tidak ada kebaikan dalam hidup tanpa persaudaraan karena Allah. Kadang seseorang bisa lupa karena harta yang dia lihat atau emas yang dia beli tetapi ia tidak akan melupakan seseorang yang dia cintai karena Allah (Jun)
• Semakin bertambah keilmuan dan kekayaan seseorang, akan makin besar pula amanah yang diemban olehnya. Tirulah padi, semakin berisi semakin merunduk (Abdullah Ibn Adam)
• Kebenaran tidak diukur dengan banyaknya orang yang mau melakukannya, namun kebenaran adalah apa saja yang mencocoki Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salafus salih (Anisya LM)
• Perbanyaklah menanam kebaikan meskipun orang yang menerima kebaikan itu tidak membalas seperti yang kita tanam, pasti akan dipanen hasilnya, entah sekarang atau esok, atau mungkin jadi ladang amal di akhirat kelak (Gilang)
• Teman yang benar bukanlah teman yang selalu membenarkan perkataanmu, akan tetapi teman yang benar adalah teman yang selalu berkata benar kepadamu (Salman)
• Apabila kesusahan datang menerpa diri dan kecemasan bertumpang tindih menghimpit Anda, ucapkanlah “Laa Ilaah Illallaah” (Maidi)
• Hasan Al-Basri berkata : “Aku tahu rizkiku tidak dimakan orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengan beramal. Aku tahu Allah selalu melihatku,karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal tuk berjumpa dengan Rabb-ku” (0819323373***)
• Menjadi penolong agama Allah adalah satu-satunya profesi yang selalu membuka lowongan bagi pekerja baru. Setiap saat, setiap hari, sepanjang matahari masih terbit dari timur. Namun menyambung pekerjaan Rasul bukanlah pekerjaan yang mudah (Ridhwan)
• Empat hal yang dipandang sebagai ibu : Ibu dari segala obat adalah sedikit makan. Ibu dari segala adab adalah sedikit bicara. Ibu dari segala ibadah adalah takut dosa. Ibu dari segala cita-cita adalah sabar. (Key)
• Meminta maaf jangan membuat diri kita menjadi hina. Memberi maaf jangan membuat kita merasa bangga. Tapi saling memaafkan itulah yang mulia (Silvana)
• Jika lidah selalu basah dengan dzikrullah, jika pikiran selalu tertuju pada keinginan untuk mendapat Ridha Allah, maka bersiaplah untuk manisnya iman dan nikmatnya ibadah (Rudi)
• Sebaik-baik manusia adalah orang yang jika dilihat maka dapat mengingatkan kepada Allah (Zahwa)
• Sebaik-baik manusia adalah yang sedikit bicara banyak berbuat kebaikan. Seburuk-buruk manusia adalah yang banyak bicara namun sedikit berbuat kebaikan (Azis)
• Kita harus menyadari bahwa yang lebih berhak atas diri kita hanyalah Allah swt. Sang Khalik. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur dengan apa yang diberikannya, apapun itu (Asih)
• Bahaya kepandaian adalah berbuat sekehendak hati. Bahaya keberanian adalah melampaui batas. Bahaya toleransi adalah menyebut-nyebut kebaikannya. Bahaya kecantikan adalah sombong. Bahaya ucapan adalah dusta. Bahaya ilmu adalah lupa. Bahaya pemurah adalah berlebih-lebihan (Tengku Abdul Wahab)


• “Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”

• “Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”

• “Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”

• Seorang laki-laki seringkali mendatangi Imam Ja‘far as, kemudian dia tidak pernah lagi datang. Tatkala Imam as menanyakan keadaannya, seseorang menjawab dengan nada sinis, “Dia seorang penggali sumur.” Imam as membalasnya, “Hakekat seorang lelaki ada pada akal budinya, kehormatannya ada pada agamanya, kemuliannya ada pada ketakwaannya, dan semua manusia sama-sama sebagai Bani Adam.”

• “Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit.”

• “Ulama adalah kepercayaan para rasul. Dan bila kau temukan mereka telah percaya pada penguasa, maka curigailah ketakwaan mereka.”

• “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.”

Kata-kata mutiara Imam Baqir a.s.

1. Jiwa yang agung

“Kuwasiatkan lima hal kepadamu: (1) jika engkau dizalimi, jangan berbuat zalim, (2) jika mereka mengkhianatimu, janganlah engkau berkhianat, (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah, (4) jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan (5) jika engkau dicela, kontrollah dirimu”.

2.Akibat baik dan buruk

“Alangkah mungkin orang yang tamak kepada dunia akan mendapatkannya di dunia. Akan tetapi, ketika ia mendapatkan seluruhnya, dunia itu akan menjadi bala` baginya dan ia menjadi sengsara karenanya. Dan alangkah mungkin seorang membenci urusan akhirat. Akan tetapi, ia dapat menggapainya kemudian dan ia hidup bahagia karenanya”.

3. Keutamaan terbaik dan jihad terbaik

“Tiada keutamaan seperti jihad dan tiada jihad seperti menentang hawa nafsu”.

4. Ambillah nasihat yang baik

“Ambillah nasihat baik dari orang yang mengucapkannya meskipun ia tidak mengamalkannya”.

5. Indahnya kesabaran yang disertai dengan ilmu

“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.

6. Kesempurnaan yang paling sempurna

“Kesempurnaan yang paling sempurna adalah tafakkuh (mendalami) agama, sabar menghadapi musibah dan ekonomis dalam mengeluarkan biaya hidup”.

7. Tiga kriteria agung

“Tiga hal adalah kemuliaan dunia dan akhirat: memaafkan orang yang menzalimimu, menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, dan sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh”.

8. Kontinyu dalam berdoa

“Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang meminta-minta kepada orang lain berkenaan dengan kebutuhannya, dan menyukai hal itu (jika ia meminta kepada)-Nya. Sesungguhnya Ia suka untuk diminta setiap yang dimiliki-Nya”.

9. Keutamaan orang alim atas ‘abid

“Seorang alim yang dapat dimanfaatkan ilmunya lebih utama dari tujuh puluh ribu ‘abid”.

10. Dua karakter orang alim

“Seorang hamba bisa dikatakan alim jika ia tidak iri kepada orang yang berada di atasnya dan tidak menghina orang yang berada di bawahnya”.

11. Tiga pahala

“Jika mulut seseorang berkata jujur, maka perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”.

12. Tinggalkanlah kemalasan

“Janganlah malas dan suka marah, karena keduanya adalah kunci segala keburukan. Barang siapa yang malas, ia tidak akan dapat melaksanakan hak (orang lain), dan barang siapa yang suka marah, maka ia tidak akan sabar mengemban kebenaran”.

13. Penyesalan di hari kiamat

“Orang yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang yang berbicara keadilan dan ia sendiri tidak melaksanakannya”.

14. Buah silaturahmi

“Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan menunda ajal tiba”.

15. Berucap ramah dengan orang lain

“Ucapkanlah kepada orang lain kata-kata terbaik yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu”.

16. Hadiah Ilahi

“Allah akan memberikan hadiah bala` kepada hamba-Nya yang mukmin sebagaimana orang yang bepergian akan selalu membawa hadiah bagi keluarganya, dan menjaganya dari (godaan) dunia sebagaimana seorang dokter menjaga orang yang sakit”.

17. Jujur dan melaksanakan amanat

“Bersikaplah wara’, berusahalah selalu, jujurlah, dan berikanlah amanat kepada orangnya, baik ia adalah orang baik maupun orang fasik. Seandainya pembunuh Ali bin Abi Thalib a.s. menitipkan amanat kepadaku, niscaya akan kuberikan kepadanya”.

18. Perbedaan antara ghibah dan tuduhan

“Ghibah adalah engkau membicarakan aib (yang dimiliki oleh saudaramu) yang Allah telah menutupnya (sehingga tidak diketahui oleh orang lain), dan menuduh adalah engkau membicarakan aib yang tidak dimiliki olehnya”.

19. Pencela dibenci Allah

“Allah membenci pencela yang tidak memiliki harga diri”.

20. Tanda-tanda rendah hati

“(Engkau dapat dikatakan rendah hati jika) engkau rela duduk di sebuah majelis yang lebih rendah dari kedudukanmu, mengucapkan salam kepada orang yang kau jumpai, dan menghindari debat meskipun engkau benar”.

21. Menjaga harga diri adalah ibadah terbaik

“Ibadah yang terbaik adalah menjaga perut dan kemaluan”.

22. Sumber dosa adalah tidak kenal Allah

“Tidak akan bermaksiat kepada Allah orang yang mengenal-Nya”.

24. Akal adalah makhluk Allah terbaik

“Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku tertuju kepadamu”.

25. Hisab atas dasar akal

“Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya pada hari kiamat sesuai dengan kadar akal yang telah dianugerahkan kepada mereka di dunia.”

26. Pahala guru dan murid

“Sesungguhnya pahala orang yang mengajarkan ilmu adalah seperti pahala orang yang belajar darinya, dan ia masih memiliki kelebihan darinya. Oleh karena itu, pelajarilah ilmu dari ahlinya dan ajarkanlah kepada saudara-saudaramu sebagaimana ulama telah mengajarkannya kepadamu”.

27. Dosa mufti yang tidak berilmu

“Barang siapa yang mengeluarkan fatwa tanpa ilmu yang cukup, maka ia akan dilaknat oleh malaikat rahmat dan azab serta dosa orang yang mengamalkan fatwanya akan dipikul olehnya”.

28. Ulama neraka

“Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki kecuali oleh ahlinya”.

29. Tanda-tanda seorang faqih

“Faqih yang sebenarnya adalah orang yang zahid terhadap dunia, rindu akhirat dan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah SAWW”.

30. Bergurau tanpa mencela

“Sesungguhnya Allah azza wa jalla menyukai orang-orang yang suka bergurau dengan orang lain dengan syarat tanpa cela-mencela”.

31. Azab untuk tiga kriteria

“Tiga kriteria yang penyandangnya tidak akan meninggal dunia kecuali ia telah merasakan siksanya: kezaliman, memutuskan tali silaturahmi dan bersumpah bohong, yang dengan sumpah tersebut berarti ia telah berperang melawan Allah”.

32. Yang disukai Allah

“Sesuatu yang paling utama di sisi Allah adalah engkau meminta segala yang dimiliki-Nya”.

33. Kontinyu dalam doa

“Demi Allah, seorang hamba tidak berdoa kepada-Nya terus menerus kecuali Ia akan mengabulkannya”.

34. Berdoa di waktu sahar

“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang banyak berdoa. Oleh karena itu, berdoalah pada waktu ashar hingga matahari terbit, karena pada waktu itu pintu-pintu langit terbuka, rezeki-rezeki dibagikan dan hajat-hajat penting dikabulkan”

35. Berdoa untuk orang lain

“Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seorang hamba untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya”.

36. Mata-mata yang tidak akan menangis

“Semua mata pasti akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga mata: mata yang bangun malam di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada-Nya dan mata yang tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah”.

37. Orang yang tamak bak ulat sutra

“Perumpamaan orang yang tamak bagaikan ulat sutra. Ketika sutra yang melilitnya bertambah banyak, sangat jauh kemungkinan baginya untuk bisa keluar sehingga ia akan mati kesedihan di dalam sarangnya sendiri”.

38. Jangan berwajah dua

“Hamba yang paling celaka adalah hamba yang berwajah dan bermulut dua; ia memuji saudaranya di hadapannya dan menghibahnya di belakangnya, jika saudaranya itu dianugerahi nikmat, ia iri dan jika ia ditimpa musibah, ia menghinanya”.

Mutiara Hadis Imam Hasan al-Mujtaba as:

“Orang-orang membinasakan diri mereka sendiri jika dalam diri mereka terdapat kebiasaan buruk, sombong, tamak dan hasud.” (Biharul Anwar, vol 78, hal. 111)

Mutiara hadits Imam Kazhim a.s.

1.Hujjah lahiriah dan batiniah

“Sesungguhnya Allah memiliki dua hujjah atas manusia: hujjah lahiriah dan hujjah batiniah. Hujjah lahiriah adalah para rasul, nabi dan imam (ma’shum) dan hujjah batiniah adalah akal”.

2.Sabar dan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia

“Sabar dalam kesendirian adalah tanda kekuatan akal. Barang siapa yang merenungkan tentang Allah, ia akan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia dan menginginkan apa yang ada di sisi Tuhannya, Allah adalah penenangnya dalam ketakutan, temannya dalam kesendirian, kekayaannya dalam kefakiran dan kemuliaannya di hadapan selain kerabatnya”.

3.Merendahkan diri di hadapan Allah

“Barang siapa yang menginginkan kekayaan tanpa harta, terselamatkan dari sifat iri dengki dan keselamatan dalam agama, hendaknya ia merendahkan diri di hadapan Allah ketika meminta kepada-Nya (dan mintalah kepada-Nya untuk) menyempurnakan akalnya. Barang siapa yang akalnya telah sempurna, maka ia akan merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya. Barang siapa yang merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia akan merasa kaya. Dan barang siapa yang tidak merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia tidak pernah merasakan kekayaan sama sekali”.

4.Menjenguk mukmin karena Allah

“Barang siapa yang menjenguk saudara seimannya karena Allah, bukan karena selain-Nya, demi mengharap pahala-Nya dan segala yang telah dijanjikan kepadanya, maka Allah azza wa jalla akan memerintahkan tujuh puluh ribu malaikat untuk menjaganya dari sejak ia keluar dari rumah hingga ia kembali ke rumahnya seraya berkata kepadanya: ‘Engkau adalah orang baik (baca : beruntung) dan surga adalah sesuai denganmu. Engkau telah membangun rumah di sana”.

5.Harga diri, akal dan nilai seseorang

“Tidak sempurna agama orang yang tidak memiliki harga diri, dan tidak memiliki harga diri orang yang tidak berakal. Sesungguhnya orang yang paling agung nilainya adalah orang yang tidak menganggap dunia sebagai satu nilai baginya. Ingatlah, harga badanmu ini adalah surga, jangan engkau menjualnya dengan selainnya”.

6.Menjaga harga diri orang lain

“Barang siapa yang menjaga dirinya untuk tidak mempermalukan orang lain, maka Allah akan mengampuni kesalahannya pada hari kiamat, dan barang siapa yang menahan kemarahannya terhadap orang lain, maka Allah akan menahan murka-Nya terhadapnya pada hari kiamat”.

7.Faktor-faktor yang dapat mendekatkan diri dari Allah

“Sarana paling baik yang dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah shalat, berbakti kepada kedua orang tua, meninggalkan sifat dengki, sombong dan bangga diri”.

8.Orang berakal tidak akan berbohong

“Sesungguhnya orang yang berakal tidak akan berbohong meskipun hal itu tidak sesuai dengan hawa nafsunya”.

9.Hikmah diam

“Sedikit berbicara adalah sebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu faktor yang dapat meringankan dosa”.

10.Pencela yang tak tahu malu

“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan surga bagi pencela yang tak tahu malu dan tidak memikirkan apa yang keluar dari mulutnya serta apa yang dikatakan orang lain kepadanya”.

11.Orang sombong tidak akan masuk surga

“Hati-hatilah terhadap sifat sombong! Karena tidak akan masuk surga orang yang di hatinya tersimpan setitik kesombongan”.

12.Program kerja siang dan malam

“Berusahalah untuk membagi waktu kalian dalam empat bagian: satu bagian untuk bermunajat kepada Allah, satu bagian untuk mencari rezeki, satu bagian untuk menjenguk para saudara seiman yang dapat dipercaya untuk memberitahukan aib-aib yang ada pada dirimu dan sahabat setiamu lahir-batin, dan satu bagian untuk menikmati kenikmatan yang kalian miliki asalkan tidak haram. Dengan menggunakan bagian keempat ini kalian akan mampu melaksanakan tiga bagian di atas”.

13.Duduk bersama dengan orang yang beragama dan berakal

“Duduk bersama orang yang beragam adalah sebuah kemuliaan dunia dan akhirat, dan bermusyawarah dengan orang berakal dan ahli nasihat adalah sebuah berkah, petunjuk dan taufik dari Allah. Jika ia menentukan sebuah solusi, maka janganlah menentangnya, karena hal itu akan mengundang kecelakaan bagimu”.

14.Akibat cinta dunia

“Barang siapa yang mencintai dunia, rasa takut kepada akhirat akan sirna dari hatinya. Barang siapa yang ilmunya bertambah kemudian kecintaannya kepada dunia juga bertambah, maka ia akan bertambah jauh dari Allah dan kemurkaan-Nya kepadanya akan bertambah”.

15.Menjauhi tamak dan hanya bertawakal kepada Allah

“Hindarilah tamak dan janganlah mengharap apa yang ada di tangan manusia serta musnahkanlah rasa tamak dari hati para makhluk, karena tamak adalah kunci kehinaan, pembasmi akal, pemusnah dan pengotor harga diri serta pembasmi ilmu. Janganlah (hanya mengandalkan) tawakal kepada Tuhanmu”.

16.Hasil amanah dan kejujuran

“Menjaga amanah dan berkata jujur dapat mendatangkan rezeki, sedangkan khianat dan berkata bohong dapat mendatangkan kefakiran dan kemunafikan”.

kumpulan kata-kata mutiara slam

Bersyukurlah karena kita tidak memiliki semua yang kita inginkan, karena jika iya, apalagi yang hendak kita cari? Bersyukurlah saat kita tidak mengetahui sesuatu, karena itu memberi kita kesempata untuk belajar. Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang kita hadapi, karena selama itulah kita akan tumbuh dewasa. Bersyukurlah atas kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, karena itu memberi motivasi untuk menjadi lebih baik. (Ziyadaturrahmah)
• Jika kau memerlukan nikmat dunia, cukuplah Islam sebagai nikmatmu. Jika kau memerlukan keasyikan, cukuplah taat pada Allah sebagai keasyikanmu. Dan jika kau memerlukan pengajaran, cukuplah maut itu sebagai pengajaran bagimu (Ali ibn Abi Thalib)
• Ukhuwah yang terbina biarlah seperti seutas tasbih. Ada awal, tapi tiada akhir. Dicipat untuk mengingat-Nya dan disusun untuk mengharap ridha-Nya (Tri Looke)
• Wanita shalelah itu perhiasan yang indah, ia lembut tapi tidak lemah, mempesona tapi tetap bersahaja. Ia tahu bagaimana menjaga diri dan keluarga, mengerti bagaimana menjaga akhlak dan kemuliaannya. Ilmunya telah mengangkatnya ke derajat yang lebih dari wanita lain. Mendampinginya merupakan anugerah terindah (Abu Mushab)
• Cukuplah seseorang dikatakan berilmu jika ia takut kepada Allah, dan cukuplah seseorang dikatakan bodoh jika ia bangga dengan amalnya (Arni Wijaya)
• Sebab kegagalan dapat dibagi menjadi dua : orang yang berfikir tapi tidak mau bertindak dan orang yang bertindah tapi tidak pernah berfikir (081387615***)
• Musibah yang diterima dengan sabar – hanya mengharap – ridha Allah semata, adalah lebih bagimu daripada nikmat yang membuatmu lupa kepada-Nya (Arifiyanto)
• Tegakkan syariat mulai dari diri kita, bercerminlah sejauh mana kita menjalankannya, seberapa besarkah pengorbanan kita untuknya, setinggi apakah kita mengharap ridha-Nya (085290701***)
• Janganlah engkau bebani dirimu dengan hari esokmu, bukankah Allah telah menentukannya untukmu? Maka berusaha dan bersabarlah (Kassiyah)
• Tidak ada harga untuk waktu, tapi ia sangat berharga. Memiliki banyak waktu tidak menjadikan kita kaya, tapi menggunakannya dengan benar adalah sumber kekayaan (085279972***)
• Percayalah bahwa yang singkat adalah waktu, yang dekat adalah amanah, yang sulit adalah ikhlas, yang akan diinvestasi adalah apa yang kita kerjakan, yang paling bijak adalah saling memaafkan (Aneuk Meutuah)
• Islam itu asasnya Syahadat. Tiangnya shalat. Puncaknya jihad. Maka jadilah kamu orang yang mendakwahkan azasnya. Yang memperkokoh tiangnya. Yang berjuang di puncaknya. Atau salah satu darinya. Kalau tidak, kamu pasti merugi. (Mahyuddin HH.)
• Kesuksesan itu bukan berapa banyak harta kita kumpulkan, tapi kesuksesan adalah berapa banyak harta yang bisa kita sedekahkan (Toro)
• Kelalaian itu merupakan keburukan dan dzikrullah merupakan kemenanga. Tidak ada kebaikan dalam hidup tanpa persaudaraan karena Allah. Kadang seseorang bisa lupa karena harta yang dia lihat atau emas yang dia beli tetapi ia tidak akan melupakan seseorang yang dia cintai karena Allah (Jun)
• Semakin bertambah keilmuan dan kekayaan seseorang, akan makin besar pula amanah yang diemban olehnya. Tirulah padi, semakin berisi semakin merunduk (Abdullah Ibn Adam)
• Kebenaran tidak diukur dengan banyaknya orang yang mau melakukannya, namun kebenaran adalah apa saja yang mencocoki Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salafus salih (Anisya LM)
• Perbanyaklah menanam kebaikan meskipun orang yang menerima kebaikan itu tidak membalas seperti yang kita tanam, pasti akan dipanen hasilnya, entah sekarang atau esok, atau mungkin jadi ladang amal di akhirat kelak (Gilang)
• Teman yang benar bukanlah teman yang selalu membenarkan perkataanmu, akan tetapi teman yang benar adalah teman yang selalu berkata benar kepadamu (Salman)
• Apabila kesusahan datang menerpa diri dan kecemasan bertumpang tindih menghimpit Anda, ucapkanlah “Laa Ilaah Illallaah” (Maidi)
• Hasan Al-Basri berkata : “Aku tahu rizkiku tidak dimakan orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengan beramal. Aku tahu Allah selalu melihatku,karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal tuk berjumpa dengan Rabb-ku” (0819323373***)
• Menjadi penolong agama Allah adalah satu-satunya profesi yang selalu membuka lowongan bagi pekerja baru. Setiap saat, setiap hari, sepanjang matahari masih terbit dari timur. Namun menyambung pekerjaan Rasul bukanlah pekerjaan yang mudah (Ridhwan)
• Empat hal yang dipandang sebagai ibu : Ibu dari segala obat adalah sedikit makan. Ibu dari segala adab adalah sedikit bicara. Ibu dari segala ibadah adalah takut dosa. Ibu dari segala cita-cita adalah sabar. (Key)
• Meminta maaf jangan membuat diri kita menjadi hina. Memberi maaf jangan membuat kita merasa bangga. Tapi saling memaafkan itulah yang mulia (Silvana)
• Jika lidah selalu basah dengan dzikrullah, jika pikiran selalu tertuju pada keinginan untuk mendapat Ridha Allah, maka bersiaplah untuk manisnya iman dan nikmatnya ibadah (Rudi)
• Sebaik-baik manusia adalah orang yang jika dilihat maka dapat mengingatkan kepada Allah (Zahwa)
• Sebaik-baik manusia adalah yang sedikit bicara banyak berbuat kebaikan. Seburuk-buruk manusia adalah yang banyak bicara namun sedikit berbuat kebaikan (Azis)
• Kita harus menyadari bahwa yang lebih berhak atas diri kita hanyalah Allah swt. Sang Khalik. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur dengan apa yang diberikannya, apapun itu (Asih)
• Bahaya kepandaian adalah berbuat sekehendak hati. Bahaya keberanian adalah melampaui batas. Bahaya toleransi adalah menyebut-nyebut kebaikannya. Bahaya kecantikan adalah sombong. Bahaya ucapan adalah dusta. Bahaya ilmu adalah lupa. Bahaya pemurah adalah berlebih-lebihan (Tengku Abdul Wahab)


• “Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”

• “Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”

• “Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”

• Seorang laki-laki seringkali mendatangi Imam Ja‘far as, kemudian dia tidak pernah lagi datang. Tatkala Imam as menanyakan keadaannya, seseorang menjawab dengan nada sinis, “Dia seorang penggali sumur.” Imam as membalasnya, “Hakekat seorang lelaki ada pada akal budinya, kehormatannya ada pada agamanya, kemuliannya ada pada ketakwaannya, dan semua manusia sama-sama sebagai Bani Adam.”

• “Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit.”

• “Ulama adalah kepercayaan para rasul. Dan bila kau temukan mereka telah percaya pada penguasa, maka curigailah ketakwaan mereka.”

• “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.”

Kata-kata mutiara Imam Baqir a.s.

1. Jiwa yang agung

“Kuwasiatkan lima hal kepadamu: (1) jika engkau dizalimi, jangan berbuat zalim, (2) jika mereka mengkhianatimu, janganlah engkau berkhianat, (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah, (4) jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan (5) jika engkau dicela, kontrollah dirimu”.

2.Akibat baik dan buruk

“Alangkah mungkin orang yang tamak kepada dunia akan mendapatkannya di dunia. Akan tetapi, ketika ia mendapatkan seluruhnya, dunia itu akan menjadi bala` baginya dan ia menjadi sengsara karenanya. Dan alangkah mungkin seorang membenci urusan akhirat. Akan tetapi, ia dapat menggapainya kemudian dan ia hidup bahagia karenanya”.

3. Keutamaan terbaik dan jihad terbaik

“Tiada keutamaan seperti jihad dan tiada jihad seperti menentang hawa nafsu”.

4. Ambillah nasihat yang baik

“Ambillah nasihat baik dari orang yang mengucapkannya meskipun ia tidak mengamalkannya”.

5. Indahnya kesabaran yang disertai dengan ilmu

“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.

6. Kesempurnaan yang paling sempurna

“Kesempurnaan yang paling sempurna adalah tafakkuh (mendalami) agama, sabar menghadapi musibah dan ekonomis dalam mengeluarkan biaya hidup”.

7. Tiga kriteria agung

“Tiga hal adalah kemuliaan dunia dan akhirat: memaafkan orang yang menzalimimu, menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, dan sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh”.

8. Kontinyu dalam berdoa

“Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang meminta-minta kepada orang lain berkenaan dengan kebutuhannya, dan menyukai hal itu (jika ia meminta kepada)-Nya. Sesungguhnya Ia suka untuk diminta setiap yang dimiliki-Nya”.

9. Keutamaan orang alim atas ‘abid

“Seorang alim yang dapat dimanfaatkan ilmunya lebih utama dari tujuh puluh ribu ‘abid”.

10. Dua karakter orang alim

“Seorang hamba bisa dikatakan alim jika ia tidak iri kepada orang yang berada di atasnya dan tidak menghina orang yang berada di bawahnya”.

11. Tiga pahala

“Jika mulut seseorang berkata jujur, maka perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”.

12. Tinggalkanlah kemalasan

“Janganlah malas dan suka marah, karena keduanya adalah kunci segala keburukan. Barang siapa yang malas, ia tidak akan dapat melaksanakan hak (orang lain), dan barang siapa yang suka marah, maka ia tidak akan sabar mengemban kebenaran”.

13. Penyesalan di hari kiamat

“Orang yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang yang berbicara keadilan dan ia sendiri tidak melaksanakannya”.

14. Buah silaturahmi

“Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan menunda ajal tiba”.

15. Berucap ramah dengan orang lain

“Ucapkanlah kepada orang lain kata-kata terbaik yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu”.

16. Hadiah Ilahi

“Allah akan memberikan hadiah bala` kepada hamba-Nya yang mukmin sebagaimana orang yang bepergian akan selalu membawa hadiah bagi keluarganya, dan menjaganya dari (godaan) dunia sebagaimana seorang dokter menjaga orang yang sakit”.

17. Jujur dan melaksanakan amanat

“Bersikaplah wara’, berusahalah selalu, jujurlah, dan berikanlah amanat kepada orangnya, baik ia adalah orang baik maupun orang fasik. Seandainya pembunuh Ali bin Abi Thalib a.s. menitipkan amanat kepadaku, niscaya akan kuberikan kepadanya”.

18. Perbedaan antara ghibah dan tuduhan

“Ghibah adalah engkau membicarakan aib (yang dimiliki oleh saudaramu) yang Allah telah menutupnya (sehingga tidak diketahui oleh orang lain), dan menuduh adalah engkau membicarakan aib yang tidak dimiliki olehnya”.

19. Pencela dibenci Allah

“Allah membenci pencela yang tidak memiliki harga diri”.

20. Tanda-tanda rendah hati

“(Engkau dapat dikatakan rendah hati jika) engkau rela duduk di sebuah majelis yang lebih rendah dari kedudukanmu, mengucapkan salam kepada orang yang kau jumpai, dan menghindari debat meskipun engkau benar”.

21. Menjaga harga diri adalah ibadah terbaik

“Ibadah yang terbaik adalah menjaga perut dan kemaluan”.

22. Sumber dosa adalah tidak kenal Allah

“Tidak akan bermaksiat kepada Allah orang yang mengenal-Nya”.

24. Akal adalah makhluk Allah terbaik

“Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku tertuju kepadamu”.

25. Hisab atas dasar akal

“Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya pada hari kiamat sesuai dengan kadar akal yang telah dianugerahkan kepada mereka di dunia.”

26. Pahala guru dan murid

“Sesungguhnya pahala orang yang mengajarkan ilmu adalah seperti pahala orang yang belajar darinya, dan ia masih memiliki kelebihan darinya. Oleh karena itu, pelajarilah ilmu dari ahlinya dan ajarkanlah kepada saudara-saudaramu sebagaimana ulama telah mengajarkannya kepadamu”.

27. Dosa mufti yang tidak berilmu

“Barang siapa yang mengeluarkan fatwa tanpa ilmu yang cukup, maka ia akan dilaknat oleh malaikat rahmat dan azab serta dosa orang yang mengamalkan fatwanya akan dipikul olehnya”.

28. Ulama neraka

“Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki kecuali oleh ahlinya”.

29. Tanda-tanda seorang faqih

“Faqih yang sebenarnya adalah orang yang zahid terhadap dunia, rindu akhirat dan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah SAWW”.

30. Bergurau tanpa mencela

“Sesungguhnya Allah azza wa jalla menyukai orang-orang yang suka bergurau dengan orang lain dengan syarat tanpa cela-mencela”.

31. Azab untuk tiga kriteria

“Tiga kriteria yang penyandangnya tidak akan meninggal dunia kecuali ia telah merasakan siksanya: kezaliman, memutuskan tali silaturahmi dan bersumpah bohong, yang dengan sumpah tersebut berarti ia telah berperang melawan Allah”.

32. Yang disukai Allah

“Sesuatu yang paling utama di sisi Allah adalah engkau meminta segala yang dimiliki-Nya”.

33. Kontinyu dalam doa

“Demi Allah, seorang hamba tidak berdoa kepada-Nya terus menerus kecuali Ia akan mengabulkannya”.

34. Berdoa di waktu sahar

“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang banyak berdoa. Oleh karena itu, berdoalah pada waktu ashar hingga matahari terbit, karena pada waktu itu pintu-pintu langit terbuka, rezeki-rezeki dibagikan dan hajat-hajat penting dikabulkan”

35. Berdoa untuk orang lain

“Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seorang hamba untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya”.

36. Mata-mata yang tidak akan menangis

“Semua mata pasti akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga mata: mata yang bangun malam di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada-Nya dan mata yang tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah”.

37. Orang yang tamak bak ulat sutra

“Perumpamaan orang yang tamak bagaikan ulat sutra. Ketika sutra yang melilitnya bertambah banyak, sangat jauh kemungkinan baginya untuk bisa keluar sehingga ia akan mati kesedihan di dalam sarangnya sendiri”.

38. Jangan berwajah dua

“Hamba yang paling celaka adalah hamba yang berwajah dan bermulut dua; ia memuji saudaranya di hadapannya dan menghibahnya di belakangnya, jika saudaranya itu dianugerahi nikmat, ia iri dan jika ia ditimpa musibah, ia menghinanya”.

Mutiara Hadis Imam Hasan al-Mujtaba as:

“Orang-orang membinasakan diri mereka sendiri jika dalam diri mereka terdapat kebiasaan buruk, sombong, tamak dan hasud.” (Biharul Anwar, vol 78, hal. 111)

Mutiara hadits Imam Kazhim a.s.

1.Hujjah lahiriah dan batiniah

“Sesungguhnya Allah memiliki dua hujjah atas manusia: hujjah lahiriah dan hujjah batiniah. Hujjah lahiriah adalah para rasul, nabi dan imam (ma’shum) dan hujjah batiniah adalah akal”.

2.Sabar dan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia

“Sabar dalam kesendirian adalah tanda kekuatan akal. Barang siapa yang merenungkan tentang Allah, ia akan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia dan menginginkan apa yang ada di sisi Tuhannya, Allah adalah penenangnya dalam ketakutan, temannya dalam kesendirian, kekayaannya dalam kefakiran dan kemuliaannya di hadapan selain kerabatnya”.

3.Merendahkan diri di hadapan Allah

“Barang siapa yang menginginkan kekayaan tanpa harta, terselamatkan dari sifat iri dengki dan keselamatan dalam agama, hendaknya ia merendahkan diri di hadapan Allah ketika meminta kepada-Nya (dan mintalah kepada-Nya untuk) menyempurnakan akalnya. Barang siapa yang akalnya telah sempurna, maka ia akan merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya. Barang siapa yang merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia akan merasa kaya. Dan barang siapa yang tidak merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia tidak pernah merasakan kekayaan sama sekali”.

4.Menjenguk mukmin karena Allah

“Barang siapa yang menjenguk saudara seimannya karena Allah, bukan karena selain-Nya, demi mengharap pahala-Nya dan segala yang telah dijanjikan kepadanya, maka Allah azza wa jalla akan memerintahkan tujuh puluh ribu malaikat untuk menjaganya dari sejak ia keluar dari rumah hingga ia kembali ke rumahnya seraya berkata kepadanya: ‘Engkau adalah orang baik (baca : beruntung) dan surga adalah sesuai denganmu. Engkau telah membangun rumah di sana”.

5.Harga diri, akal dan nilai seseorang

“Tidak sempurna agama orang yang tidak memiliki harga diri, dan tidak memiliki harga diri orang yang tidak berakal. Sesungguhnya orang yang paling agung nilainya adalah orang yang tidak menganggap dunia sebagai satu nilai baginya. Ingatlah, harga badanmu ini adalah surga, jangan engkau menjualnya dengan selainnya”.

6.Menjaga harga diri orang lain

“Barang siapa yang menjaga dirinya untuk tidak mempermalukan orang lain, maka Allah akan mengampuni kesalahannya pada hari kiamat, dan barang siapa yang menahan kemarahannya terhadap orang lain, maka Allah akan menahan murka-Nya terhadapnya pada hari kiamat”.

7.Faktor-faktor yang dapat mendekatkan diri dari Allah

“Sarana paling baik yang dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah shalat, berbakti kepada kedua orang tua, meninggalkan sifat dengki, sombong dan bangga diri”.

8.Orang berakal tidak akan berbohong

“Sesungguhnya orang yang berakal tidak akan berbohong meskipun hal itu tidak sesuai dengan hawa nafsunya”.

9.Hikmah diam

“Sedikit berbicara adalah sebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu faktor yang dapat meringankan dosa”.

10.Pencela yang tak tahu malu

“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan surga bagi pencela yang tak tahu malu dan tidak memikirkan apa yang keluar dari mulutnya serta apa yang dikatakan orang lain kepadanya”.

11.Orang sombong tidak akan masuk surga

“Hati-hatilah terhadap sifat sombong! Karena tidak akan masuk surga orang yang di hatinya tersimpan setitik kesombongan”.

12.Program kerja siang dan malam

“Berusahalah untuk membagi waktu kalian dalam empat bagian: satu bagian untuk bermunajat kepada Allah, satu bagian untuk mencari rezeki, satu bagian untuk menjenguk para saudara seiman yang dapat dipercaya untuk memberitahukan aib-aib yang ada pada dirimu dan sahabat setiamu lahir-batin, dan satu bagian untuk menikmati kenikmatan yang kalian miliki asalkan tidak haram. Dengan menggunakan bagian keempat ini kalian akan mampu melaksanakan tiga bagian di atas”.

13.Duduk bersama dengan orang yang beragama dan berakal

“Duduk bersama orang yang beragam adalah sebuah kemuliaan dunia dan akhirat, dan bermusyawarah dengan orang berakal dan ahli nasihat adalah sebuah berkah, petunjuk dan taufik dari Allah. Jika ia menentukan sebuah solusi, maka janganlah menentangnya, karena hal itu akan mengundang kecelakaan bagimu”.

14.Akibat cinta dunia

“Barang siapa yang mencintai dunia, rasa takut kepada akhirat akan sirna dari hatinya. Barang siapa yang ilmunya bertambah kemudian kecintaannya kepada dunia juga bertambah, maka ia akan bertambah jauh dari Allah dan kemurkaan-Nya kepadanya akan bertambah”.

15.Menjauhi tamak dan hanya bertawakal kepada Allah

“Hindarilah tamak dan janganlah mengharap apa yang ada di tangan manusia serta musnahkanlah rasa tamak dari hati para makhluk, karena tamak adalah kunci kehinaan, pembasmi akal, pemusnah dan pengotor harga diri serta pembasmi ilmu. Janganlah (hanya mengandalkan) tawakal kepada Tuhanmu”.

16.Hasil amanah dan kejujuran

“Menjaga amanah dan berkata jujur dapat mendatangkan rezeki, sedangkan khianat dan berkata bohong dapat mendatangkan kefakiran dan kemunafikan”.